Tuesday,
October 1st, 2013
Pengalamanku
hari ini dengan tukang parkir
Ketika
aku pergi ke toko buku yg aku tau di temboknya tertulis besar2 parkir gratis,
kulihat seorang tukang parkir di situ yg sedang sibuk mengarahkan mobil2 yg
keluar masuk area toko dgn kostum serba orange.
Dalam
hati, aku berucap: 'Yah, udah ga gratis lagi deh'.
Saat
pulang, bapak tukang parkir ini berada di area parkir motor, membantu motor2 yg
mau keluar. Sudah kusiapkan uang ribuan di saku jaketku.
Kulihat
cowok di sebelahku langsung pergi gitu aja tanpa bayar. Pikirku dlm hati, 'ah,
mungkin waktu byr aku ga lihat.'
Karena
di situ memang terbiasa ga ditarik parkir.
Kulihat
cewek di dekatku sudah menggenggam uang, tapi ragu2 mo ngasih. Dia bingung
juga, gratis ga ya?
Akhirnya
kulihat dgn jelas, ketika seorang cowok mengulurkan lembaran dua ribuan, bapak
itu dgn halus menolaknya, 'Sudah, dibawa saja.'
Sungguh
terpana aku melihatnya.
Menyesal
aku sudah underestimated duluan dgn si bapak. Ternyata masih ada orang yg tulus
menjalankan tugasnya.
Seraya
berlalu kuucapkan terimakasih ke si bapak yg membantu mengeluarkan motorku.
Bapak yg dgn ramah menjawab ucapan terimakasihku.
Ya,
tulus aku berterimakasih padanya, bukan hanya sekedar basa-basi atau formalitas
belaka.
Tuesday,
October 8th, 2013
Lagi,
Pengalamanku dengan tukang parkir
Hari
ini sesudah beres urusanku ke bank, aku melanjutkan urusanku ke kantor pajak.
Sebelumnya aku mampir dulu ke Jl. ABC untuk mengganti tali jamku yang bermasalah.
Sengaja
aku parkir di dekat perempatan jalan Banceuy biar ga usah memutar coz Jl. ABC
jalannya searah. Aku tanya ke tukang parkir dimanakah letak toko jam. Dia
menunjuk ke arah barat. Aku bilang mau ganti tali jam. Dia kemudian menunjuk ke
deretan toko yang ga terlalu jauh dari tempat parkir. Aku rada ga ngerti apa
yang diomongkannya karena dia ngomongnya gagap. Dia kemudian jalan di depanku
sambil pake bahasa isyarat menyuruhku mengikutinya.
Akupun
tergopoh-gopoh mengikuti jalannya yang cepat sekali. Dia baru berhenti di depan
toko yang dia maksud.
Di
toko itu akhirnya aku menemukan apa yang kucari. Sekaligus aku mengganti tali
jam untuk 2 jam-ku, kebetulan ada size yang pas. (Sudah lama aku hunting size
yang pas, tidak nemu2 juga).
Selesai
urusanku, aku segera menuju tempat aku memarkir motor. Melihatku datang, tukang
parkir itu dengan sigap segera mengeluarkan motorku. Hohoho.... dia masih
mengingat dengan baik yang mana motorku.
Aku
senang dengan pelayanannya. Kuraih uang 5 ribu dari sakuku dan kuberikan
kepadanya sambil berucap,’Kembalinya ga usah.’
Dia
terlihat senang sekali. Dengan gagap dia berterimakasih.
Diaturnya
bawaanku coz nambah jinjingan berisi jam dinding. Hahaha maklum ibu2 PKK, iseng
nawar jam yang menurutku bagus, ternyata dikasih ya sudah akhirnya dibeli juga.
Dia
juga yang meraihkan slah motorku coz starter-nya lagi ngadat. Ga hanya itu dia
juga men-stop mobil yang lewat di belakangku, memberiku kesempatan biar melaju
dulu. Lebai sangat ya sebenarnya. Tapi itu wujud dari ungkapan betapa
berterimakasihnya dia. Wajahnya masih berseri-seri ketika kutinggalkan.
Ga
sangka uang 5 ribu bisa membuatnya demikian senang. Aku pun jadi ketularan
senang. Dan jadilah aku tersenyum-senyum terus di sepanjang perjalananku ke
kantor pajak. Untung aku pake slayer penutup muka. Hahaha.....
Aku
jadi tahu pepatah, ‘Jika kau ingin bahagia, banyak-banyaklah memberi’ itu
tenyata benar adanya dan sangat manjur menghilangkan stress.
So....
jika ingin bahagia, banyak-banyaklah memberi dari yang kaupunya. Biarpun Cuma
sedikit, bisa jadi itu sangat berarti buat orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar