Agustus 23, 2011

MELIHAT SISI BAIK ORANG LAIN

Saturday, August 10, 2011

Sore ini sepulang dari kantor, pk.17.50, aku menyempatkan diri mampir ke warung sayur-sayuran yang letaknya tidak jauh dari kantor. Sore2 begini sayurannya masih segar2 coz baru didatangkan dari Lembang. Pilihannya pun banyak. Sebenarnya sayuran dan bumbu2 dapur yang dijual di warung ini boleh dibilang cukup lengkap variasinya. Bahkan klo pagi, daging ayam, daging sapi pun ada. Yang membuatku kadang begitu enggan ke sana karena pelayanannya yang kurang menyenangkan. Terkadang pembeli dianggurin begitu saja, ditinggal ngobrol. Yah. Bisa dimaklumi yang jual rata2 masih remaja2 biarpun beberapa ada juga yang sudah remaja tua. Hehehe....
Menghitung belanjaan pun kadang seenaknya. Jika ga diperhatiin bener penghitungan total belanja kadang suka asal, baru sadar pas sudah di rumah, kita sebenarnya kelebihan bayar. Ngitungnya gimana sih. Harga2nya yang sebenarnya jauh lebih mahal daripada di pasar, jatuhnya jadi lebih mahal lagi. Tiap belanja ke sana, harus meluangkan waktu cukup ekstra untuk menunggu kita segera dilayani. Hohoho.... sabar.

Ada seorang cowok yang bener2 membuatku suka kesel. Jika bisa memilih, aku memilih tidak dilayani oleh dia. Klo ngasih harga benar2 seenaknya. Jatuhnya per item lebih mahal dari harga yang dipatok temen2nya yang lain. Beginilah susahnya klo tidak ada patokan harga yang pas. Mau protes juga ga bisa. Itu yang bikin bete. Dan dia yang lebih banyak nganggurin pembeli. Padahal dianya sendiri juga ga ngapa2in. Kadang2 malah sibuk menata sayur-sayuran klo ga cuma bengong tanpa ekspresi. Benar2 deh.

Ga terasa waktu berbuka puasa pun tiba. Semua sibuk mencari minum untuk berbuka.
Dan sungguh tak kusangka. Cowok yang aku paling ga suka itu, mendatangiku, memberikan 1 aqua cup. ‘Ini teh.’
‘Oh... ga, makasih!’ Aku jadi malu sendiri, coz aku yang tahun2 kemarin ga pernah absen ikut puasa, kali ini sama sekali belum puasa coz kondisi kesehatanku yang sedang tidak fit ditambah banyak lembur, aku ga mau jadi benar2 ambruk karenanya.
‘Gapapa teh. Buat takjil.’ Cowok itu masih juga menyorongkan aqua itu kepadaku.
Melihat ketulusannya, akhirnya kuterima juga aqua itu. ‘Terimakasih.’

Penilaianku jadi 180 derajat berubah. Ternyata cowok itu orang yang baik. Selama ini aku ga pernah bisa melihat sisi baiknya. Dia yang terlihat urakan, ternyata juga menjalankan puasa. Mau membagi minuman bahkan saat dirinya belum mulai berbuka puasa. Kulihat dia baru minum setelah semua pembeli kebagian air minum.
Hehehehe..... Jadi malu. Besok2 aku akan bersikap lebih baik padanya.
Mungkin modelnya memang begitu. Bawaan lahir kan susah untuk diubah. Hahahahaha......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar