Agustus 28, 2012

TENTANG FOTOGRAFI


Memfoto dan difoto aku suka. Tapi klo disuruh jadi obyek foto untuk tujuan tertentu aku ogah. Foto untuk koleksi pribadi aku baru mau. Aku memang ga bakat jadi foto model sih, cuma bakal malu2in aja nti hasilnya.
Ke mana2 aku selalu bawa pocket camera. Bukan apa2. Aku ga mau kehilangan moment2 indah yang barangkali akan kutemui di jalan. Siapa tahu di jalan bakal ketemu Lee Byung Hyun atau Lee Dong Wook yang lagi liburan ke Indonesia, kan rugi klo ga dapet gambarnya. Hahahaha...
Dan karena hobiku yang suka bawa2 kamera ini menyelamatkan kameraku dari maling yang masuk ke kamar kostku. Syukur dah kau selamat....... ^_^

Kamera SLR, aku sebenernya suka dan pengin punya, tapi buatku bukan must have coz aku ga telaten membawanya ke mana2. Selain berat, ribet, juga memakan tempat. Belum lagi kelengkapan tripot dan lensa bongkar-pasangnya. Tapi tiap kali liburan selalu berharap ada yang membawa kamera SLR, biar bisa numpang foto, kan hasilnya lebih maksimal tuh. Tapi kadang kasihan juga ama yang bawa kamera ini, foto2nya sendiri bakal cuma sedikit coz banyakan si empunya yang bakal banyak jadi tukang fotonya, yang lain ga bisa make n ga mau berusaha untuk bisa make. Hahahaha....

Kemarin aku membaca artikel di Kompas bulan Juli th.2009 tentang memahami filter digital (basi banget yak, maklum baca dari koran pembungkus laporan). Di situ diulas tentang komunitas ‘purist’, yaitu komunitas yang tidak menyukai olah digital sama sekali walau telah hidup di dunia digital. Bagi komunitas ini, proses pembuatan sebuah foto harus usai saat rana selesai dijepretkan. Tidak boleh ada upaya apa pun setelah itu. Foto yang diolah digital setelah pemotretan bukanlah fotografi di mata kelompok ini.

Mungkin aku sendiri lebih condong masuk ke komunitas purist biarpun aku awam banget soal motret-memotret. Aku memang ga suka ribet n ga mau ribet. Kameraku sendiri kuset ISO auto dan flash juga auto. Biar pencahayaan menyesuaikan sendiri. Cuma kadang2 saja flash sengaja ga kunyalain saat memfoto cahaya di tempat gelap biar hasil foto terlihat lebih exotic.

Aku lebih suka hasil foto yang natural. Hasil pengolahan foto secara digital aku bukannya menolak. Kalau memang hasilnya bagus aku akan bilang bagus, tapi aku akan lebih menghargai hasil foto asli dari jepretan kamera tanpa polesan olah digital sama sekali. Kalaupun ada proses olah digital, aku lebih suka melihat foto yang masih terlihat natural tanpa perubahan yang ekstrem.

Aku memang sama sekali tidak menguasai pengolahan foto dan tidak berusaha untuk mendalami coz aku memang tidak punya banyak waktu untuk itu dan memang tidak berusaha meluangkan waktu untuk itu. Kadang2 saja aku sedikit mengutak-atik foto, itu pun cuma main crop n  mengatur gelap-terang warna aja.
Foto yang terlalu banyak ornamen kayak dibingkai, dikasih warna blink2, bintang2 atau bunga2 aku malah kurang suka. Jadi tak seindah warna aslinya. Hahahaha.....

Tentang hobi fotografi pun, aku cuma sekedar hobi. Kegiatan yang harus ada saat piknik ato kumpul bareng temen2. Bernarsis ria ini bener2 bisa menghilangkan stress. Saat2 melihat hasil foto itu adalah saat2 yang sangat menyenangkan, terutama untuk dikenang di masa2 mendatang.
Dalam hal ini sayangnya aku kurang apik dalam menyimpan koleksi foto. Foto2ku dari zaman bayi sampai SMP sudah tidak ada sama sekali. Foto2 zaman SMA sampai beberapa tahun kemarin pun banyak yang ilang akibat harddisk rusak juga akibat dokumentasiku ikut digondol maling sedangkan aku sama sekali belum mem-back up-nya. Tapi aku masih punya harapan, foto2 di harddiskku yang rusak barangkali masih bisa diselamatkan dengan membawanya ke dokter harddisk. Tapi sayangnya untuk saat ini aku masih belum punya budget ekstra untuk itu.

Aku kurang suka menghabiskan waktu ber-jam2 hanya untuk sebuah obyek. Lebih baik segera beralih ke tempat lain biar bisa ganti suasana. Aku juga bukan tipe orang yang mpe rela menunggu ber-jam2 demi bisa mengabadikan sebuah moment, semisal kayak temanku yang mau menunggu dalam ketidakpastian sampai awan2 beranjak meninggalkan puncak gunung demi mendapatkan foto gunung yang apik. Maaf, aku pulang duluan ya. Panas. Hehehehe....

Aku juga kurang setuju saat kakakku yang sangat hobi fotografi mpe bikin istrinya yang tengah hamil menangis coz mati bosan menunggunya yang sibuk motret2 candi mpe ber-jam2. Mengambil gambar dengan berbagai posisi tubuh baik sambil berdiri, jongkok ataupun tiduran. Ini mah keterlaluan.
Makanya mpe sekarang aku masih kurang bisa memahami orang2 yang saking hobinya mpe rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk memotret, ngolah foto, mancing, melukis, sampai melupakan orang2 di sekelilingnya yang sebenarnya sangat butuh perhatiannya. Yah, itu bukan duniaku, jadi sampai kapan pun aku tidak akan bisa mengerti dunia mereka.

Mari kita jalani dunia kita sendiri2.
Aku punya duniaku sendiri dan orang lain pun punya dunianya sendiri.
Yang penting kita tidak saling mengganggu dunia masing2.
Duniaku adalah duniaku, duniamu adalah duniamu.
Jangan coba2 masuk ke duniaku kalau kau sama sekali tak memahami duniaku. Hahahaha.....

Agustus 16, 2012

MERDEKA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!



Hari ini tanggal 17 Agustus 2012, untuk pertama kalinya setelah 9 taon kerja aku harus ikut upacara. Upacara pertamaku setelah 13 tahun tidak ikut upacara. Upacara terakhir waktu kelas III SMA.
Dan sepertinya mulai tahun ini, untuk ke depan tiap tgl 17 Agustus, wajib ikut upacara.
Sebagai warga negara yang baik, apa salahnya turut memperingati kemerdekaan bangsa dengan upacara. Hehehe....

Tadinya kukira tahun ini aku tidak diharuskan ikut upacara seperti tahun2 sebelumnya. Ternyata untuk tahun ini semua diwajibkan ikut upacara. Tidak ada toleransi biarpun aku merengek-rengek minta izin ga ikut upacara coz aku sudah pegang tiket mudik untuk tgl 16 Agustus malam.
Akhirnya dengan terpaksa tiket tgl 16 kumundurkan jadi tgl 17 malam. Untung ada kereta tambahan pk.21.00, jadi aku masih bisa kebagian tiket.
Harus menerima kenyataan tiketku dipotong 25% senilai Rp.85.000,- coz ternyata tiket tidak bisa dicancel dua kali.
Sebelumnya aku pernah men-cancel tiketku yang jurusan Surabaya menjadi jurusan Solo biar aku punya waktu lebih leluasa ke stasiun, jam 5 sore Bandung jelang Lebaran terlalu macet.

Aku ikut upacara kelompok TK-SD yang dimulai pk.07.30. Upacara rasanya berlangsung sangat cepat. Tidak sampai 30 menit upacara sudah selesai. Bahkan semua peserta upacara sama sekali tidak sampai merasakan teriknya matahari.
Ketika berjalan melewati lapangan sepakbola tempat upacara SMP-SMA berlangsung, kita cuma ketawa-ketiwi. Mereka yang upacara mulai pk.07.00 baru selesai pk.08.30. Hehehehe....

Mengikuti upacara sungguh membawaku ke masa2 silam. Aku jadi ingat upacara2ku zaman SD, SMP, SMA.
Waktu SD aku kebanyakan ikut bertugas jadi pengintil pembina upacara, menjadi pembawa teks Pancasila. Hahaha.
Sedangkan waktu SMP aku seringnya jadi pembaca teks UUD 1945 klo ga pembaca doa.
Setelah SMA aku baru benar2 pure ikut upacara coz jadi peserta. Petugas kebanyakan diserahkan kepada pasukan inti alias tonti yang sudah benar2 terlatih.
Klo pun yang giliran tugas perwakilan kelas, itu pun didominasi oleh anggota tonti yang berada di kelas tsb.

Zaman di Yogya, klo ikut upacara harus benar2 merasakan teriknya matahari karena di Yogya benar2 panas. Klo habis upacara ga sampai peluh bercucuran itu namanya bukan upacara.

Menyenangkan juga jadi flashback ke zaman masih jadi siswa.
Di awal harus hormat kepada pemimpin upacara, pembina upacara dan bendera, aku masih merasa kagok. Juga saat mengikuti aba2 istirahat di tempat.
Yang aku merasa berbeda, dulu saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta, aku merasa lama banget, pikiran sampai sempat mengembara ke mana2. Barusan aku merasa jadi tidak terlalu lama. Atau mungkin karena kita tidak ikut menyanyi tapi mendengarkan iringan instrumen pianika anak2 SD.

HUT RI, aku jadi kangen masa2 kecilku dulu di mana dulu banyak memasang bendera plastik kecil2 di depan rumah. Gotong-royong ma babe, bendera digantungin pake kenur.
17 Agustus tahun depan jangan lupa ikut upacara lagi yak.
Hehehehehe....

Meredeka!!!!!!!!!!!!!!!!

KUS KUS NASI BUNGKUS


Sejak awal memang sudah ada plan, mo pada bikin nasi bungkus. Rencana mo bikin hari Minggu 5 Agustus pagi untuk dibagikan pas jam buka puasa sore harinya. Setelah mengalami kejadian kemalingan pada 2 Agustus, jadi mikir dua kali, jadi ga nee bikin nasi bungkus, rasanya cape banget.
Mendengar komentar keluargaku di Yogya, katanya kehilangan itu coz kurang nyumbang, terlebih kata Week, ilang laptop berarti kurang nyumbang selama 4 taon... Hahahaha.... Akhirnya semua sepakat plan bikin nasi bungkus tetap berjalan.
Belanja2 dimulai Sabtu malam, pk. 19.30 baru berangkat dari kost, berempat, aku-etil-tiyut plus si kecil eem, kita pergi dengan naik angkot ke Yogya Kepatihan yang malam itu hari kedua diskon Lebaran fashion 20%, supermarket 5%. Dewot n Ebol menyusul kemudian.

Malam itu Yogya buka sampai pk.24.00. Suasana benar2 crowded. Mengingat kita membawa serta baby, akhirnya kita langsung saja ke area lt.4 ke supermarket. Si Eem yang doyan diajak jalan2, dia sama sekali tidak rewel. Eem yang selama di angkot tidur, dia jadi melek. Dia sangat menikmati ditaro di kereta belanjaan dorong. Matanya ke sana ke mari seneng liat aneka barang warna-warni.

Selesai belanja sekitar pk.21.30. Mengingat belanjaan yang amat banyak dan kita ada membawa eem yang mulai tampak kecapean, anak orang gitu lho, harus cepat dibawa pulang, kita segera pulang dengan naik taxi.

Masuk ke rumah sebentar untuk naro belanjaan, kita segera cabut lagi dengan naik motor menuju pasar andir yang memang buka di malam hari. Kondisi tangan surtiyut yang bengkak2 dan ga bisa ditekuk akibat gigitan nyamuk selama dinasnya di Lombok, akhirnya suretil bersedia naik motor di depan ngegoncengin surtiyut.

Horeeeee!!!! Suretil bisa naik motor. Sering2 ya til. Kalau pengin bisa harus mau sering2 naik motor.

Malam itu kali pertamanya aku berbelanja ke Pasar Andir.

Pasar tampak ramai dengan banyak penjual dan pembeli. Kita berjalan dari ujung ke ujung.

Mata ikut ijo lihat banyak sayuran hijau2 segar. Aku yang doyan banget sayuran, tangan gatel pengin beli ini, pengin beli itu. Surtiyut yang bentar2 ngomel2.

‘Ga usah. Nti juga cuma ga akan kemasak!’

Di sana memang pasar tempat kulakan. Jadi beli2 per item minimal ½ kg. Jadi klo mo masak banyak aja baru beli di sana. Ada beberapa pedagang yang berhasil kita bujukin supaya boleh beli cabe rawit ¼ kg, tomat 4 biji dan bumbu dapur 3 ribuan. Hehehehe.....

Rata2 susah ditawar. Tanya di sana-sini harga seragam. Sepertinya memang ada kesepakatan harga.

Selesai belanja sekitar pk.23.15. Kita segera pulang ke kost. Karena aku kelaperan, aku ngebungkus baso malang yang kebeneran nangkring di depan kost tiyut.

Malam2 makan baso anget2. Nyam... nyam.... nyam....

Keesokan pagi sekitar pk.09.00 kita mulai bersiap-siap masak.

Kertas bungkus nasi, sendok plastik dan karet kita dapat sumbangan dari Yatie. Konjet datang nyumbang Aqua cup 1 dus.

Masak rame2 biarpun cape tapi tidak berasa terlalu cape. Kita menggelar tikar di ruang tengah. Suretil dapat ide mengeluarkan tivinya. Jadi sembari motong2 sembari nonton tivi. Kebeneran acara di tivi acara masak memasaknya Farah Queen. Pass kan....

Suretil dan Konjet bertugas motong2. Karena mata tidak kuat menahan pedih saat memotong daun bawang, Suretil dan Surtiyut memotong-motong sambil memakai kacamata arale. Juga Konjet motong2 sambil make syal untuk menutupi jenongnya biar ga kelihatan saat difoto. Atau malahan untuk melindungi jenongnya dari uap nasi panas biar ga semakin tambah kinclong saat difoto. Hahahahaha...

Konjet juga spesialisasi di bagian pernasian. Mengukur air di beras yang akan dimasak itu bagianku. Yang lain pada ga mau takut nanti nasinya kurang air atau kelebihan air. Konjet bertugas mengangkat nasi yang matang dan mengipasinya supaya uap panasnya cepat ilang.

Aku dan Surtiyut kebagian jatah masak2. Aku yang hari itu lagi ga kut puasa coz aku hari Minggu ga boleh ikut puasa dan surtiyut yang lagi berhalangan, jadi kita yang kebagian jatah icip2. Mpe kenyang perut icip2 semua masakan mpe berkali-kali.

Kita mengandalkan 2 rice cooker ukuran 2 liter dan 1 ricecooker ukuran 1 liter. Nasi masak sampai 8x masak. Kira2 habis beras 7,5 kg. Dua macam sayur dimasak pakai 2 wajan yang masing2 2x masak.

Siangnya Dewot datang. Dia kebagian jatah bikin dadar telur. Dewot datang sambil membawa belanjaan pesanan kita.

Melihat jam sudah menunjukkan pk.15.15, cepat2 nasi dibungkusin. Aku n Tiyut ga kut bantuin bungkus coz masih punya tugas masak buat buka yang pada masak hari itu sekalian mengundang mang Dede yang saat itu masih melanjutkan tugasnya mengganti semua handle pintu untuk buka bareng kita.

Pk.17.15 semua beres sudah. Total nasi bungkus ada 66 bh. Sdangkan nasi masih sisa 2 rice cooker. Mau dibungkusin, kertas pembungkusnya sudah habis.

Melihat makanan di meja makan, menu buka kita hari itu. Hohoho.... banyak banget makanan. Kita makan besar. Perbaikan gizi yang jarang2 kita lakukan.

Pk.17.30, aku-etil, dewot-ebol, kita bertugas membagi-bagikan nasi bungkus. Kita berpisah arah. Dan seperti sebelum-sebelumnya kali ini aku dan etil sudah sampai di rumah saat azan berkumandang. Nasi bungkus kita langsung habis diserbu di daerah Pungkur. Ternyata di sana sekarang tiap sore banyak gelandangan yang pada mangkal.

Pk.19.30 setelah Dewot dan Ebol datang, kita baru makan bersama. Sangat kenyang.

Teman2 kost yang lagi pada mudik dan eks teman kost yang tahu kita pada bikin nasi bungkus pada pengin ikut nyumbang. Dan sekarang sudah terkumpul untuk bikin the next nasi bungkus. Tadinya mo bikin hari Minggu tgl 12 Agustus kemarin tapi coz banyak yg ga bisa bantu, akhirnya diundur jadi setelah Lebaran.

Terimakasih teman2 terimakasih semuanya.

Nanti habis Lebaran kita bikin nasi bungkus lagi yak.

Beras 5 kg, minyak kelapa 2 liter, bawang putih ¼ kg, kertas pembungkus-sendok plastik-karet dan sejumlah uang hasil sumbangan sudah menunggu untuk disulap jadi de next nasi bungkus.

Agustus 15, 2012

ERROR SESAAT


Beberapa hari mungkin sampai sekitar seminggu setelah kostku kemalingan, aku mendapati aku jadi gampang ga connect alias error. Kataku temanku sebagian jiwaku ikut dibawa si maling pergi.
Klo kataku mah sebagian kapasitas memoriku ikut kebawa di notebook yang barusan di-upgrade memory. Hahahaha.... kacau.

Aku sih merasa biasa saja tapi mungkin pikiranku jadi lebih banyak kosong menerawang jauh. Mencoba menerawang siapakah si maling sebenarnya kali ya, tapi berhubung aku tidak dianugerahi indra keenam yang peka jadilah error occured. :D

Pertama, aku yang sudah biasa lewat Jl. Aceh-Banda-Riau, pagi2 waktu mengantar etil ke kantornya malah tanpa kusadari belok ke jalan yang salah. Etil yang biasanya disorientasi lokasi malah yang mengingatkanku.
‘Kok lewat sini bun?’

Sorenya waktu pulang kantor, coz demi keamanan sekarang gerbang depan dan belakang selalu digembok - untuk sementara mang sampah cuma bisa ambil sampah di hari sabtu saat kost berpenghuni, mau ga mau aku harus memarkir motorku di gang yang muat buat 2 motor papasan, terus memutar dulu ke kost untuk masuk lewat gerbang depan, kemudian buka gerbang belakang dari dalam, baru masukin motor.

Masuk ke rumah, aku malah langsung masuk ke kamar, rebahan, buka2 wacap yang pesannya sudah limapuluhan. Si Konjet masuk ke kamarku dan mengajakku ngobrol. Tengah2 ngobrol aku tersentak. Langsung lari ke belakang yang bikin Konjet terbengong-bengong.
‘Motorku masih di jalan!’ Hahahaha....

Ganti hari, siangnya di kantor, saat menemui teknisi lift yang sudah menyelesaikan tugasnya untuk tanda tangan surat tugas, tanpa kusadari aku memakai flat shoes yang berbeda antara kaki kanan dan kiri. Kaki sebelah kanan memakai sepatu anyam kombinasi warna ungu-hijau-krem-kuning, kaki sebelah kiri memakai sepatu jeans bercak2 coklat.
Hadeeeuuuh. 3 teknisi itu tahu ga ya. Moga2 ga tahu ya. Sempat kulihat dua teknisi yang di luar tersenyum. Pikirku itu senyum biasa saja. Moga2 dia ga sampai lihat ke bawah. Jangan ya...... Hahahaha....

Ganti hari, aku berniat menelepon bapak tukang. Dari obrolan kok ga nyambung2. Merhatiin suaranya kok beda. Saat kulihat nama yang muncul di layar, olalala.... konsultan kantorku. Hadoooh... malunya.
Ga biasanya aku asal mencet no. Waktu itu langsung kupencet nama dari call register. Padahal namanya beda jauh. Kok bisa ya.....

Tapi kurasa sekarang kondisiku sedang berangsur normal. Aku sudah bisa kembali berkonsentrasi penuh.
Klo pun masih ada error kecil2an itu mah wajar. Komputer yang usianya baru 3 tahun aja ada kalanya suka error masih bisa dimaklumi to? Lha aku, memoriku sudah penuh sesak dengan ingatan sejak 30 tahun yang lalu.
Jadi... error itu hal yang manusiawi sekali...... :D

SINICHI KUDO MERASA JADI DETEKTIF ITU MELELAHKAN GA YA?


Belakangan ini semenjak kejadian, aku dan salah seorang temanku yang lagi mudik, kita berlagak jadi detektif. Mengumpulkan data2, flashback n bikin list siapa saja yang sering maen ke kost, mengingat-ingat bagaimana sikap mereka di kost, membuat prediksi siapa yang paling mungkin menduplikat kunci dan tahu situasi kost. Mengumpulkan foto2 dan sangat terbantu dengan mereka2 yang suka upload foto di fb. Menginterview tetangga2 sekaligus konsul dengan teman2 kami yang pintar. By phone tentunya.
Tadinya terpikir mau tes sidik jari. Tapi ternyata kalau sudah lewat 24 jam tidak bisa dilakukan. Pupus sudah harapan menjebak pelaku melalui tes sidik jari.

Rasanya benar2 melelahkan.
Barang ilang, kami sudah ikhlas.
Yang tidak ikhlas, kenapa orang yang sangat kita kenal dan mengenal kita kok tega melakukan ini pada kita. Selama ini kita selalu menerima dengan baik teman2 kita yang datang. Kalau lagi pada masak, yang datang maen pun ditawari ikut makan bareng.
Pengin kasih efek jera ke si pelaku biar ga melakukannya lagi.
Penginnya menyelesaikan secara kekeluargaan, kalau bisa diajak ngomong baik2.

Dan akhirnya hari sabtu kemarin, aku mulai tahu titik terangnya. Kemungkinan aku sudah tahu siapa pelakunya.
Semoga kami tidak melakukan kesalahan.

Tapi aku belum bisa nulis banyak di sini. Detektif sementara harus merilekskan diri dulu, ikut merayakan Lebaran. Nanti setelah jelas semua baru akan diulas panjang lebar.

Siapa pun kau pelaku. Aku yakin sampai malam ini pun kau tidak akan bisa tidur nyenyak. Ketakutan pasti menghantuimu.

Ternyata banyak berpikir itu melelahkan juga ya.
Fighting!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

BAGAIMANA JIKA TIKET KERETA API KITA ILANG?


4 hari sesudah kemalingan, tepatnya Senin, 6 Agustus 2012, aku baru nyadar, tiap kali buka lemari, tidak pernah lagi melihat dompet abu tempat aku menaruh tiket lebaranku pp. Di kantor aku benar2 merasa tidak tenang, pengin cepet2 pulang men-check keberadaan tiketku.

Dan benar saja. Ketika kubuka lemari, tidak kulihat dompet di tempat aku biasa naruh. Kubongkar lemari2 yang lain juga tidak kutemukan juga. Sorenya Dewot ikut membantuku membongkar tas2 barangkali ga sengaja nyelip di situ, juga ga ditemukan. Malamnya kepikiran mau lapor ke polisi sekalian minta surat pengantar hilang siapa tahu tiket masih bisa diurus.

Untuk memastikan tiket benar2 tidak ada, sehabis buka puasa, aku dengan dibantu etil kembali check kamar. Semua baju di lemari dikeluarkan, tas2 juga di-check ulang. Hasilnya nihil. Tiket tetap tidak ditemukan. Menelepon Dewot n Ebol, minta ditemani ke Polsek untuk laporan coz BAP laporan sebelumnya atas nama Ebol.

Sampai di Polsek pk. 20.00. Di sana cukup ramai. Di depan ada beberapa polisi sedang mengerubungi sebuah mobil berwarna putih. Sepertinya habis terjadi kecelakaan. Menunggu sebentar coz di dalam juga sedang ada yang melapor, kita ngobrol dengan polisi muda berpakaian preman. Katanya memang sedang banyak kejadian pencurian. Kulihat juga beberapa polisi berangkat ke daerah Karapitan katanya malam itu ada banyak kejadian di sana.

Aku diterima oleh seorang Bapak. Dia membaca BAP yang kubawa. Katanya petugas yang kemarin membuatkan BAP sedang tidak bertugas, kami diminta kembali keesokan hari supaya laporan berkesinambungan.
Aku mencoba meminta dibuatkan surat pengantar kehilangan supaya paginya bisa diurus, untuk mengantisipasi si pelaku biar ga keduluan mengembalikan tiketku ke stasiun. Kalau sudah terlanjur tiket dikembalikan, aku sudah tidak bisa berbuat apa2. Dan cerobohnya aku, aku sempat update status di fb tentang tiketku yang hilang. Ada kemungkinan si maling adalah teman kami sendiri, seandainya dia ternyata ada di friendlist-ku dan tahu bahwa aku sudah menyadari kalau tiketku hilang, dia pasti akan cepat2 ke stasiun mengembalikan tiket.

Berharap tuh maling cukup serakah. Tiket tidak dikembalikannya dan akan dijualnya langsung menjelang hari H supaya dia bisa untung banyak. Tapi kalau yang terjadi seperti itu akan ada de next korban. Kasihan kan. Seandainya tiket itu nantinya dipakai sendiri oleh si pelaku, malah akan ketahuan siapa yang mengambilnya.

Beruntung Bapak polisi yang baik ini mau membuatkan surat pengantar kehilangan. Tiket Yogya-Bandung, aku masih menyimpan fotocopy struk ATM pembelian tiket karena aku waktu itu beli secara online, jadi aku bisa tahu no gerbong dan no tempat dudukku. Sedangkan untuk tiket Bandung-Yogya, aku tidak ada bukti pembayaran coz aku langsung beli di loket. Aku sama sekali tidak ingat no tempat duduk bahkan no gerbongnya. Yang aku ingat tgl keberangkatan saja.
Aku ingat percis, waktu itu aku pesan 2 tiket. 1 pesan online dan akhirnya dipakai temanku dan 1 lagi aku langsung beli di loket. Semua tiket atas namaku. Aku cuma ingat gerbongku dan gerbong temanku tidak sama tapi berurutan. Untuk memastikan ku sms temanku dan untung dia lagi memegang tiketnya. Executif 2. Berarti aku di Executif 1.
Beres sudah aku mendapatkan surat pengantar kehilangan. Waktu kutanya tentang biaya administrasi, katanya terserah mo ngasih berapa.

Bapak Polisi berpesan supaya aku besok pagi2 ke stasiun, ke Polsuska. Nanti tiket akan diblokir di sana.
Makasih Pak. Dan untuk laporan kehilangan tambahan, Ebol yang keesokan hari akan mengurus. Letak kantor polisi dari paviliunnya dekat.

Pagi2, jam 7 aku segera berangkat ke stasiun. Menemui bagian penerangan, aku diminta ke Polsuska. Setelah dari Polsuska baru ke penerangan lagi. Menunggu hampir 1 jam coz katanya petugas jaganya belum datang. Pk.08.15, coz ga enak meninggalkan kantor terlalu lama, aku kembali ke Polsuska dan diterima Bapak berpakaian dinas yang ada di sana. Katanya petugasnya memang belum datang, tapi staf-nya bisa membuatkan. Padahal staf-nya itu tadi yang memintaku menunggu. Staf muda yang ramah yang mpe berkali-kali kutanya, petugas sudah datang atau belum, dia tetap menjawab dengan sabar dan penuh senyum biarpun aku terlihat sangat tidak sabar. Hohoho....
Aku diminta ke bagian KSB (Kepala Stasiun ......) yang ruangannya ada di ujung sebelah kiri pintu masuk stasiun pintu selatan, untuk minta di-print-kan tiket.

Petugas KSB menanyakan surat pengantar dari Polsuska. Aku bingung.
“Lho Pak, tadi saya dari sana katanya langsung diminta ke sini, minta di-print-kan tiket, baru nanti ke sana lagi.’
‘Tidak bisa mbak. Ini soalnya sudah nge-print tiket. Harus ada pengantar dari sana.’
‘Tapi saya tadi dari sana katanya suruh langsung ke sini. Saya di sana sudah nunggu lama lho Pak, udah dari jam 7 tadi.’  
Akhirnya si bapak masuk ke ruangannya dan menelepon Polsuska. Bapak itu meminjam KTP-ku, menanyakan tiketku dan segera memprintkan untukku. Tiket pp semuanya atas namaku.

‘Ada biaya ga Pak?’
‘Oh nggak mbak. Ga ada.’
‘Makasih.’

Di saat aku keluar dari pintu, terpikir untuk mencheck print out tiket yang di-prinr di kertas continuous form warna pink dengan tulisan yang sangat kecil2 tapi masih terbaca olehku.
Tiket Bandung-Yogya, Executif 2.
OMG..... Ini tiket yang dipakai temanku. Tiket yang ini tidak ilang. Hadeeeuuuh. Salah blokir dah.

Aku segera kembali ke KSB. Minta di-check ulang. Yang sudah terlanjur diblokir sudah tidak bisa dicancel. Katanya tidak apa2. Bapak itu mungkin rada kesel juga ya harus kurepotin lagi.
‘Tadi kenapa mbak-nya ga bilang klo ada tiket yang sama.’
“Maaf Pak.’
Cukup lama bapak itu mencari namaku di Executif 1. Katanya dilist-nya tidak ada namaku. Hadooooh.
Aku diminta check sendiri. Di Executif 1 tidak ada namaku. Di Executif 2 ada namaku tapi itu tiket yang salah blokir tadi.
Puyeng dah.
“Atau di Executif 3 ya Pak? Saya lupa.’
Dan untunglah ada. Ternyata yang benar waktu itu aku dapat Executif 3. Seingatku pokoknya beda gerbong ma tiket yang dipake temanku.

Beres sudah. 3 tiket atas namaku diblokir. Aku diminta nanti 1 jam sebelum keberangkatan baik di Bandung maupun di Yogya untuk ke KSB dulu minta di-printkan tiket dengan membawa kertas pink print out tiket dan surat pengantar dari Polsuska.
Waktu kutanya jika nanti ternyata tiketku dijual ke orang lain gimana, katanya tiket sudah tidak mungkin dikembalikan ke loket coz sudah dibekukan jadi sudah pasti akan ditolak, tetapi jika nanti ternyata ada dua tiket dengan no tempat duduk yang sama, posisiku lebih kuat coz tiket atas namaku, sesuai dengan kartu identitasku, dan aku ada surat pengantar kehilangan. Kalau yang terjadi seperti itu malah jadi bisa ditelusur siapa yang nyuri tiketku.
Aku segera diminta kembali ke Polsuska untuk dibuatkan pengantar kehilangan.

‘Makasih Pak, maaf sudah merepotkan.’

Aku segera kembali ke Polsuska. Sampai di sana, petugas sudah ada, bukan lagi staf-nya. Bapak itu meminjam KTP-ku. Menunggu sebentar surat sudah jadi.

‘Ini mbak. Nanti ini harus dibawa ya. Untuk pengantar waktu print tiket.’
‘Biaya administrasinya Pak?’
‘Oh ga usah. Ga ada biaya kok.’
‘Hehe. Makasih Pak.’

Lega. Jadi mudik saia.......
Senangnya....... ^_^

Sampai kantor aku baru ngeh kalau tadi bagian penerangan berpesan supaya dari Polsuska aku diminta kembali ke penerangan.
Tapi sepertinya tidak perlu ke sana lagi coz urusanku sudah beres.

Pelajaran yang bisa diambil:
-Jika membeli tiket untuk perjalanan yang waktunya masih lama, sebaiknya pesan online supaya ada bukti pembayarannya. Bukti pembayaran sebaiknya difotocopi karena struk ATM tintanya tidak tahan lama. Jika pesan langsung ke loket, sebaiknya tiket difotocopi. Fotocopian tiket disimpan di tempat terpisah, jangan disatukan dengan tiket. Atau kalau terlalu ribet untuk fotocopi, catatlah no gerbong dan no tempat duduk.
-Biasakan pesan tiket dengan nama sesuai kartu identitas. Mengisi form isian dengan data lengkap dan jelas. Hehe biasanya aku malas menulis, suka nulis sesingkat-singkatnya dengan tulisan ceker ayam, yang penting bisa kebaca. Lain kali ga lagi deh.
Apalagi sekarang untuk meminimalizir calo, PT KAI melakukan pemeriksaan di depan pintu masuk, nama di tiket harus sesuai dengan nama di kartu identitas. Nah loe....
-Aku jadi tahu apa yang harus dilakukan jika tiketku hilang.
-Simpan tiket baik2. Kalau sampai ilang bakal pusing dan repot sendiri kayak saya. Hahaha.....

Oh ya, kalau pengin ngurus2 di kepolisian tidak kena biaya, jangan pernah nanya,
“Biaya administrasinya berapa?’
Atau
‘Ada biaya ga ya Pak?’
Dengan PD aja nerima surat, bilang makasih kemudian pulang.
Coz aku pernah melakukannya di Polsek Yogya waktu mengurus kehilangan ATM. Saking paniknya jadi ga sempet nanya biaya. Hahahaha.....

MALING OH MALING


Tuesday, August 14, 2012

 
Kamis, 2 Agustus 2012, mungkin merupakan hari paling apes buat kos kami. Hari paling apes setelah genap tinggal di kost selama 9 tahun. Sebelumnya klo ilang2 paling sendok-garpu, uang 50-100 ribu, sepatu atau sandal di teras depan dan yang paling mahal hp di meja.

Tanpa firasat apa2 pk.17.45 seperti biasanya aku masuk ke kost dari pintu belakang.
Tiba2 terdengar teriakan dari dalam sambil lari2 membukakanku pintu belakang.
“Buntil.... Buntil.... Kosan kemalingan Bun!
‘Hah kemalingan?’
‘Coba cek kamar Buntil. Lemari2 pada terbuka. Ada ga yang diambil?’

Saat tahu laptop Dewot dan hp-nya ilang, aku langsung menuju container tempat aku biasa menaruh notebook-ku.
Hohoho.... Ga ada. Berikut charger yang kutaro di dekat bed juga ga ada.
Notebook yang baru aja kuganti harddisk-nya dengan kapasitas yang jauh lebih besar sekalian upgrade RAM supaya buat kerja di excel bisa lebih cepat. Huehuehue.... Lemes dah.

Segera menelepon penghuni kost lain yang kamarnya terbuka, menanyakan barang2 berharga apa yang ada di dalam, supaya segera ketahuan apa aja yang ilang.

Dan dari 5 kamar yang dimasuki maling, data sementara ilang laptop 4 dan hp 1.
Hebohlah kosan.
Tidak tahu musti gimana, tak henti2 kami saling contact via handphone. Kebeneran di antara kami masing2 punya kenalan orang pinter. Konsultasi by phone, nanya2 tanpa dikenai tarif. Dari semua orang pinter yang kami tanyai semua jawaban hampir sama, pelaku orang dekat yang sangat kita kenal.
Hohoho.... siapa yang melakukan ini. Benar2 tega.

Melihat kondisi kost-an yang sama sekali tidak acak-acakan, tidak ada pintu yang dibuka paksa, memang bisa disimpulkan klo pelaku benar2 orang yang kami kenal dan sangat mengenal kami.
Dia tahu percis saat-saat di kost sama sekali tidak ada orang. Dia tahu di mana kami biasa menyimpan kunci. Dia tahu percis di mana kami menaruh barang coz dia hanya membuka tempat2 di mana kami biasa menyimpan barang kami tanpa mengacak-acak sama sekali.

Kebiasaan buruk di kost-ku adalah kunci kamar selalu ditinggal di kost dan kami semua sama2 tahu di mana kami menyimpan kunci sehingga klo mau pinjam2 barang tinggal ambil ke kamar. Selama bertahun-tahun berlangsung seperti itu dan selalu aman2 saja. Kami semua sudah saling percaya satu sama lain, sudah seperti keluarga sendiri.
Dan kamar 2 temanku yang kunci kebetulan mereka bawa, aman dari tuh maling.

Waktu berbuka puasa sudah lewat, tapi kami sama sekali tidak ada nafsu untuk makan.
Semuanya dengan prediksi masing2 tentang siapakah si pelaku. Berhubung musim liburan kampus, jadi saat itu yang ada di kost cuma yang kerja saja, 4 orang.

Atas saran dari salah satu teman kami yang pintar, kami diminta lapor polisi saja, katanya nti pelaku bakal ketahuan. Tadinya kami takut lapor polisi coz katanya bakal makan biaya banyak melebihi nilai barang yang hilang. Akhirnya diputuskan untuk lapor polisi. Aku menelepon ke pemilik kost dan disarankan untuk lapor ke RT coz RT/RW juga bertanggung jawab atas keamanan kost. Aku ditemani Suretil melapor dulu ke RT sebelum para cowok pergi ke kantor polisi supaya nti klo polisi datang dan nanya2 ke RT, pihak RT sudah tahu terlebih dahulu.

Sekitar pk.20.00 seorang polisi berpakaian preman datang. Dia memeriksa tiap kamar dan mencatat barang apa aja yang ilang. Saat aku tanya apakah mungkin dilakukan pemeriksaan sidik jari, katanya tidak mungkin coz kondisi terlalu acak-acakan.

Sesudah polisi pulang, kost kami masih tetap ramai dengan Pak RT dan tetangga yang secara bergantian datang dan menginterview kami. Hohoho.... mpe capek mulut menceritakan hal yang sama berkali-kali.
Proses pencatatan BAP di kantor polisi ternyata memakan waktu yang cukup lama. Hampir pk.11 malam teman kami yang melapor baru pulang. Dia membawa selembar kertas BAP atas laporan kami dan mengembalikan amplop yang kutitipkan kalau2 nanti ada dikenai biaya. Ternyata sama sekali tidak ada biaya. Syukur deh.

Mengingat betapa lelahnya hari itu dan perjuangan besok masih harus melanjutkan puasa dan untuk menjaga kondisi badan kami agar tidak sakit, malam itu kami harus makan.
Malam2 Ebol keluar beli makan, aku nitip minta dibelikan soto ayam.

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan lewat pk 12 malam. Ultah Dewot. Kami cipika-cipiki mengucapkan selamat ultah dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Aku masih pake baju kantor dan sama sekali ga ada niat untuk berganti pakaian. Semua betah di kamar etil yang rasanya merupakan kamar yang paling nyaman coz sama sekali tidak dijamah maling. Masuk ke kamar sendiri rasanya asing banget. Masih kebayang ada dua orang asing yang masuk ke kamar kami.

Pk.00.30 aku baru makan sotoku. Nasi cuma kumakan separo coz rasanya tidak terlalu lapar.
Malam itu sudah lewat jam ngantuk. Mata sangat susah untuk dipejamkan. Kami semua tidur dengan lampu dinyalakan coz masih terbayang dengan bayangan2 orang masuk ke kamar kami. Rasanya jejak2 mereka masih tertinggal di kamar kami. Belum bisa tidur, aku buka fb, update status dan wacapan di group rumpi kosan.
Huhuehue hari yang benar2 melelahkan.

Dan selang beberapa hari kemudian, baru ketahuan klo hp cdma Konjet juga ilang. Aku kemudian ingat hp lamaku yang kutaro di dompet biru tua. Ternyata ga ada juga sedompet-dompetnya. Dan selang 4 hari kemudian, di kantor aku kepikiran kayak ga pernah lagi lihat dompet abuku tempat aku menyimpan tiket Lebaranku pp.
Dan sorenya saat aku check, beneran tidak ada sedompetnya.
Huehueheue.... dasar maling biadab.

Pelajaran yang bisa kami petik dari peristiwa ini:
-Tidak semua orang yang kita kira baik semuanya baik
-Keamanan barang2 sendiri tanggung jawab sendiri, jangan suka meninggalkan kunci sembarangan atau mempercayakan kunci kamar bahkan kepada orang dekat untuk berjaga-jaga supaya tidak diduplikat. Kalau perlu gunakan pengaman pintu ganda dengan memasang gembok.
-Jangan terlalu banyak menyimpan barang berharga di rumah.
-Jangan biasakan menyimpan data-data penting di notebook. Lebih baik disimpan di memory terpisah dan letakkan di tempat yang terpisah dari notebook.
-Koleksi foto2 pribadi sebaiknya selalu di-back up. Jangan sampai terulang lagi, foto2 yang baru saja kupindahin dan belum sempat di back up, ilang lagi. :(

ASISTEN PRIBADIKU

Monday, August 13, 2012

Belakangan ini terlalu banyak agenda kegiatanku. Baik rutinitas awal tahun yang seabrek dengan banyak input dan distribusi data baru, urusan pribadiku yang lagi numpuk2 dengan banyak urusan maupun kegiatan2ku di luar kantor. Mengingat memory-ku yang terbatas dan belakangan ini jadi suka nge-hang sejak notebook-ku ilang – apa hubungannya coba, aku sekarang sangat mengandalkan reminderku. Memang sudah sejak lama asisten pribadiku adalah hp-ku. Dia lebih canggih dari buku agenda mana pun untuk mengingatkanku. Pesan ke teman untuk mengingatkan juga tidak bisa diandalkan coz virus lupa sekarang sudah nyebar ke mana2. Menulis di agenda pun sekarang2 ini sangat tidak mungkin coz aku males nulis pake tangan n males nenteng buku agenda ke mana2. Berat booo. Semakin menambah berat tasku yang tanpa agenda pun sudah sangat berat. Dan jadilah alarm reminder yang ku-stel 2 jam sebelum appointment, pagi2 sampai di kantor mengingatkanku list kerja hari itu atau 15 menit sebelum pulang kantor selalu mengingatkanku acaraku sore itu dengan bunyi alarm yang tidak terlalu keras dan nyala warna biru di hp yang belum akan mati kalau pesan belum kubaca. Hebat kan.....

So jangan heran klo aku suka ga pernah absen ngucapin met ultah ke keluargaku ato temen2 deketku. Yang hebat bukan ingatanku tapi hp-ku. Hahahaha.....
Asistenku adalah hp jadul yang mpe sekarang masih kupertahankan coz bentuknya yang kecil, tipis, ga tampak menonjol di saku blazer. Hp yang masih dilengkapi dengan keypad so aku bisa dengan leluasa ngetik sms saat ngobrol dengan orang karena aku sudah sangat hapal dengan letak tombol2 hurufnya, dan bisa dengan mudah mencet2 dengan tangan kiri di saat tangan kananku sibuk membantu mulutku makan. Hahahaa...
Ya, hp-ku ini sangat bisa diandalkan meskipun ketahanan baterainya belakangan ini berkurang banyak.
Pokoknya sangat berterimakasih ma ni hp. Bersyukur kemarin hp yang ilang bukan hp yang ini. Hp lebih jadul yang sebelumnya ada temen yang menawar mau dibeli tapi tidak kukasih coz disitu ada catatan hutang2ku dan hp yang bisa kujadikan koleksi museumku coz masih ber-ringtone poliponik yang juga jago bikin ringtone sendiri. Hp yang klo buat foto masih bunyi cekrek.2 dengan hasil foto yang tekstur kotak2nya kelihatan sangat. Jadul banget yak. Ngomong2 soal hutang. Klo catatan hutang ilang, utangnya ikut-ikutan ilang juga ga ya? Hahahaha
Yang jelas tu hp bernilai historis tinggi coz dulu kubeli dengan hasil kerja pertamaku. Jadi rasanya berat banget klo diharuskan melepasnya.

Sekarang2 ini lagi bingung. Bikin catatan di notebook ternyata ga aman juga. Sebelumnya harddiskku kena dan data tidak bisa diselamatkan yang artinya harus mengikhlaskan foto2 dan catatan2ku yang ada di situ. Di saat aku sudah mulai mengikhlaskan rusaknya harddisku dan hilangnya foto2ku, aku memutuskan mengganti harddisk dengan memory yang lebih besar sekalian upgrade memory RAM-nya biar ga lemot yang cukup menguras kantongku.
Beruntungnya dulu saat harddisk kantor rusak dan data masih bisa diselamatkan, beberapa folder fotoku yang kutitipkan di sana ikut pula diselamatkan yang kemudian di-copi ke external harddisk.
Dengan pede semua foto di external harddisk kupindahkan ke harddisk baruku ditambah sibuk semalaman mindahin foto dari laptop etil ke laptopku. Setelah semua beres tenanglah aku. Foto2ku di external harddisk kantor kuhapus semua coz kurasa sudah tidak perlu nitip lagi.

Tapi siapa nyana musibah terjadi. Semua foto2ku kembali ilang bahkan di saat file yang di external harddisk sudah kuhapus. Hohoho. Dasar maling biadab.
Tahu gitu kemarin harddisk kubiarin rusak aja dulu ya. Kan percuma tu maling ngejual notebook rusak, ga akan laku banyak.
Kasihan ma temenku yang sampai berhari-hari ngoprek notebookku, ngganti harddisk, ngganti RAM, upgrade OS ke Windows 7 Home Premium, upgrade Microsoft office dari 2007 ke 2010, ngopi2in lagu, game, film, aplikasi2, semua usahanya lenyap begitu saja.

Ya, tapi sekarang aku sudah ikhlas kok. Klo memang masih milik pasti akan kembali, kalau memang ga bisa balik lagi, ya mulai sekarang nabung dulu siapa tahu ntar kebeli yang lebih bagus.

Sekarang temen2 jadi pada parno beli barang yang mahal2. Mending beli yang harga standar tapi kualitas cukup bagus. Klo ilang ga nyesel2 amat.
Sekarang juga jadi lebih berhati-hati. Kemana-mana kunci pintu kamar dibawa. Handle dan kunci pintu diganti semua plus digembok. Beruntung aku tiap kali ngerjain kerjaan kantor selalu kukerjakan di flashdisc jadi data kantor tetap aman.

Agustus 14, 2012

BERAT UNTUK PERGI


Tinggal menghitung hari waktu untuk pergi. Tapi rasanya masih sangat enggan untuk segera menyelesaikan packing. Nyicil packing dari bulan kemarin, mpe sekarang baru dapat 5 dus plus 1 tas besar isi pakaian yang langsung sobek pegangannya coz kelebihan muatan, jadi terpaksa harus dilakban dah.
Dewot yang sejak awal bulan ini memutuskan untuk pindah ke paviliun coz dia sudah menikah jadi akan lebih nyaman klo tinggal memisah, juga pindahan nyicil2. Takut ga kerasan di tempat baru. Bantal, peralatan makan dan beberapa potong pakaian masih ditinggal untuk berjaga-jaga klo pengin pulang ke kost.
Ga tau ada magnet apakah di kost hingga sangat berat rasanya buat penghuni kost untuk melepaskan kamar dan pergi dari situ.

Sudah 9 tahun stay di sana. Kost bagi kami semua bukan lagi kost tetapi sudah kayak rumah sendiri. Banyak hal yang telah kami lewati bersama dan itu yang mendekatkan kami satu sama lain.
Banyak tetangga2 yang begitu care dengan kami, dengan tulus mau membantu saat kita butuh pertolongan. Kayak di kampung sendiri aja.

Tapi masak iya 10 tahun mau jadi anak kost terus. Bulan depan kuputuskan untuk hengkang. Tapi anak kost masih menahanku untuk tinggal sebulan lagi, October baru beneran pindah.
‘Tega ya meninggalkan kosan? Nanti yang nggantiin jadi Ibu kost siapa?.’
Harus menguatkan hati. Tega ga tega, aku harus tega. Klo ga, aku ga akan pergi2. Ini aja udah molor 3 tahun dari waktu yang seharusnya. Tempat yang di sana sudah menunggu untuk menjadi tempat perlindunganku yang baru. Dan salah satu temanku yang selalu kumintai nasehat juga menyarankanku untuk pindah bulan October, bulan yang bagus katanya.

Aku ga tahu akhirnya bakal pindah kapan. Yang penting barang2 dipacking dulu biar ntar klo mau pindahan sudah siap angkut. Ya, menunggu saat yang tepat untuk pergi. Biarpun ga bisa membayangkan bakal sangat sunyi hari2ku di sana, tapi kurasa memang sudah saatnya aku harus menata hidupku sendiri.
Tetangga di sana tiap kali ketemu selalu menanyakan, ‘Kapan pindah?’
Bahkan ketua lingkungan yang aku sama sekali belum kenal pun sudah tahu klo aku bakal menjadi warga lingkungannya dan mereka semua tampak antusias menyambutku. Ya, aku tahu. Aku tidak akan kesepian di sana. Aku akan memiliki keluarga baru di sana. Hari2 yang menyenangkan sudah menunggu di sana.
Dan pesan temanku yang khawatir coz aku bakal sering di rumah sendiri, ‘Siapkan lilin yang banyak dan pentungan.’
Hahahaha....
Lilin, Ok, buat jaga2 klo lampu mati malam2. Aku kan takut gelap.
Pentungan - buat mentung klo ada penyusup yang berniat jahat. Aku ada lihat pentungan lucu di Ace hardware. Mainan anak berbentuk pedang buat bikin gelembung2 sabun. Ntar beli itu aja ah, bisa skalian dipake buat main gelembung sabun klo pas lagi piknik. Hahahaha......

Agustus 09, 2012

..................... ^_^

I’m happy with my life right now.
Begitu banyak yang terjadi meskipun aku tahu itu tidak terlalu membebaniku tapi cukup membuatku lebih gampang ga connect. Jadi rada error. Hahaha....
Yang hilang, aku sudah berusaha mengikhlaskan. Buatku yang penting tiket Lebaranku pp bisa diurus. Gelo juga tu orang tega ngembat tiket Lebaran. Ga mikir apa nyari tiket Lebaran itu amat susah dan menguras isi kantong. Benar2 ga da plan apa2 libur Lebaran kali ini, membuatku panik klo aku diharuskan membatalkan mudik. Penginnya kumpul bareng keluarga, maen ama Gindut ponakanku yang super berat mpe badanku pegel2 klo kelamaan gendong dia coz klo digendong ga mau diajak duduk, yang nggendhong harus mengajaknya jalan2..:D

Sekarang aku bisa kembali menekuni hobi lamaku berkebun. Klo sudah dihadapkan pada tanaman ijo2, aku bisa betah sibuk berjam-jam.
Nyabutin rumput, nyiramin tanaman tiap sore, baru brenti klo azan maghrib sudah berkumandang.
Benar2 menyita waktu soalnya aku belum punya ember, jadi we bolak-balik nyiramin tanaman pake gayung doang. Gapapa sekalian olahraga buat yang kurang olahraga kayak aku. Hahahaha....
Ya, lewat maghrib aku sudah harus kembali pulang klo ga bakal berhadapan ama banyak samber mata ato samber colok. Maklum urip neng ndesa. :D

Sebenarnya lagi banyak banget yang pengin kutulis. Tapi menginat aku sekarang sedang sangat sibuk dan sekarang aku sudah tidak bisa leluasa lagi menulis di rumah coz alat menulisku disukai dan diambil orang, jadilah harus bersabar menunggu punya waktu luang dan ngumpulin dulu buat beli alat pencatat baru.
Suka heran klo pas alatnya ada dianggurin, giliran alatnya ga ada, jadi sangat pengin make.
Beginilah manusia, tidak pernah bisa diikuti jalan pikirannya. Hehehe.....

Yeeeah, hidup itu indah, asal kita tahu caranya dan aku selalu tahu caranya..... ~_^