Januari 31, 2012

DEMAM AYAM GEPREK


Bermula dari waktu pulang ke Yogya kemarin diajak Ndra n Nick makan ayam geprek di Papringan, membuatku jadi ketagihan. Aku yang tahu cara bikinnya gampang, akhirnya menularkan demam ayam geprek ini ke anak kost-an.

Ayam crispy yang digeprek dengan sambal bawang.
Nyam... nyam... nyam.... Hmmm mantaph!!!!

Biar gampang, akhirnya aku beli saja ayam crispy yang mangkal tiap sore di pinggir jalan dari kantor menuju rumah. Aku percaya kok ayamnya ayam yang layak konsumsi. Aku suka lihat waktu menggorengnya juga. Mau beli yang berlabel merk mahal euy.
Yang penting ga bikin jadi sakit perut. Hahahaha....


Dan jadilah hampir tiap sore aku mampir beli ayam crispy ke Aak langganan yang mpe apal ma pesenanku?
‘Berapa kantong Teh?’
‘Tiga!’
Etil n Konjet juga nitip.
Dan yang paling ketularan virus ayam geprek seperti biasa si Konjet. Tiap siang selalu sms, ‘Buntil nitip ayam crispy lagi yak. Paha atas 2.’

Yayaya.... seorang tidak cukup hanya 1 ayam, termasuk aku.

Buat variasi, ayam geprek digeprek campur daun kemangi.
Makin mantaph dah.

Ayam geprek......
Mau???? Mau?????

#Belakangan tahu dari Wida ternyata ayam geprek di Papringan ini sudah ada sejak tahun 2005. 
Hohoho... ke mana aja aku ya....

#sebenarnya resep asli ayam geprek ini tidak pakai daun kemangi. Sengaja saya pakai untuk variasi. 
Jika anda membelinya di daerah Papringan di Yogyakarta, akan mendapati ayam geprek ini disajikan dengan kuah tongseng.
Jangan bayangkan kuah tongseng daging ya.... tapi kuah tongseng kol. 
Soal harga jangan khawatir. waktu itu saya beli ayam geprek 4 bh, nasi 4, minum 2, kuah tongseng 3, hanya membayar 32 ribu rupiah sadja. Murah kan.
Hayooo... selamat berburu kuliner. Adanya di Papringan di dekat Kampus Sanata Dharma Yogyakarta.

KEJUTAN DI BALIK KERIMBUNAN ILALANG

Kemarin, Minggu 29 Januari 2012, akhirnya setelah dianggurin 3 tahun, kesampaian juga bersih2 belakang rumah. Keadaan belakang rumah yang bisa dipastikan akan membuat terpana siapa pun yang melihatnya. Bagaikan hutan ilalang bahkan sukses memenuhi area dapur. Ckckckck.... pintar ya maintain rumah..... #maaf.
Saking rapatnya ilalang, sampai2 aku ataupun temanku yang pernah kuajak menengok rumah, ga ada yang berani memasuki hutan itu. Takut ada ular.

Dan sungguh beruntung aku, berkat bantuan security di sana, aku dipertemukan dengan Pak Ade, Bapak penjual kelapa muda di depan kompleks yang sangat baik dan bisa membantuku mengatasi permasalahanku.

Halaman depan yang penuh semak
hutan ilalang yang membuat shock si Bapak..... :D
Bapak ini sempat rada shock lihat kondisi belakang rumah.
‘Wah, ini bakal butuh waktu 2 hari buat ngebersihin semua.’

Bapak ini ternyata dulunya tinggal di daerah pertanian di Pangalengan. Dulu sempat menggarap tanah pertanian sebelum hijrah ke Bandung, jadi tahu banyak tentang seluk-beluk pertanian. Jenis ilalang yang tumbuh di belakang rumah ini termasuk jenis tanaman pengganggu yang nakal. Bisa dan gampang tumbuh di mana saja, sukar dimusnahkan klo ga dicabut sampai ke akar-akarnya. Kemungkinan bisa tumbuh di belakang rumah coz terbawa oleh brangkal pengurug. //bahasa Indonesiane ra reti.... :D
Mudah2an akarnya ga terlalu dalam jadi gampang dicabut.

Bapak ini tadinya cuma membawa golok saja. Merasa peralatannya kurang, Pak Ade minta pamit dulu untuk ambil cangkul. Dan segeralah si Bapak bekerja. Kerjanya sangat cepat, bersih dan rapi. Dalam sekejap halaman depan yang penuh semak2 disulap jadi bersih. Semak2 dan brangkal serta potongan dahan2 pohon lengkap daun2 kering, ga tahu siapa yang tega membuang ke halaman rumah, dikumpulin pas segerobak penuh. Langsung diangkut segera dibuang coz sangat mengganggu pemandangan. #malu dilihat tetangga.... :D

Hasil akhir halaman depan yang sudah bersih.















Pak Ade harus bekerja keras membabat ilalang yang bentuknya seperti tanaman tebu. Waktu separo selesai si Bapak memanggilku, menunjukkan klo di belakang rumah tumbuh pohon kersen (Jawa: talok) atau cherry hutan.
Olala senangnya. Pohon yang suka kupanjat waktu masih kecil. Ternyata tumbuh sendiri tanpa harus susah2 kutanam.

Tampak pohon kersen di belakang semak2
Perlu waktu sampai 3 jam hingga semua ilalang selesai dibabat. Menghasilkan dua tumpukan tinggi ilalang yang klo diangkut bisa penuh satu truk. Wkwkwkwk.....

Dan tampaklah pemandangan apik di belakang rumah. Pohon kersen yang tumbuh melengkung, yang sudah cukup kuat untuk dipanjat *dgn ketentuan batas max timbangan.... :D, yang lagi berbuah cukup banyak. Batangnya yang melengkung sangat menyenangkan untuk duduk ongkang2 baca buku. Wow.... senangnya. Hobi memanjatku bakal tetap tersalurkan. Hahahaha......

Dan tentang tumpukan ilalang yang menggunung kemarin belum sempat dinagkut, juga akar ilalang belum sempet dicabut coz cuaca tidak mendukung. Hujan angin menghentikan aktivitas dan kulihat si Bapak sudah tampak lelah. Bisa dimaklumi habis membabat hutan. Hehehehe....

Dan dapat satu pelajaran lagi dari Pak Ade. Nanti klo ternyata akar ilalang sudah dibongkar masih saja tumbuh ilalang baru, sebaiknya disemprotkan obat pembasmi tanaman. Tanaman ini termasuk tanaman berbatang keras jadi sebaiknya memilih obat untuk tanaman keras. Disemprotkan ke daun yang sudah mulai tumbuh setinggi sekitar 20-30 cm dengan takaran 100cc obat untuk 10 liter air. Dan sepertinya yang kuperlukan cukup 1 liter air saja. Jadi beli obat dengan ukuran botol yang paling kecil. Setelah disemprot, dalam 2-3 hari tanaman akan mati. Tunggu sampai 15 atau 30 hari sampai tanaman benar2 kering supaya akarnya gampang dicabut.

Dan waktu kutanya, itu bakal merusak kesuburan tanah atau tidak. Dijawab ma si Bapak, ‘Kalau rumput2 sudah mulai tumbuh, itu tandanya tanah sudah mulai subur lagi. Siph!!!! Makasih Pak.
Taraaaa..... Pohon kersen cantikku.... ^_^
Dan aku ada janji dengan si Bapak untuk lanjut bantuin bersih2 lagi minggu depan.

Pohon kersenku......
Benar2 kejutan dibalik hutan ilalang.
Senaaaaangnya........ ^_^

Dan ada lagi yang membuatku senang....
Belakang rumah yang tadinya kandang bebek dan balong maha luas, sekarang sudah beralih rupa jadi kebun jagung dan kacang panjang. Sekarang jadi tidak bau lagi dan dilhat pun ijo2 tampak lebih seger.

Hohoho... jadi pengin bantuin manen jagung dan kacang panjang kek zaman masih kecil dulu suka bantu kakek-nenek.
Ikut bantuin manen boleh ga ya..... Hahahahaha..........

Januari 30, 2012

GA PAKE VITSIN


Kebiasaan sejak dulu klo beli makan di luar selalu pesan ‘ga pake vitsin’,  juga klo memasak, aku ga pernah pake vitsin. MSG yang memberi rasa manis, kuganti dengan sedikit gula pasir (tips dari Ibu Vio). Karena kebiasaan ini juga lah, akhirnya klo ada yang nitip beli makan ke aku, aku selalu dengan ‘ga pake vitsin’.
Ternyata menularkan kebiasaan yang baik ini ke orang lain yang terbiasa makan pake vitsin itu tidak gampang. Ketika Onta nitip beli baso di lapangan, sengaja aku minta ga pake vitsin. Dan si Onta merasa rasa basonya jauh dari enak. Saat dia tahu ternyata biang kerok dari rasa tidak enak basonya coz ga pake vitsin, akhirnya dia sibuk ke dapur mencari penyedap rasa dan menaburkannya banyak2 ke basonya.
Wheeleeeh.... wheeleeeh.... itu tidak sehat Onta.
‘Maaf, lha kukira gapapa ga pake vitsin.’

Seperti biasa tiap aku beli soto Madura di depan kantor, aku selalu berpesan ‘ga pake vitsin’.
Dan hari itu ga tahu kenapa, mungkin coz si Bapak penjualnya ga terlalu fokus, jadi we dia lupa ngasih vitsin banyak2 ke sotoku. Hohoho..... Sudah terlanjur. Ya sudahlah.

Akhirnya hari itu aku makan soto Madura dengan ekstra ati ampela seharga Rp.12.000,-, dengan banyak vitsin. Soto ludes dalam sekejab coz aku memang lapar. Dan rasa soto kali ini terasa lebih enak dari biasanya.
Dan aku tahu penyebabnya.
Vitsin...... :D

BEING EXOTIC


Sepulang dari Karimun Jawa, bahkan saat masih menenteng tas menuju kost, berdua ma Etil berjalan melewati gang, sudah dapat komentar dari teteh2 dekat kost.
‘Ini pada dari mana kok jadi pada item banget gini?’

Emang seitem itukah? Perasaan ga terlalu deh. Ato coz kita jarang ngaca ya jadi ga tau keadaan diri kita yang sebenarnya.
Dan mpe kost, si Konjet kegirangan teriak2 menyambut kita dengan teriakan,’Item keling! Item Keling!’
Ditambah si Kenyung yang pulang dari kuliah beberapa saat kemudian yang langsung berkomentar,”Ya ampun mbak, kok bisa jadi item kayak gitu.’
Juga si Tiyut,’Ih item! Jelek!’

Deeeuh... Deeeeuh....
Dan waktu ngaca, terlihat muka yang rata berwarna gelap, hitam. Hahahaha..... Hasil dari berjemur di Karimun ternyata parah juga.

Hari itu aku mpe kost pk.10.00 pagi. Hari di mana seharusnya aku masuk kerja, tapi sehari sebelumnya aku sudah menelepon atasanku minta izin libur sehari lagi coz cuaca buruk memaksa kepulanganku harus mundur. Kepala pusing coz kurang tidur n cape ber-jam2 duduk, bayang pun 6 jam di kapal, mpe Jepara langsung oper ke mobil carteran, duduk lagi 12 jam baru mpe Bandung. Mpe ga kepikiran transit buat makan malam saking pada kecapean semua. Lebih memilih pagi2 pas pada kelaperan makan cemilan yang masih tersisa.
Jadilah mpe Bandung, setelah makan soto Bandung favoritku made in Bu Ana, mandi terus tepar mpe sore.

Sebenarnya aku ga begitu peduli dengan warna kulit baruku. Harus diterima dengan ikhlas sebagai konsekuensi hadiah liburan ke laut. Kalau ke pantai pulang2 ga jadi exotic, berasa sangat tidak seru. Hehehehe....
Tapi pada kenyataannya, kulit baruku membuatku lumayan kerepotan juga. Tidak semua warna baju, aksesoris yang biasa kupakai jadi masuk ke warna kulitku. Baju ungu tua yang kupakai keesokan hari tampak amat sangat aneh kupakai. Terlebih saat mau kupadankan dengan ikat pinggang warna putih. Sangat tidak matching. Gelang, anting pun sangat tidak pas kupakai. Akhirnya aku lebih memilih aksesoris simple dengan warna netral.
Ada lagi. Bedak. Warna bedakku jadi 5 tingkat lebih muda dari warna kulitku, yang artinya nyari ke counter kosmetik mana pun, ga akan nemu bedak yang cocok dgn warna kulitku... :D
So biar lebih aman untuk sementara tampil natural tanpa bedak. Memaksa memakai bedak juga memperlihatkan kulitku yang amat kering dan mengelupas-ngelupas. Dan hasil akhir yang tampak di kaca, jadi kayak mau nglenong.... :D

Di kantor masih harus menebalkan muka mendengar komentar2 tiap kali ketemu teman2.
‘Jadi item banget!!!!’
Bahkan salah satu atasanku yang memang orangnya suka usil dengan sangat teganya ikut berkomentar, ‘Jadi kaya orang kampung. Orang kampung! Orang kampung!’
‘Yee biarin, emang orang kampung!’ jawabku.

Si Bibi di kantor pun dengan polosnya berkata,’Duh eneng. Ga usah pulang ke Jawa lagi ya. Tiap pulang ke Jawa jadi jelek gitu. Kemarin kan udah cantik.’
Deeeuh......

Yah, itu semua resiko yang harus diambil dari liburan ke pantai. Nyatanya aku ga kapok2 juga. Paling dalam 4 bulan sudah pulih lagi.
Next vacation ke pulau mana lagi yak.....
Hehehehe..... Teteup......

AWAL TAHUN YANG KACAU


Awal tahunku kali ini, boleh dibilang awal tahun yang kacau. Kacau kenapa? Kacau karena aku sendiri yang salah perhitungan. Salah memperhitungkan kondisi fisikku yang tidak sekuat Rambo ataupun Edward Cullen. Hehehe....

Menjelang liburan Natal, aku dikasih tahu kalau annual reportku harus beres awal Januari, sedangkan aku sudah jauh2 hari planning liburan Natal mau kulewatkan di Karimun Jawa. Tinggal berangkat saja, semua sudah siap. Rada memaksa juga aku minta tambahan libur dengan janji laporan akan segera kuselesaikan sekembaliku ke Bandung.

Tgl 29 Desenber aku sudah masuk kembali ke kantor. Tapi tentu saja aku sama sekali belum menyentuh laporan coz ada tugas keluar lain yang hari itu harus kuselesaikan. Tgl 30 dan 31 Desember akibat masih suasana libur dan rasa cape habis liburan masih kurasakan, aku belum bisa bekerja maksimal. Terlebih tgl 31 Desember aku cuma masuk ½ hari coz segera meluncur ke Stasiun Gambir untuk melewatkan pergantian tahun bersama Nick n temanku Riz di Jakarta.

Kondisi fisikku yang masih kelelahan oleh2 dari Jepara ditambah perubahan udara yang ekstrim, Karimun & Jepara yang sangat panas kemudian 3 hari di Bandung yang relatif lebih dingin kemudian 2 hari di Jakarta yang juga panas apalagi angin malam Jakarta membuat kondisiku benar2 drop. Sehabis melewatkan tahun baru dengan melihat banyak kali jedar-jeder kembang api, aku tidak langsung bisa tidur coz merasa sangat kegerahan dan badanku terasa demam n kepala sangat berat. Ya, batuk sudah mulai menyerangku tapi dengan embel2 sakit dan lemas di sekujur tubuhku, kayak flu tulang mungkin. Akibatnya di tgl 1 Januari 2012, setahun kemudian... hehe.... aku terkapar tak berdaya dan baru benar2 bangun dan mandi pukul 12.30, segera bersiap-siap ke Mall Taman Anggrek untuk makan siang. (Gaya euy makan siang jauh2 ke mall..... :D). Memilih mall ini coz paling dekat dengan gereja Maria Bunda Karmel tempat aku n Nick dengan diantar Riz akan mengikuti misa di sore hari. (Rasanya kok kurang lengkap klo di hari minggu di awal tahun tidak mengikuti misa pertama pembuka tahun). Beruntung banget misa pertama di awal tahun kurayakan di sebuah gereja yang baru pertama kali kumasuki. Jadi bisa make 3 wishes.

Badanku yang sangat lemas terbantu dengan Ponstan yang kuminum. Aku jadi kuat waktu sepulang dari gereja mampir ke Central Park untuk melihat pesta kembang api penutup tahun baru hari itu. Beruntung dalam kondisi waktu sangat mepet coz aku masih harus mengejar keretaku jadwal pk.20.25, pk 19.50 aku masih keburu menyaksikan kembang api dari seberang jembatan penyebrangan Central Park. (Gara2 kembang api yang dijadwalkan pk.19.00 ternyata mundur coz ada boysband yang mempertunjukkan kebolehannya yang membuatku memilih kabur..... :D).

Bersyukur banget tidak ketinggalan kereta. Tak perlu menunggu lama kereta segera berangkat, bangun2 sudah mpe Bandung. Ini yang membuatku pengin kereta nyampenya pagi aja biar aku bisa lanjut tidur lagi. Andai ini kereta jurusan Jogja-Bandung.... :D
Pulang tengah malam dalam kondisi hujan membuat batukku tambah parah.

Sekitar 2 minggu harus lembur biarpun kubatasi maksimal pk.20.00, pekerjaan kubawa pulang lanjut di rumah. Aku harus menjaga kondisiku coz cuaca sedang tidak kondusif. Angin sedang kenceng2nya. Dan jadilah penumpukan kecapean ditambah kondisiku yang tidak fit membuatku tidak doyan makan, makan apa pun berasa tidak enak, membuat batukku bertahan mpe 3 minggu lebih. Mpe aku yang biasanya malas ke dokter akhirnya memutuskan untuk ke dokter.

Lega setelah laporanku yang baru bisa kubereskan pertengahan Januari akhirnya selesai juga. Sekarang aku masih harus tetap jaga kondisi coz kesehatanku belum benar2 fit. Batuk kering yang lama ditambah tidak doyan makan yang membuat berat badanku turun 3 kg membuat maag-ku kambuh dan tensiku turun. Nyut... nyut... nyut..., kepala berasa kayak kesemutan. Aku benar2 ga mau kondisiku tambah parah coz di hari Imlek, aku memutuskan akan ke Yogya, untuk menggantikan libur Natal yang tidak kulewatkan di Yogya.
Niatnya aku pengin maen ke pasar malam di alun2 utara, tapi sayang tidak kesampean coz hujan yang tidak mau diajak kompromi.

Meskipun di Yogya aku sempat terapi reflexiologi dan sebelum berangkat ke Yogya aku sempat refleksi juga di Bandung, sesampaiku di Bandung kudapati kakiku bengkak2 kayak kaki gajah. Mpe sepatuku jadi tidak muat. Akhirnya di kantor aku lebih memilih memakai sandal jepit. Kata Week, aku kualat coz menertawakan kakinya yang bengkak2 coz hamil 8 bulan. Refleksi yang kulakukan benar2 sangat membantuku. Pusing kesemutan di kepalaku tidak lagi kurasakan, nafsu makanku kembali. Akibatnya 2 hari di Yogya, berat badanku naik 2 kg. Mantaph dah.

Hohoho..... aku tahu. Aku sendiri yang tahu kondisiku dan aku sendiri yang bisa menjaga kesehatanku. Bandung yang lagi banyak angin gedhe n sering hujan membuat banyak korban cuaca berjatuhan. Dan aku merasa aku sudah mau kena batuk lagi. Ya, harus banyak makan, harus minum vitamin, sayur & buah jangan ketinggalan.
Akhirnya demi kesehatanku, tiap pagi aku minum teh lo han kuo, sore minum susu yang dicampur sari kurma. Siang dan sore tidak lupa minum jus buah dan sayur (pak coy)  yang ekstra kubikin demi banyak serat yang sedang kubutuhkan untuk saat2 ini.
How about kristal alga-ku? Hohoho.... coz belakangan ini amat sangat sok sibuk, jadi we ga keurus. Hasilnya algaku jadi gendut2. Ga mati tapi jadi gendut. Seneng ngliatnya..... Hahahaha.....

Aku akan menjaga untuk tidak memforsir diri dulu. Mengurangi keluar malam, mengurangi makan pedas. Saat bisa pulang cepat ya pulang cepat.
‘Without health life is not beautiful anymore, right?????’