Desember 14, 2012

SEBUAH KELOMPOK KECIL



Di tempatku sekarang, aku tergabung dalam sebuah kelompok kecil. Kelompok kecil lingkungan gereja yang memisah berdiri sendiri dari lingkungan sebelumnya. Berani memisahkan diri karena seiring waktu, KK baru yang pindah menempati area kami semakin bertambah. Jika tetap bergabung dengan lingkungan sebelumnya, areanya terlalu luas dan cukup jauh dari tempat kami. Pertemuan2 yang biasanya diadakan malam, membuat kami kerepotan karena jauhnya lokasi. Ruang lingkup yang saling berdekatan akan lebih memudahkan kami. Saat aku bergabung di kelompok itu, anggotanya baru 15 KK. Setelah aku pindah, jadi 16 KK. Dan kemungkinan setelah ini akan jadi 18KK coz ada 2KK lagi yang baru saja pindah ke  area kami.

Aku yang tadinya sangat malas ikut renungan dan pendalaman kitab suci karena terlalu serius dan kebanyakan yang datang bapak dan ibu saja, sekarang mau ga mau aku harus ikut terlibat meskipun sering bolong2. Jumlah yang sedikit dan kami memang benar2 pengin menghidupkan lingkungan kami yang sudah dengan susah payah dirintis, membuat kami dengan kesadaran pengin ikut terlibat dalam kegiatan2 yang dilakukan. Selama ini kegiatan memang terbatas pada doa dan renungan tiap hari kamis, itu pun bolong2 karena jika saat dikonfirmasi ternyata banyak yang tidak bisa hadir, pertemuan akan dibatalkan. Ya, kami bisa memaklumi, kami semua orang2 yang bekerja dan memiliki tanggungan keluarga, jadi kami benar2 harus membagi waktu kami.
Tapi jika lama tidak berkumpul, kerinduan untuk berkumpul itu selalu muncul.

Memang sih tiap berkumpul tidak banyak yang datang. Bisa mencapai 10-15 orang itu sudah sangat bagus. Bisa saling share pengalaman, bahkan saat renungan pun kita selingi dengan candaan yang membuat kita bisa tertawa. Rasanya seperti memiliki sebuah keluarga baru. Kegiatan koor, kami masih belum berani lepas sendiri. Koor kami masih bergabung dengan lingkungan tempat kami bernaung sebelumnya. Orangnya care2 semua. Aku baru pertama kali ikut koor dan tidak merasa asing di sana. Nyanyi lagu2 yang ringan2 saja, yang penting kami bisa gampang mempelajari karena waktu latihan yang terbatas. Saat berlatih kami ada waktu istirahat, biasanya ada yang bawa makanan. Bukan snack saudara2. Cemilan saat istirahat itu termasuk makan berat. Waktu aku ikut itu, menunya mie goreng. Kebeneran banget buat aku yang emang dari rumah belum makan. Hehehehe....
Berlatih koor sekitar 3-4 kali, latihan terakhir hari sabtu sore langsung di gereja, minggu paginya langsung tugas.

Jatah tugas koor kemungkinan 2 bulan sekali baru dapet coz misa di stasi kami cuma seminggu sekali di hari minggu pagi. Ya, kami benar2 stasi yang masih dalam tahap pengembangan. Gereja pun masih sederhana sekali. Aku baru ikut misa di gereja itu satu kali. Gereja masih dalam tahap pembangunan jadi masih banyak kayu penyangga di sana-sini. Sampai saat ini kami masih bergotong royong mengumpulkan dana untuk membiayai pembangunan gereja. Kami semua berharap tahun depan pembangunan gereja sudah selesai supaya kerinduan kami memiliki tempat peribadatan yang lebih layak segera tercapai. Saat misa yang cuma satu kali itu, gereja sudah terlihat penuh. Sepertinya sebentar lagi perlu dipikirkan untuk menambah jadwal misa di hari minggu menjadi 2x.

Sebentar lagi Natal tiba. Menurut cerita saudara-saudaraku di lingkungan, Natal tahun kemarin untuk pertama kalinya mereka mengadakan perayaan Natal bersama. Berkumpul di rumah salah satu keluarga, masing2 KK membawa satu macam makanan/masakan untuk dibawa ke acara, tuan rumah yang nyiapin nasi. Katanya meriah bener. Menu masakannya macem2. Pastor yang datang mpe antusias banget. Kebersamaan bener2 kerasa.
Moga2 tahun ini juga ada perayaan Natal bersama kayak tahun kemarin ya.

Ehm....
Nanti aku bawa makanan apa ya........ ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar