Sebenarnya
beberapa waktu yang lalu aku sudah dikasih tau klo rumput2 liar yang tumbuh di
depan rumah itu bisa untuk jamu, jangan dicabutin. Daun tempuyung yang bisa
untuk mengobati batu ginjal dan daun meniran yang baik untuk kekebalan tubuh, untuk
pencernaan dan bisa untuk gurah. Di awal sesuai saran, kubiarkan saja tanaman2
itu tumbuh di antara tanaman2 hiasku. Tapi lama2 sepet juga liat jumlahnya yang
kian hari kian banyak dan sudah tumbuh semakin tinggi, merusak pemandangan
mata. Kucabutinlah rumput2 itu.
Sebenarnya
aku juga disuruh makan daun meniran itu untuk memperbaiki pencernaanku yang
bermasalah. Tapi mpe sekarang belum juga kulakukan. Rasa enggan dan malas lagi
menghantuiku. Hehehe....
Jadi
mpe sekarang aku masih belum tahu rasanya kayak apa. Untuk mengkonsumsinya
sebenarnya gampang saja tidak perlu diolah atau direbus. Cukup ambil daunnya
yang masih segar, kemudian dicuci dengan air hangat, langsung dimakan buat
lalapan. Klo ga tega makan rumput ya bisa dikasih sambel.
Daun
meniran ini bisa disimpan di kulkas atau dibiarkan kering tidak apa2 asal
jangan sampai kena panas matahari karena jika kena panas matahari langsung, kandungan
zat2 yang ada di getahnya akan hilang.
Beberapa
hari yang lalu salah seorang temanku ada yang menelepon, katanya dia dikasih
tahu klo di depan rumahku ada banyak tanaman meniran. Dia minta untuk obat
ibunya yang sedang sakit.
Hohoho.....
semoga masih ada karena belum lama tanaman2 itu sudah kucabuti.
Malam2
sepulangku dari acara di kantor, aku mencoba memeriksa taman depan rumah.
Sungguh lega saat mendapati ada banyak tanaman meniran yang sudah mulai tumbuh
tinggi di sana. Bahkan di belakang rumah pun ada. Ternyata tanaman2 liar ini
begitu cepat tumbuh. Baru kali ini aku bersyukur melihat rumput2 liar tumbuh
mengganggu di pekaranganku.... :D
Yaaaa......
Ternyata
ada yang benar2 membutuhkannya.
Habis
ini akan kuberikan ruang biar tanaman2 yang berguna untuk pengobatan ini bisa
tetap tumbuh. Biar aku ga menyesal jika suatu saat ada orang yang benar2
membutuhkannya dan aku tidak bisa membantunya karena sudah kucabutin.
Oh
ya, resep buat pengobatan batu ginjal seperti yang kudengar dari Bapak
therapist-ku : daun tempuyung + daun biji pecah beling (keji beling) + daun
kemladeyan/benalu Belanda yang direbus dengan 4 gelas air sampai air tinggal
menjadi 2 gelas, disaring kemudian bisa diminum. Ini untuk dua kali minum, pagi dan sore, sesudah makan. Masing2 komponen sekitar 3 sampai 5
lembar daun.
Karena
susah mencari daun keji beling dan benalu, akhirnya aku beli daun2 keringnya
yang banyak dijual di Pasar Beringharjo. Waktu itu temanku sedang
membutuhkannya supaya tidak perlu melakukan operasi.
Ya,
menerapkan hidup sehat. Resolusiku tahun ini ‘mengurangi minum obat’. Beralih
ke pengobatan2 alternatif biar hidup lebih sehat. Mengurangi ya, bukan terus
tidak minum obat sama sekali coz kadang2 klo maag lagi kambuh aku sesekali tetap
minum obat maag.