Thursday,
September 12, 2013
Pagi
ini karena aku bisa bangun pagi (jam 6 itu buatku masih pagi lho :D), akhirnya
pagi2 pergilah aku ke lapangan dekat rumah. Bukan olahraga ya, tapi merumput.
Hahaha....
Sempat
diliatin satpam, mungkin dikiranya aku ngapain.
Sebenarnya
rumput apakah yang kucari?
Aku mencari tanaman tempuyung yang biasa tumbuh liar di area deket2 parit.
Aku mencari tanaman tempuyung yang biasa tumbuh liar di area deket2 parit.
Buat
apa mpe dibela-belain ngumpetin urat malu nyari2 sampai ke lapangan? Kurang
kerjaan banget.
Sebenarnya
aku nyari bukan buat aku sendiri, tapi aku nyariin buat bapak2 di kantorku yang
memang lagi butuh buat pengobatan alternatif. Biasanya di depan2 rumah suka
ada, mungkin karena keseringan kucabutin, akhirnya minggu2 ini ketika aku nyari
udah ga ada. Kalaupun ada masih kecil2 banged. Belum siap untuk dicabut. Ya,
buat stock 2 minggu ke depan lah.
Lumayan
lho, aku dapat sekantong kresek. Sepertinya cukup buat stock seminggu.
Daun2
ini buat pengobatan apa?
Daun
tempuyung ini buat meluruhkan batu ginjal. Dikonsumsi dengan merebusnya,
kemudian disaring, diambil airnya. Direbus bersama 4 gelas air sampai air
menjadi 2 gelas. Diminum 2x, pagi dan sore. Bisa di mix dengan daun mangkokan
atau daun biji pecah beling, bisa juga direbus sendiri.
Mengingat
menyimpan daun yang segar dalam jangka waktu yang lama itu tidak mungkin, daun
ini bisa dikeringkan. Tapi kering karena dibiarkan kering sendiri di tempat
yang teduh bukan karena dijemur. Kalau sudah kena sinar matahari, kandungan
zat2 di dalamnya akan ada banyak yang hilang. Klo untuk pemakaian seminggu,
bolehlah dicuci bersih kemudian disimpan di kulkas. Kalau mau punya yang fresh
terus, sebaiknya nanam sendiri aja. Tanaman ini gampang tumbuh dan cepat
beranak pinak.
Usai
merumput, aku mampir ke warung sayur. Kebeneran tinggal jalan lurus sedikit
dari lapangan. Udah banyak ibu2 yang mengantre di sana. Menyenangkan juga
ternyata belanja pagi2 gini. Sistem di warung itu swalayan. Udah disediain
keranjang2 belanja, kita tinggal ambil mana yang mau dibeli, kalau sudah nti ke
bagian penimbangan sekalian diitung total belanja berapa. Lumayanlah koleksi
jualannya lumayan lengkap. Setidaknya yang kucari ada. Sengaja aku cuma bawa
uang 32 ribu coz niat awal Cuma mau beli caisim, tomat dan daun kemangi. Tapi
ya, dasar ibu2, liat yang seger2 mah ga bisa terus ga nyomotin. Akhirnya
penuhlah keranjang belanjaanku. Menenteng ke bagian penghitungan dengan rasa
was2,’Uang yang kubawa cukup ga ya.’
Dan
syukurlah cukup saudara-saudara. Uangku masih sisa empat ribu. Sedianya mo beli
jamur kancing, tetapi waktu kutanya, sekantong garganya 7 ribu, jadi we urung
beli.
Pulang2
menenteng 2 kantong kresek sambil mengucap dalam hati.
“Moga2
sayur2an ini ga mubazir busuk di kulkas.’
Hahaha....
kebiasaan burukku. Semangat di awal mo masak, tapi realisasinya ditunda-tunda
terus mpe akhirnya harus merelakan sayuran2 mengisi bak sampahku.
Habis
28 ribu itu beli apa aja?
Itu
Cuma sayuran dan bumbu saja. Klo tambah daging, ikan, telor atau tahu-tempe
yang lagi mahal, deeuuuh... uangku ga bakalan cukup.
Yeeeeaaah....
ternyata menyenangkan sekali bangun pagi pagi itu.
Sampai
rumah aku masih sempat menyiapkan bekalku hari ini. Baso kuah. Heehehe....
Lagi
pengin makan yang serba kuah.
Siph....
lah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar