Juni 19, 2012

TIKUUUUUUS..................... GRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Minggu malam sesudah mengantar Nick ke stasiun, aku segera men-check kasur palembangku yang kata Dewot kemungkinan jadi de next korban si tikus setelah motorku n motor Dewot yang terpaksa harus masuk bengkel karena mogok kabelnya digigitin. Dewot sebelumnya pernah mengingatkanku untuk menyimpan kasur di kamar saja, di gudang sudah tidak aman, pasti bakal digerayangi tikus. Aku memang belum sempat mengatur kamarku. Kamarku sudah terlalu penuh sesak dengan barang2. Menyimpan kasur di kamar hanya akan mengurangi space kosong yang hanya tinggal sisa sedikit di kamarku. So kupending dulu memboyong kasur ke kamar, menunggu aku kelar menata barang2.   

Kasur ini sengaja beli sebagai cadangan klo ada yang datang menginap di kost. Sangat jarang dipakai. Paling baru 2-3 kali pakai, itu pun 2x dipinjam Konjet. Untuk sementara kasurku ma Dewot ditaro di tumpukan paling atas di atas dua spring bed yang ga dipake.
Tapi dasar tikus penjahat, biarpun kasur sudah diplastik rapi dan diikat, dia selalu punya cara untuk membakar amarah penghuni rumah.
Kulihat ada seonggok kapuk berada di luar kasur. Waaah.... beneran ni. Sudah jadi korban.

Dengan dibantu Etil, aku menurunkan kasur dan segera menggelarnya di lantai.
Benar saja. Bagian atas kasur ada bagian yang dikoyak tikus. Bau pesing pula. Deeeeuuuh....
Sambil ngomel2 akhirnya harus kerja bakti malam2.
Bagian yang terkoyak dan bau pesing kusikat dengan air dan sunlight. Bagian itu harus dibersihkan bolak-balik coz ompol si tikus sudah sampai ke dalam2. Kemudian kumasukkan kapas2 yang keluar dan sesudah itu menutup lubang kain dengan busa, menambalkan potongan kain warna hijau dengan menjahitnya manual. Hohoho.... ngasih kerjaan orang. Mpe pk.11 malam aku masih sibuk dengan kasurku.
Penampakan kasur masih terlihat aneh. Satu2nya jalan kalau ga membawa kasur ke tukang kasur ya aku harus menempelkan ornamen kain untuk menutupi tambalan. Tapi sebelumnya aku harus me-laundry nee kasur dulu biar steril.

Untunglah kain yang terkoyak tidak terlalu besar. Tiga tambalan sudah cukup untuk menyelamatkan kasurku.

Mengingat peristiwa ini, jadi menyesalkan kenapa kemarin2 tidak kukirim saja nee kasur biar bisa dipake alas tidur bapak2 tukang yang lagi beres2 rumah. Bukankah lebih baik barang rusak karena dipake daripada rusak ga puguh karena ulah tikus.
Hohoho.... ampun dah.
Sangat ingin menggebukmu tikus......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar