September 27, 2012

POLISI TIDUR DAN TUKANG PARKIR

Belakangan ini dua hal di atas yang selalu saja membuatku gemes dan kesel sendiri.
Setelah pindah ke tempat yang baru, sekarang2 ini jadi semakin banyak polisi tidur yang harus kulewati. Kadang2 menurutku terlalu lebai sangadh. Heran kenapa pada hobi bikin polisi tidur. Tiap dua meter sudah harus mulai mengerem lagi coz saking banyaknya dan saking dekatnya jarak antar polisi tidur. Klo pas kita lagi santai mungkin ga akan bikin senewen. Lha kalau kita pergi dalam kondisi terburu-buru dan ini yang selalu saja kulakukan. Hahahaha.....
Musti antre dengan mobil2 yang sudah pasti akan lebih pelan dari motor jika melewati polisi tidur. Sabaaaar......

Tujuan awal dibuatnya polisi tidur ini supaya pengendara tidak ngebut. Aku setuju ketika polisi tidur dibikin di kompleks kantorku yang tiap ngabuburit selalu jadi ajang kebut-kebutan. Ini mah mengerikan dan sangat membahayakan pengendara yang lain. Tapi di kompleks kantor jarak antar polisi tidur masih bisa ditolerir. Paling tidak jarak 5-6 meter baru akan ada polisi tidur lagi. Itu pun tidak semua ruas jalan ada polisi tidurnya, di ruas jalan utama tidak ada polisi tidur. Lha di area yang harus kulewati, tiap jarak 2 meter ada polisi tidurnya, itupun hampir semuanya di sepanjang jalan yang kulewati. Apa ga bikin motor jadi harus sering diservis tu.
Hohohoho...................

Klo mengenai tukang parkir lain lagi. Belakangan ini tukang parkir jadi tumbuh di mana2. Aku sangat menghargai keberadaan tukang parkir di area publik yang memang benar2 membutuhkan jasanya, seperti di mall2, rumah sakit, perkantoran. Lha sekarang ini, tiap kita berhenti bahkan cuma 5 menit untuk beli nasi padang di pinggir jalan pun sudah harus bayar parkir. Padahal jelas2 motor kita awasin coz kita berdiri tidak jauh dari motor. Dan yang paling bikin kesel, saat kita pergi berdua, yang satu turun sebentar untuk membeli apa, yang satu lagi masih nangkring di atas motor, tetep aja ditarik uang parkir. Seribu doank sih, tapi klo kebeneran pas ga ada uang seribu, bayar dua ribu juga ga akan dikembalikan seribu. Apalagi uang seribuan sekarang lagi susah. Parkir2 ilegal kayak gini yang suka bikin kesel.
Saat kita datang sama sekali tidak ada tukang parkir, eh saat mau pergi tiba2 saja ada tukang parkir menghampiri. Tahu aja klo tiba saat menagih parkiran.
Bukannya terlalu pelit, tapi klo diitung-itung, dalam sehari ada banyak urusan, musti ke 10 tempat, buat parkir sendiri bisa keluar 15-20 ribu. Belum klo di mall2 sekarang2 ini parkir dihitung per jam. Buat aku yang ga bisa ke mall Cuma sejam dua jam ini bakal jadi masalah... :p Pemborosan kan. Gimana klo musti gitu saban hari.

Dan yang belakangan bikin aku n temenku kheki, di supermarket dan bank2 di area kompleks kantorku yang dulu bebas parkir, belum lama ini tiba2 saja jadi ada tukang parkirnya. Hedeeeeeuuuuuh.
Bikin malas sering2 ke sana.
Harusnya parkir itu bagian dari servis. Dibebaskan parkir saja kenapa..... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar