Desember 18, 2014

TUGAS KOOR PERTAMA

Bersemangat banget....
Lingkunganku akhirnya mendapat juga tugas mulia untuk berpartisipasi tugas koor di gereja. Ya, maklum saja, lingkungan di tempatku merupakan lingkungan yang baru terbentuk belum lama ini, jadi saat ini kami sedang semangat2nya. Sejak kemarin kita berhasil meraih juara III waktu lomba koor, kita semakin mantaph untuk ikut tugas koor di gereja, dan semakin besar peluang kita untuk dijadwalkan tugas koor.

Ya, selama ini kami koor masih bergabung dengan lingkungan lain. Dan akhirnya tgl 11 Januari 2015 nanti di hari Pembaptisan Tuhan, untuk pertama kalinya kami mendapatkan jatah tugas koor. Tugas yang Puji Tuhan bisa digeser mundur 1 minggu karena banyak diantara kita yang tgl 4 Januari masih mudik.

Hohoho.... Semoga pada saatnya nanti semua berjalan lancar ya....

Bangun tidur aku tertawa mendapati meja dan kursi ruang tamuku balatak dengan teks2 lagu. Mengingatkanku akan suasana kamar kost-ku jelang ujian. Hahahaha... sudah lama tidak melihat yang seperti ini. Ya, aku kebagian menyiapkan teks lagu sekaligus mengurutkan teks-nya satu2. Teks2 untuk latihan nanti sore. Kemarin aku pulang sudah malam karena ada meeting, jadi terpaksa harus lembur untuk membereskan teks misa yang baru sempat kucopi di sore hari. Pagi2 teks sudah harus kutitipkan ke tetangga untuk mengantisipasi kalau2 sore ini aku pulang telat lagi.

Yeeeeaaah.... Tugas koor pertama kita teman-teman.
Semangaaaat!!!!!!!!!!!!!!!

Desember 13, 2014

IKUT LOMBA TUMPENG

Hari Rabu tgl 3 Desember kemarin, Lingkunganku ikut Lomba tumpeng. Tentu saja yang kebagian tugas masak ibu2 yang jago masak. Di tempatku tugas mulia ini, orang yang paling tepat untuk mengembannya adalah Bu Subadi. Jadilah Bu Subadi yang sibuk menyiapkan segala sesuatunya sekaligus memasak dan mencetak tumpeng lengkap dengan lauk pauk dan urapnya. Sedangkan aku hanya membantu bagian mempercantik tumpeng karena memang aku tidak punya banyak waktu untuk membantu. 

Kegiatan sudah dimulai sejak Selasa siang. Rombongan ibu2 pada kerja bakti nyiapin bumbu2 dan bahan2 untuk tumpeng dan lauk pauk. Aku baru bisa mulai membantu pukul 8 malam karena hari itu di kantor ada meeting sampai malam. Kebetulan aku hari minggu main ke Lembang, jadi bahan buat garnis aku bisa sekalian beli di sana. Lumayan kan bisa dapat sayur-sayuran dengan harga yang lebih murah.



Sayuran hasil beli di Lembang

Hari Senin malam aku mulai mencicil bikin garnis dan baru kelar pukul 12 malam. Garnis disimpan di kulkas dan untuk garnis cabai dan timun aku pesan ke Ibu2 untuk membantu merendamnya keesokan hari dengan air es supaya garnisnya mekar. Kan jadinya lebih cantik.

Hari H. Hari yang super duper menegangkan. Hujan turun dengan derasnya. Tumpeng sudah harus di gereja pk.16.00 kalau tidak mau didis. Sedang aku baru bisa izin pulang dari kantor pk.14.00. Dengan menerobos hujan deras, akhirnya aku cepet2 pulang. Sampai rumah pk.14.30. Sampai di tempat lokasi bikin tumpeng, terjadi kepanikan saking takut ga keburu jam 16.00 sudah di gereja. Mana lampu juga mati dari pagi. Akhirnya gerak cepat kita berbarengan menghias tumpeng. Suasana jadi panas. Akhirnya si teteh yang bantuin harus bersabar diomelin sana-sini. Hehe... maaf ya teh, harus maklum ya...

Pk.15.35, kita segera berangkat ke gereja untuk mengantar tumpeng. Heboh pokoknya. Tumpeng kita kan besar, hampir tidak muat masuk via pintu mobil. Dua orang memegang tumpeng dengan super duper hati2 takut dekorasinya pada jatuh, dua orang lagi memayungi tumpeng dengan plastik, takut kejatuhan air hujan. Di dalam mobil, kita bertiga memangku tumpeng. Tiap melewati polisi tidur, tumpeng kita angkat, takut hiasan nanti pada rusak. Mana baru ingat belakangan klo piring kecil dan sendok untuk juri mengicipi tumpeng ketinggalan. Menelepon sana-sini bermaksud minta tolong supaya menyusulkan tumpeng, pada ga diangkat. Dan asetelah untuk kesekian kali menelepon, akhirnya ada juga yang mengangkat dan bisa menyusulkan piring dan sendoknya. Dan syukurlah pk.15.55 tumpeng sudah sampai dengan selamat di gereja.

Ini penampakan tumpeng hasil kerja keras kita. Cukup memuaskan untuk yang baru pertama kali ikut lomba.
tadaaaa.....


Tumpeng tampak belakang
Tumpeng tampak depan


Ini nasinya ada yg coel karena dipotret setelah diicip juri
 Dan untuk bebek lucu yang cantik ini aku terinspirasi dari blog ini:  https://bundatwinskitchen.wordpress.com/category/nasi-tumpeng/


Dan bagaimana dengan hasil lombanya?
Kasih tahu ga yaaa...... :D



haha... Kita juara III. Biarpun sebenarnya pengin juara I, tapi kita tetap girang mendengarnya. Terimakasih atas kerjasama teman2 semua. Terimakasih atas masakan bu Subadi yang enak. Yang akhirnya di akhir acara, tumpeng kita diserbu umat. Dan banyak yang komentar: "Tumpengnya enak"
Hehe... ya enaklah. Siapa dulu yang bikin. Bu Subadi..... ^_^

MENGURANGI MINUM OBAT

Hari ini aku tepar ga masuk kerja. Akhirnya kena flu juga. Pertahananku ambrol. Dopping vitamin sudah tak bisa menolongku. Ya, maklum ada banyak virus flu yang berkeliaran, teman2ku banyak yang kena flu. Ditambah cuaca yang tidak mendukung, hampir saban sore sampai malam hujan deras.

Berhubung aku dua tahun belakangan ini bertekad akan mengurangi minum obat. Minum obat hanya klo benar2 perlu saja, so akhirnya aku berupaya menghindari yang namanya obat. Yang penting asupan makanan dijaga dan ga boleh kurang tidur.

Belakangan ini klo lagi ga enak badan, andalanku adalah tolak angin, teh hijau dan madu. Juga aku suka minum teh lo han kuo untuk pagi hari bangun tidur dan jamu beras kencur anget made  in Akar Wangi Solo tiap malem sebelum tidur. Ditambah dopping You C1000 dan klo pas di kantor minum suplemen.Haha iklan semua ya. Ini bukan iklan ya, karena aku emang suka produk2 ini.

Klo lagi sakit, lidah suka berasa pahit, makan apapun terasa ga enak. Tapi biarpun ga doyan makan, ga boleh terus ga makan sama sekali kan. Tubuh nanti dapat tenaga dari mana klo ga makan. Klo lagi sakit aku doyannya makan yang kuah2. Kayak soto dan baso dengan kuah bening tanpa kecap saos sambal. Dan andalanku saat sakit adalah sayur bening bayam hasil petikdari kebun sendiri. Ya bayam, biar kuat kayak Popeye.

Ya, sekarang2 ini sebisa mungkin aku ga minum obat karena aku tahu obat itu sebenarnya racun. Residunya akhirnya akan mengendap di darah kita. Dua tahun ini aku lebih memilih terapi refleksi. Ditusuk-tusuk pakai kayu gitu. Sakit tidak? Jangan ditanya, sakitnya pake banget. Tapi habis itu kondisi badan kita akan jauh lebih baik. Dari terapi refleksi inilah aku tahu di darahku ada banyak endapan obat. Indikasinya waktu ditusuk di telapak kaki akan berakibat bekas merah2 yang lama ilangnya. Itu dulu di awal2 aku refleksi. Sekarang sejak aku jarang minum obat, jadi tidak berbekas lagi saat direfleksi.

Ya, bapak therapist-nya prefer menggunakan ramuan2 dari bahan2 yang bisa didapat dari alam. Karena lebih aman dan tidak ada efek samping. Aku baru minum obat jika maag-ku kambuh, lambung berasa perih nyeri kayak ditusuk-tusuk, aku baru minum obat maag, itupun aku cuma konsumsi 1 butir obat kunyah saja.

Bapak therapist-nya sebenarnya berdomisili di Yogya. Karena banyak yang berminat untuk direfleksi, akhirnya setiap bulan aku bertugas mendatangkan si Bapak theraphyst ini ke Bandung. Tidak terasa sudah berjalan hampir dua tahun. Kita patungan ongkos transport si Bapak dengan membaginya sejumlah pasien refleksi.

Tiap kali asam lambungku tinggi atau darah rendahku kambuhdan ditangani Bapak ini, keadaanku jadi lebih baik. Tapi ya tiap aku stress atau telat makan,atau nekad makan pedas, maag-ku bisa kambuh lagi.

Aku sebenarnya bukannya dilarang sama sekali makan pedas. Makan pedas boleh tapi ga boleh terlalu pedas, Dan pedasnya juga ga boleh pedas dari bumbu2 instant. Ternyata pedas instant itu jauh lebih jahat dari pedas alami,

Akibat dari mengurangi obat ini, banyak koleksi obatku yang terpaksa harus dibuang karena sudah kadaluarsa. Hahaha…. Berarti memang bener sekarang niatku untuk mengurangi minum obat sudah berhasil.

Oh ya… flu kali ini, aku menerapkan resep dari Nick n Ibu. Disuruh mengiris bawang merah, ditaro di kamar di dekat tempat tidur saat tidur. Untuk melawan virus flu. Bagusnya tiap 4 jam sekali irisan bawang merahnya diganti. Ga tau manjur atau ga, bukankah saran yang bagus apa salahnya untuk dicoba.
Semoga fluku kali ini cepet sembuh biar ga menghambat aktivitas dan rencana2ku terutama pekerjaanku yang lagi seabrex. Deeeuuuuh… ingat kerjaan lagi jadi pusing lagi dah. Hahahaha…..