September 11, 2015

TIBA-TIBA KANGEN MASA SMA

Beberapa bulan belakangan ini, aku n temen2 SMA eks teman sekelas dulu pada intens berkomunikasi di grup WA. Banyak ngobrol, banyak sharing pengalaman, membahas situasi ekonomi, politik dan kegaduhan2 serta kebodoran2 yang belakangan ini banyak terjadi. Berasa bener2 masih kayak zaman SMA.
Becandaan kita, cara kita saling memanggil dengan sebutan zaman SMA, semuanya masih sama dengan keunikan karakter masing2. Yang biasa di-bully pun masih jadi bahan bully-an dan ybs tidak marah karena tahu kita hanya bercanda.
Hanya bedanya, jika topik yang dibahas mulai serius, kematangan teman2 mulai terlihat. Cara pandang mereka sudah semakin dewasa. Berpikiran terbuka dengan semakin luasnya pengetahuan dan wawasan mereka seiring dengan bertambahnya pengalaman di lapangan dan interaksi dengan kalangan yang lebih luas.
Bangganya melihat mereka. Ternyata teman2ku pintar2 dan bijak. Menyikapi setiap isu2 dengan tidak langsung melahapnya mentah2. Mempertimbangkan kondisi global, melihat sejarah, dan berusaha mencari referensi dari sumber2 lain yang bisa dipercaya.

Yeeeeahhh.... teman2ku, kalian hebat. Berbanding terbalik jika melongok grup lain yang masih saja memelihara sikap pesimis, tidak legowo, krisis kepercayaan. Kapan mau maju klo kayak gitu caranya...... Menyedihkan. Dan menasihati orang2 yang pesimistis kayak gini tidak mudah. Biarkan saja. Daripada beradu argumen cuma bikin kita capek hati. Biarkan mereka melihat sendiri fakta di lapangan beberapa tahun ke depan.

Aku percaya, mereka yang saat ini tengah berjuang membenahi yang sudah berpuluh-puluh tahun rusak itu tidak mudah. Perjuangan yang sangat berat ditambah rongrongan dan fitnah dari sana sini. Kita support dengan doa semoga mereka yang saat ini benar2 sedang berjuang bagi bangsa senantiasa dilindungi dan dilancarkan jalannya.

Kembali ke teman2 SMA.
Ketika salah seorang teman mengirim foto udara dari eks sekolah kita dulu, foto terkini. Hoho... semuanya sudah tampak begitu berbeda. Bangunan lama sudah berganti dengan bangunan bertingkat dengan banyak jendela.
Ah, tiba-tiba aku merindukan bangunan sekolahku yang dulu.
Bersama teman2 menelusuri di manakah TKP kejadian2 yang tak terlupakan di masa SMA dulu.
Di mana kantin sekolah tempat dulu kita bisa mendapatkan mendoan colek sambel soto yang asam yang rasanya tak tertandingi. Di mana kita biasa beli soto dan lotek Rp.600,-. Di mana bapak penjual lekker yang nangkring di depan gerbang sekolah. Di mana lokasi kelas 1.1 yang berada di pojokan dekat ruang piket yang menyulitkan kita untuk sewaktu-waktu kabur dari sekolah.

Hohoho.... ga terasa 16 tahun sudah berlalu. Sekarang teman2 sudah memiliki kehidupan baru masing2 dengan keluarga kecil mereka. Tapi persahabatan kita masih tetap sama. Benar semuanya masih sama.
Sama-sama masih belum bisa melupakan kenangan masa SMA.

Jadi ingat pernah baca artikel. Teman sejatimu adalah teman2 di masa SMA.
Ya, itu benar. Bahkan hubungan kami semua sampai sekarang masih begitu baik. Saat terpisah, kemudian saling mencari dan akhirnya berkumpul kembali di kelas yang sama. Kelas grup WA. Dengan ketua kelas yang sama, bendahara yang sama. Haha ketua kelas merangkap bendahara. Karena kita semua tahu sejak dulu memang hanya dia yang bisa diandalkan.
Semoga suatu saat nanti kita bisa menggalang dana lagi untuk amal ya seperti yang kemarin sudah kita lakukan untuk eks guru kita tercinta yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan. Dan semoga Pak Bendaharanya ga kapok untuk menampung sekaligus menyalurkan sendiri aspirasi dari teman2. Haha... Maafkan kami. Tahu sendiri kan bagaimana kita2 ini dari dulu....
Ah... sekali lagi... aku bangga sama kalian.

Tetap semangat teman2..... Miss u all...........

TENTANG ‘SEX’

Bukankah sex itu sesuatu yang tabu untuk dibicarakan, kenapa aku membahasnya di sini. Yee...... aku ga akan mengupasnya secara vulgar. Aku hanya mengupasnya menurut pandanganku saja.
Sex itu apa?
Haha... aku ingat betapa kelabakannya temanku ketika anak lelakinya yang masih kelas 5 SD bertanya ke mamanya. Dan si mama akhirnya melempar tanggung jawab untuk menjawab ke suaminya yang akhirnya bikin suaminya juga bingung musti jawab apa.

Aku juga klo ada anak kecil yang nanya kepadaku, mungkin aku juga akan bingung musti jawab apa. Tapi memang mereka berhak untuk tahu. Mencari tahu dari kita, orang terdekat  itu lebih safe bukan daripada dia mencari tahu ke sumber lain (orang lain atau internet) yang bisa jadi malah akan menjerumuskannya.
Ya, saatnya orangtua belajar  bagaimana cara yang tepat menjelaskan dan memperkenalkan sex ke anak jika si anak mulai ingin tahu dan banyak tanya.

Apakah aku dulu tahu tentang sex dari orangtuaku. Haha... tentu saja tidak. Aku malu untuk bertanya pada mereka dan sama sekali tidak pernah bertanya pada mereka. Aku tahu dari pergaulanku dengan teman2.

Dulu waktu masih kecil, dengan cara berpikir anak kecil. Teman mainku banyak cowoknya. Kita sering mandi di sungai bareng, keluyuran menyeberang sungai dan mendaki bukit bareng. Pokoknya tiap sore sampai jelang maghrib kita pasti maen bareng. Permainan yang seru dan kita tidak pernah merasa bosan.

Dulu dalam pandangan kita, cowok dan cewek klo duduk bareng maen pengantin2an atau tidur bareng, nanti anak cewek bisa hamil. Tapi ya mikirnya masih polos. Berarti aku ma temen cowokku ga boleh duduk bareng maen pengantin2an atau tidur bareng. Pernah waktu itu habis belajar bersama terus tiduran bareng satu ranjang di ranjang nenekku pada berjajar cowok cewek 4-5 orang. Habis itu kepikiran... aduh klo aku hamil gimana ya..... Haha kacau. Zaman kelas 3 SD dulu...

Di kelas 5-6 SD, ada temanku sekelas, cewek, suka bawa majalah dewasa, nyolong minjem punya kakaknya. Isinya ceita2 hot yang sangat vulgar. Dan itu secara sembunyi-sembunyi bergiliran dipinjem anak2 cewek, dibawa pulang ke rumah. Bacanya juga di rumah sambil ngumpet2. Parah bener dah temanku itu. Yang parah sebenernya kakak cowok temenku itu. Hahahaha... Klo sampe ketahuan guru atau ortu bisa dipastikan langsung disetrap ini mah.
Yah, dari situlah akhirnya aku n temen2 SD-ku mulai mengenal kata sex.

Nonton video orang dewasa. Haha... ga usah munafiklah. Yang alim sekalipun pasti pengin tahu juga. Klo untuk yang satu ini, aku nonton juga karena pergaulan. Biasalah anak2 kost, klo ada cerita baru yang lagi heboh, pasti buru2 hunting. Lagian secara usia 17+ sudah boleh nonton kan. Hihi....

Kurasa pengetahuan tentang sex ini wajib diketahui. Supaya kita bisa menjaga diri dan mengontrol diri. Tahu batasan2 mana yang tak boleh dilanggar jika memang belum diizinkan untuk itu. Jangan sampai karena sama sekali tutup mata, akhirnya malah kebablasan dan akhirnya MBA. Yah, ini terjadi pada beberapa temanku yang boleh dibilang mereka paling alim dan ga neko2 dibanding teman2 lain yang lebih urakan.

Cuma aku ga suka dengan orang2 dewasa yang mengangap sex itu wajib hukumnya bahkan seperti kebutuhan primer yang harus didahulukan. Secara terang2an dan tanpa malu merayu orang lain yang notabene bukan pasangannya untuk memenuhi hasratnya. Benar2 tidak tahu etika. Sepertinya mereka menganggap cewek itu hanyalah merupakan alat untuk memuaskan mereka saja. Hhhhhhh.... Aku paling ga suka menghadapi orang2 seperti ini. Jangan sekali2 memberi peluang atau ketika setan sudah bertindak, kamu sudah tidak akan bisa mundur lagi dan tinggal menyesal di kemudian hari.

Aku juga merasa benar2 tidak nyaman ketika suatu ketika pernah diajak oleh kakakku main ke kontrakan teman cowoknya yang aku tidak terlalu dekat dan kudapati mereka sedang nonton blue film. Benar2 jadi salting dan mati gaya. Ga tahu harus berbuat apa. Mau pergi ga enak ma kakakku, mau ikut nonton rasa ga nyaman nonton bersama cowok2 itu. Huehue.....

Ya, tak bisa dipungkiri, sex itu menarik untuk dibicarakan dan menarik minat banyak orang meskipun dibicarakan secara sembunyi2. Dan di beberapa grup yang aku ikuti pun, sesekali anak2 cowok menyelipi candaan dengan hal2 yang menjurus. Klo sudah begini, anak2 cewek memilih diam, pura2 tidak baca, atau kasak kusuk di belakang dengan temen2 di grup khusus cewek, saling curhat jika kita mulai merasa tidak nyaman dengan obrolan. Aku pun pernah mengusulkan supaya anak2 cowok bikin grup khusus cowok jika mereka mau membahas yang menjurus2 karena terus terang terkadang kita merasa risi. Tapi mereka tidak mau. Ya.... Sudahlah....
Mungkin ini yang akan membuat hidup mereka berasa lebih hidup.

Sekarang ini, teknologi semakin maju. Kita dapat dengan mudah mengakses berbagai situs. Semoga hal ini tidak menjadikan kita lupa untuk menjaga etika. Tetap menjaga budaya ketimuran. Tetap control diri dan mawas diri.