November 30, 2011

SAHABAT SEJATI TAK AKAN LEKANG OLEH WAKTU

Sahabat itu apa?
Seseorang yang ke mana2 selalu menemani kita?
Seseorang yang selalu ada saat kita butuh?
Seseorang yang sangat mengerti kita?
Seseorang yang mau mengerti kita apa adanya?
Seseorang yang tau bilamana kita hanya ingin didengarkan atau kita juga ingin tau apa pendapatnya?

Aku sendiri tidak tahu definisi ‘sahabat’ itu apa. Yang jelas seiring waktu kita sendiri yang bisa tau dan merasakan siapakah yang benar2 sahabat kita. Seseorang yang tak ada batasan waktu masih selalu ada buat kita. Bahkan jarak dan waktu pun bukan merupakan halangan yang tak dapat ditembus.
Bukannya tak pernah ada salah paham. Tapi kesalahpahaman itu tak pernah sampai benar2 bisa memutuskan ikatan yang sudah ada.
Wajar jika sesekali merasa kesal, tak sependapat. Kita bisa mengerti, perbedaan itu wajar sebagai manusia yang kompleks dengan begitu banyak keinginan dan harapan.

Sampai sejauh ini, aku sudah memiliki cukup banyak teman. Berada di tempat yang baru selalu mendapat kenalan baru. Dari pertemuan dan komunikasi yang intens, akhirnya bisa menjadi teman dekat. Dari sekian banyak teman2 tentu ada teman2 yang bukan hanya sekedar teman tapi sudah seperti saudara sendiri, bahkan keluarganya pun sudah seperti keluarga kita juga. Keluarga kita jadi tambah banyak bukan.
Yah, sahabat2 kita adalah mereka2 yang meskipun kita berada di tempat yang baru, yang jauh dari jangkauan mereka, tapi masih selalu mengingat kita dan kita masih selalu mengingat mereka.
Waktulah yang akan menunjukkan kepada kita seseorang itu benar2 tulus ingin bersahabat dengan kita atau karena ada maksud2 tertentu yang nantinya akan merasa kita hanya memanfaatkannya jika yang terjadi tidak seperti yang diharapkannya.

Mencari sahabat sejati itu sulit.
Dan lebih sulit buatku mencari sahabat yang benar2 sahabat dari lawan jenis. Beberapa kali terjadi kedekatan yang menumbuhkan sesuatu yang datang lebih cepat dari yang bisa kuduga yang akhirnya hanya semakin menjauhkan hubungan kami. Jika cinta sudah mulai hadir di dalam persahabatan itu tandanya harus siap dengan dua konsekuensi, menerima dia lebih dari sekedar sahabat atau renggangnya persahabatan yang hanya waktu yang nantinya akan bisa memulihkan semua meskipun tetap saja tidak akan bisa seperti dulu.

Selalu saja yang terjadi seperti itu.
Sedih. Sulit buatku untuk bisa punya teman dekat cowok dalam jangka waktu yang lama. Aku ga punya kakak cowok dan selalu saja merasa iri dengan teman2ku yang punya kakak cowok yang selalu melindunginya, mau mengantar-jemput sesekali waktu. Kadang2 aku bisa dekat dengan seorang cowok karena aku menemukan figur seorang kakak di sana. Tapi yang terjadi kemudian benar2 membuatku sedih karena ternyata kedekatan itu menumbuhkan sesuatu yang lain yang tak bisa kupahami dan akhirnya memperburuk hubungan. Pelan2 menjaga jarak dan akhirnya jarak itu benar2 memisahkan.

Sekian waktu berjalan, aku jadi tahu mana teman2 cowok yang tulus mau berteman denganku dan aku sangat menghargai itu. Karena itulah aku selalu berusaha untuk tidak terlalu tergantung pada teman cowok, terlalu sering minta tolong ataupun berkomunikasi terlalu intens. Aku takut terlalu berhutang budi atau jika terjadi sesuatu dianggap hanya memanfaatkannya saja.

Dan aku sungguh salut dengan temanku yang berjiwa besar, meskipun tahu aku tidak atau mungkin belum bisa untuk sekarang2 ini menjadi bagian dari hidupnya seperti yang diharapkannya, dia tetap mau berteman denganku. Tetap bersikap baik dan tak pernah menganggapku hanya memanfaatkannya karena aku sendiri juga tulus mau berteman bukan karena mau mengambil manfaat dari pertemanan.

So.... Jagalah persahabatan yang sudah ada.
Tetap berkomunikasi  dan saling mengunjungi jika waktu memungkinkan.
Kehilangan sahabat baik karena kesalahan kita jauh lebih menyakitkan daripada tahu orang yang kita sukai ternyata ada orang lain di hatinya. Walaupun jujur itu juga menyedihkan. Hehehehe.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar