Trip to KARIMUN JAWA


TERDAMPAR DI JEPARA, GERBANG MENUJU KARIMUN JAWA

Yuuuhuuuuu....
Akhirnya mimpi selama bertahun-tahun belakangan ini kesampean juga. Ke Kariumn Jawa.
Berangkat dari Bandung dengan naik Bus Kramat Jati pk.18.30 dari pool di Dago. Berangkat berempat bareng Wijay, Etil n Uei. Memilih bus ini coz tarifnya lebih murah dp naik KA dan bisa mengantar langsung ke Jepara dengan mengganti uang bensin @Rp.10.000/orang, dengan catatan penumpang yang akan diantar ke Jepara jumlahnya lumayan banyak.

Kenapa kita memilih jalur via Jepara bukan via Semarang memakai kapal cepat. Ini dikarenakan di bulan Desember, cuaca sedang tidak bagus, jadi tidak ada kapal cepat yang menuju Jepara, semua kapal cepat dogging. Satu2nya jalan ke Karjaw via kapal fery Muria dari Jepara.

Malam itu, tanggal 23 Desember 2011, tidak tahu kenapa jalan begitu macet. Bus baru bisa keluar dari Bandung pk.21.30, akibatnya kita sangat terlambat sampai ke Semarang. Pk.05.00 pagi kita baru memasuki perbatasan Semarang. Masuk Semarang kota pk.06.00. Harap2 cemas, mudah-mudahan masih cukup waktu sampai ke Jepara.

Kebetulan ada 3 orang cowok yang dari bahasanya mereka pakai bahasa Jawa, mereka juga bersedia untuk ikut diantarkan ke Jepara, jadi 7 penumpang yang diantarkan. Untung Bapak sopir yang super cerewet, sedikit genit tapi baik ini mau mengantarkan kita. Katanya masih keburu mpe pelabuhan.

Kondisi jalan benar2 tidak bisa diprediksi. Jalanan yang licin coz habis hujan ditambah macet coz harus melewati beberapa pasar (maklum jalan di Jepara sempit, tidak selebar jalan2 di Bandung ataupun Semarang) jadi harus mau berbagi jalan dengan pemakai jalan yang lain. 

Pk.07.45, semua mulai panik, terutama Pak sopir. Pak Sopir tidak henti2 berteriak mengomel, meminta kita menghubungi pelabuhan, minta kapal jangan dulu berangkat, sebentar lagi kita sampe. Menelepon Mas Eko dari agen www.sukawisata.com tempat kita bergabung dalam trip, katanya kapal harus berangkat sesuai jadwal.
Hohoho.... semakin mengomel-ngomellah Pak Sopir. Kita semua antara cemas dan geli dengan sikap Pak Sopir, jadi kita hanya bisa tertawa-tawa.

Pk.08.05 kita sampai di Pelabuhan Kartini. Kehebohan yang amat sangat.
‘Cepat lari!’ kata Pak sopir.
‘Makasih Pak!’

Bapak sopir yang baik, dia ikut-ikutan panik takut kita ketinggalan kapal.
Becak yang ada yang cuma satu tidak cukup memadai untuk kita semua. Akhirnya semua berlari sambil menenteng bawaan kita. Dan kita bisa berlari lebih cepat dibandingkan 3 cowok yang sudah menyerah kepayahan dan memilih berjalan cepat daripada lari.

Eui dan Wijay sampai duluan di depan kapal. Etil kemudian aku menyusul kemudian.
Benar2 lemas tak berdaya. Kita lihat di depan mata kita saat kapal pelan2 mulai menutup pintu dan angkat jangkar. Bergerak amat pelan meninggalkan pelabuhan, menghidupkan mesin dan bergerak menjauh.
Huehuehue.... bye bye kapal.
Kita terlambat kurang dari 5 menit.
Semua hanya terdiam bengong, lemas dengan keringat bercucuran. Bingung tidak tahu musti gimana.
Buyar sudah jadwal kita hari itu. Hohoho....

Petugas pemberangkatan kapal bilang,’Kenapa tadi tidak ngasih tahu saya?’
‘Busnya baru nyampe Pak. Ni tadi juga sudah lari2.’

Ternyata rombongan yang ketinggalan kapal tidak hanya kita. Habis kita ada beberapa orang yang berlari-lari. Bahkan setelah kita ada rombongan 2 bus yang juga ketinggalan.

Ga mau jadi stress, kita berusaha enjoy sambil memikirkan langkah selanjutnya. Dan beruntunglah kita, dari pihak agent begitu peduli dengan kita. 2 orang dari agent yang tidak ikut ke Karimun Jawa terus mendampingi kita, memberikan solusi kita sebaiknya harus gimana. Tadinya terpikir mau sewa perahu nelayan, nyusul ke Karjaw, tapi kata banyak orang yang kita tanyai, katanya jangan. Terlalu riskan dengan perahu kecil dalam kondisi yang tidak menentu. Kita dicarikan hotel untuk menginap semalam kemudian diberikan alternatif untuk jalan2 ke Pulau Panjang seharian itu.

Yeeeah.... Akhirnya dengan diantar pake mobil, kita menuju Home stay Kota Baru. Diantar Mas Arwin dan temannya yang aku lupa namanya. Mereka asli dari Madiun dan setelah mengantar kita, mereka segera ke Madiun dan kembali ke Jepara dua hari kemudian untuk mengantar ke Karimun Jawa mendampingi trip berikutnya.

Home Stay Kota Baru, sebuah tempat penginapan dengan nuansa Bali yang sangat kental. Karena kita cuma butuh transit semalam, kita berjuang membujuk untuk menyewa satu kamar untuk berempat. Dengan menambah ongkos sewa kamar dari 70 ribu rupiah kamar non AC menjadi 100 ribu rupiah, akhirnya kita boleh sewa 1 kamar untuk berempat dengan 1 extra bed digelar di lantai. Hahaha.....
Dan saat itu ada 2 orang juga Hepi n Epi yang sama2 satu agent dengan kita, sama2 dari Bandung dan sama2 juga ketinggalan kapal, sama2 menginap di Kota Baru. Jadilah kita hari itu bersama-sama melewatkan hari di Jepara.

Pengelola Kota Baru orangnya sangat baik dan ramah. Aku sempet mendengar ada rombongan dari Jakarta yang memaksa tetap menginap meskipun sudah berkali-kali dikasih tahu klo kamar sudah full. Akhirnya mereka boleh menginap dengan menggelar tikar di ruang tengah, di depan tv. Hahaha......

Kita hari itu menghabiskan waktu seharian di Pulau Panjang. Sebelumnya kita mampir dulu sarapan di warung makan sederhana di dekat pelabuhan Kartini. Menu rumahan yang per porsi dihargai Rp.10.000,-.
10.000 only

Saat makan itulah di sekitar kita tampak serombongan orang dengan muka super bete semua. Rombongan2 apes lain yang juga ketinggalan kapal kayak kita. Bedanya mereka tampak stress dan belum bisa menerima keadaan sedangkan kita tetap enjoy terbukti dengan betapa lahapnya kita makan. Wkwkwkwk.....
Rombongan ketinggalan kapal yang masih sibuk bernegosiasi
3 orang cowok yang satu bus dengan kita dan sama2 ketinggalan kapal, terlihat begitu uring-uringan dan menuntut ke pihak agent untuk mengembalikan uang mereka. Negosiasi yang alot. Cowok2 itu sudah terlalu desperated dan dah ga ada minat sama sekali untuk melanjutkan trip. Mereka memutuskan untuk mudik ke Yogya.
 
PETUALANGAN DI PULAU PANJANG – JEPARA

Ocean World Jepara dilihat dari atas perahu motor




























Petualangan kita ke Pulau Panjang pun dimulai. Dengan membayar per kepala Rp.13.000,- meluncurlah kita dengan perahu motor ke Pulau Panjang. Hanya dalam waktu 10 menit kita sudah sampai. Ketika pertama kali melihat Pulau ini aku langsung teringat Pulau Tidung kecil. Ya, sangat mirip. Dan ketika kita sudah menjejakkan kaki di Pulau Panjang, aku langsung ingat jogging track di Maribaya – Bandung. Nothing special di Pulau ini. Tapi lumayanlah berpetualang mencari keringat dengan berjalan kaki menyusuri jogging track yang di con block.


Dua tenda backpacker di Pulau Panjang

Di dekat dermaga, terlihat 2 buah tenda dan serombongan anak2 cowok yang sedang bermain volley. Rupanya mereka rombongan backpaker yang berkemah di Pulau ini. Sesekali kita berhenti sejenak untuk berfoto-foto narsis di pantai yang kita lewati. Ya, jogging track ini mengelilingi Pulau Panjang dan berada percis di pinggir pantai. Lumayanlah perjalanan kita ini, cukup memanjakan mata.

Agak ke dalam Pulau, kita jumpai pemukiman penduduk. Ada beberapa warung yang kita lewati. Dan ada juga makam Syekh Hasan yang biasa menjadi tempat berziarah di sana. Juga kita jumpai sebuah mercusuar yang tak ketinggalan kita jadikan background foto kita.

Perjalanan tidak terlalu melelahkan coz cuaca yang mendukung. Banyaknya pepohonan membuat udara sejuk dan kita sangat terlindung dari panas matahari. Lumayan cukup bikin fresh. Pekerjaan kantor dan segala urusan tetek bengek sejenak terlupakan.

Semakin ke dalam, tanaman di sepanjang jalan semakin rapat. Seperti memasuki sebuah hutan. Ga tau klo mpe kemalaman bakal kayak apa. Pastinya bakal spokiy banged.


Pantai di Pulau panjang



Ga terasa setelah sekitar 1 ½ jam melangkah, akhirnya kita sampai juga di dermaga. Kaki sudah sangat pegal. Yuhuuuu.... akhirnya berhasil juga kita berjalan mengelilingi Pulau Panjang.
Habis ini nimbang ya, siapa tahu langsung turun 2 kg. Hehehe....

 
Bye bye... pulau Panjang


MENGENAL LEBIH JAUH PANTAI KARTINI – JEPARA

Kereta mini yang berisik... :D
Pelabuhan Kartini berada di kawasan wisata Pantai Kartini – Jepara. Di area ini terlihat seperti taman hiburan anak2 coz kulihat ada banyak arena permainan anak2. Ada dua kereta mini yang berjalan begantian mengelilingi kawasan pantai. Salah satunya ada yang tiap berjalan berbunyi berisik dengan suara musik yang cukup mengganggu telingaku. Kita sebenarnya pengin mencoba berkeliling naik kereta ini, tentu saja memilih kereta yang tidak berisik.

Di kawasan ini pula ada Sea World Jepara yang dari luar bangunannya berupa kura-kura raksasa. Kita masuk dengan membayar @Rp.17.500,- coz hari itu termasuk hari libur, sedang tarif di hari biasa Rp.12.500,-.
Sarana pembelajaran anak
Dalamnya sama percis dengan Sea World di Jakarta cuma ukurannya lebih mini. Ada aquarium terowongan juga dengan banyak ikan hiu di dalamnya. Selebihnya aquarium2 di tembok dan kolam besar yang di dalamnya ada beberapa kura2 yang berukuran cukup besar.

Lantai II merupakan tempat pembelajran anak yang buatku tidak terlalu menarik, jadi aku di sana cuma numpang duduk doank, meluruskan kaki  sambil lihat2 foto.

Usai dari Sea World tadinya kita mau langsung naik kereta berkeliling kawasan taman bermain. Tapi Etil n Wijay pengin mampir ke home stay dulu. Dan benar seperti dugaanku. Niatnya cuma tiduran bentar dan jadilah gagal naik kereta coz hujan deras segera turun 1 jam kemudian.

Sorenya aku memutuskan untuk mengikuti misa Natal di Jepara. Beruntunglah dengan bantuan pengelola home stay, aku jadi tahu klo ada gereja di sana. Dan dengan bantuan mas Google aku jadi tahu jadwal misa dan alamat jelas gereja.

Misa malam Natal dimulai pk.19.00. Dalam kondisi hujan gerimis, aku berangkat ke gereja pk.06.15 dengan diantar Bapak pengelola hotel yang sangat baik. Nanti pulangnya aku akan dijemput lagi.

Tidak seperti dugaanku, misa hari besar di Yogyakarta atau di Bandung, kita harus datang minimal 30 menit lebih awal klo mau dapat tempat duduk. Aku sudah was2 klo2 aku bakal tidak kebagian tempat duduk. Ternyata aku salah. Gereja masih sepi. Banyak kursi yang masih kosong. Akhirnya aku memutuskan duduk di kursi baris ke-3 dari depan supaya bisa melihat jelas goa Natal.

Misa Malam Natalku th.2011 kuikuti di sebuah gereja yang baru pertama kali kumasuki. Tepatnya Gereja Stella Maris di Jl. AR. Hakim No.41A. Jadi aku berkesempatan untuk make 3 wishes. Baru kali ini aku melewatkan malam Natal sendirian. Jauh dari keluarga dan teman2 yang juga sama2 merayakan. Aku duduk bersebelahan dengan Ibu Ketua WK di sana. Kita ngobrol cukup banyak. Ibu ini menggerakkan wanita2 di sekitar rumahnya untuk membuat sirup dari bahan2 alami, tanpa bahan pengawet. Usahanya ini laku keras, sampai2 dia tidak bisa memenuhi pesanan coz terbatasnya bahan baku.

Goa Natal di Gereja Stella Maris-Jepara
Misa selesai pk.20.45. Aku menelepon Rochim anak pengelola home stay. Hujan turun cukup deras. Aku menelepon untuk memberitahunya supaya tidak menjemputku coz hujan turun lumayan deres, kuputuskan naik becak saja. Aku tahu letak gereja dengan home stay cukup dekat.
Tapi Rochim bilang dia tetap akan menjemput, aku diminta menunggu sebentar, sekalian jalan coz dia sedang ada di luar.

Tak berapa lama Rochim pun datang. Dia berdua dengan temannya, Aku dijemput dengan mobil. Teman Rochim sepertinya anak pemilik home stay, namanya Arif. Dia sangat baik. Mengantarku keliling Jepara. Kita melewati SJC tempat bazar makanan tiap sore. Ada begitu banyak tenda putih. Pengunjung makan lesehan di tikar yang sudah disediakan. Aku sampai bingung mau pesan apa saking banyaknya pilihan. Ternyata makanan yang kupesan semuanya sudah habis. Ya, kita sudah kemalaman. Akhirnya aku pesan es gempol pleret yang memang minuman khas di sana. Es ketan kelapa dengan kuah warna pink. Setelah kucoba beberapa sendok kuputuskan untuk tidak menghabiskan coz aku kurang suka rasanya.

Akhirnya kita putuskan untuk membeli kue Bandung. Penasaran seperti apakah kue Bandung ini. Kita menuju tempat jualan kue Bandung yang katanya paling terkenal di Jepara. Waktu sampai sana tertawalah aku, ternyata yang disebut kue Bandung itu martabak manis. Hahahaha.....

Lagi2 coz sudah kemalaman, aku cuma bisa pesan 1 porsi kue Bandung coz adonan memang hanya cukup untuk 1 martabak lagi. Ya sudah, buat Etil, Eui, Wijay, maaf kalian sudah tidak kebagian ya.

Dan lagi2 aku tertawa melihat kantong kresek martabaknya. Warnanya Ungu. Percis seperti yang kubaca di sebuah blog sebelum keberangkatanku ke Jepara,’Jangan heran klo saat belanja di Jepara kantong kreseknya ungu semua.”
Hahahahaha..... anda benar......

Dan yang sungguh membuatku terharu dan sangat berterimakasih, baik Bapak pengelola hotel maupun Arif, mereka sama sekali tidak mau menerima uang pengganti bensin. Waktu aku pulang, di hotel juga ada Bapak pemilik hotel yang melarangku memberikan uang bensin.
‘Sudah mbak ga usah. Bener, ga usah’.

Hohohoho.... Betapa baiknya mereka. Bahkan kepada orang yang baru mereka kenal. Mereka benar2 tulus, tidak mencari keuntungan dari usaha mereka. Semoga aku bisa menularkan kebaikan mereka pada orang2 baru yang kutemui yang butuh pertolonganku.

So.... buat pelajaran bagi yang mau trip ke Karimun Jawa via pelabuhan Jepara, sebaiknya menginap dulu semalam di Jepara coz jadwal keberangkatan kapal tidak bisa diprediksi. Jadwal resmi berangkat pk.09.00 pagi. Tapi jika kapal sudah penuh dengan penumpang, kapal akan langsung berangkat meskipun itu baru pk.06.00, pk.07.00 atau pk.09.00. Jangan sampai ada the next wisatawan yang ketinggalan kapal kayak aku n temen2 ku.
Dan tempat menginap yang paling recommended di sana adalah Home stay Kota Baru. Tempatnya homy banged. Benar2 serasa kayak di rumah sendiri, kayak di kost sendiri. Tempatnya bersih dengan kamar mandi yang banyak, jadi tidak usah khawatir bakal antre mandi. Pengelolanya sangat baik. Bahkan ketika aku tanya, sepulangnya dari Karimun Jawa jika sebelum back to Bandung kita mau transit dulu di hotel untuk numpang mandi pun dipersilakan dengan senang hati.
Dan malam2 jika kelaperan males keluar beli makan, bisa minta tolong dibuatkan mie instant. Juga bersedia menjemput kita asal kita menelepon dulu sebelumnya. Bahkan mereka pun bersedia mengantar kita kalau kita pengin jalan2 berkeliling Jepara, misalnya ke Museum Kartini atau kawasan seni ukir Jepara.

Home Stay Kota Baru – Jepara, Telp: 0291-595212
Visit  http://www.kotabarujepara.blogspot.com/

FINALLY...... KARIMUN JAWA, KEINDAHAN SEJAUH 6 JAM

Kesibukan pagi Pelabuhan Jepara dilihat dari atas KM Muria
Setelah memperoleh banyak kebaikan dari orang2 yang baru kami kenal, akhirnya tgl 25 Desember 2011 pk.08.30 kita berhasil juga menyeberang dengan KM Muria. Perjalanan 6,5 jam bo. Benar2 bikin mati gaya. Apalagi kita di awal dengan alasan penghematan, kita memilih bangku ekonomi seharga Rp.35 ribu. Lumayan kapal banyak kursi kosong coz kebanyakan mengangkut penumpang2 yang ketinggalan 1 hari sebelumnya, jadi kita bisa leluasa, tidur pakai 2-3 kursi untuk sendiri. Kalau mau,sebenarnya di kapal disediakan sewa matras panjang seharga Rp.10.000,- jika pengin bisa tidur lebih nyaman. Aku yang lama2 ga tahan dengan goyangan kapal meskipun sudah memilih duduk di area terbuka biar bisa leluasa melihat pemandangan di luar tetap saja merasa pusing. Untunglah Wijay bawa antimo. Berkat antimo Wijay, aku bisa tidur nyenyak, bangun2 kepala sudah tidak pusing lagi, langsung berfoto-foto di dack atas.

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Karimun Jawa, kulihat nothing special. Tidak seperti ketika aku mulai memasuki Pulau Tidung, aku dibuat begitu terpesona dengan pemandangan di depan mataku. Tampak seperti dermaga biasa, dengan banyak orang berlalu-lalang.

Kita dijemput Mas Said, pemandu kita hari itu. Dengan naik pick up, kita diantar ke home stay kita. Jangan bayangkan di sana ada banyak transport yang memadai. Mau ga mau kita harus menyewa mobil atau pick up coz tidak ada sarana transportasi lain di sana.

Kita menginap di rumah Bp. Rifai. Yang kemudian kita menyebut tempat kita menginap ‘Rifai Home Stay’.
Kita tinggal di sebuah rumah dengan 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi yang bisa dipake coz ada 1 kamar mandi lagi tapi tidak beratap dan tidak berpintu.... :D
 Aku berempat tidur di satu kamar dengan 2 tempat tidur. Total anak home stay yang sama2 satu agent dengan kita ada 9 orang. 9 orang dengan 2 kamar mandi, yang rata2 ceweknya mandinya lama, jadilah kita harus rela antree mandi lama.... :D

Kita berenam, Aku, Wijay, Etil, Eui, Hepi & Epi, coz kita ketinggalan trip hari pertama yang berlangsung hari itu, akhirnya kita diantar ke Pantai Tanjung Gelam. Lumayan bermain air sambil jajan es kelapa muda dan gorengan di pinggir pantai. Ibu penjualnya sangat baik dan ramah. Kita bisa dengan leluasa menitipkan barang2 kita selama kita bermain air. Tanjung Gelam, pantainya cantik dan bersih, dengan banyak batu2 kayak Pantai-nya Laskar Pelangi.

Dan untuk menuju pantai ini kita di drop di pinggir jalan kemudian lanjut melewati jalan setapak yang membelah kerimbunan hutan. Hehe jadi serasa kayak Pramuka mencari jejak. Nyamuknya banyak booo.....

Kita pulang langit sudah gelap. Gelap coz memang sudah hampir maghrib dan langit yang sangat mendung. Kembali kita pulang dengan naik pick up merah dengan rute jalan yang cukup memacu adrenalin. Basah kuyup coz hujan yang sangat lebat. Melewati jalan yang penuh dengan genangan air memberikan sensasi tersendiri. Semua berpegangan tangan coz takut terpental. Barang2 kita amankan dengan menitipkannya ke Bapak sopir. Benar2 dah.

Sampai di home stay, benar2 menggigil kedinginan, dan kita masih harus rela antree kamar mandi. :(

Malamnya Mas Said bersedia mengantar kita ke tempat jualan souvenir. Benar2 jauh dari bayanganku. Berjalan kali sedikit menyusuri jalan beraspal sambil berpayung ria coz masih hujan gerimis, sampailah kita di toko souvenir. 6 kios souvenir yang berjajar dengan harga jual rata2 seragam, susah banget ditawar. Semua kios kita masuki dan kita menemukan sebuah kios dengan Bapak penjual yang ramah dan bisa kita paksa untuk memberikan potongan harga. Hahahha....
 Gantungan kunci aneka bentuk dan gelang akhirnya kita tenteng untuk oleh2 bagi mereka yang memaksa kita bawain oleh2..... :D

kayak pantainya laskar pelangi

Usai dari tempat souvenir, kita menuju alun2 untuk makan malam. Pesan ikan bakar, memilih 2 ekor ikan yang paling besar.
Nyam... nyam... nyam.... Ikan bakar yang sangat lezat. Aku tidak peduli dengan alergiku. It’s time for fun. Sambal buatan si Ibu benar2 mantaph. Dan ini dibenarkan oleh peserta2 trip yang lain yang ngobrol denganku. 2 ekor ikan + 2 porsi nasi yang kataku kurang banyak dan jadilah makan ikan dengan lauk nasi, dan 3 gelas minum. Kita membayar Rp.51 ribu.

ikan bakarnya mantaph!!!
Coz sudah kekenyangan, kita sama sekali tidak menyentuh makan malam yang sudah disediakan di home stay. Kita segera tidur dan bersiap-siap dengan trip hari ke-2.

Pukul 06.30 dalam kondisi belum semua pada mandi, kita diajak pak Rifai untuk ke Nirwana Resort, melihat sunrise, katanya.
Pemandangan di depan mataku sungguh membuatku takjub. Ck ck ck.... cantiknya. Pantai yang dimonopoli oleh Nirwana Resort sehingga ketika kita masuk kita dikenai bea masuk @Rp.12.500 ini sangat cantik dan bersih. Dengan banyak pohon kelapa dan gazebo2 di pinggir pantai. Sungguh tempat yang cantik untuk melepas stress.
Kita tidak bisa menyaksikan matahari terbit coz matahari sudah tinggi. Dan sepertinya memang sunrise pagi itu tidak terlihat coz cuaca yang mendung. Lumayan kita menghabiskan waktu dengan berfoto-foto dan santai sejenak di balkon resort. Resort ini sangat cantik dan menyenangkan coz letaknya percis di pinggir pantai. Rate-nya sekitar Rp.650 ribu s.d. Rp.1.350.000,-/ malam.

Pantai Nirwana
Nirwana Resort
Pemandangan dilihat dari balkon Nirwana Resort
Pk.07.30 kita segera kembali ke home stay takut mobil jemputan dari agent sudah datang. Pk.08.00 mulailah petualangan kita hari itu dengan naik kapal ber-12. 6 orang yang lain, 4  orang sudah ikut trip sejak hari 1, mereka 2 cowok dari Surabaya dan 2 cewek dari Jakarta, ditambah 1 nahkoda dan 1 guide dari agent.

Sangat menyenangkan naik kapal dengan kondisi ombak yang lumayan tinggi tapi masih dalam batas aman. Kapal goyang2 serasa naik kora2 di Dufan. Tangan harus berpegangan erat klo tidak mau jatuh. Beberapa kali Wijay dan Etil harus rela kecipratan air laut yang asin hingga mata mereka merah2 pedih. Hohoho.... Senangnyaaa....
Yang pada parno pada memilih duduk di atas dengan berpegangan erat pada dudukan kapal.

First destination Pulau Cemara Besar. Pulau yang terletak di tengah laut dengan laut dangkal yang sangat luas. Di sini pelampung akhirnya kita lepaskan coz kita bisa berjalan dengan aman tanpa takut tenggelam. Tapi harus berhati-hati coz di sisi pantai yang lain, karangnya sangat tajam. Hepi yang diving di sana harus merelakan kakinya luka gores kena karang yang tajam.

Pantainya sangat bersih coz di sana sama sekali tidak ada yang berjualan. Cukup lama kita di sana bernarsis ria berfoto-foto sambil bermain air.

De next des ke Pulau Karang Gosong. Di sana kita snorkeling. Pemandangan bawah airnya memang lebih bagus daripada sekitar Pulau tidung coz terumbu karangnya belum banyak yang rusak. Terlihat panoramanya yang lebih berwarna tidak didominasi warna coklat seperti di Pulau Tidung. Jadi iri ama mereka2 yang mahir menyelam. Mereka melepas pelampung dan sepatu katak, berfoto bersama terumbu karang dan penghuni laut di sana. Aku berpuas diri dengan menikmati foto2nya saja deh.
Bergaya ala Charlie's Angel

Kita lanjutkan perjalanan dengan makan siang di Pantai Tanjung Gelam, pantai yang sehari sebelumnya kita kunjungi. Cukup lama menunggu coz kapal satunya kapal besar yang membawa perbekalan dan ikan yang akan dibakar untuk makan siang mengalami kesulitan saat merapat. Beruntunglah kita yang naik kapal kecil. Hehehe....

Rada bete menunggu lama sampai ikan selesai dibakar coz kita sebelumnya sudah ke pantai itu. Dan akhirnya tibalah juga saat makan siang dengan jatah nasi kami yang sisa banyak coz aku memaksa Etil mengambil nasi yang banyak takut kurang kayak waktu makan malam. Hehehehe....

Pantai Tanjung Gelam
Dan sungguh tidak beruntungnya kita coz tiba2 badai datang. Sambil makan  kita harus ngumpet di warung melindungi diri dari hujan angin yang tiba2 datang. Kru kapal tidak berani melanjutkan trip coz cuaca yang tidak mendukung. Terlalu riskan jika dipaksa berlayar. Hohoho.... dan muka2 kecewa kita terlihat nyata saat melihat kapal berlalu meninggalkan kita. Kapalnya aja berani berlayar tanpa penumpang gitu. Huehuehue....

Akhirnya kita kembali melanjutkan perjalanan back to home stay via jalur darat. Dengan naik pick up tapi kali ini tanpa hujan angin kaya sore sebelumnya. Dan yang sungguh menyebalkan tiba2 saja cuaca jadi cerah..... :(

Sorenya kita jalan2 sendiri ke dermaga kecil untuk melihat sunset. Tapi cuaca mendung jadi kita cuma melihat sunset dengan didominasi warna abu dan hitam.
Kita lanjut makan malam di alun2 dengan menu baso ikan ekor kuning dan pindang srani – masakan khas Jepara. Mantaph!!!!


Senja di Dermaga kecil
Dan benar, jangan khawatir buat yang kekurangan uang, di karimun Jawa sekarang sudah ada ATM. Satu2nya ATM di sana adalah ATM BRI. Lumayanlah bisa memanfaatkan fasilitas ATM bersamanya. Dan aku sempat merasakan ambil uang di satu2nya ATM di Karimun Jawa.... :D

Kita lanjutkan dengan hunting souvenir. Coz lokasi yang saling berdekatan dan jalannya juga cuma itu2 saja, akhirnya kita bisa dengan cepat menghafal jalan. Kita kembali memborong souvenir. Pulang2 menenteng gantungan kunci, gelang, giwang mutiara, sarung pantai, tempat tissue, asbak dan tas. Wijay yang paling banyak menenteng belanjaan coz dia yang paling kalap ngabisin duit. Hehehehe.....

Kita menginap satu malam lagi dengan rasa was2 yang amat sangat menunggu kepastian keberangkatan KM Muria yang batal berangkat ke Karimun Jawa hari sebelumnya coz cuaca buruk. Beginilah klo jalan2 ke laut di saat yang tidak tepat. Was2 berada dalam serba ketidakpastian. Aku yang paling was2 coz keesokan hari aku harus masuk kerja. Rasa was2 semakin bertambah coz Pak Rifaii menakut-nakuti kita klo sebelumnya ada yang terdampar mpe 1 bulan di Karimun Jawa coz tidak ada kapal yang berani menjemput akibat cuaca buruk. Hohoho....

Bisa dimaklumi. Cuma ada 1 kapal yang tiap hari bolak-balik Jepara – Karimun untuk mengantar jemput penumpang. So kita harus siap dengan resiko terburuk kepulangan ke Jepara mundur. Uang sudah mepet, bagaimanakah kita nanti menyambung hidup. Hohoho....

Pagi yang masih dengan ketidakpastian, kita lewatkan dengan jalan2 ke pasar. Pengin tahu pasar tradisional Karimun Jawa tu kayak apa. Sebenarnya ada beberapa penganan tradisional khas Jepara yang dijual di pasar, tapi lihat dari bentuknya, aku ga tertarik untuk mencoba. Hehehe...
Akhirnya kita cuma beli gorengan panas, tahu yang di dalamnya ada bihunnya dan rambak. Lumayan lah buat pengganjal perut.

Hari itu sudah tidak ada jadwal trip lagi sedangkan Karimun Jawa tempat maennya semua sudah kita jelajahi. Ya, tempat main cuma alun2, dermaga kecil dan tempat jual souvenir. Buat menghabiskan waktu akhirnya kita asal jalan aja menuju ke alun2, siapa tahu klo pagi ada kulineran. Ternyata jauh dari dugaan kita, sepi, sama sekali tidak ada yang jualan. Akhirnya kita hanya nongkrong2 bentar di bawah pohon beringin sambil cari angin.

Dalam perjalanan pulang menuju home stay, kita ditelepon temen2 home stay yang lain, diajak maen ke Pantai Nirwana. Ya, Hepi, Epi, dan Sendy kemarin tidak ikut ke sana, mereka penasaran pengin lihat. Sedang Melati & Natalie sudah pasti pengin foto2 lagi dengan Sendy sebagai fotografernya.

Sesampai di home stay kita makan lesehan dulu, dapat kiriman nasi box dari agent. Segera sesudahnya kita dianter pakai mobil oleh Pak Rifai bapak home stay kita. Ini yang bikin iri anak2 home stay yang lain coz mereka sama sekali tidak tahu harus menghabiskan waktu kosong hari itu ke mana dan mereka sama sekali belum pernah ke Pantai Nirwana. Ya, semua ada plus minusnya. Pantai Nirwana sebagai obat buat yang ketinggalan kapal coz ga bisa ikut trip hari 1. Jadi we ga bekesempatan ke Wisma apung untuk berfoto bersama hiu....... :(
Sebelumnya Mas Eko, pimpinan agent sudah mengusahakan kita untuk ke Wisma Apung di sore hari usai hujan badai, tapi si nahkoda kapal waktu ditelepon ga diangkat, jadi ya batal deh..... :( :( :(

Bersantai di balkon Nirwana Resort

Kita terdampar cukup lama di pantai Nirwana. Sebagus-bagusnya pantai dan resort, klo ga ngapa2in lama2 bosan juga. Pak Rifai baru bisa jemput kita pk.12.00 coz dia sedang mengantar tamu ke hutan bakau. Rasanya menunggu pk.12.00 itu lama banget. Sudah cape foto2 di pantai dan resort, sudah tiduran di balkon resort cukup lama, lanjut aku memutuskan tiduran di gazebo di tepi pantai, aplud2 foto, menelepon adikku n temanku mpe baterai hampir habis dan ga berani menelepon lagi coz nantinya bakal bingung nge-charge di mana. Listrik di Karimun Jawa cuma nyala di malam hari saja. So siang hari bakal super bete klo benar2 ga ada acara jalan2.

Diam tidak ngapa2in rasanya benar2 lebih tidak enak daripada kita sibuk seharian di kantor. Whuuuuah..... Keknya niat pengin cuti lama mending batal aja deh. Lama2 bisa mati gaya n mati rasa. Hahahaha....

Pk.12.00 tepat Pak Rifai menjemput kita dan kita back to home stay. Kita santai sejenak coz badan benar2 gerah. Memutuskan untuk tidur siang saja, mandi dijadiin satu sorenya sekalian coz KM Muria yang baru bertolak dari Jepara pagi baru akan kembali ke Jepara lagi sore sekitar pk 6. Tak bisa kubayangkan betapa penuhnya kapal saat berangkat dari Jepara dan saat kembali ke Jepara coz terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan akibat jadwal kapal yang mudur 1 hari. Dan tidak mau ambil resiko bakal sumpek bete coz kapal yang umpek2an akhirnya kita memilih upgrade tiket ke kelas VIP dengan menambah 55 ribu per orang.

Tiba2 saja kita dikabari oleh agent via telepon klo kita akan dijemput sebentar lagi coz kapal jadinya akan berangkat pk.14.00. Sesampai di Karimun, kapal akan langsung berangkat ke Jepara lagi untuk menormalkan kembali jadwal keberangkatan kapal dari Jepara keesokan hari.
Benar2 kepanikan yang luar biasa. Mandi dan packing dilakukan secepat kilat. Yang penting ganti baju, ga sempat dandan dan pake macem2. Jemputan sudah datang dan kita tidak sempat berpamitan dengan Pak Rifai n fam coz pemilik rumah sedang tidak di tempat. Mencoba menelepon ke hp Pak Rifai beberapa kali juga percuma coz hp mailbox.

Bahkan saking terburu-burunya kita lupa menutup pintu depan dan samping.
Tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan di Karimun Jawa. Di sana aman kayak di Pulau Tidung. Ya, pulau kecil begitu siapa yang berani mencuri. Kulihat motor2 diparkir seenaknya di pinggir jalan dengan kunci tergantung. Pak Rifai ini sangat baik. Dia mempersilakan kita menggunakan 2 motornya untuk jalan2 keliling Karimun Jawa. Makasih Pak Rifai. Nanti someday klo kita ke Karimun Jawa lagi, boleh numpang nginep lagi dan minta tolong dianter-anter lagi ya. Hehehehe.....

Terlihat kesibukan yang luar biasa di dermaga besar. Mobil jemputan penumpang keluar-masuk begitu cepat. Salah satu sopir kulihat ada Pak Rifai. Kita memanggil-manggil dan semua anak home stay berpamitan dan berterimakasih,

Pk.14.20 kita sudah berada di dalam kapal. Dan sungguh beruntung kita memilih kelas VIP. Tempatnya enak, ber-AC, bisa menyelonjorkan kaki. Ada video yang menayangkan film Dono-Kasino-Indro yang barangkali episode 1 sampai 10 coz ga kunjung habis. Mpe mati bosan. Hahahaha.....

Saking banyaknya penumpang, banyak korban mabuk laut yang berjatuhan. Termasuk diantaranya Melati, Natalie dan Sendy yang akhirnya akhirnya mendorong Melati & Natalie mengungsi ke kelas VIP untuk numpang tidur, menempati bangku Wijay n Dika yang ditinggalkan penghuninya untuk cari angin di dack atas. Dan aku berkat bantuan antimo Wijay, akhirnya tidur pulas separoh perjalanan.

Kita akhirnya merasakan naik kapal di malam hari. Di luar yang terlihat hanya gelap dan gelap. Banyak penumpang yang kelaparan coz stock pop mie di cafetaria sudah habis. Jangan bayangkan di cafetaria kapal tersedia macam2 makanan coz cuma jual pop mie dan cemilan2 kering saja. So... untuk amannya klo naik KM Muria bawalah bekal pop mie sendiri. Hahaha.....

Kita sampai di Jepara pk.20.30 dalam kondisi hujan gerimis yang cukup deras. Sempat terjadi perdebatan bagaimanakah kita akan kembali ke Bandung. Ada tiga alternatif:
1.        Menginap semalam di Jepara, keesokan hari jalan2 seharian di Jepara, pk.17.00 baru berangkat ke Bandung naik bus Kramat jati klo ga mau tiket kita yang seharusnya untuk sore hari itu hangus.
2.        Menginap semalam di Jepara, pagi2 subuh ke terminal Jepara mencari bus Jurusan bandung.
3.        Carter mobil dari Jepara ke Semarang, menunggu sampai subuh, kemudian naik bus atau travel dari Semarang ke Bandung.
Aku sebenarnya tidak setuju dengan alternatif ke-3 yang akhirnya dipilih oleh rombongan dari bandung yang bergabung patungan nyarter mobil.

Karena tidak cukup sewa 1 mobil, akhirnya sewa 1 mobil lagi yang harus kita tunggu coz masih di jalan. Mobil yang 1 sudah berangkat duluan. “sampai ketemu di Semarang ya!’, pamit mereka.
Ketika aku tahu harga sewa mobilnya, aku protes coz harga sewa mobilnya kemahalan. Rp.650 ribu Jepara-Semarang. Sedangkan Nina dan rombongan dari Jakarta yang duduk bersebelahan denganku di kapal, mereka sewa Innova dari Jepara ke Semarang cuma Rp.400 ribu. Dan kebetulan aku sempat minta no teleponnya. Akhirnya diputuskan untuk membatalkan sewa mobil ke-2 dengan tidak mengabaikan wajah Bapak calo yang manyun. Hahahaha.....

Kita mendapatkan harga Rp.350 ribu sewa ke Jepara, dan setelah nego2 akhirnya kita bisa minta diantar langsung ke Bandung dengan sewa Rp.1,4 jt yang bisa ditawar jadi Rp.1,2 jt. Hohoho.... patungan ber-6 lumayan lebih irit. Klo diitung-itung ongkos sewa ke Jepara dan lanjut ke Semarang jatuhnya per orang ga beda jauh. Belum waktu yang terbuang percuma, belum kondisi badan kita yang bakal drop coz cuaca sedang tidak bagus, hujan masih turun. Kita tidak usah mikir harus bagaimana untuk pulang, tinggal duduk manis, sudah diantar dengan selamat ke rumah masing2. Dan malam itu, nasi goreng pelabuhan menjadi pengganjal perut kita yang aku Cuma sempat makan 3 sendok aja coz sibuk calling2an dengan sopir yang akan menjemput kita.

Kondisi jalan yang lumayan padat, macet di Sumedang, membuat kita baru sampai di Bandung pukul 10 pagi. Tepat 12 jam. Ya, klo naik bus, Jepara-Semarang 2-3 jam, Semarang-Bandung 9-10 jam. So kita termasuk cepat sampai ke Bandung. Kita sama sekali tidak sempat makan malam dan sarapan di jalan coz rasa cape dan mengantuk yang amat sangat. Perut lapar diganjal dengan cemilan2 yang masih ada.

Akhirnya sampai juga ke Bandung. Kita berpisah dengan janji akan mencari waktu untuk bertemu lagi untuk bersilahturahmi dalam waktu dekat.
Ya, kapan2 planning de next trip ya. Kemana lagi ya?????

Suggest buat yang mau trip ke Karimun Jawa:
1.        Pilih waktu yang tepat. Jangan sampai cuaca buruk membuat liburan anda jadi tidak maksimal. Bulan yang baik untuk ke Karimun Jawa sekitar April – November.
2.        Klo sama sekali tidak ada channel di sana, bisa dipilih agent2 yang menawarkan paket wisata. Klo dihitung-hitung jatuhnya lebih murah. Tapi ya harus diingat, paket ini diperuntukkan untuk banyak orang. Ketemu orang2 baru untuk orang2 yang susah menyesuaikan diri dengan orang baru sebaiknya memilih memisahkan diri dengan membentuk rombongan sendiri dengan menyewa guide sendiri. Jika bergabung dengan rombongan besar, kita harus siap dengan konsekuensi jadi tidak ada privacy, kita harus sabar jika perhatian terhadap per orang-nya jadi berkurang. Juga harus bersabar untuk menunggu bakar ikan yang cukup lama coz harus membakar banyak ikan untuk banyak orang. Kemarin kita bergabung dengan www.sukawisata.com dan kita cukup merasa puas dengan pelayanan mereka. Orangnya baik2 dan sangat care dengan peserta. Kita kemarin ambil paket special Natal 4 hari 3 malam.
3.        Jika memilih pergi sendiri, alangkah lebih baik ada no contact yang bisa dihubungi di sana supaya anda tidak mendapatkan harga yang kemahalan. Tempat menginap bisa dipilih hotel atau home stay. Sewa kapal sekitar 350 – 400 ribu. Tiap kapal harus didampingi guide dengan tarif 75-80 ribu/ hari. Kemarin saat ngobrol dengan sesama wisatawan, ada beberapa rombongan dan keluarga yang pergi sendiri tanpa ambil paket dan dari cerita2 mereka, semua bisa ke-handle.
4.        Jika memilih naik menggunakan kapal fery, sebaiknya transit dulu 1 malam di Jepara untuk meminimalkan resiko ketinggalan kapal. Jangan sampai kejadian yang kami alami juga menimpa anda. Dan juga jangan lupa bawa bekel pop mie. Hehe...
5.        Di sana tidak ada angkutan umum, jadi ke mana2 kalo ga jalan kaki ya sewa kendaraan. Tapi jangan khawatir penduduk di sana ramah2. Mereka akan dengan senang hati membantu.
6.        Jika punya charger portable sebaiknya dibawa coz di sana listrik cuma nyala di malam hari saja dari pk.18.00 - 06.00.
7.        Jangan khawatir jika kehabisan uang coz di sana ada ATM BRI yang bisa digunakan untuk pengguna ATM Bersama bahkan untuk ATM BCA.
8.        Soal makan, bagi yang tidak ambil paket jangan khawatir coz di sana banyak warung makan dan rata2 makanannya enak2.

N for the last. Karimun Jawa menurutku cukup bagus tapi entah kenapa menurutku pantainya jauh lebih bagus Pulau Tidung dan pantai2 di Wonosari-Yogyakarta. Sama2 pantai dengan pasir putih tapi Pulau Tidung dan pantai2 di Wonosari lebih membuatku antusias dan jatuh cinta.
Besok2 klo berkesempatan berkunjung ke Karimun Jawa lagi, aku akan memilih pergi rombongan sendiri coz kita sudah tahu gambaran di sana. Dan yang jelas, kapal cepat via Semarang-lah yang akan kita pilih.... :D

Di Karimun Jawa kemarin aku malah selalu teringat Pulau Tidung. Beberapa kali salah nyebut Tidung. Hohoho.... Buat obat kecewa trip kali ini coz ketinggalan kapal, kena angin badai, dsb coz trip di saat yang tidak tepat, besok lagi bikin plan ke Tidung lagi ah.
Tidung... Tidung Tralala...
Hahahaha................

24 komentar:

  1. Aku dulu waktu backpackeran ke karimunjawa sempat takut ketinggalan kapal. Berangkat malam dari Surabaya nyampek jepara jam 3 pagi.

    Awalnya mau ke homestay kotabaru juga tapi karena takut tidurnya kebablasan, akhirnya tiduran seadanya di pelabuhan sampai pagi :D

    BalasHapus
  2. Hahaha... enaknya jadi cowok ya gitu. bisa bebas tidur di mana aja tanpa ada kekhawatiran. Klo aku klo di rombongan ga ada temen cowoknya, ga berani asal tidur di mana aja. Mungkin klo terpaksa sekali ya baru ya... hahaha....
    Makasih sudah mampir...

    BalasHapus
  3. Halooo kalo boleh tanya apakah anda sendiri merekomendasikan utk berlibur ke Karimunjawa pada bulan Desember menuju akhir taun? dan gimana kondisi cuaca dan laut disana? trimakasih:)

    BalasHapus
  4. @Runni : saya sangat tdk merekomendasikan ke Karjaw di bulan Desember. Angin sedang besar2nya. Kemungkinan besar juga tidak akan bisa melihat sunrise ataupun sunset di sana karena langit mendung. Bahkan untuk berpetualang keliling pulau pun terkendala oleh hujan deras yang sering turun.
    Sesampainya saya di Bandung waktu itu, melihat tayangan di tv saya langsung mengucap syukur. Kapal yang berangkat dari Jepara menuju Karjaw, di tengah jalan akhirnya berbalik arah karena ombak yang demikian besar, hingga ada penumpang yang terlempar ke laut. Anda bisa browsing tentang kejadian itu. Akhir tahun kemarin juga, rombongan teman2 saya dari Bandung yang sudah fix mau ke Karjaw akhirnya batal karena cuaca yang tidak meungkinkan, hingga kapal cepat tidak berani turun ke laut. Saya sarankan sebaiknya ke sana sekitar bulan April s.d. Oktober.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Wah padahal saya berencana kesana akhir tahun ini,kira2 di pulau sana ada gereja ngk ya? Supaya bisa ikut ibadah tutup tahun, tgl 31 ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasanya ga ada gereja. Aku dulu ikut misa Natal di Jepara. Sebelum nyebrang ke Karjaw

      Hapus
    2. ada gereja kok, tapi sangat jauh dari kotanya karimunjawa, kalau agan main kelokasi trecking mangrove lurus saja dikit lagi nanti ketemu gereja. oiya.. kalau bingung kami bisa tunjukkan. hub aja 08122539596.

      Hapus
    3. Oh makasih infonya. Sangat membantu someday klo ke sana lg. Gereja Kristen mungkin ya. Klo sy gereja Katolik. Sepertinya ga ada gereja Katolik di Karjaw.

      Hapus
  7. Buntil 😂😂😂😂
    Aku br tau ada link blog ini.. jd inget keseruan kita waktu itu 😊 ayo kita traveling bareng lagi 😆

    BalasHapus
  8. Hahaha.... Wijay..... Ayoh... berangkat. Ke mana lagi ya kita....

    BalasHapus
  9. Muter2 bingung cari Paket Wisata Karimunjawa Murah atau Paket Backpacker Karimunjawa yang super duper Hemat, atau mungkin cari Paket Honeymoon Karimunjawa di jamin masih bisa nego, Paket Private Couple juga ada kok atau sekedar mau cari Jadwal Kapal, Pesawat dan Tiket Kapal Karimunjawa telp dimari yach 085109333215 melayani 24 Jam

    BalasHapus
  10. heehe mantap sekali perjuangannya, syukurlah cerita akhirnya happy ending, sampai terharu ngebacanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Liburan yg tak akan pernah terlupakan. Ngakak klo inget mpe lari2 ngejar kapal dan berakhir tragis ditinggalin.

      Hapus
  11. Nice blog. Saya baru belajar ngeblog nih. Minta reviewnya hehehe

    https://travelandphotography311.wordpress.com/2017/02/25/goa-gong-pantai-klayar-pantai-banyutibo-pacitan/

    BalasHapus
  12. Mau tanya dong mba, kalo misalnya kita turun dikudus subuh, kendaraan umum untuk ke pelabuhan kira2 udah pada rame ga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekitar jam 5an sih udah ada kendaraan umum. Biasa ngangkut ibu2 n pedagang2 yg mo pada ke pasar.

      Hapus