Bukankah sex itu sesuatu yang tabu untuk
dibicarakan, kenapa aku membahasnya di sini. Yee...... aku ga akan mengupasnya
secara vulgar. Aku hanya mengupasnya menurut pandanganku saja.
Sex
itu apa?
Haha...
aku ingat betapa kelabakannya temanku ketika anak lelakinya yang masih kelas 5
SD bertanya ke mamanya. Dan si mama akhirnya melempar tanggung jawab untuk
menjawab ke suaminya yang akhirnya bikin suaminya juga bingung musti jawab apa.
Aku
juga klo ada anak kecil yang nanya kepadaku, mungkin aku juga akan bingung
musti jawab apa. Tapi memang mereka berhak untuk tahu. Mencari tahu dari kita,
orang terdekat itu lebih safe bukan
daripada dia mencari tahu ke sumber lain (orang lain atau internet) yang bisa
jadi malah akan menjerumuskannya.
Ya,
saatnya orangtua belajar bagaimana cara
yang tepat menjelaskan dan memperkenalkan sex ke anak jika si anak mulai ingin
tahu dan banyak tanya.
Apakah
aku dulu tahu tentang sex dari orangtuaku. Haha... tentu saja tidak. Aku malu
untuk bertanya pada mereka dan sama sekali tidak pernah bertanya pada mereka.
Aku tahu dari pergaulanku dengan teman2.
Dulu
waktu masih kecil, dengan cara berpikir anak kecil. Teman mainku banyak
cowoknya. Kita sering mandi di sungai bareng, keluyuran menyeberang sungai dan
mendaki bukit bareng. Pokoknya tiap sore sampai jelang maghrib kita pasti maen
bareng. Permainan yang seru dan kita tidak pernah merasa bosan.
Dulu
dalam pandangan kita, cowok dan cewek klo duduk bareng maen pengantin2an atau
tidur bareng, nanti anak cewek bisa hamil. Tapi ya mikirnya masih polos.
Berarti aku ma temen cowokku ga boleh duduk bareng maen pengantin2an atau tidur
bareng. Pernah waktu itu habis belajar bersama terus tiduran bareng satu
ranjang di ranjang nenekku pada berjajar cowok cewek 4-5 orang. Habis itu
kepikiran... aduh klo aku hamil gimana ya..... Haha kacau. Zaman kelas 3 SD
dulu...
Di
kelas 5-6 SD, ada temanku sekelas, cewek, suka bawa majalah dewasa, nyolong
minjem punya kakaknya. Isinya ceita2 hot yang sangat vulgar. Dan itu secara
sembunyi-sembunyi bergiliran dipinjem anak2 cewek, dibawa pulang ke rumah.
Bacanya juga di rumah sambil ngumpet2. Parah bener dah temanku itu. Yang parah
sebenernya kakak cowok temenku itu. Hahahaha... Klo sampe ketahuan guru atau
ortu bisa dipastikan langsung disetrap ini mah.
Yah,
dari situlah akhirnya aku n temen2 SD-ku mulai mengenal kata sex.
Nonton
video orang dewasa. Haha... ga usah munafiklah. Yang alim sekalipun pasti
pengin tahu juga. Klo untuk yang satu ini, aku nonton juga karena pergaulan.
Biasalah anak2 kost, klo ada cerita baru yang lagi heboh, pasti buru2 hunting.
Lagian secara usia 17+ sudah boleh nonton kan. Hihi....
Kurasa
pengetahuan tentang sex ini wajib diketahui. Supaya kita bisa menjaga diri dan
mengontrol diri. Tahu batasan2 mana yang tak boleh dilanggar jika memang belum
diizinkan untuk itu. Jangan sampai karena sama sekali tutup mata, akhirnya
malah kebablasan dan akhirnya MBA. Yah, ini terjadi pada beberapa temanku yang
boleh dibilang mereka paling alim dan ga neko2 dibanding teman2 lain yang lebih
urakan.
Cuma
aku ga suka dengan orang2 dewasa yang mengangap sex itu wajib hukumnya bahkan
seperti kebutuhan primer yang harus didahulukan. Secara terang2an dan tanpa
malu merayu orang lain yang notabene bukan pasangannya untuk memenuhi
hasratnya. Benar2 tidak tahu etika. Sepertinya mereka menganggap cewek itu
hanyalah merupakan alat untuk memuaskan mereka saja. Hhhhhhh.... Aku paling ga
suka menghadapi orang2 seperti ini. Jangan sekali2 memberi peluang atau ketika
setan sudah bertindak, kamu sudah tidak akan bisa mundur lagi dan tinggal
menyesal di kemudian hari.
Aku
juga merasa benar2 tidak nyaman ketika suatu ketika pernah diajak oleh kakakku
main ke kontrakan teman cowoknya yang aku tidak terlalu dekat dan kudapati mereka
sedang nonton blue film. Benar2 jadi salting dan mati gaya. Ga tahu harus
berbuat apa. Mau pergi ga enak ma kakakku, mau ikut nonton rasa ga nyaman
nonton bersama cowok2 itu. Huehue.....
Ya,
tak bisa dipungkiri, sex itu menarik untuk dibicarakan dan menarik minat banyak
orang meskipun dibicarakan secara sembunyi2. Dan di beberapa grup yang aku
ikuti pun, sesekali anak2 cowok menyelipi candaan dengan hal2 yang menjurus.
Klo sudah begini, anak2 cewek memilih diam, pura2 tidak baca, atau kasak kusuk di
belakang dengan temen2 di grup khusus cewek, saling curhat jika kita mulai
merasa tidak nyaman dengan obrolan. Aku pun pernah mengusulkan supaya anak2
cowok bikin grup khusus cowok jika mereka mau membahas yang menjurus2 karena
terus terang terkadang kita merasa risi. Tapi mereka tidak mau. Ya....
Sudahlah....
Mungkin
ini yang akan membuat hidup mereka berasa lebih hidup.
Sekarang
ini, teknologi semakin maju. Kita dapat dengan mudah mengakses berbagai situs.
Semoga hal ini tidak menjadikan kita lupa untuk menjaga etika. Tetap menjaga
budaya ketimuran. Tetap control diri dan mawas diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar