Maret 14, 2014

BANGGA DAN BAHAGIA ITU SEDERHANA

Apa yang membuat bangga seseorang, belum tentu membuat bangga orang lain.
Apa yang membuat bahagia seseorang, belum tentu membuat bahagia orang lain.
Tapi yang pasti rasa bangga itu membahagiakan.

Ada orang yang merasa bangga ketika dia sudah berhasil menduduki jabatan tinggi, ada yang bangga ketika dia sudah berhasil memiliki semua yang ingin dimilikinya - sudah merdeka secara finansial. Seorang atlet akan merasa bangga saat dia berhasil memenangkan kejuaraan dan rasa bangganya akan mencapai puncak ketika dia berhasil memenangkan kejuaraan internasional. Ya, perjuangan panjang yang disertai pengorbanan yang besar, pada saatnya pasti akan berbuah kebahagiaan.

Aku tidak akan membahas tentang rasa bangga dan rasa bahagia yang begitu luar biasa saat seseorang berhasil meraih apa yang dicita-citakannya. Aku akan membahas tentang rasa bangga dan rasa bahagia itu begitu sederhana. Bangga dan bahagia karena hal2 kecil yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari. Hal2 yang mampu membuat kita tersenyum karena memang kita benar2 ingin tersenyum bukan cuma sekedar senyum basa-basi.
Ya, jika setiap hari kita lewati dengan rasa bahagia, hari2 kita akan bisa kita lewati dengan lebih menyenangkan bukan.

Aku tahu bukan materi dan kedudukan yang membuatku bahagia. Aku bukan seseorang ingin tampil di depan. Ya, aku lebih suka di belakang layar. Karena aku tahu aku memang tak punya kemampuan untuk memimpin.
Aku juga bukan orang yang suka jadi perhatian orang. Jika ada yang terus-terusan memperhatikanku, aku pasti akan merasa salting dan tidak nyaman. Aku pengin bisa dengan bebas dan leluasa makan di pinggir2 jalan atau ngemil di jalan tanpa khawatir jadi omongan dan perhatian orang.
Bahkan ketika sedang beribadah, entah kenapa aku lebih suka di tempat yang sepi, yang di situ tidak banyak orang yang kukenal atau bahkan tak ada yang kukenal. Rasanya aku lebih bebas mendekatkan diri pada-Nya tanpa harus berbasa-basi dengan orang lain, tanpa harus sungkan jika aku pengin punya waktu lebih untuk curhat dengan yang di atas sana.  

BANGGA
Aku merasa begitu bangga ketika pada akhirnya aku bisa mengganti air galon sendiri. Teman2ku di kost dulu suka heran, kenapa aku kuat mengangkat galon sendiri dan memasangnya sendiri. Kenapa aku tidak pernah meminta Aak2 yang mengantarkan galon untuk memasangkannya untukku.
Juga ketika aku bisa mengangkat dan menggeser motorku di kost sendiri, teman2ku pun pada takjub.
‘Kok kuat?’
Hahahaha.......
Aku juga bangga ketika akhirnya aku bisa mengganti tabung gas sendiri, Ketika ada beberapa teman cewek yang maen ke rumah dan entah kenapa pertanyaan mereka selalu sama.
‘Terus klo mau ngganti gas gimana?’
‘Ya ganti sendiri.....’
‘Emang bisa?’
‘Bisa donk!, kataku dengan bangga. Hahaha lebai ga sih.....
Juga ketika akhirnya aku bisa memancing air sendiri ketika pompa air macet, tanpa harus memanggil tukang. Bangganya bukan kepalang. Bahkan bangganya melebihi ketika nilai Nem Matematiku waktu SD tertinggi se-kecamatan. (Hahaha....  sepertinya itulah pencapaian tertinggiku, mpe harus disombongkan di sini :D Oh zaman SD)

Ya, semua yang tak mungkin bisa jadi mungkin jika terpaksa, semua yang sepertinya sulit akhirnya bisa jadi lebih mudah ketika kita tahu tak ada orang lain yang bisa kita harapkan untuk membantu. Ya, terpaksa harus bisa sendiri.... Itu sebuah dorongan semangat yang luar biasa dari diri kita sendiri agar kita bisa melakukan sesuatu sendiri.

Aku jadi terpaksa harus kuat mengangkat galon air sendiri dan menggantinya sendiri karena waktu kost dulu, dispenserku miring. Ini gara2 kesalahanku juga. Waktu itu tutup dispenser belum bener masangnya tapi kupaksa naro galon isi di atasnya. Jadi we miring forever yang suka bikin teman2ku khawatir takut ambruk dan air tumpah ke mana2. Aku sih yakin asal air sudah mencapai keseimbangan, ga akan ambruk. Makanya aku lebih milih memasang dan mengganti sendiri karena aku yang lebih tahu celah2 dispenserku yang miring. Klo si Aak yang masang, aku khawatir keadaan dispenserku bakal tambah parah. Sebuah pemborosan bukan jika aku akhirnya harus beli dispenser baru.

Aku juga jadi kuat mengangkat motorku sendiri itu juga karena terpaksa. Kondisi kostku yang super duper sempit, pada awalnya membuatku merasa pengin menangis saat harus mengeluarkan motorku sendiri. Rasanya berat banget dan motor suka kebentur sana-kebentur sini. Telapak tangan sampai pedih dan lama2 megeras (kapalen --- bhs Jawa).
Kakiku juga jadi biru lebam2 karena kupakai buat nahan motor. Lama2 kakiku jadi ga lebam2 lagi dan mengeluarkan motor jadi ga terlalu bermasalah lagi karena aku jadi terbiasa. Mungkin juga tanganku jadi kuat ngangkat galon air sendiri karena terbiasa ngangkat2 motor. Hehe... maybe....

Mengganti tabung gas sendiri, itu sebuah keharusan. Klo ga, bakalan susah sendiri karena berkali-kali saat aku lagi tanggung masak tiba2 gas habis. Klo ga bisa mengganti sendiri, musti nunggu tukang gas, wah, keburu masakan berubah wujud menjadi jenis makanan baru :D

Memancing air sendiri itu juga butuh perjuangan. Tiap kali habis beberapa hari ditinggal pergi, selalu saja pompa air macet. Katanya itu karena pompa air kemasukan angin atau klo manusia disebut masuk angin kali ya. Biar nyala lagi harus dipancing. Untuk meminimalisir biar pompa air ga macet saat ditinggal pergi lama, pompa air selalu kucabut.
Pertama kali pompa air macet, aku minta bantuan Bapak yang dulu  memasangkan pompa air. Untuk selanjutnya karena tidak enak meminta tolong lagi padanya yang rumahnya jauh, akhirnya aku bertekad untuk bisa memancing air sendiri. Dengan browsing2 dan dibantu Nick, akhirnya mengalirlah air sampai jauh. Bunyi gemericiknya benar2 terdengar sangat indah. Setelah itu ketika terjadi lagi, aku sudah tidak perlu pusing2 lagi. Memancing air sendiri....., siapa takut. Hahahaha.....

BAHAGIA
Aku merasa bahagia ketika melihat bunga anggrekku yang kutunggu mpe lamaaaaaaaa....... sekali ga berbunga-bunga, akhirnya sekarang berbunga juga. Yang berbunga bukan hanya satu. Tapi hampir semua tiba2 saja berbunga. Mpe sekarang pun bahkan masih berbunga.
Benar2 kata Ndra waktu itu. ‘Bunga Anggrek itu jangan diarepin berbunga, didiemin saja, nanti lama2 juga berbunga sendiri. Kayak punya Ibukku.’

Aku juga bahagia ketika bayam2ku tumbuh dengan suburnya. Bahkan beberapa tetanggaku juga menyukainya dan sering minta. Katanya bayamku rasanya enak, manis dan renyah. Sehat lagi karena memang tidak pake bahan2 kimia apapun. Bayam-bayamku ini tumbuh jadi bayam raksasa. Besar tiap lembar daunnya aja sepanjang sendok makan ukura normal. Ampe aku pernah ditegur ibu ketika waktu memasak tidak kupotong-potong. Makannya jadi susah saking gedhenya bayem. Hahaha.
Sekarang2 ini bayamku belum tumbuh lagi. Tapi aku tidak perlu khawatir, beberapa bulan lagi akan tumbuh bayam2 baru berkat benihnya yang tersebar ke mana2 oleh angin.

Saat cabe yang kutanam akhirnya berbuah biarpun cuma tujuh buah, aku sudah sangat senang. Lebih senang lagi ketika kuanggurin pohon cabeku karena aku pulang malam terus, tahu2 kudapati cabeku berbuah banyak sekali. Aku yang memang harus mengurangi makan pedas, akhirnya membagi cabeku ke tetanggaku. Dan mereka senang menerimanya. Sampe sekarang jadinya aku tidak perlu beli cabe yang biasa dipanggil cengek lagi, karena tinggal petik, aku sudah bisa dapat cabe.

Aku juga senang ketika aku masak, masakanku dibilang enak dan habis dimakan rame2. Rasanya perjuanganku ga sia2. Aku akan dengan senang hati memasak untuk mereka ketika mereka bilang kangen masakanku dan datang ke rumah minta dimasakin.
Ya, yang bikin rasa enak pada masakan itu kebersamaan. Dimakan rame2 rasanya pasti akan lebih enak.

Dan aku, impianku sebenarnya ga muluk2. Aku seneng berkunjung ke berbagai tempat. Yang bahasa kerennya ‘travelling’. Bisa pergi ke tempat yang sangat ingin kukunjungi. Terlebih planning-nya jauh2 hari dengan perjuangan cari info sana-sini, browsing sana-browsing sini. Dari yang tadinya ga mengenal suatu tempat sama sekali sampai akhirnya tau gambaran tempat itu. Dan akhirnya bisa backpackeran ke sana dengan meriah. Wuuuuuaaaah.... senengnya berlipat-lipat. Saat ada yang tanya, bisa dengan sangat antusiasnya aku bercerita. Pergi sendiri tanpa tour agent gitu lho...... Hahahaha.... (Yang sebenarnya, rela sangat ribet prepare macem2 sendiri, karena  ga punya modal gedhe buat make jasa tour agent.... :D)

Saat di kantor pun, rasa bahagia bisa datang dari hal2 kecil. Seperti halnya kemarin, ketika aku benar2 dibuat pusing ketika mengimpor data untuk e-SPT PPh Ps.21, data yang kuimpor yang seharusnya masuk di daftar pegawai tetap, kenapa munculnya di daftar penerima pensiun. Diulang mpe beberapa kali input, hasilnya sama saja. Hampir putus asa akhirnya kutelepon temanku yang lebih menguasai. Dia juga bingung ga tahu masalahnya di mana. Selidik punya selidik, temanku minta aku ngecek file excel. Dan akhirnya ketahuanlah penyebabnya karena temanku kreatif mengganti kode pajak 01 jadi 02. Dipikirnya 01 itu menunjukkan masa. Jadi untuk pelaporan masa Februari, 01 diganti jadi 02. Hahahaha... pas ketahuan penyebabnya apa, semuanya tertawa gelak2. Leganyaaaa...... akhirnya tugas negara beres juga.

Apa yang membuatmu bangga hari ini? Atau apa yang membuatmu bahagia hari ini?
Carilah sendiri, dan ciptakanlah sendiri. Karena itu yang akan membuat hari-harimu lebih menyenangkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar