Mei 15, 2011

GEREGETAN

Friday, March 18, 2011

Hari ini hari wajib pantang dan puasa yang seharusnya aku bisa mengontrol emosiku, tapi aku benar2 dibikin kesel. Hmmm... tapi kesel yang bisa kukontrol coz ga mpe bikin aku memaki-maki orang atau main tangan.
Sudah beberapa kali ini tiap kali jadwal service lift di kantorku, teknisi yang datang cuma satu orang tetapi di lembar surat tugas dan maintenance report yang harus kutandatangan tertulis nama dua orang. Curiga ada yang ga bener di sini, kutanyakan pada teknisi itu kenapa cuma sendiri. Dan dijawab dengan jawaban yang sama seperti jawabannya saat terakhir service 2 minggu kemarin. Katanya pembagian tugas, teman yang satunya ada di lokasi lain. Demi mengejar target, mereka mengadakan pembagian tugas.

Hohoho aku semakin yakin ada yang ga bener di sini.
‘Kenapa saya musti tanda tangan untuk dua nama sedangkan yang ke sini cuma satu orang?’
‘Biasanya juga begitu Bu. Kan yang ditugaskan dari kantor memang dua orang.’

Akhirnya kutandatangan juga meskipun aku tetap merasa ada yang ga bener di sini.

Daripada terus2an uring2an plus penasaran, akhirnya ku-telp kantornya minta disambungkan ke bagian maintenance. Dan kebeneran diterima oleh Bapak Kepala divisi maintenance yang aku pernah sekali bertemu dengannya dan aku tahu orangnya baik dan ramah.
Dan akhirnya aku tahu, perkiraanku memang tepat. Kantor mengirimkan dua teknisi untuk masing2 lokasi dan harus dua orang yang datang ke tiap lokasi karena standarnya seperti itu, supaya bisa saling mengontrol.

Hohoho.... aku paling tidak suka dengan kecurangan2 seperti ini. Dari kantor sudah menetapkan kinerja sesuai standar tapi praktek di lapangan coba dimainkan oleh orang lapangan demi keuntungan sendiri.
Seperti ini ga bisa dibiarkan, bakal berulang lagi dan lagi n bisa2 ditiru oleh teknisi2 yang lain.
Customer jelas dirugikan, sudah bayar sesuai kontrak tapi service tidak sesuai kesepakatan.

Bapak kepala divisi maintenance mengatakan kalau tindakan teknisi tersebut tidak benar. Bapak itu berterimakasih atas laporanku dan akan memanggil teknisi tersebut. Bapak itu juga menanyakan tentang hasil servicenya. Kubilang tidak ada masalah coz sejauh ini lift berfungsi dengan normal. Meskipun sebenarnya aku tidak yakin dengan hasil kinerjanya coz kulihat dia tidak tampak benar2 sedang bekerja, hanya mengawasi naik-turunnya lift doank, tidak tampak membongkar-bongkar peralatan seperti pada umumnya teknisi yang bertugas sebelumnya. Ketika usai service pun tangan dan bajunya pun tetap bersih tidak seperti teknisi2 yang lain yang biasanya memerlukan diri untuk cuci tangan dulu.

Hehehe maaf. Gara2 laporanku, teknisi itu jadi dapat masalah. Tapi kurasa ini yang pelajaran yang terbaik buat mereka, jangan sampai terulang lagi. Bekerjalah dengan benar dan belajarlah bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan padamu. Bukan hanya demi reputasi tempatmu bekerja tapi juga demi nama baikmu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar