Hari
ini aku tepar ga masuk kerja. Akhirnya kena flu juga. Pertahananku ambrol.
Dopping vitamin sudah tak bisa menolongku. Ya, maklum ada banyak virus flu yang
berkeliaran, teman2ku banyak yang kena flu. Ditambah cuaca yang tidak
mendukung, hampir saban sore sampai malam hujan deras.
Berhubung
aku dua tahun belakangan ini bertekad akan mengurangi minum obat. Minum obat
hanya klo benar2 perlu saja, so akhirnya aku berupaya menghindari yang namanya
obat. Yang penting asupan makanan dijaga dan ga boleh kurang tidur.
Belakangan
ini klo lagi ga enak badan, andalanku adalah tolak angin, teh hijau dan madu.
Juga aku suka minum teh lo han kuo untuk pagi hari bangun tidur dan jamu beras
kencur anget made in Akar Wangi Solo
tiap malem sebelum tidur. Ditambah dopping You C1000 dan klo pas di kantor
minum suplemen.Haha iklan semua ya. Ini bukan iklan ya, karena aku emang suka
produk2 ini.
Klo
lagi sakit, lidah suka berasa pahit, makan apapun terasa ga enak. Tapi biarpun
ga doyan makan, ga boleh terus ga makan sama sekali kan . Tubuh nanti dapat tenaga dari mana klo
ga makan. Klo lagi sakit aku doyannya makan yang kuah2. Kayak soto dan baso
dengan kuah bening tanpa kecap saos sambal. Dan andalanku saat sakit adalah
sayur bening bayam hasil petikdari kebun sendiri. Ya bayam, biar kuat kayak
Popeye.
Ya,
sekarang2 ini sebisa mungkin aku ga minum obat karena aku tahu obat itu
sebenarnya racun. Residunya akhirnya akan mengendap di darah kita. Dua tahun
ini aku lebih memilih terapi refleksi. Ditusuk-tusuk pakai kayu gitu. Sakit
tidak? Jangan ditanya, sakitnya pake banget. Tapi habis itu kondisi badan kita
akan jauh lebih baik. Dari terapi refleksi inilah aku tahu di darahku ada
banyak endapan obat. Indikasinya waktu ditusuk di telapak kaki akan berakibat
bekas merah2 yang lama ilangnya. Itu dulu di awal2 aku refleksi. Sekarang sejak
aku jarang minum obat, jadi tidak berbekas lagi saat direfleksi.
Ya,
bapak therapist-nya prefer menggunakan ramuan2 dari bahan2 yang bisa didapat
dari alam. Karena lebih aman dan tidak ada efek samping. Aku baru minum obat
jika maag-ku kambuh, lambung berasa perih nyeri kayak ditusuk-tusuk, aku baru
minum obat maag, itupun aku cuma konsumsi 1 butir obat kunyah saja.
Bapak
therapist-nya sebenarnya berdomisili di Yogya. Karena banyak yang berminat
untuk direfleksi, akhirnya setiap bulan aku bertugas mendatangkan si Bapak
theraphyst ini ke Bandung .
Tidak terasa sudah berjalan hampir dua tahun. Kita patungan ongkos transport si
Bapak dengan membaginya sejumlah pasien refleksi.
Tiap
kali asam lambungku tinggi atau darah rendahku kambuhdan ditangani Bapak ini,
keadaanku jadi lebih baik. Tapi ya tiap aku stress atau telat makan,atau nekad
makan pedas, maag-ku bisa kambuh lagi.
Aku
sebenarnya bukannya dilarang sama sekali makan pedas. Makan pedas boleh tapi ga
boleh terlalu pedas, Dan pedasnya juga ga boleh pedas dari bumbu2 instant. Ternyata
pedas instant itu jauh lebih jahat dari pedas alami,
Akibat
dari mengurangi obat ini, banyak koleksi obatku yang terpaksa harus dibuang
karena sudah kadaluarsa. Hahaha…. Berarti memang bener sekarang niatku untuk
mengurangi minum obat sudah berhasil.
Oh
ya… flu kali ini, aku menerapkan resep dari Nick n Ibu. Disuruh mengiris bawang
merah, ditaro di kamar di dekat tempat tidur saat tidur. Untuk melawan virus
flu. Bagusnya tiap 4 jam sekali irisan bawang merahnya diganti. Ga tau manjur
atau ga, bukankah saran yang bagus apa salahnya untuk dicoba.
Semoga
fluku kali ini cepet sembuh biar ga menghambat aktivitas dan rencana2ku
terutama pekerjaanku yang lagi seabrex. Deeeuuuuh… ingat kerjaan lagi jadi
pusing lagi dah. Hahahaha…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar