November 12, 2012

MERASA CUKUP DENGAN APA YANG ADA


Sejak pindah ke tempat yang baru, aku memang belum sepenuhnya bongkar-bongkar semua barangku. Cape bo....
Masih ada beberapa tas besar isi baju yang sama sekali belum kusentuh. Masih ada ber-dus2 barang yang bahkan belum kubuka sama sekali. Ya, barang2ku dari tempat lama memang seabrek banyaknya.

Sudah hampir 3 bulan sejak aku menempati tempat baru, melakukan aktivitas sehari-hari hanya dengan sedikit barang dan baju yang sudah kubuka. Memang sejak awal sudah kupilah-pilah, mana baju seragam kantor, mana baju2 pergi, mana baju buat di rumah, mana baju2 yang jarang dipakai. Semuanya kupisah-pisah dalam tas yang berbeda. Barang2 pun di dus-nya sudah kutulisi isinya apa aja. Barang2 buat keperluan sehari-hari aja yang dibuka dus-nya. So, cuma dus2 tertentu aja yang dibongkar isinya.

Hidup dengan barang2 dan baju seadanya, ternyata tidak masalah. Semua baik2 saja dan aku sama sekali tidak menemui kesulitan dalam hal ini. Semuanya malah terasa lebih simple. Bahkan untuk barang2 yang masih di dus, rasanya aku tidak memerlukannya.
Peralatan makan-minum dan baju2 hanya beberapa saja yang dikeluarkan. Semuanya  yang dirasa memang benar2 diperlukan. Jadi lebih gampang klo bersih2. Jadi lebih enteng saat nyuci setrika. Rumah jadi tidak berantakan. Peralatan makan dan peralatan masak habis dipake langsung dicuci coz klo ga nanti saat mo pake lagi ga ada cadangan lain. Baju2 cuci-kering-pakai. Jadi ga ada lagi menara eiffel tumpukan baju yang belum disetrika... :D
Efeknya rumah jadi lebih rapi..... yieeey.....
Mengenai peralatan masak, beberapa peralatan masakku memang sengaja kutinggal di kost, takutnya anak2 nanti memerlukannya. Jadinya peralatanku di dapur sekarang ga terlalu banyak. So dapurku jadi ga balatak n ga cape bebersihnya.

Ternyata kita bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada. Punya banyak baju jauh lebih ribet memeliharanya.
Mungkin begitu ya bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan. Meskipun cuma punya dua tiga potong baju saja, hidup tetap bisa berjalan. Cuci-kering-pakai.
Tapi ga tau gimana klo dapat undangan nikahan. Bakal ekstra bongkar baju neee... :D

Untuk sekarang ini yang harus bener2 ku-manage adalah penggunaan air bersih.
Aku cuma bisa beli air bersih di hari minggu saja saat aku ada di rumah coz penjual air baru berkeliling menjajakan airnya  sekitar pk.09..00-15.00. Itu jam  aku masih di kantor. Tiap minggu aku beli air 2 jerrycan besar. Air itu cukup buat kupakai selama seminggu. Air itu kupakai untuk mencuci beras, buah-sayur, memasak dan menggosok gigi. Cukup ga cukup harus cukup buat seminggu. Dan selalu cukup coz cuma kupakai sendiri.
Air ini harganya sangat murah. 1 jerrycan besar cuma dihargai Rp.1.400,-. Ga sebanding dengan tenaga yang diperlukan buat mendorong gerobak dan mengangkat jerrycan ke dalam rumah. Dapat untung berapa coba?
Coz ga tega, saat bayar kuusahakan untuk membayar lebih.

Tiap hari ada mobil tanki yang mengantarkan air  kemudian didistribusi ke mang2 penjual eceran. Di daerahku memang airnya tidak layak untuk dikonsumsi so untuk keperluan MCK, air harus di-filter. Tapi tetap saja masih belum bagus untuk memasak. Sepertinya banyak kandungan logamnya.

Ya, hidup akan tetap bisa berjalan dengan baik jika kita bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada. Aku sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalku yang baru.
Yang belum, mungkin kamar mandinya ya. Aku terbiasa di rumah dan di kost memakai kamar mandi yang cukup luas yang bisa membuatku dengan leluasa sesekali mencuci baju di sana. Kamar mandiku yang sekarang sangat sempit. Sangat membatasi ruang gerak. Dan ini bagus biar aku bisa menjaga badanku jangan sampai melar. Klo sampai melar bisa bahaya, ga akan muat masuk ke kamar mandi. Hahahaha......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar