Desember 30, 2016

INTERVIEW BY MY SELF - 2016

Ga terasa udah di penghujung tahun 2016. Sudah lamaaaaa banget ga nulis di blog. Dan tahun ini adalah tahunku yang paling tidak produktif di blog.
Tanya kenapa???
Males nulis. Hihihi.....

  1. What are you doing now?
Masih di kantor. Ngantuk. Mau pulang bentar lagi. Buat ngobatin ngantuk menginterview diri sendiri dulu deh.

  1. Apa yg paling kamu inginkan sekarang ini?
Pengin liburan..... Liburannya masih kurang. Kurang piknik iniiii.....

  1. Makanan apa yg paling kamu pengin saat ini?
Nasi balap puyung. Kemarin di Jogja hunting nasi balap puyung, tapi yang kudapatkan sangat jauh dari harapanku. Malah mirip nasi + jangan bobor. Huehuehue... kecewa. Haruskah aku hunting tiket ke Lombok.... :(

  1. Warna apa yg km sukai sekarang, kenapa?
Sekarang ga ada warna yang aku benar2 suka. Sekarang sudah bisa menerima semua warna. Mungkin seperti halnya aku yang sekarang sudah lebih terbuka menerima begitu banyak perbedaan. Orang2 dengan gaya hidup yang saat aku masih kecil aku merasa itu salah, sekarang aku sudah lebih bisa memahami dari sudut pandang dia. Dia ya dia, aku ya aku. Duniaku ya duniaku, dunianya ya dunianya. So... tidak usah saling mencampuri kehidupan orang lain.

  1. Manakah tempat yang paling pengin kamu kunjungi saat ini?
Gara2 kepo view foto2 artis2 yang lagi pada merayakan Natal di Singapore, aku jadi pengin banget ke sana. Pengin suatu saat nanti pas moment Natal aku berkesempatan ke sana. Sepanjang jalan, setiap sudut, berhias cantik, penuh pernak-pernik dan kerlap-kerlip Natal. Soooo... beautiful... Jadi baper.....

  1. Film apa yang belakangan ini kamu tonton? Kemarin habis nonton ‘Assasins Creed’. Keren. Cuma rada rumit ya. Musti banyak mikir. Film berbau science tentang mutasi atau regenerasi DNA gitu. Semacam traveling ke DNA leluhur gitu. Bingung yaa..... Haha... aku juga bingung gimana menjelaskannya karena saking rumitnya. Atau karena otakku yang ga nyampe ya. Hihi...
  2. Dan film apa yang kamu tunggu?
‘Fifty Shades Darker’. Hahahhah... Ga usah ngarep bakal tayang di sini. Ga bakalan. Ya udah deh... ‘Wonder Woman’ ajah.

  1. Kejadian memalukan apa yg kamu alami belakangan ini?
Rasanya ga ada. Aku kan sekarang sudah jauh lebih dewasa. Hahahahaha............

  1. Kesialan apa yg kamu alami belakangan ini?
Ketinggalan sepur kali yak. Waktu mo mudik jelang Natal kemarin.
Walau ketinggalan sepur tapi faktor lucky masih menyertaiku. Aku dapat tiket pengganti biarpun duduknya di pojokan. Dapat seat 16D. Untung bukan A atau B, so aku tidak perlu duduk berhadap-hadapan. So... aku tetap bisa mudik biarpun harus menunggu 2 ½ jam di stasiun karena jadwal keberangkatan keretaku lebih malam.

  1. Pujian paling berkesan apa yg kamu terima belakangan ini?
Palingan dipuji kok hobi banget berangkat mepet2 sih. Hahha... ini mah bukan pujian ya....

  1. Hal bodoh atau ceroboh apa yg kau lakukan belakangan ini?
Peppermint eo-ku tumpah mpe habis di tas gara2 aku nutupnya kurang rapet. Hiks.... Padahal aku benar2 mengeluarkan budget ekstra untuk beli ini, secara buat ukuran kantongku, harga eo ini sangat mahal. Hiks...

  1. Kejadian apa yg membuatmu trauma belakangan ini?
Jangan sampe ketinggalan sepur lagi. Jadinya pemborosan kan. Harusnya uangnya bisa kupakai untuk beli eo lagi. Hehe...

  1. Apa yg paling pengin kamu beli sekarang2 ini?
Apa ya.... Rak piring baru kali ya. Biar piring2 n perkakasku yang nambah2 terus bisa lebih rapi.

  1. Siapa yg paling pengin kamu temui sekarang ini?
Mas Alan Walker kali ya. Hehe... Pengin nonton konsernya.

  1. Telepon dari siapa yg saat ini paling kamu tunggu?
Dari ..... Ah ga ada. Sekarang kebanyakan komunikasi via wa.

  1. Suggest terakhir apa yg kamu terima?
Balik ke Yogya lagi aja. Tinggal di Yogya lebih nyaman lho... Heuheu....

  1. Siapa tokoh yang paling kamu ikuti pemberitaannya belakangan ini?
Masih sama. Para elit politik yang belakangan ini pada egois hanya mementingkan kepentingan partai dan koalisinya saja. Benar2 tidak OK.

  1. Apa yg membuatmu sibuk belakangan ini?
Kerjaanku semakin hari semakin menumpuk sajo. Adakah yang bersedia menjadi asistenku.....

  1. Andai ada satu permohonan yg bs dikabulkan, untuk saat ini apa permohonanmu?
Andai ada yang bisa menyulap, tiba2 di penghujung tahun ini aku berada di Garden by the bay... #mimpi

  1. Drama seri apa yg lg pengin km tonton?
Lagi banyak yg ngompor2in supaya aku nonton ‘Goblin’. Teman2ku pada dibikin baper oleh ceritanya. Mereka sampe rela lembur bermalam2 demi menonton drama ini. Katanya da oppa Lee Dong Wook maen di situ.

  1. Kamu sekarang orang yang bagaimanakah?
Kurasa sekarang aku jadi orang yang lebih cuek. Anjing menggonggong kafilah berlalu.

  1. Apa utang yang masih harus kamu selesaikan?
Aku masih punya utang nulis di blog tentang jalan2 ke Pulau Sempu-Ijen-Semeru. Huehue... rasanya kok males banget ya mau mulai nulis. Musti flash back banyak hal.

                Waaah... sudah gelap euy... kurasa aku harus pulang sekarang. Udah ya... Itu aja....




Oktober 21, 2016

HIIIIIIIIIIIII ULAAAAAAR...............

Belakangan ini aku kembali merasa paranoid di rumah sendiri. Setelah trauma sebelumnya berangsur menghilang, ternyata aku harus mengalami ketakutan lagi saat pagi2 mendapati ada ular nyungsep di bawah wastafel depan kamar mandi, saat aku baru aja selesai mandi.

Seperti halnya kejadian beberapa bulan yang lalu saat aku mendapati ada ular hitam di bawah meja depan pintu arah mo ke dapur, ular ini diam tak bergerak, pura2 mati. Sebenarnya jika aku punya keberanian, ular ini harusnya kugiring keluar aja pake sapu. Tapi yang namanya paranoid. Aku langsung ngacir ke kamar, pintu kututup dan siap2 berangkat kerja. Saat aku sudah mau pergi, kulihat ular masih di bawah wastafel dengan posisi yang sudah berubah, ngumpet di belakang refill sabun.

Karena sudah kesiangan, langsung saja aku berangkat dengan sebelumnya membuka pintu dapur berharap ular ini segera keluar ke arah belakang. Sepertinya ular ini masuk dari pintu sorong dapur setelah sebelumnya melewati lobang saluran air. Hal inilah yang membuatku berpikir banyak kali jika di kemudian hari memutuskan membuat pintu sorong yang langsung akses ke tempat terbuka. Ular, tikus, kadal, kodok, dan hewan2 imut dan tidak lucu lainnya pernah menyambangi rumahku melalui celah pintu ini.

Sesudah mengunci dan mengembok pintu depan, ada kulihat bibi pengasuh anak sebelah rumah ada di depan pagar rumah. Aku bercerita padanya tentang adanya ular ini. Si Bibi terus berniat membantuku untuk mengusir ular ini. Ternyata dia tidak takut ular, sudah sering dia mendapati ular2 kecil ada di depan rumah dan menghalaunya dengan sapu supaya pergi.

Saat aku masuk kembali ke rumah, kudapati si ular sudah tidak ada. Huehue... seperti saat sebelumnya, saat aku meminta pertolongan tetangga dan satpam, ular itu sudah tidak ada.

Akhirnya pergilah aku ke kantor dan seharian tidak bisa konsen kerja, masih kepikiran dengan si ular. Aku benar2 tidak akan tenang tinggal di rumah, jika si ular ini belum ditemukan dan diungsikan keluar.

Sebenarnya sorenya aku minta tolong satpam komplek yang pernah kumintai tolong untuk mencari ular di kejadian sebelumnya untuk bersih2 halaman belakang dan mencari si ular. Dia terbukti berani menghadapi ular dan kerjanya bersih, so aku tidak ragu meminta bantuannya. Ternyata dia tidak bisa. Dan dia baru bisa membantuku selang 3 hari kemudian, tepatnya di hari senin sore.

Sambil menunggu hari senin, aku benar2 paranoid di rumah. Tiap ada suara2 sedikit aku pasti kaget. Ga berani ke belakang rumah. Tiap mau ke dapur aja kepala longak-longok ke sana ke mari memastikan tidak ada ular. Saat mau mengambil jemuran pun, tangan kananku memegang sapu, tangan kiri memegang kapur barus.

Dari hasil browsing aku mendapatkan info bahwa ular itu tidak takut garam karena dia bukan hewan berlendir. Dia lebih takut bau2 menyengat dan ijuk (seperti tali ijuk, keset ijuk). Sebenernya aku pengin banget hunting keset ijuk, tapi aku ga tau di Bandung musti cari di mana. Mungkin memang ada baiknya pintu yang langsung ke area terbuka, di depannya dipasang keset ijuk, seperti yang banyak dijual bertuliskan ‘welcome’ itu.

Karena tidak berhasil mendapatkan ijuk dan terus terang tidak ada effort untuk itu karena aku pulang malam terus dan kebeneran tiada hari tanpa hujan deras, akhirnya kuputuskan untuk memborong semua wewangian yang ada di toko. Halah.... Aku beli pengharum ruangan yang bisa menyemprot otomatis, pengharum ruangan gantung, kamfer, kapur barus. Dan alhasil di dalam rumah semua ruangan jadi wangi. Tiap sudut dan tiap area dekat pintu termasuk kolong2 meja dan tempat tidur semua kukasih kapur barus, termasuk di belakang rumah. Bahkan temanku yang menyumbang garam kasar ikut kutabur di area depan pintu belakang rumah yang mana aku yakin si ular ngumpet di situ.

Di hari Senin sore yang saat itu benar2 terberkati karena sama sekali tidak hujan sore itu padahal di siang harinya hujan yang lumayan deras. Mulai pukul 4 sore acara bersih2 dimulai. Pohon di belakang dibersihkan. Sisa2 kayu bekas renov rumah juga kuminta untuk dibuang, termasuk tanaman di taman depan yang mulai rungkut pun aku dengan tega minta dibabat sekalian. Takut buat ngumpet ular. Palagi saat itu kata mang yang suka bersih2 kompleks mendapati banyak ular di selokan. Katanya karena sering hujan, air naik hingga menyebabkan ular2 pada keluar. Bahkan tetangga rumah yang masih sederet juga disamperin tu ular. Sereeeem kan. Beginilah nasib tinggal di area bekas balong dan sawah.

Dan ternyata biarpun semua sudut di belakang sudah dibongkar, tidak ditemukan itu ular. Aku yang feelingku sangat kuat merasa tu ular masih ada, menunjuk ke tumpukan sisa keramik di belakang rumah, minta bapak satpam yang kuminta bantuan untuk mencari di situ. Keramik sudah digoyang-goyang tapi tidak menunjukkan keberadaan si ular. Ya sudah... mungkin si ular sudah keluar lagi lewat lobang saluran air.

 Ga mau ambil resiko kalau2 ular datang lagi, semua lobang air akhirnya kututup dengan ram kawat. Jangan sampai kejadian yang sama terulang lagi. Dulu setelah kejadian kemasukan ular yang pertama sebenarnya lobang saluran air sudah ditutup dengan ram kawat. Tapi karena saat renov rumah saluran air ada yang mampet jadilah dibongkar dan belum sempat ditutup lagi.

Selang seminggu, di hari minggu sore, aku yang hari itu niat banget pengin beberes, tiba2 saja pengin mindahin tumpukan keramik di belakang rumah untuk tatakan pot. 3 kali bolak-balik aku mengangkat keramik. Dan saat angkatan keempat, terlihatlah ular hitam melingkar di sela2 keramik yang kuangkat, nyempil di antara keramik yang tidak utuh. Hohoho... Aku kaget banget sedang si ular diam aja seperti biasa pura2 mati. Tapi kulihat sinar di mata ular itu, aku yakin ular itu masih hidup. Akhirnya ngacirlah aku dan menelepon bapak satpam yang untungnya hari itu sedang off jadi bisa segera ke rumah.

Saat bapak satpam sampai, si ular dicari sudah tidak ada. Aku yakin masih ada di situ. Si Bapak kuminta mencari di antara tumpukan barang dan ketemulah si ular. Ular itu kemudian dijepit dan akhirnya dibuang sama si Bapak. Sebelumnya si Bapak sempat berpikiran klo si ular sudah mati. Karena saat si ular sempat berakting lagi pura2 mati. Bahkan saat sudah ditaro di dalam kantong plastik dan digoyang-goyang si ular tetap diam saja. Aku tetap yakin klo si ular masih hidup. Dan akhirnya setelah digoyang-goyang yang kesekian kali terlihatlah klo ekor si ular bergerak, barulah si Bapak yakin klo ular itu masih hidup.

Uuuuuh... lega. Akhirnya aku bisa tidur dengan nyenyak. Meskipun sampai sekarang traumatic masih ada. Tiap mau ke belakang rumah masih aja tengak-tengok dulu memastikan ada ular ga. Tiap mau nglewatin wastafel nglongok dulu ke bawah wastafel, ada ular ga. Hihi... jadi paranoid gini. Mudah2an tidak kejadian lagi ular masuk ke rumah. 

Juli 04, 2016

CORETAN PAGI

Terkadang ada yang tak perlu terucapkan
Terkadang ada yang tak perlu dicari kejelasan
Terkadang ada yang lebih baik terkubur tanpa mempedulikan keberadaan
Hidup terus berjalan
Dan jalannya masih sangat panjang dan penuh dengan tikungan

Heiiii.... Kau pasti bisa melewatinya dan yakinlah kau akan selamat sampai di penghujung jalan

Maret 22, 2016

JATUH CINTA

Hehe... jatuh cinta... berjuta rasanya...
Aku menulis ini bukan karena aku sedang jatuh cinta yaaa..... Tapi karena aku mulai menertawakan kenangan2 zaman dulu, bertahun-tahun yang lalu.
Sudah bisa menertawakan dan sudah mau menuliskannya berarti aku sudah bener2 move on. Hihi....

Cinta monyet zaman SD. Aku seneng banget waktu bisa bikin drama di kelas bareng dia. Kita bikin drama dengan tema Natal. Menurutku dia adalah cowok paling cakep di kelasku waktu itu. Tapi playboy-nya ga ketulungan. Hihi..
Belakangan waktu kelas 3 SMP hampir lulus, dia pulang sekolah mengikutiku pulang, kukira dia mau main ke rumahku. Kami naik sepeda berjejeran sambil ngobrol. Sampai dekat rumahku dia bilang gini,”Kenapa dulu waktu SD kamu menolakku?”. Hahahaha... aku ketawa ga nyangka dengar pertanyaan spontannya. Dia minta aku menuliskannya dalam surat kemudian berbalik pulang, ga jadi maen ke rumahku.
Waktu SD kami jarang banget saling sapa karena waktu itu kita dipacok-pacokkan (dijodoh-jodohkan). Dan anak2 klo sudah meledek teramat sadis, bisa bikin kita nangis dan ga mau ke sekolah lagi. Jadi jangan sampai terpergok lagi ngobrol berdua. Bahaya..... Setelah SMP baru kita suka ngobrol meskipun waktu itu kita beda kelas. Dia sering nyamper ke kelasku, bahkan sering memakai topiku klo mau ngapelin cewek. Suka curhat2 ke aku tentang cewek yang lagi jadi incarannya.

Waktu SMP itu aku dulu pernah suka ama kakak kelas yang sepedanya warna ungu. Aku sudah suka sejak aku masih SD kelas 6 dan papasan ma dia yang lagi berangkat sekolah. Suka-suka ga jelas. Hahaha. Belakangan tetanggaku depan rumah yang juga temannya sekelas menceritakan perihal aku suka ma cowok itu dan cowok itu jadi suka nitip salam, bahkan pernah mpe main ke tetanggaku yang rumahnya di depan rumahku persis. Aku jadi malu dan kesel ama tetanggaku dan entah kenapa kemudian rasa suka itu berangsur menghilang dengan sendirinya.

Waktu SMA. Ini kali pertama aku bena2 suka ama cowok. Beda kelas. Aku juga ga tau bagaimana awal mulanya hingga rasa suka itu ada. Mungkin pandangan mata tidak bisa berbohong ya. Bisa papasan, bisa jajan di kantin bareng, bisa pulang beriringan, meskipun kita masing2 dengan geng kita, rasanya sudah seneng banget.
Waktu sama2 jajan di kantin, secara ga sengaja tangan kita masuk ke stopples yang sama, karena sama2 mo ngambil permen hingga tangan ga bisa keluar karena tangan sama2 menggenggam permen, kemudian dia melepaskan permennya dulu dan mengeluarkan tangannya. Setelah aku mengambil sejumlah permen yang akan kubeli, baru kemudian dia mengambil permen yang akan dibelinya. Lucu. Hihi... bisa kebetulan gitu yak.

Waktu dia dan geng-nya lagi main volley di halaman sekolah, terus aku lewat, dia sengaja menendang bola volley ke arahku, terus minta aku mengambilkannya. Aku bilang, ‘Aku tendang ya?’ Dia mengiyakan, kemudian kutendang ke arahnya. Hihi...

Waktu sudah sama2 telat sekolah, bel sudah cukup lama berdering tapi kita masih aja asik baca koran yang ditempel di papan deket parkiran. Baca sebelah2an. Sama2 ga fokus baca. Jantungku waktu itu berdegup ga karuan. Ga peduli yang di kelas sudah pada mulai belajar. Manfaatin toleransi keterlambatan 15 menit. Hahaha...

Waktu acara kemah pramuka yang aku tahu dia selalu menoleh memastikan aku sudah menyeberang sungai dengan selamat baru kemudian dia meneruskan langkah. Dan waktu malam api unggun dia dan teman2nya dengan usil menyorotkan cahaya senter ke arahku. Kemudian aku memprovokasi teman2ku satu regu waktu acara persembahan dari tiap regu, supaya regu kami menyanyikan lagu ‘Hanya Kau Seorang’ yang memang secara khusus kutujukan untuknya. Ihiiir....

Waktu kelar dari study tour ke Bali dan kita sama2 mo ngumpulin laporan, dia ma temennya nyamperin dan nanya tentang laporan mereka. Terus aku buka2 laporan kelompoknya dan dengan serius aku kasih saran. Hihi... dia ga tahu betapa deg2annya aku waktu itu.

Setelah masa ujian sekolah, dia dan teman2nya sesudah pulang sekolah nongkrong di depan kelasku, saat itu aku dan beberapa temanku duduk di pendopo depan kelas. Dia menyanyikan ‘I miss u like crazy’nya The Moffat dengan diiringi gitar. So sweeeeeeet......

Waktu jelang kelulusan, aku dateng ke kelasnya minta tanda tangan teman sekelasnya yang kukenal di baju seragamku. Pengin minta tanda tangannya, rasa gengsi yang teramat sangat menghambatku untuk meminta dulu padahal aku sangat ingin dan akhirnya aku ga dapat tanda tangannya padahal dia ada di deketku sibuk menanda tangani baju temen2nya sambil ketawa-ketiwi memperhatikanku. Hiks...
Terlalu banyak cerita zaman SMA. Berlembar-lembar pun akan cukup untuk diceritakan. Hahahaha...
Tapi ya dasar anak2 SMA yang sama2 tidak tahu harus memulai dari mana, akhirnya sampai kita lulus pun masih begitu2 saja. Sedihnya waktu itu. Bisa dibilang kasih tak sampai atau kasih tak terungkap.

Zaman kuliah rasanya tidak perlu kuceritakan. Rasanya aku dulu pernah sekilas menulis. Cuma ada seseorang yang dulu waktu kuliah yang aku tahu dia care padaku. Aku beberapa kali memergokinya sedang memperhatikanku. Sebenarnya klo dia mau terus terang mungkin aku akan mempertimbangkannya, tapi dia sepertinya tidak punya keberanian untuk ngomong terlebih setelah tahu klo teman baiknya menyukaiku.
Pernah suatu ketika kita ada acara bersama teman2 kampus menginap di pantai, sebenarnya aku ada kesempatan untuk berboncengan dengannya menuju pantai dari Wonosari, karena sebagai panitia aku harus prepare segala sesuatu duluan. Tapi temenku cewek yang mengeluh pusing klo harus naik bus, kekeuh minta berboncengan dengannya. Aku geli melihat muka dongkolnya. Dia berusaha membujuk temenku untuk naik bus saja tapi temenku tetep tidak mau. Akhirnya aku yang mengalah. Hihi...
Tapi bukan dia cowok yang berhasil membuatku mewek2 waktu itu. Ah lupakan masa kuliah.

Cerita di Bandung. Hihi rasanya lebih baik aku tidak usah cerita. Takut ada yang baca bikin aku malu. #tutupmuka
Yang jelas aku pernah menyukai seseorang yang aku tahu sebenernya aku ga pengin suka, karena sejak awal aku tahu akan ada sangat banyak ketidakcocokan selain faktor usia yang dia beberapa bulan lebih muda, tapi waktu tersadar aku sudah menyukainya. Aku benar2 bersemangat jika ketemu dia. Tapi akhirnya aku tahu, yang aku pikirkan tentang dia ternyata salah. Penafsiranku tentang mimpi2 yang selalu menghantuiku juga salah.
Dan aku tahu, Tuhan menjawab doa2ku. Jika memang jodohku tolong dekatkan, tetapi jika bukan tolong jauhkan. Ternyata akhirnya kami dijauhkan.
Ya, itu jawaban-Nya atas doa2ku.

Jika ditanya bagaimana jika suatu saat aku harus bertemu dengan mereka2 yang pernah mewarnai hidupku. Haha... Ada yang aku ga peduli, tapi ada juga yang aku merasa lebih baik tidak ketemu. Toh kami sudah menikmati hidup kami masing2 sekarang ini. 

Dan sekarang...
Aku lagi menikmati kesendirianku.
Meskipun kadang berkelebat rasa bimbang, tapi aku masih takut untuk melangkah. Masih ada rasa tidak yakin dan ketakutan untuk memutuskan hal yang salah.
Biarlah Dia yang memimpin langkahku, aku tahu itu yang terbaik untukku.



PUNYA TEMAN ATAU TIDAK PUNYA TEMAN

Aku tiap kali lihat ada anak sekolah yang ke kantin sendiri, bayar uang sekolah sendiri, ngurus administrasi sendiri, pokoknya ke mana2 sendiri, suka ga tega. Anak2 yang lain ke mana2 setidaknya ada yang menemani, paling tidak berdua. Pasti anak itu merasa kesepian. Semoga dia tidak menjadi minder dan tidak merasa tidak disukai atau dikucilkan dari pergaulan.

Aku jadi ingat zaman sekolah dulu. Aku tahu benar rasanya tidak punya teman itu benar2 tidak enak. Aku sih sejak SD selalu punya teman dekat, bahkan boleh dibilang nge-gap atau punya geng sendiri. Hahaha.... sebenarnya tidak baik juga.

Waktu SD secara tidak sadar aku membentuk kelompok dengan teman2 yang pintar. Haha... aku sih baru sadarnya sekarang klo geng-ku waktu itu anggotanya anak2 pintar yang selalu dapat renking di sekolah. Ya, kita selalu kompakan membahas PR, latihan soal2. Kita bersaing secara sehat memperebutkan renking 1. Tapi aku waktu SD tidak pernah bisa dapat renking 1. Renking 1 selalu menjadi milik teman baikku waktu itu. Selain itu kita juga aktif jadi misdinar di gereja yang sama. Itu yang membuat kita jadi semakin dekat. Waktu itu anggota gengku cewek2 semua. Dengan teman cowok waktu SD belum bisa dekat, karena kita saling dipacok-pacokkan atau dijodoh-jodohkan, jadi klo ketauan ngobrol sama yang dipacokkan nanti jadi heboh, malu sendiri.

Dulu ada satu teman cewek yang punya pengaruh besar di kelas. Semua anak, baik cewek atau cowok takut padanya. Klo ada seorang teman yang lagi dimusuhinya, semua anak jadi ikut-ikutan memusuhi anak tersebut. Aku pernah merasakan dimusuhi anak itu, dan aku jadi benar2 sendirian, kesepian, karena tidak ada anak yang mau dekat2 denganku lagi. Tapi aku tahu bagaimana cara agar anak2 tidak memusuhiku lagi. Ya dengan cara mengambil hati anak yang paling ditakuti. Caranya dengan membawa majalah AMI ke sekolah. Haha... dia suka banget baca majalah. Akhirnya aku berbaikan dengannya dan secara otomatis anak2 yang lain pun tidak menjauhiku lagi. Hihi...

Di SMP aku mendapatkan banyak teman2 baru. Di kelas 1 aku masih dekat dengan salah satu teman dekatku waktu SD  karena kita satu kelas, tapi terpisah dengan 1 teman yang lain karena kita beda kelas. Dan aku mendapat 1 teman baru. Ke mana2 kita selalu bertiga waktu itu. Situasi berubah setelah aku duduk di kelas 2. Aku pindah duduk sebangku dengan teman SD yang terkenal badung itu. Hahaha... maaf. Aku jadi ketularan badung dan nilai2ku lumayan merosot. Karena dekat dengannya entah kenapa dia mempengaruhiku untuk menjauh dari teman dekatku waktu SD. Kasihan, dia suka dibully karena dia anak dari salah satu guru yang anak2 kurang suka dengan cara mengajarnya.
Aku menyesal belakangan setelah lulus dan tidak satu sekolah lagi. Dia pasti merasa sedih, merasa ditinggalkan. Tapi dia orangnya baik banget. Ga pernah marah dan tetap baik padaku meskipun mungkin dia tahu aku mulai menjaga jarak.

Guruku yang tahu pergaulan membawa dampak buruk padaku, memindahkan dudukku menjadi paling depan, dekat dengan meja guru. Haha matilah kau. Harus benar2 menyimak pelajaran. Tapi sebenarnya ada untungnya juga buatku. Aku tidak nyaman dengan budaya mencontek. Saat duduk di belakang temanku suka pada mencontek waktu ulangan. Dan ada yang terang2an menyalin jawabanku dan aku terpaksa mengizinkannya karena rasa tidak enak. Sejak kembali duduk di depan, catatanku kembali rapi karena aku tidak bisa lagi nyambi2 pas pelajaran. Dan tidak ada lagi yang berani mencontekku waktu ulangan. Kecuali salah satu teman cowokku yang mejanya bersebelahan denganku. Dia anaknya pandai. Kadang2 klo ada kesempatan kami suka saling menanyakan jawaban dengan kode2 di tangan yang hanya kami sendiri yang tahu kodenya bagaimana. Hahahaha...

Setelah aku di Bandung, aku sempat berkomunikasi dengan seorang teman cowok yang dulu beda kelas dan aku waktu SMP sama sekali belum pernah ngobrol dengannya. Dia bilang, aku dulu kan bertemannya hanya dengan anak2 pintar saja. Sedangkan dia kan tidak termasuk anak pintar. Haha... begitukah? Aku sendiri tidak merasa begitu. Sepertinya teman2 yang lain merasa sungkan mendekat karena kita sangar2 dan cukup mendominasi dan termasuk kesayangan guru2 waktu itu. Belakangan aku tahu klo cowok itu dulu di kelasnya juga termasuk anak pintar dan mendapat renking. Aku tidak banyak kenal dengan anak kelas B. Entah kenapa dulu kelas A rasanya lebih menonjol karena anak2nya lebih berpengaruh.

Memasuki SMA, teman2ku baru semua karena tidak ada satupun yang kukenal waktu itu. Aku berkenalan pertama dengan seorang cewek mungil yang rumahnya ternyata tidak jauh dari rumahku. Aku sempat duduk sebangku dengannya. Belakangan aku dekat dengan teman cewek yang lain yang kemudian menjadi sohibku, bahkan kita masih saling berkomunikasi sampai sekarang.

Mungkin saat aku kemudian mulai dekat dengan temanku yang satunya, temanku yang sebelumnya merasa aku tinggalkan juga. Tapi ya mau bagaimana, berteman baik membutuhkan kecocokan satu sama lain. Aku berteman sangat dekat dengan temanku ini. Ke mana2 selalu berdua, duduk selalu sebangku, pulang sekolah juga bareng. Aku ingat banget, saat study tour ke Bali, aku ga boleh masuk ke Pura Besakih karena sedang dapet dan itu dilarang keras masuk, aku kekeuh minta temanku ini untuk masuk saja sedang aku akan menunggu di luar, dia tidak mau masuk dan memilih menemaniku. Huehue... terharu. Dia baik banget. Kami kemudian terpisah saat di kelas 3 karena kami berbeda jurusan. Sedih juga waktu itu. Sebenarnya waktu itu gengku ada 4-5 orang. Yang dekat banget sih ber-4 waktu itu.

Di kelas 3, aku duduk sebangku dengan seorang teman yang lain dari gengku ber-5 sebelumnya. Sebenarnya ada rasa ga enak juga dengan teman sebangkunya sebelumnya. Tapi untunglah hubungan kita tetap baik2 saja sampai kemudian kita lulus.

Waktu kuliah D3, masa ospek aku dekat dengan 2 orang, kemudian ospek selesai, mulai kegiatan di kelas, aku mulai dekat dengan dua orang yang lain dan kita ke mana2 selalu bertiga. Kita tetap berkomunikasi baik sampai sekarang, bahkan hubungan kita sudah seperti keluarga. Cuma waktu itu salah seorang temanku yang pernah dekat waktu ospek sempet nyeletuk, ‘Punya teman baru, terus lupa ma teman sebelumnya.’ Hehe.. aku cuma ketawa aja. Tapi hubungan kita ga jadi buruk karenanya.

Aku terpisah dengan 2 temanku ini karena dengan terpaksa aku lulus duluan 1 semester dari mereka. Hahaha.... Tapi aku tetap 1 kost dengan salah satu temanku ini. Aku melanjutkan S1 dan di sana aku punya teman2 baru yang sebelumnya berbeda kelas. Aku jadi dekat dengan anak2 pintar yang rata2 lulus cumlaude. Hehe... Jadi bisa saling bertanya klo ada yang ga ngerti. Aku juga jadi dekat dengan kakak2 angkatan yang kemudian jadi sekelas denganku. Mereka banyak nanya dan suka pinjam catatan atau tugas. Aku baru sadar, selama kuliah D3 aku nge-gap dan jadi kurang gaul. Teman2ku ini yang pada komen, ‘Dulu kamu mah kemana2 bertiga, kayak ga butuh teman yang lain.’Haha... aku cuma ketawa aja. Ternyata begitu ya pendapat mereka tentang kami.

Kebiasaan bikin geng ini juga berlanjut sampai sekarang. Ada geng temen kos. Penghuni baru yang ga dekat ma kita2 kebanyakan terus hengkang. Tapi belakangan kita semua satu kost dekat semua, bahkan setelah semua keluar dari kost kita tetap dekat sudah seperti keluarga.

Mempunyai teman baik itu perlu. Karena kepada mereka lah kita bisa percaya, bisa minta bantuan saat benar2 perlu. Tapi kita juga jangan lantas menutup pergaulan dengan yang lain. Bersikap baik pada semua orang karena ada orang yang memusuhi kita itu rasanya tidak nyaman banget. Tapi juga tetap jaga jarak dengan orang2 yang kita tahu reputasinya seperti apa. Toh semua demi kebaikan kita.

Cuma, dengan orang2 yang sendiri dan tidak punya teman, kita harus mau menyapa dan memberi perhatian biar dia tidak merasa sendirian.

Karena itu aku selalu berusaha menyapa dan bersikap hangat dengan anak2 yang aku tahu ke mana2 dia selalu sendirian biar dia ga merasa benar2 sendirian. Kasihan, hari2nya di sekolah pasti berasa lama banget dan pengin cepet2 lulus.