Juni 05, 2013

RUMAH BERTINGKAT TIGA


Rumah itu kini sunyi, sepi, merana sendirian tanpa ada yang menghuni.

Ini tentang sebuah rumah di dekat tempatku tinggal. Aku tahu sejak awal rumah ini dibangun coz aku sempat ngobrol dengan mandornya. Desain rumah itu minimalis modern dengan desain dan penataan warna eksteriornya terlihat elegant dengan warna2 kalem yang dipilih. Siapa pun yang melihatnya pasti akan bilang ‘bagus’. Teman2ku yang maen ke tempatku pun pasti selalu memuji rumah itu. Terlihat pemilik rumahnya pasti sangat perfeksionis mengingat setiap detail di rumah itu dipikirkan betul dan semua unsurnya tampak menyatu. Sepertinya desain interior-nya pun bagus melihat dari pemilihan gordyn-nya yang juga bagus. Aku tak tahu dalamnya kayak apa karena aku memang belum pernah masuk ke sana. Di lantai paling atas rumah itu ada kolam renangnya. Pasti anak2nya bakal seneng banget dibikinkan kolam renang oleh orang tuanya.

Ide bikin kolam renang di lantai paling atas gedung, sebenarnya aku kurang sependapat. Mungkin memang pilihan yang tepat jika konstruksi bangunannya bagus. Tapi aku tu orang yang punya begitu banyak ketakutan dan ga mau ambil resiko. Gimana nanti klo ada gempa. Gimana nanti klo terjadi kebocoran. Apalagi posisi rumah dengan rumah tetangga berdempetan, akan berdampak ke tetangga juga kan. Hahahaha.... Teknologi sekarang udah canggih mbak....

Aku sempat ngobrol dengan mandornya karena menilik hasil kerjanya yang bagus dan rapi orang pasti akan tertarik untuk tahu berapa budget yang harus diperlukan untuk menggunakan jasanya. Yeeeah... Sebanding sih, memang mahal. Nanya2 dulu boleh kan....

Setelah aku memutuskan untuk pindah ke daerah itu, rumah itu sudah ditempati. Sempat beberapa kali aku bertemu dengan bapak pemilik rumah. Bapak itu yang pertama kali tersenyum dan menyapaku. Kesanku saat pertama kali bertemu, orangnya ramah, cakep pula. Anak2 dan istrinya pasti bahagia punya ayah dan suami seperti dia. Terlihat sudah mapan dan merdeka secara finansial.

Aku baru tiga kali melihat istrinya. Orangnya juga ramah dan mau tersenyum tiap berpapasan. Tapi memang aku tidak berkesempatan ngobrol. Dan belakangan aku baru tahu, ternyata mereka belum dikaruniai anak.
Pantas aku ga pernah dengar celotehan atau gelak tawa seorang anak dari rumah itu. Dari cerita tetanggaku, bapak pemilik rumah itu terkenal di kalangan tetangga2 memiliki temperamen yang kurang baik. Gampang marah2 dan tersinggung. Beberapa kali ada masalah dengan tetangga. Tapi katanya istrinya sangat baik.

Tetangga2 terlihat kurang suka dengan si Bapak. Mereka jarang terlibat pembicaraan. Tapi aku merasa tak ada masalah dengan Bapak itu. Tiap ketemu selalu saja tersenyum menyapa ala kadarnya. Dan dia memang terlihat ramah.

Beberapa bulan berselang, kulihat rumah itu terlihat begitu sepi, lebih sepi dari biasanya. Terlihat seperti tak berpenghuni. Lampu yang dinyalakan cuma balkon lantai dua saja.
Mungkin penghuninya lagi bepergian ke luar kota atau ke luar negeri, pikirku.

Penasaran, akhirnya aku tanya ke tetangga. Katanya pemilik rumah itu baru saja diforce. Penyebabnya karena KDRT. Istrinya memutuskan untuk tinggal di  luar negeri.

Ga menyangka, ternyata yang terjadi seperti itu.
Sebuah rumah yang cantik dan tampak homy banget, belum tentu di dalamnya ada kehangatan. Ya, lebih baik tinggal di sebuah rumah kecil yang biasa2 saja tapi di dalamnya ada kehangatan dibandingkan tinggal di rumah mewah tapi di dalamnya berasa kosong dan dingin.

Sayang banget ya. Aku berharap suatu saat akan ada yang bisa menghangatkan dan menghidupkan kembali rumah itu. Sayang kan. Rumah itu dibangun untuk ditempati bukan untuk dibiarkan merana sendiri.

Memang kita sendiri yang bisa menciptakan suasana homy di rumah yang bisa membuat setiap orang yang tinggal merasa betah dan selalu pengin kembali ke sana.

Ya, aku akan berusaha untuk membuat rumahku selalu homy dan membuat siapa pun yang tinggal di situ merasa selalu pengin kembali ke situ. Termasuk malaikat2 penjaga rumahku. Malaikat ya.... bukan hantu seperti yang suka disebut-sebut teman2ku untuk menakut-nakutiku. Hihihihi......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar