Agustus 24, 2011

2nd OPINION till 7th OPINION ITU SANGAT PERLU


Aku orang yang ga gampang percaya begitu saja ma orang lain.
Berhati-hati itu perlu. Tapi karena kelamaan mikir ato terlalu banyak pertimbangan kadang2 bikin rugi sendiri juga. Melewatkan sebuah kesempatan baik atau jadi boros coz musti ada budget ekstra untuk itu. Tapi tentu saja dengan berbagai pertimbangan, nantinya kita akan yakin dengan hasilnya dan ga akan penasaran lagi karenanya.

Beberapa tahun belakangan ini kondisi kesehatanku memang tidak baik. Bukan sakit parah yang harus bed rest tapi aku merasa pusing yang amat sangat yang sungguh mengganggu aktivitasku. Minum obat yang biasa kuminum tidak juga membuat kondisiku menjadi lebih baik.

Bulan November 2009, aku yang biasanya klo ga terpaksa banget enggan ke dokter, karena menyerah dan pengin tahu sebenarnya apa yang terjadi padaku meskipun sebenarnya aku takut klo hasil diagnosis ternyata aku menderita sakit yang parah semacam tumar otak. *Huehuehue.... jangan deh. Hiperbolanya kumat dah.
Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke dokter. Biar benar2 tuntas, aku ke tempat praktik seorang Prof. Dr yang terkenal.
Benar2 jauh dari yang kubayangkan. Sebelumnya aku membayangkan bakal memasuki sebuah ruang periksa yang penuh dengan peralatan2 canggih, kamera buat melihat organ dalam, layar monitor. Ternyata yang kulihat sebuah ruang periksa yang sepi, lebih sepi daripada ruang praktik dokter umum yang biasa kukunjungi. Hohohoho..... *efek kebanyakan nonton film barat n Korea.... ;p
Dengan sedikit interview, tak seperti ketika aku ke dokter umum yang ditanya detail tentang sakitku, aku disuruh berbaring diranjang, periksa tensi. Begitu doank, tidak diperiksa pakai steteskop seperti yang biasa dokter umum lakukan. Aku dibuatkan surat pengantar untuk tes darah dan nanti kembali lagi ke Prof. Dr ini sambil membawa hasil tes lab. Sudah begitu saja langsung diminta ke bagian kasir. Tidak dikasih resep dokter, antibiotik yang kuminta tidak dikasih katanya ga perlu coz sepertinya aku memang tidak sakit. Benar2 membuatku tidak yakin.
Dan yang membuatku lebih shock lagi, aku harus membayar Rp.200.000,-.
Hohohoho.... aku salah masuk dan tidak akan kembali lagi ke dokter ini.
Dan belakangan yang semakin membuatku menyesal ternyata dokter ini spesialis buat penderita diabetes melitus. Benar2 salah dokter...... :(

Ganti hari aku kembali periksa ke dokter. Kali ini aku memilih ke dokter spesialis penyakit dalam di sebuah rumah sakit swasta di Bandung yang biasa aku periksa ke sana. Aku sudah siap dengan kemungkinan bakal tes lab so aku sudah berpuasa sejak dari rumah, hanya minum air putih doank daripada ganti hari disuruh balik lagi tes ulang.
Benar saja, aku mendapat pengantar untuk tes lab. Tes yang sama dengan yang diminta Ibu Prof. Dr tapi ditambah foto rontgen bagian kepala. Ya jelas aku prefer kembali ke dokter penyakit dalam ini daripada ke Ibu Prof. Dr. nanti pemborosanku bakal lebih menjadi-jadi.

Dari pagi sampai siang kujalani tes lab, dan foto rontgen. Tes lab cuma sebentar coz cuma ambil darah aja. Foto rontgen yang ngantrenya lama bikin cape menunggu. Selesai semua pk. 13.00. Untunglah dokter penyakit dalam yang mengirimku masih ada, jadi aku bisa langsung kembali hari itu juga. Menunggu sebentar, hasil tes-ku dilihat, dan kata dokter:
‘Hasil tes darah, bagus. Hasil rontgen, semua bagus. Kamu tuh ga sakit. Hanya kurang olahraga.’
‘Jadi, saya dikasih obat ga dok?’
‘Ini aja ya obat pelemas otot,’ kata dokter seraya menuliskan resep.
‘Saya perlu kembali lagi ga dok?’
‘Ya, klo ada keluhan lain boleh datang lagi. Kamu tu ga sakit apa2 kok.’

Hohohoho.... kurang olahraga.

Masih ga yakin dengan hasil tes, aku mencoba pengobatan alternatif. Ke refleksi urat syaraf di Jl. Ahmad Yani. Lumayan dengan dikerik bagian punggung dan kepala, pusingku berkurang banyak. Sepertinya pusingku coz terlalu banyak urat yang tegang coz beban pekerjaan yang lagi seabrek. Hehehehe.....

Dan aku yang selalu saja masih ga yakin, for de last time akhirnya melakukan tes iridologi, pemeriksaan kesehatan global yang dilihat melalui foto retina mata.
Dari hasil tes ini memang jadi lebih tahu detail tentang kondisi kesehatan kita. Sampai kemungkinan sakit parah yang bisa kita alami beberapa tahun ke depan pun terlihat jelas. Sampai2 sifat kita pun bisa dibaca dari sana. Ternyata ada hubungan antara keadaan emosi kita dengan kondisi organ dan kelenjar kita.

Yah, yang penting kita harus menerapkan pola hidup sehat.
Beberapa pesan dari Bapak yang melakukan tes iridologi padaku:
1)       Harus rajin olahraga karena olahraga berpengaruh besar dengan peredaran darah kita. Peredaran darah yang tidak lancar akan sangat berpengaruh pada kondisi organ2 tubuh kita karena darahlah yang setiap saat berkeliling memberikan suplai oksigen dan nutrisi yang diperlukan organ tubuh dan kelenjar.
2)       Jangan tidur larut malam. Jangan tidur lebih dari pk.10.00 malam karena pk.10.00 malam sampai dengan 01.00 adalah jam kerja tubuh membersihkan racun2. Kalau kita tidur lebih dari jam itu berarti proses penumpukan racun yang terjadi dalam tubuh. Penumpukan racun yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan hati.
3)       Setiap kali habis berkeringat, jangan biarkan keringat kering dengan sendirinya, tapi sekalah dengan handuk kecil atau sapu tangan. Membiarkan keringat kering dengan sendirinya akan memaksa ginjal kita bekerja lebih ekstra. Jika dibiarkan terus akan mengganggu kinerja ginjal.
4)       Saat ke dokter gigi jika mau menambal gigi, mintalah tambalan yang berbahan dasar keramik bukan logam. Tambalan yang berbahan dasar logam, lama2 akan menyebabkan kita keracunan logam.

Dari beberapa kali pemeriksaan yang kulakukan pada intinya semuanya mengarah pada kesimpulan, ‘kurang olahraga’.
Yah, olahraga itu memang mutlak perlu. Tidak ada alasan malas atau tidak ada waktu. Kita harus menyempatkan diri untuk berolahraga sebisa kita meskipun hanya exercise ringan selama 30 menit.

Pemeriksaan yang lumayan cape dan melelahkan keadaan kantong. Kalo diitung-itung biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan lumayan bisa untuk bayar uang kost beberapa bulan.
Habis banyak jangan disesali, yang penting kita tahu bahwa ‘kita kurang olahraga’.
Ternyata biaya untuk ‘berolahraga’ itu mahal juga ya...... Hahahaha........................

Gapapa yang penting kita tahu klo kita itu sebenarnya sehat, hanya kurang olahraga. Hahahahahahahahaha.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar