Desember 14, 2011

SEORANG PEMIMPIN ITU...........


Beberapa hari ini lift di kantorku sedang ada trouble. Benar2 bikin pusing.
Yang bikin pusing sebenarnya bukan soal aku jadi harus sering bolak-balik naik-turun olahraga yang memang sangat bikin ngosh-ngoshan. Lebih ke kalang kabut coz trouble-nya lift terjadi jelang ada event di kantor. Dan entah kenapa tiap kali mau ada event yang rutin diadakan tiap tahun ini, selalu saja lift mengalami trouble. Anggap aja coz memang adanya kerusakan teknis daripada terus suuzon yang tidak2. *barangkali lift cape ato kurang sajen..... :D

Sudah beberapa kali teknisi datang memeriksa dan memperbaiki. Pertama, power supply rusak, sudah diganti dengan power supply cadangan vendor yang sengaja dipinjamkan coz barang masih indent. Power supply sudah diganti, tapi lift masih belum bisa dioperasikan. Kali ini terdeteksi sensor pintu kena. Hari Senin kemarin, sensor pintu sudah diganti, tapi ternyata lift masih tetap bermasalah. Lift dioprex sejak pk.09.40, bahkan pimpinan divisi ikut turun langsung ke lapangan dari pk.14.00 s.d. pk. 17.00. Lift akhirnya bisa berjalan normal. *Lega.

Ternyata ini tidak berlangsung lama. Hari ini sekitar pk.11.00, tiba2 lampu indikator warna merah di dekat pintu lift mati lagi. Hohoho.... padahal hari ini pk.15.00 lift sudah harus bisa berfungsi optimal. Bakal ada banyak tamu yang datang. Minta tolong teknisi dalam memeriksa, ternyata permasalahan bukan pada jaringan listrik tapi pada lift sendiri dan teknisi dalam tidak bisa menangani.
Akhirnya coz harus gerak cepat, kutelepon bapak penanggung jawab lift langsung seperti yang sebelumnya kulakukan. Karena kondisi di sana hujan deras, bapak itu minta waktu sampai pk.13.00 sambil menunggu hujan reda.

Dan aku cukup kaget ketika pk.12.55, bapak pimpinan datang langsung sendiri. 
Ketika kutanya, dijawab,’Yang lain nanti nyusul, masih pada istirahat.’
Hohoho..... Sungguh seorang pimpinan yang baik.
Kuminta teknisi dalam menemani bapak ini memeriksa mesin.

Terimakasih Pak.
Mungkin karena rasa tanggung jawabnya yang besar, Bapak ini sampai rela turun tangan sendiri mengingat begitu terbatasnya waktu. Sampai rela mengorbankan waktu istirahatnya. Sampai rela menggantikan sementara anak buahnya yang masih pada beristirahat.
Sampai2 mencari sumber masalah, menemukannya, kemudian mengatasi dengan mengganti spare part yang ternyata kali ini contactor-nya kena pun dilakukannya sendiri, sampai tangannya item2 kotor kena olie mesin.
Anak buahnya sendiri baru datang hampir dua jam kemudian, saat lift sudah normal lagi.
Sabar ya Pak....

Sungguh seorang pemimpin yang baik, yang patut diteladani.
So klo jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang seperti ini. Pemimpin yang mau terjun langsung ke lapangan bekerja bersama anak buah, bahkan di saat2 darurat mau bekerja langsung di lapangan menggantikan anak buahnya.

Pk 14.20 lift sudah berfungsi normal lagi, trouble sudah teratasi, dan tamu2 sudah mulai berdatangan.
Lift kembali normal tepat pada waktunya. Dan bapak ini bersama anak buahnya yang datang menyusul, masih bersedia stand by tanpa kuminta sampai pk. 16.20. 
Terimakasih Pak. Terimakasih Tuhan.

Untung aku tadi memutuskan menelepon langsung ke pimpinannya, kalau ke kantor belum tentu saat tamu datang lift sudah beres.

Aku hanya berharap semoga habis ini kondisi lift benar2 optimal, setidaknya untuk sore ini dan dua hari ke depan. Dan demi keamanan, akhirnya minta ada teknisi lift yang stand by untuk dua hari ke depan. Supaya aku tidak pusing, mereka tidak pusing dan yang lain juga tidak ikut-ikutan pusing.
Hehehehe.....

Desember 09, 2011

MEMILAH-MILAH SAMPAH



Sebenarnya pemilahan sampah ini sudah marak sejak beberapa tahun yang lalu, aktif disosialisasikan oleh mereka2 yang tergabung dalam gerakan ‘Go Green’. Upaya untuk mengelompok-ngelompokkan sampah sejak awal supaya lebih mudah dalam pengolahan sampah, mana yang bisa didaur ulang, mana yang bisa disintesis alam, mana yang bisa dimanfaatkan untuk produksi kompos ataupun bioenergi.

Di lingkungan kerjaku memang sudah cukup lama dibiasakan memilah sampah sejak proses pembuangan awal. Di sudut2 disediakan 3 bak sampah yang berjejer, sampah organik-sampah kertas-sampah plastik.
Dan yang membuatku suka tertawa sendiri, melihat tingkah anak2. Mereka yang biasanya seenaknya membuang sampah sembarangan meskipun sudah disediakan bak sampah, jadi mau mendatangi bak sampah, membuang sampah ke bak yang sesuai. Barangkali ini bagaikan sebuah permainan buat mereka. Merupakan sebuah tantangan, karena mau ga mau mereka harus berpikir sejenak, ‘Ini masuk kategori yang mana ya?’
Tapi yang namanya anak, tidak semua memiliki kesadaran untuk peduli akan lingkungan. Sesekali masih kulihat botol atau cup air mineral, plastik bekas makan tergeletak di lantai. Tidak banyak, cuma satu dua. Klo pas ketauan kelihatan siapa yang membuang sampah sembarangan, nasib tu anak kena tegur n musti memungut dan membuangnya ke tempat yang seharusnya.

Sejak kecil, ibuku termasuk strict dalam hal membuang sampah. Sampah basah dan kering tidak boleh dicampur. Sampah basah (sisa2 makanan) dan dedaunan hanya boleh dibuang di bak sampah dapur, sedang sampah kering (kertas, plastik, botol2) dibuang di bak sampah kering yang ada di beberapa ruang. Klo sampe ketahuan mencampur sampah, bakal dimarahi. Kantong2 bekas belanja pun dikumpulin, dilipat, dijadiin satu di satu tempat, nanti klo sudah terkumpul banyak oleh ibuku dikasih ke warung2 tetangga, biar bisa dipake lagi.

Kebiasaan ini terbawa sampai sekarang. Aku paling ga suka lihat orang buang sampah sembarangan. Aku sendiri bahkan untuk membuang tissue atau bungkus permen di jalan pun suka ga tega. Lebih rela naro sampah di tasku, nti klo ketemu bak sampah baru dibuang.

Bahkan hobi ngumpulin kantong2 bekas belanja pun terbawa sampai ke kost. Klo ada yang butuh kantong kresek berbagai ukuran, datang saja ke kamarku. Stock ada banyak, hasil ngumpulin bertahun-tahun. Hahahaha.....
Bak sampah di kamarku pun hanya khusus untuk sampah kering, sampah basah dibuang di dapur atau langsung ke bak sampah belakang. Tapi masih sulit membiasakan memilah sampah di kostku. Akhirnya sampah2 bercampur jadi satu di bak belakang, seperti halnya di kantorku, biarpun aku sudah meminta bak pembuangan akhir dipisah menjadi tiga kotak, untuk sampah organik-sampah kertas-sampah plastik, tetap saja sampah yang sudah dipisah-pisah di tiap sudut ruang terbuka, saat diangkut ke pembuangan akhir tetap saja dicampur jadi satu. Repot di bagian pengangkutan.

Ya, bisa dimaklumi, cukup sulit mensosialisasikan sesuatu yang baru. Perlu waktu dan kesadaran dari masing2 individu. Setahap demi setahap semoga nanti lama2 semuanya bisa peduli akan kelestarian lingkungan, toh semuanya nantinya juga akan kembali ke kita juga.

Mari..... mari....
Buang sampah pada tempatnya....

Dan aku salut banget dengan seorang bapak sopir angkot. Seumur-umur di Bandung (9 th), baru kemarin aku naik angkot yang ada bak sampahnya. Bak sampah direkatkan di tengah2 antara 2 kursi bagian belakang. Bak sampah bertuliskan Bandung Bermartabat.
Good job Pak sopir, moga2 diteladani oleh sopir2 yang lain.
Juga ketika suatu saat naik angkot yang didalamnya ada tulisan gedhe2.... ‘Bukan tempat untuk merokok’.
Really like this!!!!!!

Desember 08, 2011

BERNOSTALGIA DENGAN JAJANAN MASA KECIL



Hari Minggu, 20 November 2011, sambil menunggu ‘Breaking Dawn’ yang kebeneran kebagian maen pk.16.30, sehabis kenyang makan di D’Cost, aku, Etil n Nick menghabiskan waktu sambil muter2 jalan2 seantero Braga City Walk. Sebenarnya kami sudah hapal betul area situ coz BCW luasnya cuma segitu doank,. Tapi berhubung sudah lama tidak ada acara nonton bareng di sana, ternyata ada pertumbuhan counter2 baru yang kami baru tahu. Akhirnya satu per satu kami masuki, just seeing2. Dan kami berhenti cukup lama di counter berlabel ‘Unick’. Di situ kami menemukan aneka jajanan dan aneka permainan masa kecil. Pikiran langsung melayang ke masa kecil, masa kami masih suka jajan *padahal mpe sekarang juga masih.... :D*, masa kami masih suka bermain-main *yang ini mpe sekarang juga masih... :D*. Dan tak terasa tangan kami penuh dengan barang2 ajaib yang kirain sudah punah berabad-abad yang lalu. Hahahaha....

-          coklat berbungkus merah gambar ayam jago
klo yg ini desain bungkusnya rada berubah
-          permen rokok
mengingatkanku dulu suka pura2 menghisap rokok. Sore2 nangkring di depan rumah mbok Yem
        -       permen telor cicak warna-warni
        -       permen Davos kecil2 berbungkus kotak hijau dan Davos besar berbungkus ungu
        -       permen karet warna-warni berbentuk bola bergaris
        -       coklat payung
        -       gelembung tiup
        -      krip2, makanan berbentuk batang kecil2 warna orange
Untuk makanan yg satu ini aku ga yakin, sehat ga ya? Itu pewarnanya aman ga ya? 
Demi keamanan jangan dimakan deh... :D
        -       mainan bola dalam keranjang ditiup pake sedotan

Dan masih banyak lagi yang lain yang ga kami beli coz ga terasa barang yang kami ambil sudah habis Rp.25.000,- sendiri.
Sama sekali tidak ada niat untuk memakannya, cuma ada kepuasaan tersendiri bisa jajan jajanan itu lagi.
Keceriaan masa kecil seperti bisa kurasakan lagi.

Saat ini pun, jajanan yang kubeli masih ada, hanya coklat ayam jago aja yang sudah kumakan berbagi dengan Nick.
Semuanya kusimpan dalam box kecil di meja kamarku.

Ya, yang penting sudah didokumentasikan, untuk diwariskan ke anak2 n ponakan2 kami nanti. Terutama ponakan kecil yang sebentar lagi akan hadir di tengah2 kami.
‘Ini lho jajanan bapak-ibumu dulu’

Hehehehe.... nice......

Kutemukan Buku yang Kucari

Kemarin sore waktu jalan2 sebentar ke Gramedia, iseng aku lihat obral buku2 import di area obral Gramedia Merdeka. Mataku tertumbuk pada sebuah buku yang ga tahu kenapa tampak lebih berkilau dibandingkan buku2 yang lain. Kubaca judulnya ‘Embraced by the light – Betty J. Eadie’.
Ow ow ow.... ini buku yang bertahun-tahun kucari. Tanya ke TB Gramedia, dilihatin di layar monitor, sama sekali tidak ada buku berjudul itu. Tanya ke TB Rohani, juga ga ada, malah katanya belum pernah denger. Akhirnya kutemukan juga buku ini. Biarpun sudah tampak lecek, biarpun sampul halaman sudah tampak banyak yang terkelupas, tapi buatku buku ini sangat bernilai tinggi. Jadi we rela2 saja mengeluarkan 3 lembar lima ribuan demi buku lecek ini.
Hehehe.... ga tahu kapan bakal dibacanya, aku sudah baca edisi terjemahannya. Yang penting sekarang sudah ada di tanganku. Hehehe.....

Desember 07, 2011

TERBUAI ‘PERAHU KERTAS’


‘berputar menjadi sesuatu yang bukan kita demi menjadi diri kita lagi’....... Dee

Diiming-imingi Week suruh baca, kira2 awal tahun. Tapi tidak juga memacu adrenalinku untuk segera membacanya coz tidak tahu musti minjem ke siapa.... *ga modal. Ditambah baca blog Nick tentang ni novel, jadi rada memacu adrenalinku untuk segera hunting. Coz tidak mau merusak program penghematanku, akhirnya di awal bulan Desember, tepatnya tgl 1, kesampaian juga beli ni novel.. *inventaris perpus kantor.. :D
Berhubung tokonya mau berbaik hati menyampulkan, akhirnya aku punya kesempatan numpang baca tanpa harus merusak segelnya. *yang buka segel pegawai toko.... ~_^

Novel ini kataku cocok banget buat para pemimpi. So pas banged buat aku dan para dreamer yang laen.
Adrenalinku membaca novel yang belakangan ini ga tau menghilang kemana serasa dibangkitkan lagi. Sepertinya habis ini bakal mulai membongkar novel2 koleksiku yang kubeli beberapa hari, beberapa bulan, beberapa tahun yang lalu tapi masih tersegel rapi. xixixixi...

Perahu Kertas. Tebal 434 halaman. Halaman pertama kubuka hari Selasa tgl 1 Desember’11 pk.10 malam. Cuma kuat baca ga lebih dari 20 halaman coz ngantuk yang amat sangat akibat kecapean dari sore hunting buku buat Perpustakaan mumpung diskon gedhe n berhasil nego minta tambahan diskon. Sekalian we beli buku2 buat pribadi yang aku pengin.... *puyeng saat menghadapi tagihan... :D
Akhirnya kelar baca hari Selasa juga, pk.06.30 pagi. Tepat genap 1 minggu sesuai targetku. Termasuk rekor bacaku yang cepat mengingat aku hanya sempet baca setelah pk.10 malam.

Sepertinya saat yang pas aku baca novel ini. Saat aku lagi galau tingkat dewa. Benar2 menghiburku, bisa mengalihkan perhatianku. Membuatku yang lagi mutung jadi bersemangat lagi. Dan membuka cara pandangku tentang kata hati. Kata hati itu tidak bisa dinyana dan diduga.

“Kugy, kepala kamu akan selalu berpikir menggunakan pola ‘harusnya’, tapi yang namanya hati selalu punya aturan sendiri. Berhenti berpikir pakai kepala. Secerdas-cerdasnya otak kamu, nggak mungkin bisa dipakai untuk mengerti hati. Dengerin aja hati kamu.” *Karel

"Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar hitam yang kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap ada di sana. Bumi hanya sedang berputar" *Luhde

Bab 15. Mencari Ketulusan dan Bab 16. Salah Berharap. Sepertinya kok aku banged ya.... Hehehehe....

Seperti ikut terbawa hanyut oleh perahu2 kertas Kugy, seperti bisa menyaksikan langsung lukisan dongeng Keenan-Kugy, seperti bisa merasakan radar Neptunus di sekelilingku. Hohohoho.....
Dan akhirnya kata hatilah yang berbicara.
Keenan – Kugy dan K kecil masih di perut.

Sungguh salut dengan kebesaran hati Remy dan Luhde.

‘Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya.’ *Remy

‘Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Jadi, kalau Keenan bilang, Keenan telah memilih saya, selamanya Keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.’ *Luhde

Juga kebesaran hati Pak Wayan.
‘Hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup.’


‘Berhenti berlari dan belajar melepaskan’ *komen Etcha
Thanks Mbak Dee......
So many thumbs up!

Apakah akan dibikin sekuelnya? Akankah difilmkan? *ngarep sangadh.....

//jadi mupeng. Pengin punya novel ini. Ntar beli ah. Buat nambah koleksi harta karun.... ^_^

Desember 06, 2011

TERPAKSA BERBALIK HALUAN..... :D


Ternyata......
Aku belum boleh mengarungi samudera yang maha luas sendirian
Katanya terlalu beresiko buat aku yang tidak bisa berenang
Aku diharuskan belajar berenang dulu sampai benar2 menguasai
Sampai bisa menanggalkan pelampung yang selama ini selalu menopangku
Sampai aku kuat mental menghadapi paus, hiu, badai yang kemungkinan besar akan kutemui di sana
Hehehe..... 
Siaaap!!!!!!!!!!!!!!!

Desember 05, 2011

MENGUBAH ARAH HALUAN


Bukan karena terpengaruh oleh Keenan ataupun Kugy..... *perahu kertas*
Bukan karena berlembar-lembar tissue yang kuhabiskan semalaman
Bukan karena apa atau karena siapa
Akhirnya kuubah arah haluanku
Jadi diingatkan nasehat salah seorang Biokong di Sam Poo Kong dua tahun yang lalu
Sebuah nasehat yang tadinya hanya kuanggap angin lalu
‘Kamu ini sekarang sedang berada di sebuah aquarium
Pengalamanmu hanya seluas aquarium itu
Keluarlah dari aquarium itu
Arungilah samudera yang luas
Supaya kamu lebih kaya pengalaman’

Yaaa.....
Apapun yang terjadi nanti tak akan pernah kusesali
Aku sudah memutuskan
Aku siap dengan segala resikonya
Bahkan yang terburuk sekalipun
Aku percaya Tuhan akan selalu membimbing langkahku
Fighting!!!!!!!!

Desember 04, 2011

STATUS SINGLE?????


Wednesday, September 21, 2011

Beberapa kali ketemu orang baru. Orang yang sama sekali baru ketemu dan bahkan tidak sempat menanyakan namanya. Dari ngobrol dan ngobrol, topik sampai pada ‘usia’ dan pastilah selalu mengarah ke pertanyaan ‘Sudah merit belum?’

Sebenarnya hal yang wajar mendengar pertanyaan ini. Tapi terlalu sering mendengar pertanyaan seperti ini, lama2 bosan juga untuk menjelaskan panjang lebar. Akhirnya kujawab saja singkat,’Mungkin memang belum waktunya.’
Tapi akhirnya memang harus siap dengan nasehat panjang lebar dari mereka2 yang sudah lebih senior.

Suatu malam di dalam kereta, perjalananku dari Bandung ke Yogya. Teman sebelahku seorang guru dari Yogyakarta yang baru saja menyelesaikan tugas Dinas-nya ke Bandung.
Cukup banyak malam itu kami ngobrol sampai akhirnya sampailah topik pada ‘status single-ku’.
‘Jangan lama2 lho. Ingat umur. Klo memang memilih menjadi single karena menjadi biarawan-biarawati atau karena tujuan sosial itu gapapa. Tapi klo memutuskan tetap single karena karir kok saya rasa itu tidak pas.’

Jujur aku tidak sreg dengan kalimat terakhirnya. Kujawab saja,’Setiap orang kan punya panggilannya masing2 mbak. Klo memang jalannya harus merit nanti suatu saat juga akan merit. Tapi kan ga bisa dipaksa mbak.’

Mbak itu tidak memprotes ucapanku. ‘Yah, semoga nanti cepet ketemu jodohnya ya. Mau kukenalkan adikku yang di Bandung?’
Hahahaha......
Mbak itu melanjutkan menelepon keluarganya di rumah. Mulai dari suami, kemudian anak2nya.
Suaminya cerita bagaimana keadaan anak2 selama ditinggal ibunya. Mereka tidak rewel, sudah mandi, sudah makan, sedang mengerjakan pe-er dan sebentar lagi akan tidur.
Obrolan dilanjutkan dengan obrolan sang ibu ke anak2nya.
‘Sebelum tidur, jangan lupa cuci tangan-cuci kaki dulu ya. Jangan lupa berdoa ya. Selamat bobok.’

Hehehe... sungguh menyenangkan mendengarkan percakapan mereka. Sang Ibu yang mengajak anaknya ngobrol dengan bahasa Jawa halus. Dan sang suami yang dengan sabar mendengarkan cerita sang istri selama diklat-nya di Bandung. Dan sang anak yang ga rewel, patuh mendengarkan nasehat orangtuanya.
Hehehehe.... sungguh sebuah keluarga yang penuh kehangatan.
Moga2 suatu saat nanti aku juga bakal punya keluarga yang hangat.

Setelah selesai menelepon, mbak2 itu banyak sekali sharing pengalamannya denganku. Cerita tentang anak2nya. Bagaimana memilihkan sekolah buat anaknya. Terlihat sangat bangga dan begitu care dengan keluarganya. Senang mendengarnya.

Di lain waktu, aku sedang check-up ke sebuah Rumah sakit Swasta di Bandung. Selagi persiapan untuk USG coz dikhawatirkan aku mengalami kista, perawat yang tengah mempersiapkan diriku untuk pemeriksaan mengajakku mengobrol. ‘Intermezzo’, katanya.
Setelah tahu usiaku dan tahu klo aku masih single, dia memberikan nasehatnya.
‘Single boleh. Tapi jangan lama2. Sampe umur 40 mungkin tetap enjoy. Tapi nanti setelah usia 40 tahun ke atas baru akan menyesal. Ni sharing pengalaman pribadi. Buat intermezzo ya. Tolong dipikirkan. Bentar lagi dokter datang.’

Ya, di usia 40 tahun masih sendiri. Mungkin rasa kesepian itu mulai datang. Tenaga sudah tidak seperti waktu muda, masih bisa leluasa ke mana saja. Pasti merasa kesepian tinggal sendirian di rumah. Melihat tetangga2 dan teman2 di usia itu bisa bercengkrama dengan keluarganya, menimang cucu2nya. Pasti pengin juga merasakan kehangatan seperti itu. Memiliki banyak cinta dan perhatian. Saat sakit ada yang merawat, saat ada kabar gembira ada keluarga yang bisa diajak berbagi kebahagiaan, saat sedih ada yang menghibur. Dan nantinya akan melewati masa tua dengan orang2 terkasih.

Ya. Akupun pengin memiliki keluargaku sendiri. Cuma mungkin memang belum saatnya buatku.
Biarlah Tuhan yang mengatur. Aku percaya rancangan-Nya yang terbaik untukku.
‘Rancangan-Ku bukan rancanganmu. Jalanmu bukan jalan-Ku’

Desember 02, 2011

2nd OPINION till 7th OPINION ITU SANGAT PERLU part 2


Kali ini kembali menyangkut mengenai pemeriksaan kesehatanku. Tapi kali ini bukan lagi berurusan dengan Prof. Dr. Ahli Diabetes ataupun ahli iridologi, tapi ke dokter bagian lain. Yah, itung2 nambah pengetahuan dan wawasan tentang dunia kedokteran. Hehehehe......

Beberapa bulan belakangan ini, aku memang sering mengalami gangguan pencernaan. Perutku sering sakit, rasa mual, perih dan kembung. Yah, maag-ku memang sudah lumayan parah akibat tahun kemarin sewaktu ada event di kantor aku sering telat makan. Akibatnya sekarang2 ini aku jadi tidak boleh telat makan. Telat makan dikit bikin perut jadi kembung dan kepala pusing. So, aku jadi sering2 nyuri2 waktu buat makan dan harus selalu sedia cemilan. Makan pedas juga jadi tidak terlalu kuat.

Di awal2 aku mengalami maag, aku memang tidak pernah ke dokter, klo perut sudah sangat kembung dan aku sudah tidak kuat dengan pusing di kepalaku, aku minum obat maag yang biasa kubeli di apotek tanpa resep dokter. Tapi belakangan di bulan Juli rasa sakit di perutku semakin menjadi. Perih dan panas tapi perut sama sekali tidak kembung. Rada khawatir ada luka di bagian ususku coz beberapa kali tiap bab suka ada darahnya. Sempat satu hari aku tepar ga masuk kerja. Hanya berbaring dan berbaring coz tiap bangun kepala pusing banget. Badan rasa sangat lemas coz juga tidak ada nafsu makan.

Keesokan hari aku sudah kembali ke kantor. Sudah merasa lebih baik tapi kadang2 rasa panas dan nyeri di perut masih suka muncul. Khawatir ada luka di dalam akhirnya kuputuskan periksa ke dokter penyakit dalam.
Dokter di sebuah rumah sakit yang biasa kudatangi kali ini cewek. Diperiksa sebentar dan dilihat tidak ada ambeien. Jadi darah saat bab itu bukan karena ambeien. Dugaan kemudian mengarah ke kemungkinan ada kista, so aku dapat surat pengantar untuk melakukan USG.

Aku melakukan USG keesokan hari. Jadi tahu, ternyata sebelum USG kita harus minum air yang banyak, sekitar 7-8 gelas. Ini supaya kandung kemih penuh dengan air sehingga rahim akan mengambang dan bisa terlihat jelas saat USG. Jadilah aku membeli air mineral 600ml coz air minum yang kubawa yang cuma sebotol, kurang mencukupi. Kembung dah perut. Saat ngantree, kebanyakan pengantree kaum wanita, dan semuanya memegang gelas plastik. Ternyata di ruang tunggunya disediain aqua galon. Ada toiletnya pula, jadi aman buat yang pasca USG ga kuat pertahanannya. Hehehehe.......

Dan tidak seperti dugaanku sebelumnya yang diantara para pengantree bakal banyak ibu2 hamil. Ternyata tidak. Kebanyakan wanita paruh baya yang aku juga ga tahu mereka sakit apa. Kemungkinan juga indikasi miom atau kista. Ya, kaum hawa memang rawan mengalami ini, terutama bagi mereka yang tidak menikah.

Aku melakukan pemeriksaan USG cukup lama. Kasihan juga dokter yang berusaha menemukan apa penyebab rasa sakit di perutku, tapi ga juga menemukan apa2. Bahkan saat itu rasa sakit di perutku ga terlalu terasa. Hehe efek dari obat penurun demam n anti nyeri yang kuminum sebelumnya, resep dari dokter yang mengirimku USG.

Hasil USG kondisi rahim, usus besar, semuanya normal. Hanya di mulut rahim ada koleksi cukup banyak cairan, suspect PID. Sebelumnya aku tenang2 saja. Setelah dedeku menelepon, menceritakan sekilas tentang PID berdasarkan info dari temannya yang menjadi dokter dan memintaku untuk browsing, jadi takutlah aku. Aku belum menikah, kok bisa terkena. Pasti orang bakal mikir macam2 mengenai ini. Habis itu perutku benar2 nyeri dan mual2. Badan lemas, benar2 lemas. Percis seperti gejala PID. Hadoooh...... *mungkin akibat stress karena ketakutan yang berlebihan.... :D
Aku konsul ke temanku yang dokter, katanya aku mending pindah ke dokter kandungan. Aku mencari tahu dari teman2ku yang sudah menikah, sebaiknya dokter siapa yang kudatangi, dan aku mendapat referensi beberapa nama.
Karena aku belum menikah, jadi aku ogah ke dokter cowok, klo bisa dokter cewek. Tapi ternyata kebanyakan dokter kandungan itu cowok. Yang cewek sedikit sekali dan jadwalnya juga sore hari.

Keesokan hari aku memutuskan ke seorang dokter yang cukup terkenal di Bandung, ke tempat praktiknya di rumah sakit yang sama tempat aku USG. Semua pengantree ibu2 hamil. Semuanya diantar periksa oleh suaminya. Seneng melihatnya. Apa aku nanti klo hamil waktu periksa juga bakal dianter suamiku ya. Hehehe jadi ketawa sendiri.
Ngobrol dengan ibu2 di sebelahku, dia tidak sedang hamil, tapi perlu konsultasi dengan dokter mengenai keberangkatannya naik haji bulan depan. Dia cerita cukup banyak tentang kunjungannya ke beberapa gynecologist, mana yang dokternya enak dan sabar, mana yang dia kurang suka. Dan dia paling cocok dengan dokter yang sama2 kita ngantree. Hampir dua jam menunggu tidak ada satu orang pun dari pengantree yang dipanggil masuk ke ruang periksa. Baru aku tahu saat perawat mengumumkan, praktik diundur satu jam lagi coz operasi dokter bersangkutan diperpanjang mpe satu jam lagi. Mungkin kasus gawat. Antreanku no.25. Hohoho.... mo sampai jam berapa nee. Akhirnya kuputuskan pindah ke dokter yang disebelahnya yang dari tadi pasien begitu cepat keluar-masuk, dokter yang kata ibu2 di sebelahku orangnya ga sabaran, tapi kata temanku dokter itu dokter favoritnya, dan kata kakakku yang merupakan pasiennya, ’Dokternya sudah tua dik. Tapi sabar banget.’
Kata orang kan beda2. Jadi pengin tahu, apa kataku? Untuk itu harus mencoba sendiri bukan? Hahahaha.....

Benar saja, waktu perawat membaca hasil USG-ku, komentarnya,’Kan belum menikah? Kok bisa kena ini?’
Hohoho... tuh kan orang jadi berpikiran negatif tentang aku...... :(
Tapi ternyata dokternya tidak berpikiran negatif. Dia tetap positif thinking. Aku di-USG ulang dengan proses yang kilat. Tanpa aku sempat melihat dengan jelas ke layar monitor n nanya2, USG sudah selesai.

‘Kamu tuh ga sakit. Ga mungkin belum menikah bisa kena.’
‘Tapi kok perut saya suka sakit ya dok? Terus koleksi cairan itu apa?’
‘Di masa2 jelang haid, wajar kok ada cairan di rahim. Sudah tenang saja.’
‘Dikasih antibiotik ga dok?’
‘Ga usah. Kamu ga sakit kok. Ni saya kasih ini aja.” Dokter menuliskan resep ‘Cataflam’.

Habis membereskan administrasi coz aku masih belum puas dengan hasil periksa, aku kembali mendaftar ke gynecologist yang lain. Kali ini dokternya cewek. Juga merupakan referensi temanku, katanya dokternya baik dan sabar banget. Salah satu OG kantor ada yang pernah dibebaskan biaya periksa waktu dokter tahu klo pasiennya termasuk kurang mampu. Baik sekali ya.....

Berhubung dokternya baru praktik sore hare sekitar pk.15.30 dan aku ogah menunggu 2 1/2 jam bengong sendiri, sedang makanan di cafetaria RS sudah bosan, akhirnya aku ngeloyor ke De Kios di Braga. Pesan cemilan mpek empek n pisang bakar keju. Hehehehe.... buat obat stress.

Sorenya aku kembali periksa, kali ini ditemani temanku yang kantornya berseberangan dengan RS tempat aku periksa. Dia baik banget. Coz lumayan lama menunggu dokter, dia pergi sebentar dan datang lagi membawakanku minuman kotak plus roti sekantong. Hehehehe ma’acih... ma’acih.....
Dokter cewek yang baik dan sabar banget. Sebenarnya aku ngeri dengan peralatan2 dokter kandungan. Menguatkan hati saat harus menjalani pemeriksaan seperti orang hamil. Hohohoho....
Dan kali ini selain periksa dalam aku juga di-USG lagi. Dalam 3 hari aku melakukan 3x USG. Rekor dah.... :D
Untuk lebih meyakinkanku, dokter yang sabar ini mengirimku untuk tes darah.
‘Tapi saya ga puasa dok?’
‘Gapapa’.

Dan dari hasil tes darah ini, jumlah leukosit dalam darahku normal, jadi sama sekali tidak ada infeksi. So aku dinyatakan SEHAT. ‘Jadi buang jauh2 PID itu ya’.
 Dan dokter yang baik dan ramah ini menjelaskan kepadaku tentang siklus haid. Ada dua macam siklus, yaitu siklus panjang dan siklus pendek. Siklus terpendek dengan rentang waktu 21 hari, sedang siklus terpanjang 35 hari. Jadi jika kita mempunyai siklus haid pendek, seolah-olah kita mengalami haid sebulan 2 kali. Dan diantara selang waktu antara haid pertama dan kedua itu kadang2 terdapat koleksi cairan di mulut rahim. Ini faktor hormonal dan ini normal. Dokter menjelaskan panjang lebar.

‘Sekarang sudah lega kan? Ga perlu khawatir lagi.’
‘Iya Dok. Jadi ngerti. Makasih.’

Aku ga menyesal sudah menghabiskan banyak waktu dan melakukan pemborosan untuk melakukan berbagai pemeriksaan ini karena aku jadi tahu ternyata aku tidak ada kista seperti yang kukira sebelumnya. Dan dari pengalaman ini aku jadi lebih mengenal dunia gynecology. Jadi bisa membandingkan beberapa dokter jika suatu saat nanti aku diharuskan rutin mengunjungi gynecologist.... :D. Dan dokter yang lebih komunikatif itu yang aku perlukan supaya aku bisa benar2 yakin dan tidak lantas menerka yang tidak2.

Dari pemeriksaan ini aku jadi tahu ternyata permasalahan bukan pada rahimku jadi kemungkinan besar pada pencernaanku. Akhirnya aku mencoba beralih ke pengobatan alternatif, ikut terapi reflexiologi di Yogyakarta. Dari sana aku tahu klo sumber permasalahanku selama ini karena maag-ku sudah kronis, lambungku berdarah.

Waktu aku tanya ke Bapak therapyst kenapa dia yang kulihat memiliki banyak pasien dan selalu telat makan kok tidak kena maag, dijawab bapak itu sambil tertawa,
’Maag kan bukan hanya karena telat makan saja, tapi karena faktor psikis juga.’
Hohohoho..... si Bapak bisa aja.

Keadaanku sekarang jauh lebih baik. Rasa nyeri di perutku dan pusing di kepalaku sudah tidak lagi kurasakan. Hanya kadang2 klo kebanyakan makan terlalu pedas atau makan telat yang amat telat masih suka kembung, tapi tidak lagi senyeri dulu. Memang sekarang harus lebih menjaga kesehatan diri. Tidak tahu kesembuhanku ini berkat 3 kali terapi di Yogya atau berkat alga jepang yang sekarang ini rutin kuminum. Mungkin berkat kedua-duanya dan yang pasti berkat campur tangan Tuhan juga. Terimakasih.

Untuk memastikan apakah benar ada masalah di lambungku mpe sekarang aku masih takut untuk menjalani tes endoskopi. Tanya2 ke temanku yang pernah menjalani tes ini, sepertinya menakutkan. Hihihihi.....
Ga perlu tes2an lagi, ga perlu buang2 duit lagi....
Yang penting sekarang aku merasa jauh lebih sehat, jauh lebih relax.

Life is beautiful, isn’t it?
^_^

November 30, 2011

SAHABAT SEJATI TAK AKAN LEKANG OLEH WAKTU

Sahabat itu apa?
Seseorang yang ke mana2 selalu menemani kita?
Seseorang yang selalu ada saat kita butuh?
Seseorang yang sangat mengerti kita?
Seseorang yang mau mengerti kita apa adanya?
Seseorang yang tau bilamana kita hanya ingin didengarkan atau kita juga ingin tau apa pendapatnya?

Aku sendiri tidak tahu definisi ‘sahabat’ itu apa. Yang jelas seiring waktu kita sendiri yang bisa tau dan merasakan siapakah yang benar2 sahabat kita. Seseorang yang tak ada batasan waktu masih selalu ada buat kita. Bahkan jarak dan waktu pun bukan merupakan halangan yang tak dapat ditembus.
Bukannya tak pernah ada salah paham. Tapi kesalahpahaman itu tak pernah sampai benar2 bisa memutuskan ikatan yang sudah ada.
Wajar jika sesekali merasa kesal, tak sependapat. Kita bisa mengerti, perbedaan itu wajar sebagai manusia yang kompleks dengan begitu banyak keinginan dan harapan.

Sampai sejauh ini, aku sudah memiliki cukup banyak teman. Berada di tempat yang baru selalu mendapat kenalan baru. Dari pertemuan dan komunikasi yang intens, akhirnya bisa menjadi teman dekat. Dari sekian banyak teman2 tentu ada teman2 yang bukan hanya sekedar teman tapi sudah seperti saudara sendiri, bahkan keluarganya pun sudah seperti keluarga kita juga. Keluarga kita jadi tambah banyak bukan.
Yah, sahabat2 kita adalah mereka2 yang meskipun kita berada di tempat yang baru, yang jauh dari jangkauan mereka, tapi masih selalu mengingat kita dan kita masih selalu mengingat mereka.
Waktulah yang akan menunjukkan kepada kita seseorang itu benar2 tulus ingin bersahabat dengan kita atau karena ada maksud2 tertentu yang nantinya akan merasa kita hanya memanfaatkannya jika yang terjadi tidak seperti yang diharapkannya.

Mencari sahabat sejati itu sulit.
Dan lebih sulit buatku mencari sahabat yang benar2 sahabat dari lawan jenis. Beberapa kali terjadi kedekatan yang menumbuhkan sesuatu yang datang lebih cepat dari yang bisa kuduga yang akhirnya hanya semakin menjauhkan hubungan kami. Jika cinta sudah mulai hadir di dalam persahabatan itu tandanya harus siap dengan dua konsekuensi, menerima dia lebih dari sekedar sahabat atau renggangnya persahabatan yang hanya waktu yang nantinya akan bisa memulihkan semua meskipun tetap saja tidak akan bisa seperti dulu.

Selalu saja yang terjadi seperti itu.
Sedih. Sulit buatku untuk bisa punya teman dekat cowok dalam jangka waktu yang lama. Aku ga punya kakak cowok dan selalu saja merasa iri dengan teman2ku yang punya kakak cowok yang selalu melindunginya, mau mengantar-jemput sesekali waktu. Kadang2 aku bisa dekat dengan seorang cowok karena aku menemukan figur seorang kakak di sana. Tapi yang terjadi kemudian benar2 membuatku sedih karena ternyata kedekatan itu menumbuhkan sesuatu yang lain yang tak bisa kupahami dan akhirnya memperburuk hubungan. Pelan2 menjaga jarak dan akhirnya jarak itu benar2 memisahkan.

Sekian waktu berjalan, aku jadi tahu mana teman2 cowok yang tulus mau berteman denganku dan aku sangat menghargai itu. Karena itulah aku selalu berusaha untuk tidak terlalu tergantung pada teman cowok, terlalu sering minta tolong ataupun berkomunikasi terlalu intens. Aku takut terlalu berhutang budi atau jika terjadi sesuatu dianggap hanya memanfaatkannya saja.

Dan aku sungguh salut dengan temanku yang berjiwa besar, meskipun tahu aku tidak atau mungkin belum bisa untuk sekarang2 ini menjadi bagian dari hidupnya seperti yang diharapkannya, dia tetap mau berteman denganku. Tetap bersikap baik dan tak pernah menganggapku hanya memanfaatkannya karena aku sendiri juga tulus mau berteman bukan karena mau mengambil manfaat dari pertemanan.

So.... Jagalah persahabatan yang sudah ada.
Tetap berkomunikasi  dan saling mengunjungi jika waktu memungkinkan.
Kehilangan sahabat baik karena kesalahan kita jauh lebih menyakitkan daripada tahu orang yang kita sukai ternyata ada orang lain di hatinya. Walaupun jujur itu juga menyedihkan. Hehehehe.....

November 23, 2011

MAAF.....

Sejujurnya aku merasa sangat bersalah jika ingat kebaikannya
Tapi aku juga ga mau karena rasa ga tega, karena ingin balas budi,
lantas memaksakan diri melakukan sesuatu yang tidak benar2 ingin kulakukan
semuanya masih terlalu cepat buatku
membuatku merasa tidak nyaman dan sama sekali tidak ada semangat untuk mencoba
Entah kenapa aku malah merasa semakin ‘sepi’
Dan untuk saat ini  kata hatiku begitu jelas bilang ‘tidak’
Ya, aku yakin terdengar jelas, kata hatiku bilang ‘tidak’
Berusaha mengumpulkan keberanian seperti yang disarankan teman2 pun tetap sia-sia
Kurasa memaksakan diri hanya akan lebih menyakitkan buatku dan buatnya
Biarlah kalaupun aku dianggap sebagai seseorang yang tinggi hati dan tidak tahu membalas budi
Kurasa lebih baik tidak memberi harapan sebelum semuanya terlanjur lebih dalam
Tidak tahu yang kulakukan ini benar atau salah
Aku sungguh berharap ini yang terbaik yang bisa kulakukan untuk saat ini
Maaf.....

November 07, 2011

MENGASUH ALGA JEPANG..... ^_^



Sudah sekitar 3 minggu aku disibukkan dengan rutinitas merawat dan mengkonsumsi alga jepang. Sesuatu yang aku baru mengenalnya saat mudik Lebaran bulan September kemarin. Siapa lagi yang mengenalkan kepadaku klo bukan ibuku yang memang selalu peduli akan kesehatan keluarganya.

Pertama kali mencicipi rasanya, lebih mirip kayak minum air kelapa muda tapi ada rasa sodanya. Segar2 dinigin. Kemungkinan rasa asemnya dari kismis dan rasa manisnya dari gula pasir yang memang secara rutin diberikan ke alga ini sebagai nutrisi untuk pertumbuhan alga. Klo dingin, itu sudah pasti coz si alga harus selalu disimpan di kulkas, klo ga bisa mati.

‘Coba tunggu efeknya setelah 30 menit minum ya?’ kata Ibuku setelah aku minum alga.
Yang kurasakan apa ya, rada pusing iya coz aku memang tidak terlalu tahan dingin. Kemudian buang angin, iya. Katanya klo berakibat jadi buang angin merupakan indikasi sakit maag. Yah, memang maag-ku saat itu cukup kronis.
Jadilah saat itu selama di Yogya, tiap malam sebelum tidur, aku selalu minum alga yang sudah dijatah untuk tiap anggota keluarga masing2 1 gelas. Yeaaah.... ibuku dalam hal bagi2 juaranya..... hehehe.... Thx mom.

Terbersit pengin bawa ke Bandung coz katanya selain bagus buat kesehatan, alga ini bisa bikin orang awet muda n menghaluskan kulit. Hohohoho.... mau... mau.... mau....
Tapi seperti biasa coz tiap mau balik ke Bandung aku selalu in hurry, jadi we mpe 2x mudik belum kesampaian juga bawa alga.

Akhirnya di pertengahan bulan Oktober, kesampaian juga miara alga. Dibawain ma dedeku 3 sdm alga jepang berikut kismisnya yang katanya memang dianjurkan kismis kering dengan merk itu. Aku takut di Bandung ga ada ato aku ga sempat nyari makanya minta dibawain kismis sekalian.

Dan barulah merasakan ribetnya ngerawat alga.
Deeeuuuh..... Salut ma ibuku yang bisa telaten miara. Aku yang baru 3hari aja udah merasa begitu ribet, apalagi mengingat di Bandung yang lagi krisis air. Bener2 menguji kesabaranku. Jadi minta maaf saja klo sempat mpe 36jam, alga ini kuanggurin coz aku benar2 kecapean. Untung ga mati..... Sukur deh..... // takut diomelin ma yang sudah susah2 bawain...... :D

Beginilah kesibukanku dalam mengasuh alga..... hahahaha.....
Karena air yang digunakan harus air mateng dan ga boleh air mineral, so tiap hari aku merebus air 1 panci, diangin-anginin dulu mpe dingin nantinya buat mencuci dan  mengganti air alga. Dan pernah beberapa kali air matangku yang tadinya cuma setengah teko, tiba2 saja jadi seteko penuh. Curigalah aku. Usut punya usut ternyata dipenuhin ma konjet pake air mentah. Huehuehue..... Yah, bisa dimaklumi coz lg krisis air jadi we semua tempat yang bisa buat nampung air, diisi penuh air buat cadangan di saat darurat.

Rutinitas pertama, alga dicuci pakai air matang, kemudian ditaruh dalam wadah. Ditambahkan air matang mpe alga kerendam semua, airnya dilebihin kira2 setinggi jari telunjuk. Untuk nutrisi alga ditambah kismis 7 butir dan gula pasir sesuai selera ( jangan banyak nanti bisa kena diabet ). Wadah ditutup tapi jangan terlalu rapat, kemudian disimpan di kulkas. Dibiarkan selama lebih dari 12 jam tapi tidak boleh lebih dari 24 jam coz kandungan alkoholnya nanti akan tinggi sekali.
Setelah lebih dari 12jam, alga disaring, diambil airnya. Saringan yang dipakai harus khusus buat menyaring alga saja, tidak boleh untuk menyaring teh, kopi, dll. Air hasil penyaringan ini siap untuk langsung diminum. Aku biasanya tidak cuma buat sekali minum. Sisanya disimpan di kulkas untuk kuminum sore harinya. Jadi aku rutin minum alga pagi hari sebelum makan dan sore hari sepenginnya.
Alga yang sudah diambil airnya dicuci lagi pake air matang dan proses berulang seperti sebelumnya.
Kismis yang dipakai bisa dipakai sampai seminggu. Jadi kismisnya diganti baru setelah 7 hari.

Sekarang mengasuh alga jepang ini kayak sudah menjadi rutinitas buatku. Tiap pagi sebelum berangkat ke kantor, mau ga mau harus mengurus alga dulu. Dan sebuah rutinitas juga memaksa Konjet dan Etil untuk membantuku minum air alga, masing2 satu gelas. Kemarin berhasil membujuk Yatie untuk nyobain alga, dan pagi ini berhasil membujuk mamah Dewot ikut ngicipin. Komentarnya....’seger bun!’.
Hehehehe.... Memaksakan sesuatu yang baik gapapa kan. Biar semuanya sehat, semuanya jadi tambah cantik, kulitnya jadi halus dan awet muda semuanya. Amiiiin....
Dan kata ibuku, jika rutin minum alga jepang, bisa menjaga berat badan agar jadi ideal. Yang kurus bisa jadi lebih isi, yang overweight bisa jadi langsing.
Hayuuuu.... hayuuuu.... siapa lagi yang mau minum.
Sekarang coz air sudah lancar (//mudah2an.... Amin), konjet n etil sudah mau minum alga lagi. Minum alga membuat pencernaan jadi lancar dan otomatis melancarkan buang air besar. Bagus kan. Cuma jadi repot n pusing sendiri klo pas lagi krisis air. Semoga habis ini air ga macet2 lagi.

Dan ternyata perkembangan alga jepang ini cepat sekali. Algaku yang tadinya cuma 3 sdm, dalam 3 minggu sudah berkembang jadi 1 liter. Bakal makin pusing dah mo ditaruh dimana lagi.
Habis ini membujukin teman2ku biar mau ikut2an miara alga. Per orang dibagi 3sdm. Biar semuanya ketularan sehat dan aku tidak terlalu capek mengurus alga yang terlalu banyak.
Hayooo... hayooo.... siapa mau alga, mumpung gratis. Klo musti beli ke Jepang harga 1 box-nya Rp.4 juta lho. Hehehehehe.....

November 04, 2011

BALADA SEBUAH KASUR

Bermula dari Desember 2008, aku dan temanku datang ke sebuah pameran furniture dan property di Landmark Braga Bandung atas anjuran temanku yang baru saja dari sana dan bilang klo lagi ada promo spring bed yang jatuhnya jadi murah banget. Coz aku memang sedang kepikiran untuk membeli kasur akhirnya aku mengajak temanku ke sana.
Dari sekedar melihat-lihat, akhirnya aku tertarik dengan sebuah spring bed warna putih dan 1 set meja makan minimalis warna hitam coklat dengan 4 kursi. Desain meja makan itu lucu dan kulihat bahannya pun bagus dan terlihat kuat. Yah, kupikir mumpung lagi harga pameran, jatuhnya lebih murah.

Waktu itu aku tidak bawa uang cash, akhirnya aku membayar DP dulu sebesar Rp.200.000,-, kekurangan uang akan kubayarkan saat barang diantar. Karena saat itu tempat untuk menaruh barang2 itu belum siap, aku minta penangguhan pengantaran barang tiga bulan, menunggu sampai rumah siap ditempati.

Belum juga genap satu bulan, aku sudah beberapa kali ditelepon oleh mbak D, aku ga tau mbak ini si empunya toko atau karyawan di sana, tapi sepertinya istri dari pemilik toko. Mbak ini memintaku segera melunasi pembayaran karena harus segera dibayarkan ke distributor.

Akhirnya minggu 1 di bulan Januari 2009 aku datang ke sana untuk melunasi pembayaran. Meja makan kubatalkan coz aku merasa belum benar2 perlu. Untuk sementara aku nitip uang dulu coz tempat belum siap, nanti klo sudah siap akan kuhubungi lagi. Aku diterima langsung oleh mbak D dan segera dibuatkan bon tanda bukti pembayaran baru dengan tidak menyebutkan ada 1 set meja makan di situ. Sampai sekarang duplikat bon 1 dan bon asli ke-2 masih kusimpan.

Karena keadaan yang tidak memungkinkan, sampai bulan Maret 2009 aku belum minta barang dikirim, aku takut nanti barang cuma akan rusak coz memang tempat belum siap. Akhirnya aku bersama dua temanku datang ke sana dan diterima oleh Bapak si empunya toko. Tadinya bapak ini sempat meragukan bon-ku. Dia bongkar2 arsip dan membenarkan bahwa ada transaksi seperti yang tertera di bonku.
Kuceritakan kondisiku yang memang rumah belum siap dan bapak itu bilang nanti contact aja klo rumah sudah siap dan barang akan segera diantar. Bahkan aku boleh tukar barang dengan 2 buah spring bed berukuran lebih kecil dengan menambah kekurangannya.
Waktu itu aku sudah melihat-lihat warna spring bed dengan size 110 warna biru donker bunga2. Ya kupikir warna putih akan gampang kotor buat aku yang memang suka malas bersih2. Lebih aman warna gelap coz klo kotor tidak akan terlalu terlihat. Kuputuskan untuk mengambil spring bed itu 2 buah dan nanti akan menghubungi lagi.
Bapak itu meskipun dari wajahnya keliatan serem tapi ternyata baik banget.

Waktu terus berlalu. Kesibukanku yang seabrek dan rasa engganku untuk segera menempati rumah coz masih enggan untuk tinggal sendiri membawaku ke tahun 2011.
Di bulan Okober 2011 coz sudah ada gambaran jelas di awal tahun 2012 aku akan mulai membereskan rumah dan segera menempatinya, kuputuskan di hari minggu tanggal 16 Oktober untuk datang ke sana menanyakan kasurku.
Aku ke sana ditemani Nick, dedeku yang paling kecil.
Sebenarnya aku rada was2 juga, takut klo kasurku sudah hangus coz sudah terlalu lama transaksi itu.

Aku sampai ke toko meubel itu pk. 5 sore. Disambut oleh mbak D sendiri. Kuberikan bon-ku dan kutanyakan kasurku.
Hohoho..... negosiasi yang sungguh alot. Karena waktu yang sudah sekian lama, mbak D menganggap barang sudah hangus. Dia juga tidak yakin waktu itu barang sudah benar dikirim atau belum. Katanya arsip 3 tahun yang lalu sudah tidak ada semua dan Bapak si empunya toko sudah meninggal.

Jujur waktu itu aku benar2 emosi tapi aku masih bisa mengontrolnya hingga bisa menjaga kata2ku. Mbak D membenarkan bahwa itu memang benar tulisannya tapi dia tetap mengatakan tidak bisa, maksimal nitip barang selama 3 bulan.

Hohoho. Bukankah barang memang belum kuterima, toh waktu aku ke sana dulu, barang pesananku juga belum ada. Dia bilang barang seperti pesananku yang tidak tertulis jelas merk-nya apa, sekarang harganya juga sudah berbeda. Aku sendiri tidak masalah jika harga menyesuaikan harga sekarang. Kalaupun aku harus menambah, aku mau menambah atau bisa juga diganti kasur lain dengan harga yang setara. Tapi mbak D tetap saja keukeuh tidak bisa. Dia juga menelepon adiknya dan sama juga dinyatakan ‘tidak bisa.’
Dia juga tidak ada usaha sama sekali membongkar-bongkar arsip yang aku tahu biasanya ada di meja dekat pintu tengah. Di situ ada buku catatan tentang transaksi jual-beli.

Me: ‘Terus? Saya harus ikhlas?’
Mbak D: ‘Ya, saya juga bukannya lepas tanggung jawab gitu saja. Yang namanya sudah 3 tahun ya ga bisa mbak.’
Me: ‘Ya sudah klo memang ga bisa. Mudah2an nanti saya bisa dapat ganti yang lebih!’
Aku pun berlalu dengan dongkol.

Sebenarnya sulit buatku untuk ikhlas. Tidak mudah buatku mengumpulkan uang sejumlah itu, apalagi itu 3 tahun yang lalu. Terbersit untuk ke sana lagi mengajak temanku yang memang galak untuk menggertaknya sambil sebelumnya tanya dulu ke konsultan kantorku yang tahu hukum dan temanku yang berprofesi sebagai lawyer, sebenarnya posisiku bagaimana. Apakah aku masih berhak menuntut uangku kembali atau memang dalam dunia bisnis uangku memang dianggap sudah hangus meskipun barang belum kuterima.
Atau alternatif kedua mencoba meneleponnya lagi dan jika dia teteup keukeuh uangku ‘hangus’ aku akan mengatakan,’ Ya sudah klo saya memang harus mengikhlaskan kasur saya. Tapi saya akan menulis di surat pembaca, facebook, twitter dan blog supaya orang lain tidak mengalami kejadian seperti saya.’

Ibuku yang akhirnya tahu kejadian yang menimpaku, via telepon memintaku untuk mengikhlaskannya saja.
‘Jika memang kasur itu untukmu pasti akan kembali padamu. Jika bukan, nanti pasti akan dapat ganti yang lebih. Buat orang itu, apa yang bukan haknya, untuk binisnya juga tidak akan jadi. Daripada menjadi beban pikiranmu. Sudah ya, ikhlaskan. Jangan dipikirin, nanti stress sendiri.’

Hohoho.... Pada akhirnya kupikir memang aku harus mengikhlaskannya. Jika aku tetap memaksa menuntutnya, aku yang bakal capek ati sendiri. Kesal berkepanjangan coz berurusan ma orang yang susah diajak bernegosiasi. Toh ini juga salahku menitip terlalu lama. Pelajaran berharga buatku untuk tidak ‘menggampangkan sesuatu’. Untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi.

Selama satu minggu, aku masih suka kesel jika teringat kasurku. Kepala jadi nyut-nyut-nyut....
Selama itu pula, kuhindari topik tentang ‘kasur’ karena hanya akan membuat kepalaku semakin nyut-nyut-nyut.

Sekarang aku sudah merasa jauh lebih relax. Kurasa aku sudah mulai bisa mengikhlaskannya. Suka tertawa kalau membicarakannya. Dan temanku suka iseng jika melihat ada promo spring bed.
‘Bun, itu ada promo spring bed di Jl. Buah Batu.’

 Xixixixixi..... kasur oh kasur.

September 13, 2011

CANDI IJO DAN SUNSET DI SANA



 Setiap kali bikin rencana mau ke Candi Ijo selalu saja gagal dan gagal. Pergi tanpa perencanaan atau secara spontan malah akhirnya selalu kesampaian. Seperti halnya kali ini. Seusai reuni aku mengajak Selly untuk menemaniku ke Candi Ijo. Anak2 yang lain pada ga bisa ikut coz sekarang mereka sudah tidak leluasa lagi pergi2 dengan adanya si kecil yang menjadi tanggung jawab mereka. Sedang Aji n Dinar sudah punya plan sendiri.

Berbekal ingatanku bahwa Candi Ijo masih satu area dengan Candi Ratu Boko, tinggal mengikuti penunjuk arah saja, akhirnya aku dan Selly benar2 merealisasikan cita2ku untuk ke Candi Ijo. Jalan benar2 crowded. Yah, hari lebaran ke-3, masa2 saling bersilaturahmi dan masa refreshing bagi para pemudik. Yang seharusnya ½ jam sudah sampai, kita tempuh hampir satu jam, baru sampailah kita di Prambanan. Sebelum perempatan Prambanan dari arah Yogya kita belok ke kanan. Terus saja lurus. Abaikan Candi Ratu Boko yang letaknya persis di pinggir jalan yang menuju ke sana musti meniti 200 buah anak tangga. Sampai akhirnya kita lihat penunjuk arah Candi Ratu Boko lagi, kita belok kiri. Berjalan lurus melewati area persawahan dan beberapa pemukiman penduduk. Nanti di perempatan ada penunjuk arah lagi. Ke kiri Candi Ratu Boko yang jalannya lumayan menanjak, lurus terus belok kanan ke candi Banyunibo, belok ke kanan ke Candi Ijo.

Langsung saja kita ke arah Candi Ijo. Melewati perkampungan penduduk yang tampak sepi. Sesekali kita melewati warung. Di salah satu warung kita berhenti coz bingung, di depan kita ada pertigaan. Kita musti belok ke mana?
Ini bayanganku....
Ternyata kita harus ambil jalan yang ke kiri. Jalannya boleh dibilang belum bagus tapi cukup lumayanlah coz tidak terlalu terjal. Cuma harus berhati-hati coz selain di beberapa ruas jalan ada pasir dan batu kerikil, jalan benar2 menanjak yang rasanya seperti tak berujung. Tanjakan tidak terlalu curam tapi cukup membuatku ketir2 coz aku tidak pernah membawa motor sendiri melalui medan yang menanjak. Benar2 ngosh-ngoshan. Selly tak putus2nya umak-umik membaca doa. Xixixixixi...... lebaiiii....

Melihat penunjuk bensin yang sudah hampir ke merah tambah membuatku was2. Duh.... Mana ga ada yang jualan bensin. Klo harus mendorong motor di jalan menanjak gini mampuslah. Belum lagi kaca spion-ku yang ga mau diajak kompromi. Ikuta-ikutan berdoa di sepanjang jalan. Huehuehue.....
Motor dapat minjem dari babe. Tumben si babe ga perhatian ama motornya. Xixixixi.....
Sebenarnya soal bensin aku ga begitu khawatir juga coz kulihat ada barang yang menjual bensin. Klo kepepet baru aku akan beli ke sana. Rada khawatir beli bensin tidak di pom bensin.

Setelah tanya ama bapak2 di pinggir jalan dan dijawab klo Candi Ijo masih ½ kilo lagi, rada lega lah kita. Kita tidak salah jalan. Moga2 bensin mencukupi.
Benar2 perkampungan yang sepi. Kulihat tak ada penerangan di sepanjang jalan. So, klo ke sana pulangnya jangan mpe kemalaman. Selain gelap, suasana benar2 spokiiiiy...... hihihihihi....

Kawasan di sana terlihat tandus. Mungkin juga karena musim kering. Banyak pohon yang meranggas. Jalan benar2 berdebu. Daerah itu ternyata daerah penggalian batu kapur. Di mana2 terlihat bongkahan2 batu kapur dan batu2 yang kelihatan lebih keras, ga tahu apa namanya yang siap angkut. Ada juga perbukitan batu kapur memanjang yang terlihat masih ada sisa2 aktivitas penggalian di sana. Mungkin para pekerja sedang libur Lebaran jadi tak nampak seorang pun di sana. Lumayan bagus jika dilihat dari kejauhan. ‘Nti pulangnya mampir yak’, kata Selly.....’Berfoto biar serasa di Amerika.’ Hehehehehe....

Hohohoho.... finally sampai juga di Candi Ijo.
Masih sepi. Ada tempat parkir khusus motor yang lumayan teduh coz ada atapnya dan berlantai semen dengan beberapa motor yang terparkir di sana. Di samping parkir motor kulihat sebuah mobil Avanza hitam ber-plat AB dengan beberapa cowok yang sedang membongkar mesin mobil. Hohoho.... kepanasan ya pak. Bisa dimaklumi coz dari knalpot motorku juga tercium bau gosong.
Masih dlm tahap pemugaran.
Meja persembahan di dalam candi yg paling besar
So... klo berencana mau ke sana, kondisi kendaraan harus benar2 prima daripada nanti bakal kerepotan di jalan.


Dari kejauhan kita dipanggil bapak security, diminta ke pos dulu untuk mengisi buku tamu. Masuk area candi tidak dikenai biaya, tapi dimintai donasi seikhlasnya.

Candi Ijo

Sepertinya nantinya area candi Ijo bakal lumayan luas coz kulihat di area bawah sedang ada pemugaran. Area candi sebelah atas sudah selesai dipugar. 4 candi berdiri megah di sana. 1 candi besar dan 3 candi yang lebih kecil berukuran sama di depannya.
Angin berhembus semilir. Rasanya benar2 damai di sana. Betah duduk berlama-lama di sana. Mungkin juga coz kita ke sana sudah sore, sekitar pk.16.00 kita baru sampai. Beruntung Dinar membawakanku sifon cheese cake ‘Kobayashi’ kesukaanku. Mayan buat pengganjal perut. Thanks ya Nar...... :)
Dan untung juga Selly ada membawa 1 botol air mineral, jadi tidak seret.

Memang benar candi Ijo, candi yang letaknya tertinggi di Pulau Jawa. Untuk mencapai sana saja tanjakannya serasa ga habis2 dan waktu kita melihat ke bawah, Yogya benar2 terlihat sangat jauh. Hohoho... kita setinggi ini.
Tapi sayangnya sore itu di area bawah rada berkabut jadi tidak terlalu jelas melihat ke bawah.

Di dalam candi yang besar, ada sebuah meja persembahan. Mungkin dulunya dipakai untuk upacara. Sedang di dalam candi2 yang kecil, di dalamnya ada patung2 yang aku ga tahu itu patung apa.
Ga kebayang, para leluhur di zaman dulu tiap mau bersembahyang ke Candi Ijo, musti jalan kaki berkilo-kilo meter dengan jalan yang menanjak pula. Hebat ya para leluhur kita.

Lingkungan candi kulihat benar2 bersih dan terawat. Sepertinya bapak penjaga di pos yang selalu menjaga kebersihan dan merawatnya. Sayangnya kita tidak bisa leluasa melihat-lihat coz ada beberapa pasangan ABG yang lagi pacaran di sana. Xixixixixixi......

Tadinya memutuskan akan cepat2 pulang coz takut bakal kemalaman. Ga kebayang jalan menurun yang gelap gulita dengan kondisi bensin yang mepet. Hiiiiiiiiiii.......
Tapi sunset yang indah di depanku membuatku melupakan segalanya. Harus memfoto dan difoto. Narsisnya keluar dah. Ga lupa saling minta tolong motoin ke 2 cowok yang kulihat juga tak kalah narsisnya. Tapi sayang, waktu aku dimintai tolong mereka untuk memotret, kulihat indikator baterai kamera mereka sudah protes minta di-charge. Hohohoho.... Kasihan.... Dua kali jepret aja ya....










Aku sempat bertanya ke dua cowok ini tentang candi Banyunibo. Ternyata mereka baru saja ke sana. Katanya letaknya dari papan penunjuk arah tidak terlalu jauh. Candinya kecil, cuma ada 1 candi saja.

Melenggang dengan hati senang coz kita bisa mendapat kehormatan menyaksikan dan berfoto dengan sunset yang cantik di Candi Ijo, akhirnya kita turun dengan kondisi jalan yang sudah mulai remang2. Tak lupa mampir sebentar di area penggalian batu kapur untuk mengambil gambar. Di sana ada beberapa anak remaja yang sedang bermain bola di area lapangan yang bertanah batu kapur. Sepertinya ini dulu bekas perbukitan yang sudah rata digali batu kapurnya.

Beruntung, waktu turun tidak mengalami kendala yang berarti. Lihat ke bawah tampak cahaya2 kecil dari rumah2 penduduk nun jauh di sana. Serasa di bukit Bintang. Hehehehe....
Keadaan benar2 sudah gelap ketika kita sampai di candi Banyunibo. Kulihat jamku baru pk.18.20. Menemui bapak petugas, kulihat ada tulisan tarif untuk dewasa Rp.2.000,- dan anak2 Rp.1.500,-. Kata bapak petugas, candi sudah tutup coz cuma beroperasi sampai pk.18.00. Jadi we kita tidak membayar. ‘Memfoto boleh ya pak?’, kataku ke bapak petugas yang dijawabnya dengan sebuah senyuman. Ga enak mungkin mau melarang. Hehhehehe...
Si Bapak melayani dengan ramah pasangan cowok-cewek yang membawa kamera DLSR. Sepertinya mereka adalah wartawan.

Keadaan sudah benar2 gelap. Tapi aku masih bisa melihat sebuah candi di depanku dengan ukuran yang lumayan besar. Sayangnya kameraku tidak support untuk memfoto obyek sebagai latar belakang dengan kondisi gelap.

Coz keadaan yang benar menyeramkan, candi terletak di kawasan perkebunan tebu yang gelap tanpa penerangan sama sekali, ditambah harus melewati jembatan yang menyeberangi parit yang cukup lebar atau boleh disebut sungai, akhirnya kita ngacir pulang dengan Selly menggantikanku di depan setelah kita hampir memasuki kota. Maklum aku benar2 disorientasi jalan.

Mumpung masih di Yogya n coz perut yang lapar. Akhirnya aku n selly makan malam dulu. Coz Warung steak tutup sedang aku lagi pengin steak yang ada tepungnya, akhirnya diperkenalkan oleh Selly ke Niagara Cafe di jln Gejayan.

Pulangnya Selly mengantarku dengan pesan,’Kalo sudah sampe sms ya.’
Hehe... dia khawatir aku bakal nyasar.

Thank alot Sel, sudah mengantarku ke Candi ijo...
Thank alot sudah menemaniku menikmati sunset di sana....
Thank alot sudah berpegel-pegel ria bersamaku seharian....
Next time ke mana lagi....... hehehehehe................