November 06, 2013

PENGALAMANKU DENGAN TUKANG PARKIR

Tuesday, October 1st, 2013

Pengalamanku hari ini dengan tukang parkir

Ketika aku pergi ke toko buku yg aku tau di temboknya tertulis besar2 parkir gratis, kulihat seorang tukang parkir di situ yg sedang sibuk mengarahkan mobil2 yg keluar masuk area toko dgn kostum serba orange.
Dalam hati, aku berucap: 'Yah, udah ga gratis lagi deh'.
Saat pulang, bapak tukang parkir ini berada di area parkir motor, membantu motor2 yg mau keluar. Sudah kusiapkan uang ribuan di saku jaketku.
Kulihat cowok di sebelahku langsung pergi gitu aja tanpa bayar. Pikirku dlm hati, 'ah, mungkin waktu byr aku ga lihat.'
Karena di situ memang terbiasa ga ditarik parkir.
Kulihat cewek di dekatku sudah menggenggam uang, tapi ragu2 mo ngasih. Dia bingung juga, gratis ga ya?
Akhirnya kulihat dgn jelas, ketika seorang cowok mengulurkan lembaran dua ribuan, bapak itu dgn halus menolaknya, 'Sudah, dibawa saja.'
Sungguh terpana aku melihatnya.
Menyesal aku sudah underestimated duluan dgn si bapak. Ternyata masih ada orang yg tulus menjalankan tugasnya.
Seraya berlalu kuucapkan terimakasih ke si bapak yg membantu mengeluarkan motorku. Bapak yg dgn ramah menjawab ucapan terimakasihku.
Ya, tulus aku berterimakasih padanya, bukan hanya sekedar basa-basi atau formalitas belaka.
Terimakasih atas pelajaran yg kuterima hari ini Pak.

Tuesday, October 8th, 2013

Lagi, Pengalamanku dengan tukang parkir

Hari ini sesudah beres urusanku ke bank, aku melanjutkan urusanku ke kantor pajak. Sebelumnya aku mampir dulu ke Jl. ABC untuk mengganti tali jamku yang bermasalah.
Sengaja aku parkir di dekat perempatan jalan Banceuy biar ga usah memutar coz Jl. ABC jalannya searah. Aku tanya ke tukang parkir dimanakah letak toko jam. Dia menunjuk ke arah barat. Aku bilang mau ganti tali jam. Dia kemudian menunjuk ke deretan toko yang ga terlalu jauh dari tempat parkir. Aku rada ga ngerti apa yang diomongkannya karena dia ngomongnya gagap. Dia kemudian jalan di depanku sambil pake bahasa isyarat menyuruhku mengikutinya.
Akupun tergopoh-gopoh mengikuti jalannya yang cepat sekali. Dia baru berhenti di depan toko yang dia maksud.
Di toko itu akhirnya aku menemukan apa yang kucari. Sekaligus aku mengganti tali jam untuk 2 jam-ku, kebetulan ada size yang pas. (Sudah lama aku hunting size yang pas, tidak nemu2 juga).
Selesai urusanku, aku segera menuju tempat aku memarkir motor. Melihatku datang, tukang parkir itu dengan sigap segera mengeluarkan motorku. Hohoho.... dia masih mengingat dengan baik yang mana motorku.
Aku senang dengan pelayanannya. Kuraih uang 5 ribu dari sakuku dan kuberikan kepadanya sambil berucap,’Kembalinya ga usah.’
Dia terlihat senang sekali. Dengan gagap dia berterimakasih.
Diaturnya bawaanku coz nambah jinjingan berisi jam dinding. Hahaha maklum ibu2 PKK, iseng nawar jam yang menurutku bagus, ternyata dikasih ya sudah akhirnya dibeli juga.
Dia juga yang meraihkan slah motorku coz starter-nya lagi ngadat. Ga hanya itu dia juga men-stop mobil yang lewat di belakangku, memberiku kesempatan biar melaju dulu. Lebai sangat ya sebenarnya. Tapi itu wujud dari ungkapan betapa berterimakasihnya dia. Wajahnya masih berseri-seri ketika kutinggalkan.
Ga sangka uang 5 ribu bisa membuatnya demikian senang. Aku pun jadi ketularan senang. Dan jadilah aku tersenyum-senyum terus di sepanjang perjalananku ke kantor pajak. Untung aku pake slayer penutup muka. Hahaha.....

Aku jadi tahu pepatah, ‘Jika kau ingin bahagia, banyak-banyaklah memberi’ itu tenyata benar adanya dan sangat manjur menghilangkan stress.

So.... jika ingin bahagia, banyak-banyaklah memberi dari yang kaupunya. Biarpun Cuma sedikit, bisa jadi itu sangat berarti buat orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar