Di
tempatku sekarang, aku tergabung dalam sebuah kelompok kecil. Kelompok kecil
lingkungan gereja yang memisah berdiri sendiri dari lingkungan sebelumnya.
Berani memisahkan diri karena seiring waktu, KK baru yang pindah menempati area
kami semakin bertambah. Jika tetap bergabung dengan lingkungan sebelumnya,
areanya terlalu luas dan cukup jauh dari tempat kami. Pertemuan2 yang biasanya
diadakan malam, membuat kami kerepotan karena jauhnya lokasi. Ruang lingkup yang
saling berdekatan akan lebih memudahkan kami. Saat aku bergabung di kelompok
itu, anggotanya baru 15 KK. Setelah aku pindah, jadi 16 KK. Dan kemungkinan
setelah ini akan jadi 18KK coz ada 2KK lagi yang baru saja pindah ke area kami.
Aku
yang tadinya sangat malas ikut renungan dan pendalaman kitab suci karena
terlalu serius dan kebanyakan yang datang bapak dan ibu saja, sekarang mau ga
mau aku harus ikut terlibat meskipun sering bolong2. Jumlah yang sedikit dan
kami memang benar2 pengin menghidupkan lingkungan kami yang sudah dengan susah
payah dirintis, membuat kami dengan kesadaran pengin ikut terlibat dalam
kegiatan2 yang dilakukan. Selama ini kegiatan memang terbatas pada doa dan
renungan tiap hari kamis, itu pun bolong2 karena jika saat dikonfirmasi
ternyata banyak yang tidak bisa hadir, pertemuan akan dibatalkan. Ya, kami bisa
memaklumi, kami semua orang2 yang bekerja dan memiliki tanggungan keluarga,
jadi kami benar2 harus membagi waktu kami.
Tapi
jika lama tidak berkumpul, kerinduan untuk berkumpul itu selalu muncul.
Memang
sih tiap berkumpul tidak banyak yang datang. Bisa mencapai 10-15 orang itu
sudah sangat bagus. Bisa saling share pengalaman, bahkan saat renungan pun kita
selingi dengan candaan yang membuat kita bisa tertawa. Rasanya seperti memiliki
sebuah keluarga baru. Kegiatan koor, kami masih belum berani lepas sendiri.
Koor kami masih bergabung dengan lingkungan tempat kami bernaung sebelumnya.
Orangnya care2 semua. Aku baru pertama kali ikut koor dan tidak merasa asing di
sana. Nyanyi lagu2 yang ringan2 saja, yang penting kami bisa gampang
mempelajari karena waktu latihan yang terbatas. Saat berlatih kami ada waktu
istirahat, biasanya ada yang bawa makanan. Bukan snack saudara2. Cemilan saat
istirahat itu termasuk makan berat. Waktu aku ikut itu, menunya mie
goreng. Kebeneran banget buat aku yang emang dari rumah belum makan.
Hehehehe....
Berlatih
koor sekitar 3-4 kali, latihan terakhir hari sabtu sore langsung di gereja,
minggu paginya langsung tugas.
Jatah
tugas koor kemungkinan 2 bulan sekali baru dapet coz misa di stasi kami cuma
seminggu sekali di hari minggu pagi. Ya, kami benar2 stasi yang masih dalam tahap pengembangan.
Gereja pun masih sederhana sekali. Aku baru ikut misa di gereja itu satu kali.
Gereja masih dalam tahap pembangunan jadi masih banyak kayu penyangga di
sana-sini. Sampai saat ini kami masih bergotong royong mengumpulkan dana untuk
membiayai pembangunan gereja. Kami semua berharap tahun depan pembangunan
gereja sudah selesai supaya kerinduan kami memiliki tempat peribadatan yang lebih
layak segera tercapai. Saat misa yang cuma satu kali itu, gereja sudah terlihat penuh. Sepertinya sebentar lagi perlu dipikirkan untuk menambah jadwal misa di hari minggu menjadi 2x.
Sebentar
lagi Natal tiba. Menurut cerita saudara-saudaraku di lingkungan, Natal tahun
kemarin untuk pertama kalinya mereka mengadakan perayaan Natal bersama.
Berkumpul di rumah salah satu keluarga, masing2 KK membawa satu macam makanan/masakan
untuk dibawa ke acara, tuan rumah yang nyiapin nasi. Katanya meriah bener. Menu
masakannya macem2. Pastor yang datang mpe antusias banget. Kebersamaan bener2
kerasa.
Moga2
tahun ini juga ada perayaan Natal bersama kayak tahun kemarin ya.
Ehm....
Nanti
aku bawa makanan apa ya........ ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar