Maret 20, 2012

SAKIT TAPI BELUM TENTU BENAR2 SAKIT


Terulang lagi, bulan kemarin aku kembali berkunjung ke dokter spesialis penyakit dalam. Kali ini aku sengaja memilih dokter yang berbeda dari yang kemarin2. Aku yakin kali ini aku benar2 sakit, so aku sengaja menghindari dokter yang kemarin2 menyatakan ‘aku tidak sakit’. Hahahaha.....

Beberapa hari belakangan perutku terasa benar2 sakit saat buang air kecil. Kemungkinan ISK. Aku sudah minum obat dan antibiotik yang diresepkan temanku yang jadi dokter. Sesudah minum obat, sakit saat buang air kecil memang sudah tidak lagi kurasakan tapi rasa nyeri di perutku kadang2 masih suka muncul, benar2 mengganggu konsentrasi kerjaku.
Akhirnya hari itu aku memutuskan izin kerja untuk memeriksakan diri ke dokter.

Antree dokter itu benar2 melelahkan. Beruntung aku sudah mendaftar sebelumnya by phone jadi aku bisa dapat antrean no 7. Ternyata aku yang sudah sengaja datang telat masih harus menunggu 1 ½ jam coz dokter datangnya telat.

Mendengar keluhanku aku diminta tes urine. Aku kali ini kembali ditemani temanku yang kerja di seberang rumah sakit. Jadi sambil menunggu aku ada teman mengobrol. Dalam hati aku berucap, jika hasil tes kali ini ternyata aku baik2 saja, mungkin memang harus dipikirkan untuk mengunjungi psikiater. Hahhahahaha.....

Usai urusanku dengan laboratorium, sambil menunggu hasil tes keluar, aku nyamperin temanku yang sedang membaca Intisari ekstra-ku edisi kesehatan. Saat melihatku dia tertawa.
‘Nih baca ini. Katanya sakit itu belum tentu sakit. Ada orang yang sampai menghabiskan banyak uang untuk tes segala macam ternyata hasilnya tidak sakit. Edisinya pas. Hehehehe....’

Hohoho.... jangan2 iya ya. Aku kelewat stress jadi mungkin biang dari penyakitku ini coz stress.
Di artike berjudul ‘Sakit di pikiran, Gejala di badan’ diuraikan bahwa sebenarnya banyak orang yang menderita psikosomatis. Gejala sakit kepala, lemas, tak bergairah tapi sebenarnya tak ada masalah dengan tubuh. Sudah minum banyak vitamin untuk meningkatkan vitalitas tapi fisik tetap saja terasa lemah. Pasien merasakan sakit perut, sakit kepala, jantung berdebar-debar tanpa alasan yang jelas.
Pasien seperti ini sebenarnya tidak membutuhkan obat. Obat2 yang biasanya berisi penenang hanya sekedar menghilangkan gejala dan tidak menyembuhkan sampai ke akar penyakit. Jika dokter menuruti pasien dengan memberinya obat malahan akan membuat pasien mengalami ketergantungan dengan obat dan menjadi sakit sungguhan. Idealnya pasien seperti ini direkomendasikan ke psikiater. Carilah dokter yang mau mendengarkan, bukan dokter yang ramai pasiennya yang tidak punya banyak waktu untuk pasien.
Hmmmmm...... haruskah aku mengunjungi psikiater. Hahahaha........

Dan ketika hasil tes lab sudah keluar dan aku kembali ke dokter untuk menunjukkan hasil lab-ku keesokan hari, yang terjadi seperti dugaanku:
‘Kamu tuh ga sakit. Ini hasilnya bersih. Ga dikasih obat, ini antibiotik aja. Harus minum yang banyak, sehari 2 liter.’
‘Tapi suka sakit kenapa ya dok, saya ada maag juga.’
‘Apalagi ada maag. Kalau maag ga boleh banyak minum obat.’
‘Tapi kenapa kadang kepala suka pusing, tangan juga suka gemeteran dok?’
‘Ini masih muda, keluhan dari atas ke bawah. Kamu tuh ga sakit.’
‘Tapi kenapa suka gemeteran, klo megang sesuatu kerasa banget.’
‘Ya sudah, tes lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, ...... Suster tolong bikinkan surat pengantarnya.’
Dokter mulai tidak sabar dan memarahiku. Dokternya benar2 galak dan tidak sabaran, membuatku tertawa dimarahi olehnya..... :D

‘Bener mau tes? Kalau tes ini habisnya sekitar 800-an,’ tanya suster yang baik dan sabar.
Denger tes fungsi hati, fungsi ginjal dst, aku jadi khawatir. Bukan masalah biaya yang membuatku takut tapi tes macam apakah ini? Endoskopi yang aku tahu, alat dimasukkan lewat mulut ke lambung, yang kata beberapa temanku sakitnya luar biasa, membuatku ketakutan sendiri tes seperti apakah yang akan kujalani nanti. Hohohoho.... jadi gamang.
Belum nanti kalau ternyata hasilnya aku baik2 saja. Hooooo.... benar2 pemborosan waktu dan biaya. Pasti bakal lebih diketawain dedeku n temen2ku.

‘Wah, kayaknya tes-nya jangan sekarang suster, saya harus nanya dulu.’
‘Nanti kalau berubah pikiran, langsung ke saya aja ya. Saya kasih pengantar tes lab-nya.’
‘Ya... ya... Makasih Suster.’
Dan pulanglah aku dengan tertawa. Menelepon rumah, mendengar suara tangisan baby Skotie-ponakan baruku, yang baru pertama kali kudengar, itu sangat membuatku merasa lebih baik.

Ya, aku percaya aku baik2 saja. Asal jangan banyak pikiran, merilekskan diri, aku pasti akan lebih sehat.

Saat sakit yang tidak terdeteksi dunia medis, tidak ada salahnya mengunjungi psikiater barangkali anda mengalami psikosomatis atau bertanyalah pada orang pintar barangkali ada hal2 di luar nalar yang menyerang kita. Hahahaha......

Mengunjungi psikiater, kuarasa aku belum benar2 memerlukannya untuk saat ini coz aku masih bisa beraktifitas seperti biasa, masih bisa tertawa lepas dan bisa hidup secara normal...... #penilaianku sendiri.. ;p
Mengunjungi orang pintar?
Aku tidak perlu susah2 mengunjungi orang pintar coz aku punya teman yang dianugerahi indera keenam. Seperti biasanya aku selalu menceritakan banyak hal ke dia saat bertemu, jadi bukan sengaja menemuinya. Dia menyarankanku untuk pindah posisi kamar, memindah tempat tidur. Kemungkinan kesehatanku yang menurun sejak 3 tahun terakhir berdasarkan penglihatan mata batinnya, aku terkena imbas dari perseteruan antara 2 pihak yang sebenarnya tidak ditujukan ke aku tapi ternyata aku yang kena. Hohoho.... susah untuk dipercaya. Zaman modern gini masih ada saja yang menggunakan cara2 pengecut untuk mencapai tujuannya.
Seperti kata pepatah, cinta ditolak dukun bertindak.
Sangat tidak respek dengan orang2 yang menggunakan cara2 pengecut seperti ini.

Akhirnya selama 3 hari aku meluangkan waktu untuk berganti posisi kamar. Sungguh melelahkan mengingat kamarku yang sudah layak disebut gudang boentil coz saking banyaknya barang.... :D
Percaya tidak percaya, setelah berganti posisi kamar, aku merasa keadaanku jauh lebih baik. Aku yang biasanya ketika merasa cape terus tidur, kemudian saat bangun tidur malah merasa lebih cape, sekarang merasa lebih rileks. Aku jadi bisa lebih sering bangun pagi. Bangun tidur badan terasa lebih segar.
Yeeeeah...... Tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Just Heaven knows. Yang jelas aku diminta untuk lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri pada-Nya, meminta perlindungan-Nya.

Ya, aku percaya semuanya akan baik2 saja.
Banyak dokter menyatakan aku sehat, aku harus merasa bersyukur bukan. Hehehehe....
Dokterku berarti dokter yang baik, dokter yang tidak sembarangan memberikan obat ke pasiennya.
Memberikan obat benar2 berdasarkan keperluan.
Sangat jauh berbeda dengan ketika aku periksa ke dokter umum di klinik2 kecil, biasanya sekali berobat aku mendapatkan 3 sampai 4 macam obat. Bukankah banyak mengkonsumsi obat itu tidak baik, obat adalah racun.
Ya, mulai sekarang aku akan mengurangi mengkonsumsi obat. Diperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.

Hehehehe.... Itu niatku. Realisasinya sangat sulit dilakukan di tengah2 kegiatanku yang seabrek.
Perlu dipikirkan untuk mencari asisten atau manager. Hahahahaha...... #lebai kumat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar