Desember 17, 2013

BERBURU DAUN TEMPUYUNG

Thursday, September 12, 2013

Pagi ini karena aku bisa bangun pagi (jam 6 itu buatku masih pagi lho :D), akhirnya pagi2 pergilah aku ke lapangan dekat rumah. Bukan olahraga ya, tapi merumput. Hahaha....
Sempat diliatin satpam, mungkin dikiranya aku ngapain.

Sebenarnya rumput apakah yang kucari?
Aku mencari tanaman tempuyung yang biasa tumbuh liar di area deket2 parit.
Buat apa mpe dibela-belain ngumpetin urat malu nyari2 sampai ke lapangan? Kurang kerjaan banget.
Sebenarnya aku nyari bukan buat aku sendiri, tapi aku nyariin buat bapak2 di kantorku yang memang lagi butuh buat pengobatan alternatif. Biasanya di depan2 rumah suka ada, mungkin karena keseringan kucabutin, akhirnya minggu2 ini ketika aku nyari udah ga ada. Kalaupun ada masih kecil2 banged. Belum siap untuk dicabut. Ya, buat stock 2 minggu ke depan lah.

Lumayan lho, aku dapat sekantong kresek. Sepertinya cukup buat stock seminggu.

Daun2 ini buat pengobatan apa?
Daun tempuyung ini buat meluruhkan batu ginjal. Dikonsumsi dengan merebusnya, kemudian disaring, diambil airnya. Direbus bersama 4 gelas air sampai air menjadi 2 gelas. Diminum 2x, pagi dan sore. Bisa di mix dengan daun mangkokan atau daun biji pecah beling, bisa juga direbus sendiri.

Mengingat menyimpan daun yang segar dalam jangka waktu yang lama itu tidak mungkin, daun ini bisa dikeringkan. Tapi kering karena dibiarkan kering sendiri di tempat yang teduh bukan karena dijemur. Kalau sudah kena sinar matahari, kandungan zat2 di dalamnya akan ada banyak yang hilang. Klo untuk pemakaian seminggu, bolehlah dicuci bersih kemudian disimpan di kulkas. Kalau mau punya yang fresh terus, sebaiknya nanam sendiri aja. Tanaman ini gampang tumbuh dan cepat beranak pinak.

Usai merumput, aku mampir ke warung sayur. Kebeneran tinggal jalan lurus sedikit dari lapangan. Udah banyak ibu2 yang mengantre di sana. Menyenangkan juga ternyata belanja pagi2 gini. Sistem di warung itu swalayan. Udah disediain keranjang2 belanja, kita tinggal ambil mana yang mau dibeli, kalau sudah nti ke bagian penimbangan sekalian diitung total belanja berapa. Lumayanlah koleksi jualannya lumayan lengkap. Setidaknya yang kucari ada. Sengaja aku cuma bawa uang 32 ribu coz niat awal Cuma mau beli caisim, tomat dan daun kemangi. Tapi ya, dasar ibu2, liat yang seger2 mah ga bisa terus ga nyomotin. Akhirnya penuhlah keranjang belanjaanku. Menenteng ke bagian penghitungan dengan rasa was2,’Uang yang kubawa cukup ga ya.’
Dan syukurlah cukup saudara-saudara. Uangku masih sisa empat ribu. Sedianya mo beli jamur kancing, tetapi waktu kutanya, sekantong garganya 7 ribu, jadi we urung beli.
Pulang2 menenteng 2 kantong kresek sambil mengucap dalam hati.
“Moga2 sayur2an ini ga mubazir busuk di kulkas.’
Hahaha.... kebiasaan burukku. Semangat di awal mo masak, tapi realisasinya ditunda-tunda terus mpe akhirnya harus merelakan sayuran2 mengisi bak sampahku.

Habis 28 ribu itu beli apa aja?
Itu Cuma sayuran dan bumbu saja. Klo tambah daging, ikan, telor atau tahu-tempe yang lagi mahal, deeuuuh... uangku ga bakalan cukup.

Yeeeeaaah.... ternyata menyenangkan sekali bangun pagi pagi itu.
Sampai rumah aku masih sempat menyiapkan bekalku hari ini. Baso kuah. Heehehe....
Lagi pengin makan yang serba kuah.
Siph.... lah.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar