Maret 27, 2012

Tak ingin seperti ini

Bukan mauku....
Tapi yang terjadi seperti ini
Harus bagaimana.....
Bagaimana caranya....
Aku sungguh tidak tahu.
Atau mungkin memang belum saatnya.....
Biar waktu yang menjawabnya
Karena aku tahu aku sendiri tidak mampu.....

Maret 20, 2012

SAKIT TAPI BELUM TENTU BENAR2 SAKIT


Terulang lagi, bulan kemarin aku kembali berkunjung ke dokter spesialis penyakit dalam. Kali ini aku sengaja memilih dokter yang berbeda dari yang kemarin2. Aku yakin kali ini aku benar2 sakit, so aku sengaja menghindari dokter yang kemarin2 menyatakan ‘aku tidak sakit’. Hahahaha.....

Beberapa hari belakangan perutku terasa benar2 sakit saat buang air kecil. Kemungkinan ISK. Aku sudah minum obat dan antibiotik yang diresepkan temanku yang jadi dokter. Sesudah minum obat, sakit saat buang air kecil memang sudah tidak lagi kurasakan tapi rasa nyeri di perutku kadang2 masih suka muncul, benar2 mengganggu konsentrasi kerjaku.
Akhirnya hari itu aku memutuskan izin kerja untuk memeriksakan diri ke dokter.

Antree dokter itu benar2 melelahkan. Beruntung aku sudah mendaftar sebelumnya by phone jadi aku bisa dapat antrean no 7. Ternyata aku yang sudah sengaja datang telat masih harus menunggu 1 ½ jam coz dokter datangnya telat.

Mendengar keluhanku aku diminta tes urine. Aku kali ini kembali ditemani temanku yang kerja di seberang rumah sakit. Jadi sambil menunggu aku ada teman mengobrol. Dalam hati aku berucap, jika hasil tes kali ini ternyata aku baik2 saja, mungkin memang harus dipikirkan untuk mengunjungi psikiater. Hahhahahaha.....

Usai urusanku dengan laboratorium, sambil menunggu hasil tes keluar, aku nyamperin temanku yang sedang membaca Intisari ekstra-ku edisi kesehatan. Saat melihatku dia tertawa.
‘Nih baca ini. Katanya sakit itu belum tentu sakit. Ada orang yang sampai menghabiskan banyak uang untuk tes segala macam ternyata hasilnya tidak sakit. Edisinya pas. Hehehehe....’

Hohoho.... jangan2 iya ya. Aku kelewat stress jadi mungkin biang dari penyakitku ini coz stress.
Di artike berjudul ‘Sakit di pikiran, Gejala di badan’ diuraikan bahwa sebenarnya banyak orang yang menderita psikosomatis. Gejala sakit kepala, lemas, tak bergairah tapi sebenarnya tak ada masalah dengan tubuh. Sudah minum banyak vitamin untuk meningkatkan vitalitas tapi fisik tetap saja terasa lemah. Pasien merasakan sakit perut, sakit kepala, jantung berdebar-debar tanpa alasan yang jelas.
Pasien seperti ini sebenarnya tidak membutuhkan obat. Obat2 yang biasanya berisi penenang hanya sekedar menghilangkan gejala dan tidak menyembuhkan sampai ke akar penyakit. Jika dokter menuruti pasien dengan memberinya obat malahan akan membuat pasien mengalami ketergantungan dengan obat dan menjadi sakit sungguhan. Idealnya pasien seperti ini direkomendasikan ke psikiater. Carilah dokter yang mau mendengarkan, bukan dokter yang ramai pasiennya yang tidak punya banyak waktu untuk pasien.
Hmmmmm...... haruskah aku mengunjungi psikiater. Hahahaha........

Dan ketika hasil tes lab sudah keluar dan aku kembali ke dokter untuk menunjukkan hasil lab-ku keesokan hari, yang terjadi seperti dugaanku:
‘Kamu tuh ga sakit. Ini hasilnya bersih. Ga dikasih obat, ini antibiotik aja. Harus minum yang banyak, sehari 2 liter.’
‘Tapi suka sakit kenapa ya dok, saya ada maag juga.’
‘Apalagi ada maag. Kalau maag ga boleh banyak minum obat.’
‘Tapi kenapa kadang kepala suka pusing, tangan juga suka gemeteran dok?’
‘Ini masih muda, keluhan dari atas ke bawah. Kamu tuh ga sakit.’
‘Tapi kenapa suka gemeteran, klo megang sesuatu kerasa banget.’
‘Ya sudah, tes lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, ...... Suster tolong bikinkan surat pengantarnya.’
Dokter mulai tidak sabar dan memarahiku. Dokternya benar2 galak dan tidak sabaran, membuatku tertawa dimarahi olehnya..... :D

‘Bener mau tes? Kalau tes ini habisnya sekitar 800-an,’ tanya suster yang baik dan sabar.
Denger tes fungsi hati, fungsi ginjal dst, aku jadi khawatir. Bukan masalah biaya yang membuatku takut tapi tes macam apakah ini? Endoskopi yang aku tahu, alat dimasukkan lewat mulut ke lambung, yang kata beberapa temanku sakitnya luar biasa, membuatku ketakutan sendiri tes seperti apakah yang akan kujalani nanti. Hohohoho.... jadi gamang.
Belum nanti kalau ternyata hasilnya aku baik2 saja. Hooooo.... benar2 pemborosan waktu dan biaya. Pasti bakal lebih diketawain dedeku n temen2ku.

‘Wah, kayaknya tes-nya jangan sekarang suster, saya harus nanya dulu.’
‘Nanti kalau berubah pikiran, langsung ke saya aja ya. Saya kasih pengantar tes lab-nya.’
‘Ya... ya... Makasih Suster.’
Dan pulanglah aku dengan tertawa. Menelepon rumah, mendengar suara tangisan baby Skotie-ponakan baruku, yang baru pertama kali kudengar, itu sangat membuatku merasa lebih baik.

Ya, aku percaya aku baik2 saja. Asal jangan banyak pikiran, merilekskan diri, aku pasti akan lebih sehat.

Saat sakit yang tidak terdeteksi dunia medis, tidak ada salahnya mengunjungi psikiater barangkali anda mengalami psikosomatis atau bertanyalah pada orang pintar barangkali ada hal2 di luar nalar yang menyerang kita. Hahahaha......

Mengunjungi psikiater, kuarasa aku belum benar2 memerlukannya untuk saat ini coz aku masih bisa beraktifitas seperti biasa, masih bisa tertawa lepas dan bisa hidup secara normal...... #penilaianku sendiri.. ;p
Mengunjungi orang pintar?
Aku tidak perlu susah2 mengunjungi orang pintar coz aku punya teman yang dianugerahi indera keenam. Seperti biasanya aku selalu menceritakan banyak hal ke dia saat bertemu, jadi bukan sengaja menemuinya. Dia menyarankanku untuk pindah posisi kamar, memindah tempat tidur. Kemungkinan kesehatanku yang menurun sejak 3 tahun terakhir berdasarkan penglihatan mata batinnya, aku terkena imbas dari perseteruan antara 2 pihak yang sebenarnya tidak ditujukan ke aku tapi ternyata aku yang kena. Hohoho.... susah untuk dipercaya. Zaman modern gini masih ada saja yang menggunakan cara2 pengecut untuk mencapai tujuannya.
Seperti kata pepatah, cinta ditolak dukun bertindak.
Sangat tidak respek dengan orang2 yang menggunakan cara2 pengecut seperti ini.

Akhirnya selama 3 hari aku meluangkan waktu untuk berganti posisi kamar. Sungguh melelahkan mengingat kamarku yang sudah layak disebut gudang boentil coz saking banyaknya barang.... :D
Percaya tidak percaya, setelah berganti posisi kamar, aku merasa keadaanku jauh lebih baik. Aku yang biasanya ketika merasa cape terus tidur, kemudian saat bangun tidur malah merasa lebih cape, sekarang merasa lebih rileks. Aku jadi bisa lebih sering bangun pagi. Bangun tidur badan terasa lebih segar.
Yeeeeah...... Tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Just Heaven knows. Yang jelas aku diminta untuk lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri pada-Nya, meminta perlindungan-Nya.

Ya, aku percaya semuanya akan baik2 saja.
Banyak dokter menyatakan aku sehat, aku harus merasa bersyukur bukan. Hehehehe....
Dokterku berarti dokter yang baik, dokter yang tidak sembarangan memberikan obat ke pasiennya.
Memberikan obat benar2 berdasarkan keperluan.
Sangat jauh berbeda dengan ketika aku periksa ke dokter umum di klinik2 kecil, biasanya sekali berobat aku mendapatkan 3 sampai 4 macam obat. Bukankah banyak mengkonsumsi obat itu tidak baik, obat adalah racun.
Ya, mulai sekarang aku akan mengurangi mengkonsumsi obat. Diperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.

Hehehehe.... Itu niatku. Realisasinya sangat sulit dilakukan di tengah2 kegiatanku yang seabrek.
Perlu dipikirkan untuk mencari asisten atau manager. Hahahahaha...... #lebai kumat.

PUSINGMU, PUSINGKU, PUSING SEMUA........


Belakangan ini ada begitu banyak hal yang harus kupikirkan termasuk di dalamnya hal2 yang sebenarnya bukan kapasitasku untuk memikirkannya. Hohoho pusiiing.
Biar cape pikiran ga jadi penyakit akhirnya pusingku ini mau ga mau kutularkan ke orang lain biar bisa share pusing. Hehehe makacih... makacih.... Pusingku jadi berkurang.
Biarlah pusing akibat kenaikan BBM ditanggung pemerintah aja dan mereka yang ngotot pada demo. Aku masih bisa makan 2 kali sehari itu sudah cukup. Biarpun sebenarnya dampak dari kenaikan BBM berdampak lumayan pada hitung-hitunganku sebagai akibat naiknya harga2 mengikuti kenaikan BBM.

Yang aku tahu, segala sesuatu perlu dipikirkan masak2 sebelum bertindak, sebelum terucap dari mulut kita. Perkataan yang keluar dari mulut kita dan tindakan kita itulah yang mencerminkan kepribadian kita karena orang lain menilai kita dari situ.
Bahkan kata2 manis yang kurangkai dengan susah payah dan ingin kubagikan ke orang lain pun kadang2 bisa memancing emosi orang lain yang merasa tidak nyaman dengan kata2ku.
Yeaaah, aku tidak bermaksud apa2. Kata2 yang menurutku itu baik, apa salahnya jika kubagikan ke orang lain.
Aku sudah mengambil waktu beberapa menit bukan cuma 3 detik untuk memikirkan apa yang kutulis.

Kuakui, aku masih belum pintar mengontrol emosiku. Kadang kala aku masih harus berjuang keras menahan diri untuk tidak mengucapkan kata2 yang begitu ingin kuucapkan tapi sebenarnya lebih baik tidak kuucapkan. Berlalunya waktu yang kadang membuatku bersyukur, ‘Untung kata-kata itu tidak jadi kuucapkan.’
Jika sudah berada dalam kondisi seperti ini memang lebih baik ‘diam’ dan berlalu pergi. Menenangkan diri, mengademkan pikiran akan membuat kita bisa berpikir lebih jernih.

Masih begitu banyak yang harus kupikirkan. Aku tidak mau hanya karena terlalu fokus pada hal yang sebenarnya bukan kapasitasku membuatku melupakan hal2 lain yang lebih membutuhkan banyak waktu dan perhatianku.

Yeeeeeah......
Ini bukan soal salah memilih dan dipilih. Semua sudah terjadi tinggal apakah kita siap atau tidak siap dengan segala sesuatu yang mau ga mau harus kita hadapi.
Roda hidup selalu berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Bahkan ada kalanya kita harus berhenti sejenak untuk maintenance.
Yang penting jangan sampai kita salah langkah dan tetap konsisten dengan komitmen kita, dengan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita.

Percayalah, pelan tapi pasti semua akan ada jalan keluarnya.
Sabaaaaaaar...............................

Maret 16, 2012

RASA SYUKUR


Jika rasa syukur sudah tidak ada lagi, sampai kapan pun kebahagiaan tidak akan pernah datang menghampiri.
Bersyukur dan bersyukur. Gampang diucapkan tapi kadang2 begitu sulit untuk kita lakukan.
Terus saja mengeluh dan mengeluh. Selalu saja menyalahkan orang lain dan keadaan. Terus saja menyesali semua yang sudah terjadi tanpa ada rasa syukur sedikit pun. Padahal kalau dipikir, tidak mungkin kita melewati hari2 kita terus-menerus dengan cobaan. Di antara cobaan dan beratnya perjuangan hidup pasti terselip hal2 indah yang membuat kita bisa tersenyum dan tertawa.

Bersyukur atas semua yang kita alami, atas semua yang kita miliki, atas orang2 di sekitar kita, atas rezeki yang kita terima. Kalau kita merasa kurang dengan apa yang kita dapatkan, kita tetap harus bisa mencukupkan diri dengan yang ada pada kita.
Jangan membanding-bandingkan dengan apa yang berhasil dicapai orang lain, dengan apa yang dimiliki orang lain. Membanding-bandingkan untuk memotivasi kita agar bisa lebih maju itu boleh, tapi jangan sampai membuat kita lupa untuk bersyukur.

Segala yang kita terima dan kita alami itu adalah karunia dari Yang Di Atas yang menempa kita untuk lebih kuat.

Benar. Gampang diucapkan tetapi begitu sulit untuk dipraktekkan.

Sulit buatku untuk merasa sudah cukup dengan yang sudah ada padaku sekarang. Kadang2 aku masih merasa sangat kurang. Kemampuan me-manage supaya bisa cukup itu yang kita perlukan dan masih harus kupelajari untuk saat ini.

Belajar mengikhlaskan atas semua yang terjadi. Berusaha menerima keadaan kita dan berusaha menerima mereka yang ada di sekeliling kita. Perbedaan pandangan itu wajar dalam bersosialisasi. Adanya konflik itu yang akan mendewasakan kita.

Berani memutuskan untuk berumah tangga itu artinya berani untuk hidup mandiri dan terjun  ke masyarakat. Berani menerima segala perbedaan dan harus siap dengan segala permasalahan yang akan timbul. Menyelesaikan masalah bersama-sama jangan terus menyalahkan sepihak tanpa introspeksi diri.

Aku bersyukur atas semua yang kumiliki sampai saat ini. Saat ada masalah, selalu saja ada jalan keluar di depanku walaupun kadang2 jalan keluar itu hanya tampak samar2 dan masih jauh dari jangkauan.
Tapi aku berkeyakinan, selalu ada jalan keluar buat orang yang percaya.

Mengenai hidup berumah tangga, aku seringkali mendapat nasehat, jangan sembarangan memilih daripada menyesal di kemudian hari.
Aku sendiri tidak tahu sosok seperti apakah yang ingin kupilih. Bukannya terlalu pilih2 atau mencari yang sempurna. Aku hanya mencari seseorang yang membuatku merasa yakin bahwa memang dia, bahwa aku memang ingin bersamanya. Ternyata itu tidak mudah. Huehuehue....
Rasanya aku ingin bersama seseorang yang memang benar2 baru kukenal. Seseorang yang aku baru mengenalnya tanpa tahu masa lalunya seperti apa. Rasanya lebih menyenangkan seperti itu. Sama2 belajar untuk lebih mengenal satu sama lain. Sama2 belajar untuk menerima orang lain apa adanya dia. Hehehehe..... #dreaming.

Yah, saat ini begitu banyak yang harus kupikirkan dan kuselesaikan. Aku tidak ingin berpikir terlalu berat takut aku harus benar2 mengunjungi psikiater. Huehuehue.... jangan deh.

Saat ini, jalani saja yang harus kujalani. Biarlah semua mengalir seperti apa yang direncanakan-Nya.
Aku percaya semua akan baik2 saja karena Dia ada bersamaku, selalu menjaga dan membimbingku.
Tetap kuat dan semangat. Terutama untuk seseorang yang sangat hebat yang aku percaya dia akan bisa melalui ini semua dengan baik.
Semangaaaaat!!!!!!!!!!!!!!