Februari 19, 2014

PLONG

Thursday, February 6th, 2014
  
Tahun ini mungkin memang tahunku. Sejak awal tahun aku merasa bebanku banyak yang terangkat. Langkahku terasa lebih ringan. Rasanya benar2 plong.
I think I’m happier right now.
Aku sudah bisa tertawa lepas dan optimis melangkah ke depan.
Mem-planning segala sesuatu dengan semangat yang lebih berlipat-lipat dari kemarin2.
Ya, aku tahu tak lagi ada yang perlu kukhawatirkan. Entah kenapa begitu banyak hal2 yang membahagiakan menghampiriku di saat2 ini.
Thanks God. Aku tahu semua ada waktunya. Mungkin saat ini memang saat yang tepat buatku.
Saat di mana aku baru benar2 menyadari ternyata ada begitu banyak keindahan di sekelilingku.
Saat di mana aku mulai menyadari betapa bodohnya aku kemarin2 sampai tidak menyadarinya.
Kuharap sahabat2ku yang lagi pada galau pun merasakan hal yang sama denganku.
Life is beautiful, asal kita tahu caranya. Dan aku tahu bagaimana caranya. Hahaha….


INBOX

Thursday, February 6th, 2014

Hari ini topiknya tentang inbox. Gara2 di media sosial ada yang membahas tentang aplikasi supaya bisa baca inbox orang, tiba2 saja aku jadi pengin melongok inbox-ku sejak 4 tahun ke belakang. Mencari-cari adakah di inbox-ku rahasia sangat besar yang orang lain ga boleh tahu. Hahahaha....
Aplikasi yang katanya benar2 bisa untuk membaca inbox orang lain itu, aku sama sekali tidak tertarik untuk mencobanya. Inbox itu privasi banget. Membaca inbox orang lain sama saja mencuri. Mencuri hak orang lain. #Terlalu.
Setelah kubuka inbox-ku, akhirnya aku terpaku dengan percakapanku dengan salah seorang teman baikku.

Mulai dengan percakapan dengan temanku di bulan April tahun 2010.
Ternyata tak bisa renang bukan halangan untuk snorkeling.
Bermodal nekad sewa perlengkapan snorkeling 35 ribu (rompi pelampung + kaki sirip + kacamata + alat bantu pernafasan) + ga takut nelen air n idung kemasukan air, pasti bisa. Pake pelampung ga akan tenggelam. Seru banget.

Ya, itu percakapanku di inbox dengan temanku saat aku jalan2 ke Pulau Tidung di Kepulauan Seribu. Pengalamanku untuk pertama kalinya ‘snorkling’. Sungguh menyenangkan.

‘Ni, lagi berharap nunggu meteor jatuh. Ternyata yang ditunggu ga datang2. Yo wis, mau tidur aja. Besok bangun jam 4 mau sepedaan mengejar sunrise.’
Ya, itu paragraph yang menutup obrolan kami malam itu.

Melompat ke obrolan tanggal 2 Juni 2011

'Aku nonton sinetron ‘Kasih & Cinta di RCTI. Tentang anak yang dijodohkan oleh orang tuanya. Kasih, seorang anak yang tulus dan berbakti. Waktu tahu klo dia dijodohkan, komentarnya gini,”Aku percaya, orangtua akan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Aku percaya pada pilihan Ibu. Apa yang menurut Ibu baik, tentulah itu memang baik untukku."
Dia menjalani semua dengan ikhlas.
Andai bisa seperti itu ya. Kuncinya mau membuka hati dan menjalani dengan ikhlas.'

Hehehe…. Menasehati orang lain itu gampang ya, tapi pada kenyataannya klo dirinya sendiri yang ngejalani pasti bakal super duper galau ga jelas….

Obrolan berlanjut ke ceritaku tentang novel yang kubaca.   
Kemarin waktu 1 hari terkapar ga masuk kerja coz diare, akhirnya kubaca novel yang 2 tahun yang lalu kubeli tapi belum sempet kubaca. "Waiting" by Ha Jin. Tentang seorang dokter yang terpaksa menikah tanpa cinta karena dijodohkan oleh orangtuanya. Dia menunggu supaya bisa bercerai dengan istrinya sampai 18 tahun, demi bisa menikahi kekasihnya yang memang dicintainya. Dan ternyata kehidupan pernikahannya dengan kekasihnya yang akhirnya dinikahinya tidak bahagia. Dia merasa begitu bodoh, penantiannya selama 18thn itu demi apa? Itu semua karena dia percaya bahwa apa yg tidak diperbolehkan untuk dimilikinya adalah apa yang ditakdirkan padanya untuk dimiliki. 18 thn menanti tanpa tahu untuk apa. 18 tahun waktu terbaik dalam hidupnya berlalu, hilang sia2. Menuntunnya pd perkawinan yang tidak bahagia. Ketika dia datang untuk mengunjungi mantan istri dan anaknya, dia merasa nyaman di sana. Dia bisa tidur dengan tenang, makan dengan enak, tanpa dibebani oleh pikiran2 berat. Akhirnya dia tahu yang dia butuhkan adalah rasa nyaman, bukan cinta yang hanya ada sesaat. Akhirnya dia meminta mantan istrinya untuk menunggunya, dia akan kembali.'
Aku sekarang jadi mikir. Aku cm pengin bisa hidup tenang dan nyaman. Melihat teman2ku dengan view fb. Suaminya boleh dibilang ga ganteng, badannya gendut banget. Boleh dibilang mungkin bukan tipeku sama skali. Tapi dari status teman2ku mereka benar2 happy. Mungkin benar ya, kuncinya ikhlas dan belajar menerima apa adanya. So, aku akan mencari orang yang bisa benar2 membuatku merasa nyaman.

Ya, itulah beberapa dari inbox-ku yang pengin kuulas di sini.

Sebagian dari inbox-ku membuatku tertawa. Kenapa dulu seperti itu ya. Kenapa dulu harus melow2 kayak gitu ya. Benar kata temanku beberapa tahun yang lalu. Tak ada gunanya nangis2 menangisi hal yang tak seharusnya ditangisi. Suatu saat nanti kamu pasti akan merasa begitu bodoh kenapa saat itu sampai melakukannya.

Ya, aku tahu, di saat kita sudah bisa menertawakan hal2 yang menyedihkan yang pernah kita alami, artinya kita sudah berhasil menutup lembaran itu dan siap beralih ke lembaran baru.
Ya, sebuah pertanda bahwa inilah saat yang tepat untuk move on.
Rasanya begitu banyak aku membuang waktuku untuk melakukan begitu banyak kebodohan. Rasanya begitu banyak waktuku yang seharusnya bisa kulalui dengan indah, berlalu sia2 begitu saja. Ya, mata baru akan terbuka jika berlalunya waktu sudah berhasil mengikis nestapa.
So…. Jangan lagi kausia-siakan keindahan yang menanti di depanmu. Sudah ada begitu banyak rencana2 briliant bersama keluarga dan sahabat2 tercinta. Bersama orang2 terkasih yang memang selalu ada untuk kita.
Let’s go around the world.