Belakangan
ini dua hal di atas yang selalu saja membuatku gemes dan kesel sendiri.
Setelah
pindah ke tempat yang baru, sekarang2 ini jadi semakin banyak polisi tidur yang
harus kulewati. Kadang2 menurutku terlalu lebai sangadh. Heran kenapa pada hobi
bikin polisi tidur. Tiap dua meter sudah harus mulai mengerem lagi coz saking
banyaknya dan saking dekatnya jarak antar polisi tidur. Klo pas kita lagi
santai mungkin ga akan bikin senewen. Lha kalau kita pergi dalam kondisi
terburu-buru dan ini yang selalu saja kulakukan. Hahahaha.....
Musti
antre dengan mobil2 yang sudah pasti akan lebih pelan dari motor jika melewati
polisi tidur. Sabaaaar......
Tujuan
awal dibuatnya polisi tidur ini supaya pengendara tidak ngebut. Aku setuju
ketika polisi tidur dibikin di kompleks kantorku yang tiap ngabuburit selalu
jadi ajang kebut-kebutan. Ini mah mengerikan dan sangat membahayakan pengendara
yang lain. Tapi di kompleks kantor jarak antar polisi tidur masih bisa
ditolerir. Paling tidak jarak 5-6 meter baru akan ada polisi tidur lagi. Itu
pun tidak semua ruas jalan ada polisi tidurnya, di ruas jalan utama tidak ada
polisi tidur. Lha di area yang harus kulewati, tiap jarak 2 meter ada polisi
tidurnya, itupun hampir semuanya di sepanjang jalan yang kulewati. Apa ga bikin
motor jadi harus sering diservis tu.
Hohohoho...................
Klo
mengenai tukang parkir lain lagi. Belakangan ini tukang parkir jadi tumbuh di
mana2. Aku sangat menghargai keberadaan tukang parkir di area publik yang
memang benar2 membutuhkan jasanya, seperti di mall2, rumah sakit, perkantoran.
Lha sekarang ini, tiap kita berhenti bahkan cuma 5 menit untuk beli nasi padang
di pinggir jalan pun sudah harus bayar parkir. Padahal jelas2 motor kita awasin
coz kita berdiri tidak jauh dari motor. Dan yang paling bikin kesel, saat kita
pergi berdua, yang satu turun sebentar untuk membeli apa, yang satu lagi masih
nangkring di atas motor, tetep aja ditarik uang parkir. Seribu doank sih, tapi
klo kebeneran pas ga ada uang seribu, bayar dua ribu juga ga akan dikembalikan
seribu. Apalagi uang seribuan sekarang lagi susah. Parkir2 ilegal kayak gini
yang suka bikin kesel.
Saat
kita datang sama sekali tidak ada tukang parkir, eh saat mau pergi tiba2 saja
ada tukang parkir menghampiri. Tahu aja klo tiba saat menagih parkiran.
Bukannya
terlalu pelit, tapi klo diitung-itung, dalam sehari ada banyak urusan, musti ke
10 tempat, buat parkir sendiri bisa keluar 15-20 ribu. Belum klo di mall2
sekarang2 ini parkir dihitung per jam. Buat aku yang ga bisa ke mall Cuma sejam
dua jam ini bakal jadi masalah... :p Pemborosan kan. Gimana klo musti gitu
saban hari.
Dan
yang belakangan bikin aku n temenku kheki, di supermarket dan bank2 di area
kompleks kantorku yang dulu bebas parkir, belum lama ini tiba2 saja jadi ada
tukang parkirnya. Hedeeeeeuuuuuh.
Bikin
malas sering2 ke sana.
Harusnya
parkir itu bagian dari servis. Dibebaskan parkir saja kenapa..... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar