Hari
ini tanggal 17 Agustus 2012, untuk pertama kalinya setelah 9 taon kerja aku
harus ikut upacara. Upacara pertamaku setelah 13 tahun tidak ikut upacara.
Upacara terakhir waktu kelas III SMA.
Dan
sepertinya mulai tahun ini, untuk ke depan tiap tgl 17 Agustus, wajib ikut
upacara.
Sebagai
warga negara yang baik, apa salahnya turut memperingati kemerdekaan bangsa
dengan upacara. Hehehe....
Tadinya
kukira tahun ini aku tidak diharuskan ikut upacara seperti tahun2 sebelumnya.
Ternyata untuk tahun ini semua diwajibkan ikut upacara. Tidak ada toleransi
biarpun aku merengek-rengek minta izin ga ikut upacara coz aku sudah pegang
tiket mudik untuk tgl 16 Agustus malam.
Akhirnya
dengan terpaksa tiket tgl 16 kumundurkan jadi tgl 17 malam. Untung ada kereta
tambahan pk.21.00, jadi aku masih bisa kebagian tiket.
Harus
menerima kenyataan tiketku dipotong 25% senilai Rp.85.000,- coz ternyata tiket
tidak bisa dicancel dua kali.
Sebelumnya
aku pernah men-cancel tiketku yang jurusan Surabaya menjadi jurusan Solo biar
aku punya waktu lebih leluasa ke stasiun, jam 5 sore Bandung jelang Lebaran
terlalu macet.
Aku
ikut upacara kelompok TK-SD yang dimulai pk.07.30. Upacara rasanya berlangsung
sangat cepat. Tidak sampai 30 menit upacara sudah selesai. Bahkan semua peserta
upacara sama sekali tidak sampai merasakan teriknya matahari.
Ketika
berjalan melewati lapangan sepakbola tempat upacara SMP-SMA berlangsung, kita cuma ketawa-ketiwi. Mereka yang upacara mulai pk.07.00 baru selesai pk.08.30.
Hehehehe....
Mengikuti
upacara sungguh membawaku ke masa2 silam. Aku jadi ingat upacara2ku zaman SD,
SMP, SMA.
Waktu
SD aku kebanyakan ikut bertugas jadi pengintil pembina upacara, menjadi pembawa
teks Pancasila. Hahaha.
Sedangkan
waktu SMP aku seringnya jadi pembaca teks UUD 1945 klo ga pembaca doa.
Setelah
SMA aku baru benar2 pure ikut upacara coz jadi peserta. Petugas kebanyakan
diserahkan kepada pasukan inti alias tonti yang sudah benar2 terlatih.
Klo pun yang giliran tugas perwakilan kelas, itu pun didominasi oleh anggota tonti yang berada di kelas tsb.
Klo pun yang giliran tugas perwakilan kelas, itu pun didominasi oleh anggota tonti yang berada di kelas tsb.
Zaman
di Yogya, klo ikut upacara harus benar2 merasakan teriknya matahari karena di
Yogya benar2 panas. Klo habis upacara ga sampai peluh bercucuran itu namanya
bukan upacara.
Menyenangkan
juga jadi flashback ke zaman masih jadi siswa.
Di
awal harus hormat kepada pemimpin upacara, pembina upacara dan bendera, aku
masih merasa kagok. Juga saat mengikuti aba2 istirahat di tempat.
Yang
aku merasa berbeda, dulu saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan
cipta, aku merasa lama banget, pikiran sampai sempat mengembara ke mana2. Barusan
aku merasa jadi tidak terlalu lama. Atau mungkin karena kita tidak ikut
menyanyi tapi mendengarkan iringan instrumen pianika anak2 SD.
HUT
RI, aku jadi kangen masa2 kecilku dulu di mana dulu banyak memasang bendera
plastik kecil2 di depan rumah. Gotong-royong ma babe, bendera digantungin pake
kenur.
17
Agustus tahun depan jangan lupa ikut upacara lagi yak.
Hehehehehe....
Meredeka!!!!!!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar