Hehe...
jatuh cinta... berjuta rasanya...
Aku
menulis ini bukan karena aku sedang jatuh cinta yaaa..... Tapi karena aku mulai
menertawakan kenangan2 zaman dulu, bertahun-tahun yang lalu.
Sudah
bisa menertawakan dan sudah mau menuliskannya berarti aku sudah bener2 move on.
Hihi....
Cinta
monyet zaman SD. Aku seneng banget waktu bisa bikin drama di kelas bareng dia.
Kita bikin drama dengan tema Natal. Menurutku dia adalah cowok paling cakep di
kelasku waktu itu. Tapi playboy-nya ga ketulungan. Hihi..
Belakangan
waktu kelas 3 SMP hampir lulus, dia pulang sekolah mengikutiku pulang, kukira
dia mau main ke rumahku. Kami naik sepeda berjejeran sambil ngobrol. Sampai
dekat rumahku dia bilang gini,”Kenapa dulu waktu SD kamu menolakku?”. Hahahaha...
aku ketawa ga nyangka dengar pertanyaan spontannya. Dia minta aku menuliskannya
dalam surat kemudian berbalik pulang, ga jadi maen ke rumahku.
Waktu
SD kami jarang banget saling sapa karena waktu itu kita dipacok-pacokkan
(dijodoh-jodohkan). Dan anak2 klo sudah meledek teramat sadis, bisa bikin kita
nangis dan ga mau ke sekolah lagi. Jadi jangan sampai terpergok lagi ngobrol
berdua. Bahaya..... Setelah SMP baru kita suka ngobrol meskipun waktu itu kita
beda kelas. Dia sering nyamper ke kelasku, bahkan sering memakai topiku klo mau
ngapelin cewek. Suka curhat2 ke aku tentang cewek yang lagi jadi incarannya.
Waktu
SMP itu aku dulu pernah suka ama kakak kelas yang sepedanya warna ungu. Aku sudah suka
sejak aku masih SD kelas 6 dan papasan ma dia yang lagi berangkat sekolah. Suka-suka ga jelas. Hahaha.
Belakangan tetanggaku depan rumah yang juga temannya sekelas menceritakan
perihal aku suka ma cowok itu dan cowok itu jadi suka nitip salam, bahkan
pernah mpe main ke tetanggaku yang rumahnya di depan rumahku persis. Aku jadi
malu dan kesel ama tetanggaku dan entah kenapa kemudian rasa suka itu berangsur
menghilang dengan sendirinya.
Waktu
SMA. Ini kali pertama aku bena2 suka ama cowok. Beda kelas. Aku juga ga tau bagaimana awal mulanya hingga rasa suka itu ada. Mungkin pandangan mata tidak bisa berbohong ya. Bisa papasan, bisa jajan
di kantin bareng, bisa pulang beriringan, meskipun kita masing2 dengan geng kita, rasanya sudah seneng banget.
Waktu
sama2 jajan di kantin, secara ga sengaja tangan kita masuk ke stopples
yang sama, karena sama2 mo ngambil permen hingga tangan ga bisa keluar karena tangan sama2 menggenggam permen, kemudian dia melepaskan permennya dulu dan mengeluarkan tangannya. Setelah aku mengambil sejumlah permen yang akan kubeli, baru kemudian dia mengambil permen yang akan dibelinya. Lucu. Hihi... bisa kebetulan gitu yak.
Waktu
dia dan geng-nya lagi main volley di halaman sekolah, terus aku lewat, dia
sengaja menendang bola volley ke arahku, terus minta aku mengambilkannya. Aku
bilang, ‘Aku tendang ya?’ Dia mengiyakan, kemudian kutendang ke arahnya. Hihi...
Waktu
sudah sama2 telat sekolah, bel sudah cukup lama berdering tapi kita masih aja asik baca
koran yang ditempel di papan deket parkiran. Baca sebelah2an. Sama2 ga fokus baca. Jantungku
waktu itu berdegup ga karuan. Ga peduli yang di kelas sudah pada mulai belajar.
Manfaatin toleransi keterlambatan 15 menit. Hahaha...
Waktu acara kemah pramuka yang aku tahu dia selalu menoleh memastikan aku sudah menyeberang sungai dengan selamat baru kemudian dia meneruskan langkah. Dan waktu malam api unggun dia dan teman2nya dengan usil menyorotkan cahaya senter ke arahku. Kemudian aku memprovokasi teman2ku satu regu waktu acara persembahan dari tiap regu, supaya regu kami menyanyikan lagu ‘Hanya Kau Seorang’ yang memang secara khusus kutujukan untuknya. Ihiiir....
Waktu acara kemah pramuka yang aku tahu dia selalu menoleh memastikan aku sudah menyeberang sungai dengan selamat baru kemudian dia meneruskan langkah. Dan waktu malam api unggun dia dan teman2nya dengan usil menyorotkan cahaya senter ke arahku. Kemudian aku memprovokasi teman2ku satu regu waktu acara persembahan dari tiap regu, supaya regu kami menyanyikan lagu ‘Hanya Kau Seorang’ yang memang secara khusus kutujukan untuknya. Ihiiir....
Waktu
kelar dari study tour ke Bali dan kita sama2 mo ngumpulin laporan, dia ma
temennya nyamperin dan nanya tentang laporan mereka. Terus aku buka2 laporan
kelompoknya dan dengan serius aku kasih saran. Hihi... dia ga tahu betapa
deg2annya aku waktu itu.
Setelah masa ujian sekolah, dia dan teman2nya sesudah pulang sekolah nongkrong di depan
kelasku, saat itu aku dan beberapa temanku duduk di pendopo depan kelas. Dia menyanyikan ‘I
miss u like crazy’nya The Moffat dengan diiringi gitar. So sweeeeeeet......
Waktu
jelang kelulusan, aku dateng ke kelasnya minta tanda tangan teman sekelasnya
yang kukenal di baju seragamku. Pengin minta tanda tangannya, rasa gengsi yang
teramat sangat menghambatku untuk meminta dulu padahal aku sangat ingin dan
akhirnya aku ga dapat tanda tangannya padahal dia ada di deketku sibuk menanda
tangani baju temen2nya sambil ketawa-ketiwi memperhatikanku. Hiks...
Terlalu
banyak cerita zaman SMA. Berlembar-lembar pun akan cukup untuk diceritakan.
Hahahaha...
Tapi
ya dasar anak2 SMA yang sama2 tidak tahu harus memulai dari mana, akhirnya
sampai kita lulus pun masih begitu2 saja. Sedihnya waktu itu. Bisa dibilang kasih tak sampai atau kasih tak terungkap.
Zaman
kuliah rasanya tidak perlu kuceritakan. Rasanya aku dulu pernah sekilas
menulis. Cuma ada seseorang yang dulu waktu kuliah yang aku tahu dia care
padaku. Aku beberapa kali memergokinya sedang memperhatikanku. Sebenarnya klo
dia mau terus terang mungkin aku akan mempertimbangkannya, tapi dia sepertinya tidak
punya keberanian untuk ngomong terlebih setelah tahu klo teman baiknya
menyukaiku.
Pernah
suatu ketika kita ada acara bersama teman2 kampus menginap di pantai,
sebenarnya aku ada kesempatan untuk berboncengan dengannya menuju pantai dari
Wonosari, karena sebagai panitia aku harus prepare segala sesuatu duluan. Tapi
temenku cewek yang mengeluh pusing klo harus naik bus, kekeuh minta
berboncengan dengannya. Aku geli melihat muka dongkolnya. Dia berusaha membujuk
temenku untuk naik bus saja tapi temenku tetep tidak mau. Akhirnya aku yang
mengalah. Hihi...
Tapi bukan dia cowok yang berhasil membuatku mewek2 waktu itu. Ah lupakan masa kuliah.
Tapi bukan dia cowok yang berhasil membuatku mewek2 waktu itu. Ah lupakan masa kuliah.
Cerita
di Bandung. Hihi rasanya lebih baik aku tidak usah cerita. Takut ada yang baca
bikin aku malu. #tutupmuka
Yang
jelas aku pernah menyukai seseorang yang aku tahu sebenernya aku ga pengin suka,
karena sejak awal aku tahu akan ada sangat banyak ketidakcocokan selain faktor
usia yang dia beberapa bulan lebih muda, tapi waktu tersadar aku sudah
menyukainya. Aku benar2 bersemangat jika ketemu dia. Tapi akhirnya aku tahu,
yang aku pikirkan tentang dia ternyata salah. Penafsiranku tentang mimpi2 yang
selalu menghantuiku juga salah.
Dan
aku tahu, Tuhan menjawab doa2ku. Jika memang jodohku tolong dekatkan, tetapi
jika bukan tolong jauhkan. Ternyata akhirnya kami dijauhkan.
Ya,
itu jawaban-Nya atas doa2ku.
Jika ditanya bagaimana jika suatu saat aku harus bertemu dengan mereka2 yang pernah mewarnai hidupku. Haha... Ada yang aku ga peduli, tapi ada juga yang aku merasa lebih baik tidak ketemu. Toh kami sudah menikmati hidup kami masing2 sekarang ini.
Jika ditanya bagaimana jika suatu saat aku harus bertemu dengan mereka2 yang pernah mewarnai hidupku. Haha... Ada yang aku ga peduli, tapi ada juga yang aku merasa lebih baik tidak ketemu. Toh kami sudah menikmati hidup kami masing2 sekarang ini.
Dan
sekarang...
Aku
lagi menikmati kesendirianku.
Meskipun
kadang berkelebat rasa bimbang, tapi aku masih takut untuk
melangkah. Masih ada rasa tidak yakin dan ketakutan untuk memutuskan hal yang
salah.
Biarlah
Dia yang memimpin langkahku, aku tahu itu yang terbaik untukku.