Aku sadar aku tuh orang yang keras kepala yang kadang2 sok tahu dan ga berusaha mencari tahu. Menjadi pelanggan pulsa listrik token sudah 3 tahun tapi ternyata aku sama sekali tidak memahami seluk beluk penggunaannya.
Saat check terakhir pulsa di display
menunjukkan 3250 yang itu kupahami sebagai nominal Rupiah. Maklum coz aku
kurang tinggi, itu juga kulihat dengan memotretnya memakai kamera lebih dulu.
Tahu no meter juga dari hasil motret.... :D
Setelah sekian lama listrik yang dari awal
instalasi belum dinyalakan, akhirnya di pertengahan bulan Maret, yang aku mulai
niat mau memasang lampu, kuhampiri agen isi ulang pulsa listrik prabayar dan
mengisi pulsa senilai Rp.20.000,-. Mendapatkan 22,2 kwh.
Waktu berlalu sampai bulan Mei. Pertengahan
bulan Mei aku minta tolong tukang untuk membetulkan listrik yang akhirnya
dengan penambahan MCB, listrik bisa nyala. Sebelumnya aku sudah membuat pengaduan listrik padam
ke 021-123. Kenapa menelepon
ke 021 bukan 022? Ini karena 022 beberapa kali menelepon tidak ada nada
sambung.
Takut saldo kwh tidak cukup untuk pengoperasian
pompa air, akhirnya aku kembali melakukan isi ulang pulsa token. Kali ini
dilayani oleh Bapak2. Aku kembali mengisi Rp.20.000,- dengan alasan tidak rugi2
amat kalau ternyata pulsa kembali tidak masuk..... :D.
Tidak seperti ibu2 yang melayani sebelumnya,
bapak ini mencatatkan 20 digit angka.
“Ini untuk dimasukkan ke meteran ya.”
Dan kali ini terjadi perdebatan antara aku
dengan bapak penjual token. Aku kekeuh klo tanpa menginput angka, waktu
pengisian sebelumnya sudah langsung masuk coz waktu menelepon ke 123 bisa
dilihat ada transaksi pengisian.
Bapak ini yang menurutku ngeyel, tetep keukeuh
dengan pendiriannya dan mengajakku ke depan meteran, mengajariku cara mengisi
token.
‘Pencet enter, masukkan 20 digit angka, pencet
enter lagi.’
Karena hari itu aku terburu-buru ada acara,
bapak itu mengatakan tidak masalah kapan pun aku menginput. Dan mengenai
transaksi pengisianku di bulan Maret yang belum kuinput, katanya itu tidak akan
hangus, itu merupakan tabungan.
Keesokan hari coz masih penasaran apakah benar
bahwa pulsa token tidak otomatis masuk, aku kembali menelepon ke 021-123 untuk
mencabut laporan listrik padam sekaligus menanyakan hal yang masih menjadi
tanda tanya buatku.
Dengan mbak yang menerima aku kembali
berdebat. Mbak ini meyakinkanku klo dari datanya tidak bisa melihat berapakah
saldo kwh yang tersisa. Yang bisa dilihat cuma transaksi pengisian. Terlihat
bahwa ada transaksi pengisian pulsa di bulan Mei. Dan benar bahwa pulsa tidak akan otomatis masuk. Kita harus menginput 20 digit angka no stroom.... :D
Untuk menjawab penasaranku, akhirnya sore
harinya segera kuinput angka stroom dari pembelian di bulan Maret. Coz tinggi
badanku yang kurang mencukupi, akhirnya kuangkat sebuah batu di pinggir jalan
untuk pijakan. Hahhahaha....
Setelah kuinputkan 20 digit angka stroom dari pembelian di bulan Maret, saldo
kwh yang tadinya 32,11 menjadi 54,31. Dan ketika kuinput no stroom pembelian di
bulan Mei, saldo kwh menjadi 76,51.
Ooooooooooo...... begitu rupanya.
Baru tahu aku sekarang.
Mengobrol dengan bapak tetangga, katanya 15
kwh itu bisa untuk seminggu. Itu sudah dengan pemakaian kulkas dan tivi.
Ternyata pengisian pulsa token listrik ga
otomatis masuk to.
Makanya klo ga ngerti itu nanya. Jangan asal menyimpulkan sendiri.
Hehehehe.... ya namanya juga ga tahu...... :D