September 28, 2012

JADI KURUS..... :D


Beberapa bulan belakangan ini tiap ketemu orang selalu saja dapat komen yang sama,
‘Kok jadi kurus?’
Masak sih? Perasaan dari dulu ya gini2 aja. Tapi memang celana dan rok2ku jadi banyak yang longgar. Klo pake celana harus pakai ikat pinggang, klo ga bakal gampang melorot sendiri.
Aku ga pernah melakukan usaha apa pun supaya jadi kurus. Tau2 sudah mengurus sendiri. Ya, aku memang gampang kurus gampang gemuk. Saat badan mulai ndut lagi, aku ga pernah merasa khawatir coz nti juga bakal kurus sendiri. Tapi memang rasanya lebih nyaman rada kurusan. Berjalan rasanya lebih enteng. Difoto pun hasilnya bakal tampak lebih bagus. Hehehehe.....

Kurusku pun juga ga bisa dibilang kurus banget. Buatku cukuplah. Asal timbangan masih di bawah 50 itu buatku bukan masalah. Tapi biasanya badanku sudah memiliki alarm sendiri. Klo dirasa sudah terlalu overweight, biasanya aku bakal mengalami sakit ga elit yang bikin ga nafsu makan. Diare kambuh dan gejala maag muncul. Klo sudah begitu bisa dipastikan dalam 2 minggu 3 minggu, badanku sudah mulai lebih kurus lagi.

Aku bersyukur memiliki badan yang sangat pengertian. Tanpa harus diet ataupun mengatur pola makan plus olahraga berat, timbanganku masih selalu dalam batas normal. Klo ingat dulu zaman SD kelas 4 sampai SMA kelas I coz saking kurusnya mpe klo dilihat kayak lidi, aku berjuang keras untuk bikin gemuk dengan sering minum jus alpukat-susu tapi ga juga membuahkan hasil. Tubuhku tetap saja kerempeng. Dulu beratku dibawah 40 kg. Setelah kelas II SMA barulah badanku menggemuk dengan sendirinya. Tiba2 saja timbanganku melesat melewati angka 45 yang berakibat sering dapet komen dari temen2 cowok.
‘Kowe ki apik mbiyen.’
Yang artinya,’Kamu tuh mendingan yang dulu.’
Hadeeeeuuuh......

Dari SMA kelas II mpe tahun kedua kuliah badanku memang gendut banget. Lagi masa pertumbuhan kali ya. Saat itu makanku memang banyak. Makan indomie goreng aja waktu itu sekali makan tidak cukup cuma 1 bungkus. Harus 2 bungkus sekaligus. Hahahaha. Pantas saja klo pipiku jadi mbem banget.

Sekarang2 ini, aku memang tidak pernah mengatur pola makan dan tidak membatasi makanku. Apa aja asal suka ya dimakan. Tidak rewel harus makan ini atau makan itu. Asal doyan, apa pun bakal kumakan. Lagi pengin makan banyak ya makan banyak. Lagi pengin makan dikit ya makan dikit. Pokoknya menikmati hidup.

Belakangan ini jadi lebih kurus mungkin coz bulan puasa kemarin aku ikut berpuasa bareng temen2 meskipun di hari minggu aku tidak berpuasa coz menurut apa yang kuyakini tidak boleh berpuasa di hari minggu. Ditambah aktivitasku yang lagi seabrek plus terlalu banyak yang harus kupikirkan.
Ternyata mikir itu cukup menguras energi.
So, klo pengin jadi kurus, jangan pernah berhenti berpikir. Hehehehe....

Sekarang2 sudah cukup banyak list2 yang sudah terealisasi so aku merasa jauh lebih rilexs. Bisa dilihat dari tanda2 badanku sudah mulai melar lagi.
Don’t worry. Nti tahun depan juga bakal kurusan lagi kok. Biar ada variasi, jadi yang ngliatnya ga gampang bosen.
Hahahaha.............

September 27, 2012

POLISI TIDUR DAN TUKANG PARKIR

Belakangan ini dua hal di atas yang selalu saja membuatku gemes dan kesel sendiri.
Setelah pindah ke tempat yang baru, sekarang2 ini jadi semakin banyak polisi tidur yang harus kulewati. Kadang2 menurutku terlalu lebai sangadh. Heran kenapa pada hobi bikin polisi tidur. Tiap dua meter sudah harus mulai mengerem lagi coz saking banyaknya dan saking dekatnya jarak antar polisi tidur. Klo pas kita lagi santai mungkin ga akan bikin senewen. Lha kalau kita pergi dalam kondisi terburu-buru dan ini yang selalu saja kulakukan. Hahahaha.....
Musti antre dengan mobil2 yang sudah pasti akan lebih pelan dari motor jika melewati polisi tidur. Sabaaaar......

Tujuan awal dibuatnya polisi tidur ini supaya pengendara tidak ngebut. Aku setuju ketika polisi tidur dibikin di kompleks kantorku yang tiap ngabuburit selalu jadi ajang kebut-kebutan. Ini mah mengerikan dan sangat membahayakan pengendara yang lain. Tapi di kompleks kantor jarak antar polisi tidur masih bisa ditolerir. Paling tidak jarak 5-6 meter baru akan ada polisi tidur lagi. Itu pun tidak semua ruas jalan ada polisi tidurnya, di ruas jalan utama tidak ada polisi tidur. Lha di area yang harus kulewati, tiap jarak 2 meter ada polisi tidurnya, itupun hampir semuanya di sepanjang jalan yang kulewati. Apa ga bikin motor jadi harus sering diservis tu.
Hohohoho...................

Klo mengenai tukang parkir lain lagi. Belakangan ini tukang parkir jadi tumbuh di mana2. Aku sangat menghargai keberadaan tukang parkir di area publik yang memang benar2 membutuhkan jasanya, seperti di mall2, rumah sakit, perkantoran. Lha sekarang ini, tiap kita berhenti bahkan cuma 5 menit untuk beli nasi padang di pinggir jalan pun sudah harus bayar parkir. Padahal jelas2 motor kita awasin coz kita berdiri tidak jauh dari motor. Dan yang paling bikin kesel, saat kita pergi berdua, yang satu turun sebentar untuk membeli apa, yang satu lagi masih nangkring di atas motor, tetep aja ditarik uang parkir. Seribu doank sih, tapi klo kebeneran pas ga ada uang seribu, bayar dua ribu juga ga akan dikembalikan seribu. Apalagi uang seribuan sekarang lagi susah. Parkir2 ilegal kayak gini yang suka bikin kesel.
Saat kita datang sama sekali tidak ada tukang parkir, eh saat mau pergi tiba2 saja ada tukang parkir menghampiri. Tahu aja klo tiba saat menagih parkiran.
Bukannya terlalu pelit, tapi klo diitung-itung, dalam sehari ada banyak urusan, musti ke 10 tempat, buat parkir sendiri bisa keluar 15-20 ribu. Belum klo di mall2 sekarang2 ini parkir dihitung per jam. Buat aku yang ga bisa ke mall Cuma sejam dua jam ini bakal jadi masalah... :p Pemborosan kan. Gimana klo musti gitu saban hari.

Dan yang belakangan bikin aku n temenku kheki, di supermarket dan bank2 di area kompleks kantorku yang dulu bebas parkir, belum lama ini tiba2 saja jadi ada tukang parkirnya. Hedeeeeeuuuuuh.
Bikin malas sering2 ke sana.
Harusnya parkir itu bagian dari servis. Dibebaskan parkir saja kenapa..... :D

MUST BE MORE CAREFUL...........

Hari Selasa malam, iseng kubuka akun fb-ku, baca postingan2 yang ada di Newsfeed. Mataku terpaku pada kata2 mutiara yang baru saja di-share oleh salah satu website. Kata2nya memang bagus tapi yang membuatku tertegun bukan itu. Ilustrasi gambar postingan itu adalah fotoku bersama salah seorang temanku yang lagi sama2 memamerkan buah leci. Sebenarnya foto itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kata2 mutiara yang tertera di atasnya, sama sekali tidak nyambung dengan ilustrasinya. Yang aku heran, fotoku kenapa bisa ada di situ.
Foto itu kuaplud 4 tahun yang lalu. Apakah benar kalau kita me-like suatu web sama saja dengan memberikan kuasa penuh kepada web itu untuk secara bebas mengakses data2 kita, foto2 kita ataupun catatan2 kita untuk kemudian mereka publikasikan kembali? Bebas tanpa perlu minta izin kepada si empunya?
Hohoho....
Aku segera menghubungi temanku yang fotonya ikut nampang di situ. Membahasnya juga dengan dedeku dan temen2 deket SMA dalam group. Ternyata ada juga teman yang pernah mengalami hal yang sama.

Kita belum siap jadi tenar jadi ada rasa ga rela foto dipublikasikan begitu saja. Hahahaha............
Segera saja aku ikut komen di bawah komen2 yang lain. Komen2 yang ada juga kebanyakan bukannya membahas kata2 mutiara tetapi malah menebak-nebak buah apa yang kami bawa. Hadeeeuuuh.....
Komenku ga terlalu panjang: ‘Heraaaan.... Fotoku dan temanku kok bisa nongol di sini ya. Hadoooooh.....’

Habis itu kulihat tidak ada lagi komen2 yang masuk.
Keesokan pagi ketika ku-check lagi, postingan yang ada fotoku dan temanku sudah tidak ada lagi, kemungkinan sudah dihapus.

Sekarang aku yang belakangan sudah pelit aplud2 foto sepertinya bakal semakin pelit lagi mengaplud foto. Ga berani lagi aplud2 foto menyangkut privacy baik privacy-ku sendiri maupun orang lain.
Bahkan teman2ku ku pun mulai menghapusi personal message mereka coz ada indikasi ada yang pernah bocor dan muncul di wall. Whuuuuiiiih.... bahaya besaaaar.......... :D
Be more careful aja deh.....

September 18, 2012

NASI BUNGKUS AGAIN


Sejumlah dana dari eks teman2 kost, beras 5 kg, minyak goreng 2 ltr, kertas-sendok-karet untuk bikin nasi bungkus, yang sudah terkumpul sejak bulan puasa kemarin, akhirnya benar2 bisa direalisasikan menjadi nasi bungkus pada hari minggu 16 September kemarin. Ibu kost yang tahu bahwa niat kami baik, dia ikut menyumbang sebesar 200 ribu. Baru kali ini kami memiliki dana yang cukup besar untuk bikin nasi bungkus.
Akhirnya lauk yang biasanya telor kali ini berani ditingkatkan jadi daging sapi.
Diputuskan memilih menu yang tidak ribet. Sapi lada hitam dan cah caisim baso. Lumayan elit kan untuk nasi bungkus gratisan.... :D

Karena banyak dari teman2 kami yang tidak bisa membantu karena sedang ada keperluan, akhirnya kami bekerja cuma berempat saja, aku, Kenyung, Etil dibantu Wijay yang notabene bukan anak kost. Makacih ya Jay. Konjet datang menyusul sore hari saat kami sudah mulai membungkus nasi. Ah konjet mah..... ;p

Belanja baru dimulai pk.10.00. Aku berdua ma etil saja yang berbelanja coz motor cuma ada satu. Untuk mempercepat waktu aku sudah bikin list terpisah mana yang lebih murah belanja di pasar mana yang lebih murah belanja di supermarket. Tujuan pertama ke pasar Ancol yang memang dekat dengan kost. Di pasar kami belanja caisim 3 kg, paprika hijau 6 bh, paprika merah 2 bh, bawang bombay 10 bh, bawang putih ¼ kg, tomat kuning 1 kg, baso gedhe 50 btr dan daun bawang Rp.5.000,-. Di Superindo kami beli daging sapi rendang 4 kg, lada putih bubuk, lada hitam bubuk, telur 6 btr dan kecap manis refill 600 ml 2 bh.

Kenapa aku lebih memilih beli daging di superindo bukan di pasar? Ini karena daging di Superindo selalu segar dan sudah dipisahkan mana daging yang alot mana yang tidak. Juga bisa minta tolong daging dipotong-potongin sekalian. Tadinya mo minta tolong daging dipotongin dadu kecil2, tapi masak tega daging segitu banyak, akhirnya masih berbaik hati minta tolong aaknya motong2in segedhe rendang saja. Hahahaha.....

Acara masak-memasak baru dimulai pk.12.00. Memasak nasi 8 kali dengan mengandalkan 2 ricecooker besar dan 1 ricecooker kecil. Kami menambah beras 2kg jadi total beras yang kami masak 7 kg. Sapi lada hitam dan cah caisim baso masing2 dimasak 3 kali coz terbatasnya ukuran peralatan masak yang ada.
Kami bekerja sambil diiringi alunan mp3 yang diputar berulang-ulang yang belakangan aku tahu itu lagu 'Gangnam Style' yang sekarang2 ini lagi heboh, favorit Wijay-etil-nur. Juga sambil ngemil batagor Ikhsan oleh2 dari Ibu Kost yang datang niatnya menengok kami di hari Sabtu tapi tidak bisa ketemu coz kami sedang pergi semua.

Pukul 17.00 Wijay yang sudah dijemput cowoknya dipaksa bawa 30 bungkus nasi yang sudah jadi untuk didistribusikan di sepanjang Jl. Akhmad Yani. Makasih Wijay..... ^_^

Pk.17.45 membungkus nasi selesai sudah. Total semua nasi bungkus termasuk yang dibawa Wijay ada 85 bks. Karena motor yang ada cuma satu, akhirnya yang bertugas mendistribusikan 55 bks nasi aku dan Kenyung.
Berangkat pk.18.30 menunggu Kenyung selesai menjemur baju dulu. Kami menyusuri sepanjang jalan BKR sampai Festival city link, Jl. Pasir Koja, Jl. Dewi Sartika, Jl. Asia-Afrika, Jl. Braga, dan berakhir di Jl.Sunda. Bagi2 nasi baru kelar pk.20.00. Kali ini kami rada selektif memilih sasaran. Mereka yang di Jl. Asia Afrika kami lihat malam itu sedang makan nasi bungkus, urung kami kasih dan memutuskan pindah ke tempat lain. Mang2 becak yang lagi pada maen catur juga kami lewati. Mereka2 yang benar2 tampak membutuhkan saja yang kami hampiri.

Setelah Simpang Lima menuju Jl. Sunda, di perempatan jalan, kami bertemu dengan 3 anak kecil pengamen. Saat menerima nasi mereka terlihat senang sekali. Menunjukkan nasi ke 2 temannya yang lagi ngamen lampu merah sambil berteriak,’Ini baru nasi!. Makasih teh.’
Aku minta kenyung sekalian memberikan 2 nasi untuk 2 temannya yang lagi mengamen itu.
‘Ayo bagi2. Bagi2,’ kata anak2 itu.

Anak2 itu sungguh membuat kami terharu. Dalam keterbatasan pun mereka masih ingat berbagi. Melihat mereka begitu antusias menerima nasi kami sungguh membuat kami senang. Rasanya pegal2 di badan kami tidak sia2.
Dan seorang bapak tua di Alun2 bandung juga membuat kami trenyuh. Bapak tua ini ketika melihat Kenyung membagikan nasi langsung berlari-lari menghampiri sambil membawa peluit di tangannya. Bapak ini terlihat begitu kecewa ketika sampai di tempat Kenyung membagi nasi, Kenyung sudah menyeberang jalan. Ya, Kenyung sedang membagikan nasi buat gelandangan yang sedang tidur di emperan toko Palaguna.

Ketika Kenyung kembali, kuberitahukan klo bapak tua itu tadi berlari-lari menghampirinya. Kenyung segera berjalan ke arah bapak itu memberikan nasi untuknya. Bapak itu terlihat begitu senang menerimanya.

Melihat ini semua membuat kita bertekad untuk membuat de next nasi bungkus lagi dan lagi.
Nanti kita bikin lagi ya teman-teman.
Masih banyak mereka di luar sana yang begitu membutuhkan nasi untuk mengganjal perut mereka. Perjuangan mereka masih begitu berat untuk bisa makan keesokan hari.

Thanks teman2 dan ibu kost yang sudah menyumbang.
Thanks teman2 yang sudah bantuin masak.
Thanks etil yang sudah mau cape2 mencuci peralatan bekas masak dan membersihkan sampah2 plus mengepel lantai.
Thanks to kenyung yang mpe rela berlari-lari menyeberang jalan demi membagi nasi untuk mereka yang berada di seberang jalan.

Jangan pada kapok capek ya......