Minggu malam sesudah mengantar Nick ke stasiun, aku segera men-check kasur palembangku yang kata Dewot kemungkinan jadi de next korban si tikus setelah motorku n motor Dewot yang terpaksa harus masuk bengkel karena mogok kabelnya digigitin. Dewot sebelumnya pernah mengingatkanku untuk menyimpan kasur di kamar saja, di gudang sudah tidak aman, pasti bakal digerayangi tikus. Aku memang belum sempat mengatur kamarku. Kamarku sudah terlalu penuh sesak dengan barang2. Menyimpan kasur di kamar hanya akan mengurangi space kosong yang hanya tinggal sisa sedikit di kamarku. So kupending dulu memboyong kasur ke kamar, menunggu aku kelar menata barang2.
Kasur ini
sengaja beli sebagai cadangan klo ada yang datang menginap di kost. Sangat
jarang dipakai. Paling baru 2-3 kali pakai, itu pun 2x dipinjam Konjet. Untuk
sementara kasurku ma Dewot ditaro di tumpukan paling atas di atas dua spring
bed yang ga dipake.
Tapi dasar
tikus penjahat, biarpun kasur sudah diplastik rapi dan diikat, dia selalu punya
cara untuk membakar amarah penghuni rumah.
Kulihat ada
seonggok kapuk berada di luar kasur. Waaah.... beneran ni. Sudah jadi korban.
Dengan
dibantu Etil, aku menurunkan kasur dan segera menggelarnya di lantai.
Benar saja.
Bagian atas kasur ada bagian yang dikoyak tikus. Bau pesing pula. Deeeeuuuh....
Sambil
ngomel2 akhirnya harus kerja bakti malam2.
Bagian yang
terkoyak dan bau pesing kusikat dengan air dan sunlight. Bagian itu harus
dibersihkan bolak-balik coz ompol si tikus sudah sampai ke dalam2. Kemudian
kumasukkan kapas2 yang keluar dan sesudah itu menutup lubang kain dengan busa, menambalkan
potongan kain warna hijau dengan menjahitnya manual. Hohoho.... ngasih kerjaan
orang. Mpe pk.11 malam aku masih sibuk dengan kasurku.
Penampakan
kasur masih terlihat aneh. Satu2nya jalan kalau ga membawa kasur ke tukang
kasur ya aku harus menempelkan ornamen kain untuk menutupi tambalan. Tapi
sebelumnya aku harus me-laundry nee kasur dulu biar steril.
Untunglah kain
yang terkoyak tidak terlalu besar. Tiga tambalan sudah cukup untuk
menyelamatkan kasurku.
Mengingat
peristiwa ini, jadi menyesalkan kenapa kemarin2 tidak kukirim saja nee kasur
biar bisa dipake alas tidur bapak2 tukang yang lagi beres2 rumah. Bukankah
lebih baik barang rusak karena dipake daripada rusak ga puguh karena ulah
tikus.
Hohoho....
ampun dah.
Sangat
ingin menggebukmu tikus......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar