Desember 13, 2014

IKUT LOMBA TUMPENG

Hari Rabu tgl 3 Desember kemarin, Lingkunganku ikut Lomba tumpeng. Tentu saja yang kebagian tugas masak ibu2 yang jago masak. Di tempatku tugas mulia ini, orang yang paling tepat untuk mengembannya adalah Bu Subadi. Jadilah Bu Subadi yang sibuk menyiapkan segala sesuatunya sekaligus memasak dan mencetak tumpeng lengkap dengan lauk pauk dan urapnya. Sedangkan aku hanya membantu bagian mempercantik tumpeng karena memang aku tidak punya banyak waktu untuk membantu. 

Kegiatan sudah dimulai sejak Selasa siang. Rombongan ibu2 pada kerja bakti nyiapin bumbu2 dan bahan2 untuk tumpeng dan lauk pauk. Aku baru bisa mulai membantu pukul 8 malam karena hari itu di kantor ada meeting sampai malam. Kebetulan aku hari minggu main ke Lembang, jadi bahan buat garnis aku bisa sekalian beli di sana. Lumayan kan bisa dapat sayur-sayuran dengan harga yang lebih murah.



Sayuran hasil beli di Lembang

Hari Senin malam aku mulai mencicil bikin garnis dan baru kelar pukul 12 malam. Garnis disimpan di kulkas dan untuk garnis cabai dan timun aku pesan ke Ibu2 untuk membantu merendamnya keesokan hari dengan air es supaya garnisnya mekar. Kan jadinya lebih cantik.

Hari H. Hari yang super duper menegangkan. Hujan turun dengan derasnya. Tumpeng sudah harus di gereja pk.16.00 kalau tidak mau didis. Sedang aku baru bisa izin pulang dari kantor pk.14.00. Dengan menerobos hujan deras, akhirnya aku cepet2 pulang. Sampai rumah pk.14.30. Sampai di tempat lokasi bikin tumpeng, terjadi kepanikan saking takut ga keburu jam 16.00 sudah di gereja. Mana lampu juga mati dari pagi. Akhirnya gerak cepat kita berbarengan menghias tumpeng. Suasana jadi panas. Akhirnya si teteh yang bantuin harus bersabar diomelin sana-sini. Hehe... maaf ya teh, harus maklum ya...

Pk.15.35, kita segera berangkat ke gereja untuk mengantar tumpeng. Heboh pokoknya. Tumpeng kita kan besar, hampir tidak muat masuk via pintu mobil. Dua orang memegang tumpeng dengan super duper hati2 takut dekorasinya pada jatuh, dua orang lagi memayungi tumpeng dengan plastik, takut kejatuhan air hujan. Di dalam mobil, kita bertiga memangku tumpeng. Tiap melewati polisi tidur, tumpeng kita angkat, takut hiasan nanti pada rusak. Mana baru ingat belakangan klo piring kecil dan sendok untuk juri mengicipi tumpeng ketinggalan. Menelepon sana-sini bermaksud minta tolong supaya menyusulkan tumpeng, pada ga diangkat. Dan asetelah untuk kesekian kali menelepon, akhirnya ada juga yang mengangkat dan bisa menyusulkan piring dan sendoknya. Dan syukurlah pk.15.55 tumpeng sudah sampai dengan selamat di gereja.

Ini penampakan tumpeng hasil kerja keras kita. Cukup memuaskan untuk yang baru pertama kali ikut lomba.
tadaaaa.....


Tumpeng tampak belakang
Tumpeng tampak depan


Ini nasinya ada yg coel karena dipotret setelah diicip juri
 Dan untuk bebek lucu yang cantik ini aku terinspirasi dari blog ini:  https://bundatwinskitchen.wordpress.com/category/nasi-tumpeng/


Dan bagaimana dengan hasil lombanya?
Kasih tahu ga yaaa...... :D



haha... Kita juara III. Biarpun sebenarnya pengin juara I, tapi kita tetap girang mendengarnya. Terimakasih atas kerjasama teman2 semua. Terimakasih atas masakan bu Subadi yang enak. Yang akhirnya di akhir acara, tumpeng kita diserbu umat. Dan banyak yang komentar: "Tumpengnya enak"
Hehe... ya enaklah. Siapa dulu yang bikin. Bu Subadi..... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar