Mei 15, 2011

DI KOTA TUA KUBERSEPEDA

Monday, March 28, 2011

Jumat sore tepat di penghujung tahun 2010, pk.18.05 akhirnya aku dan Etil sudah duduk manis di bus Arimbi jurusan Kalideres Jakarta, siap memberi kejutan akhir tahun ke Kuntil yang sejak awal tidak tahu bahwa akhirnya aku berhasil menculik Etil untuk kuajak serta mengunjungi Kuntil.
Beruntunglah perjalanan kami lancar. Dengan membayar 40 ribu dan ditemani kenek yang ternyata penggemar berat Amira, akhirnya pk.21.00 kami sudah tiba dengan selamat di gerbang Arcadia Daan Mogot, kompleks perumahan Kuntil. Kingkong pun tampak kaget ketika melihat Etil ada bersamaku. Dengan terpaksa si geboy diboncengi 3 makhluk ndut. Kingkong, Etil dan aku. Maaf ya geboy....

Kuntil menjerit ketika melihat Etil ada bersamaku. Si Etil yang tadinya sama sekali tidak mau ikut maen ke rumah Kuntil, akhirnya 1 hari sebelum keberangkatan mau pergi juga. Hehehe.... surprise untuk Kuntil yang 100% sukses.... ^_^

Kita semua melewatkan malam tahun baru bersama para warga Arcadia. Banyak kembang api bo. Lumayan malam tahun baru kali ini. Dilewatkan dengan banyak kali bunyi jedar-jeder kembang api.

Hari sabtu kita memutuskan untuk berwisata museum sambil bersepeda ke Kota Tua. Perjalanan yang sungguh melelahkan. Aku yang baru pertama kali itu merasakan naik bus way, harus merasakan naik bus way yang amat sangat penuh sesak. Ketika masuk ke terminal bus way Kalideres pun calon penumpang yang antree ticket pun sangat berjubel. Kingkong yang merelakan diri antree tiket untuk kita semua.

Lumayan lama menunggu hingga akhirnya Kingkong berhasil membawa ticket untuk kita. Penantian yang terasa panjang coz suasana yang amat gerah diwarnai emosi dari calon penumpang yang tidak sabar dan saling berebutan tempat serta petugas yang juga tampak tidak sabar mengatur dan menenangkan antrean.

3 bus way kita biarkan lewat, semuanya penuh. Kita mencari bus way dengan tempat duduk yang mencukupi untuk kita. Akhirnya kita semua pun mendapatkan tempat duduk dengan Etil seorang yang duduk berseberangan dengan kita. Semakin lama penumpang bus way semakin padat. Meskipun keadaan sudah penuh sesak, tetap saja ada penumpang2 baru yang memaksa masuk. Banyak di antara penumpang baru yang merupakan ibu2 dengan anaknya yang masih kecil2. Suasana yang gerah semakin terasa panas dan tidak menyenangkan dengan penumpang yang pada mulai erosi. Dim2 dan Kingkong sejak awal memang sudah berniat merelakan tempat duduknya untuk ibu2 yang menggendong anak kecil, tapi belum juga menawarkan ada penumpang judes di dekatku yang menyindir dengan kata2nya yang sangat pedas dan tak henti2nya menyumpahi cowok2 dan bapak2 yang tidak mau mengalah.
‘Itu yang duduk di dekat pintu, pake acara pura2 tidak dengar lagi. Punya telinga ga lu? Dasar banci.’ Bla bla bala... dengan kata2 panjang yang sungguh tidak enak didengar.

Kingkong dan Dim2 merelakan kursinya untuk ibu2 yang membawa anak kecil. Ibu2 yang kemudian duduk di dekat Kuntil, dia membawa 4 anak kecil. Semuanya anaknya. Hohoho... banyak sekali anaknya. Membawa banyak anak kecil tanpa didampangi orang dewasa yang lain. Sungguh kerepotan ibu ini. Untung anaknya pada tidak rewel.

Memang saat itu bertepatan dengan long weekend, jadi banyak keluarga yang memutuskan untuk berekreasi. Hohoho... sungguh tidak tepat keputusan kami liburan di Jakarta bertepatan dengan tahun baru. Kingkong dan Dim2 yang terpaksa menjadi hero, mereka tampak kecapean. Apalagi jalanannya tidak bagus, beberapa kali bus berguncang karena jalan yang tidak rata. Karena sudah tidak tahan dengan situasi di dalam bus way yang super duper crowded, akhirnya kita memutusakan untuk turun dan melanjutkan perjalanan dengan naik angkot. Huwwfff.... ilang dah sumpeknya.
Akhirnya pk.11.15 sampailah kita ke Kota Tua. Dan malangnya coz hari itu tanggal merah, jadi we museum2 pada tutup. Akhirnya kita harus cukup berpuas diri dengan berfoto-foto narsis di area Kota Tua dan bersepeda berkeliling Museum Fatahillah dengan sewa sepeda Rp.15.000,- per jam. Bersepeda pun terasa amat sangat tidak nyaman coz area Kota Tua yang hari itu sangat padat dengan pengunjung. Sebentar2 terpaksa harus mengerem coz klo ga bakal menabrak pengunjung yang berlalu lalang.

Kita sempat mencicipi ketoprak dan es kelapa muda setelah sebelumnya muter2 mencari soto tangkar tidak ada. Ternyata soto tangkar Cuma buka pas hari kerja saja. Mangkal di depan kantor imigrasi.
Tapi lumayanlah ketoprak kita. Enak. Dengan membayar ketoprak per porsi Rp.9.000,- dan es klamud Rp.6.000,- kenyanglah kita.

Riz, akhirnya berhasil juga menemukan kita. Dia Cuma sempat sepedaan sebentar. Melanjutkan waktu sewa sepedaku yang masih 10 menit lagi. Tadinya terpikir mau wisata sepeda juga, bersepeda berkeliling area Kota Tua sampai dengan Pelabuhan Sunda kelapa dengan ongkos per orang Rp.30.000,- dengan diantar guide yang juga bersepeda. Tapi mengingat cuaca cukup panas dan keadaan kantong yang lagi mengenaskan akhirnya kita urung berwisata sepeda. May be next time. Dan setelah tahu ternyata banyak sepeda yang keadaannya tidak terlalu baik, bersyukuralah kita tidak jadi berwisata sepeda. Masih trauma dengan sepeda2 di Tidung. Hehehe.....

Kita sempat juga mencicipi minuman yang namanya asing yang ternyata setelah dicicip adalah susu kedelai. Di area dekat penjual susu kedelai, banyak sekali pedagang asongan yang menawarkan beraneka permainan2 yang menantang kejelian dan kesabaran. Dengan membayar Rp.1.000,- sekali main, kita bisa memasukkan paku ke dalam botol atau aneka permainan lain yang sejenis. Ada kulihat juga tukang ramal. Hehehe...

Sepulang dari Kota Tua kita memutuskan untuk ngadem. Ke mana ya? Tadinya aku pengin ke mall Taman Anggrek tapi akhirnya kita memutuskan ke tempat yang lebih mudah dijangkau, Ciputra Mall.
Coz sudah trauma dengan bus way yang hari itu angat tidak bersahabat, kita memutuskan mencari sarana transportasi alternatif. Tapi sungguh sayang hari itu tidak tahu kenapa jalanan begitu sepi. Kita terdampar cukup lama kayak orang ilang duduk di pinggir jalan. Bus AC jurusan Cibubur yang ditunggu tidak jua kunjung datang. Angkot dan taxi pun tak satu pun yang lewat. Kalo pun ada taxi yang lewat , taxi itu sudah berpenumpang. Nego dengan bajaj yang ada beberapa nangkring di dekat tempat kami duduk, tidak membuahkan hasil. Satu bajaj minta ongkos 25 ribu. Kami berenam pastinya perlu 3 bajaj.
Akhirnya ada juga taxi yang lewat. Terpaksa kami berenam berdesak-desakan dalam 1 taxi. Untung kita langsing2. Tidak berlaku untung Kingkong. Hehehe....

Sesamapai di Ciputra Mall, Kuntil, Kingkong, Dim2 n Etil langsung ke foodcourt untuk makan siang sedang aku n Riz memutuskan ke area fashion dulu. Riz perlu membeli keperluan menginap di rumah kuntil.
Aku yang tadinya berniat hanya mengantar Riz, demi melihat celana pinsil warna item yang sudah lama hunting di Bandung tidak juga nemu yang cocok, akhirnya coz diskon yang lumayan gedhe, kuambil juga sebuah yang kebeneran kupakai amat pas. Juga nyantol baby doll bunga2 warna putih-item yang ketika kupakai tampak apik. Sayang klo ga diambil. Mumpung lagi diskon. Hehehe.....

Waktu itu suasana natal masih begitu kentara. Kami dibuat terpesona oleh pohon Ntal raksasa dan patung Santa yang semuanya terbuat dari botol dan tutup botol bekas. Perlu berapa puluh ribu botol dan berapa lama merangkai ini semua. Wowww... amazing....

Setelah puas kita memutuskan pulang dan kali ini antree taxi dengan menngantree di petugas mall. Kembali 1 taxi untuk berenam. Sesampai di Arcadia Riz terpaksa berdiri diam cukup lama untuk menormalkan kakinya yang kesemutan. Pegel semua dah.
Malam itu kami semua kembali menginap di rumah Kuntil dan back to Bandung hari minggu sore. Naik angkot menuju terminal Kalideres dengan disopiri sopir baong yang ngebutnya ga kira2. Pake dibonusi pula diturunin kejauhan. Terpaksa dah jalan kaki ke Terminal yang ternyata sudah terlewat tanpa si sopir yang sudah dipesan untuk menurunkan kami di Terminal Kalideres yang ternyata tidak memberi pengumuman. Aku dan Riz berpisah di terminal. Riz kembali ke kost-nya, aku dan Etil naik Prima Jasa menuju Bandung yang hari itu sepi penumpang. Perjalanan lancar. Pk.21.00 kita sudah sampai di Bandung. Akhirnya back to my room. Biarpun berantakan, tapi adem. Hehehehe....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar